PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Rumusan masalah
Rumusan masalah keperawatan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara penerapan penanggulangan dan pencegahan masalah
kesehatan pada penyakit tidak menular dengan pendekatan analisis
SWOT di wilayah kerja Puskesmas Kuin Raya.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Untuk Program Hipertensi dengan pendekatan analisis SWOT untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan komunitas di wilayah kerja
Puskesmas Kuin Raya tahun 2018
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui pelaksanaan program penanggulangan dan pencegahan
penyakit tidak menular di wilayah kerja puskesmas Kuin Raya
b. Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari
program penanggulangan dan pencegahan penyakit tidak menular di
wilayah kerja Puskesmas Pekauman dengan pendekatan analisis
SWOT
c. Membuat usulan upaya pengembangan program di wilayah kerja di
Puskesmas Kuin Raya.
C. Manfaat
1. Bagi instansi pendidikan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah referensi dan dapat
meningkatkan mutu pendidikan serta memotivasi dalam menerapkan
asuhan keperawatan komunitas pada klien dengan Hipertensi.
2. Bagi puskesmas
Sebagai bahan masukan bagi puskesmas dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan khususnya pada klien dengan hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Kuin Raya
3. Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan pembelajaran untuk menambah wawasan dalam analisis
SWOT program puskesmas
4. Bagi Masyarakat
Membantu untuk menanggulangi angka kejadian penyakit tidak menular
agar terciptanya masyarakat yang sehat
BAB II
ANALISA SWOT
A. Profil Puskesmas Kuin Raya
1. Visi Misi Puskesmas Kuin Raya
a. Visi
Visi Puskesmas Pekauman adalah “ Visi pembangunan kesehatan di Kota
Banjarmasin yang menjadi harapan adalah “Banjarmasin Baiman”.
dengan visi ini diharapkan dukungan dari masyarakat untuk mewujudkan
peningkatan derajat kesehatan.
b. Misi
1) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di Kota Banjarmasin, melalui peningkatan
pengetahuan dan kemampuan.
2) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
3) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
4) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan didukung
oleh manajemen kesehatan yang berdaya guna.
2. Letak Wilayah
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Kuin Raya terletak
antara 3°15’ derajat dan 3°22´ derajat lintang selatan serta 114°31´derajat
dan 114°39´ derajat bujur timur, pada ketinggian 0,16 m di bawah
permukaan laut dengan kondisi daerah berpaya-paya dan relatif datar.
Pada waktu air pasang hampir seluruh wilayah digenangi air.
3. Iklim
Kondisi tanah sebagian terdiri dari rawa-rawa tergenang air, di
samping pengaruh musim hujan dan musim kemarau sehingga iklimnya
bersifat tropis. Suhu rata-rata antara 25 sampai 38 derajat, curah hujan
rata-rata 277,9 mm perbulan, dengan jumlah hari hujan 156 hari selama
satu tahun.
1. Luas Wilayah
Wilayah kerja Puskesmas Kuin raya berada di sebelah barat dari wilayah
Kota Banjarmasin, dengan luas 4,12 Km² dengan batas – batas wilayah
sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Kuin Utara;
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Pelambuan;
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Barito/Kab. Barito Kuala;
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Pasar Lama dan
Kelurahan Belitung Selatan.
Wilayah Kerja Puskesmas Kuin Raya termasuk dalam Kecamatan
Banjarmasin Barat yang terdiri dari 3 kelurahan yakni:
1. Kelurahan Kuin Cerucuk dengan 43 Rukun Tetangga (luas 1,66 km²)
2. Kelurahan Kuin Selatan dengan 24 Rukun Tetangga (luas 1,72 km²)
3. Kelurahan Belitung Utara dengan 19 Rukun Tetangga (luas 0,74 km²)
2. Data Ketenagakerjaan Puskesmas Kuin Raya
No Jenis Ketenagaan / Profesi Jumlah (orang)
1. Dokter Umum 2
2. Dokter Gigi 0
3. Sarjana Kesehatan/SKM 1
4. Apoteker 1
5. Tenaga Gizi 2
6. Tenaga Keperawatan 6
7. Tenaga Perawat Gigi: 3
8. Asisten Apoteker : 2
9. Tenaga Kebidanan 7
10. Tenaga Kesling 2
11. Tenaga Laboratorium 2
12. Prakarya 1
13. SMA/ SMK 1
17. S1 Umum 0
18. Cleaning Service 1
19. Satpam 1
20. Sopir 0
21. Pengadministrasi loket 3
Total 35
B. Konsep SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk
merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian
terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness).
Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan
tantangan (Threath).
Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:
1. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh
Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak
faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah
kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak
lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik
pertemua antara faktor-faktor internal dan eksternal.
INTERNAL
Comparative Mobilization
STRENGTH
Advantage
Divestment/Investmen Damage Control
WEAKNESS
t
Keterangan:
a. Sel A: Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang
sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa
berkembang lebih cepat.
b. Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini
harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan
kekuatan organisasi untuk Comparative Advantage
Divestment/Investment Damage Control Mobilization memperlunak
ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu
menjadi sebuah peluang.
c. Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang
dari luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi
yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak
dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk
menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas
peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau
memaksakan menggarap peluang itu (investasi).
d. Sel D: Damage Control
Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena
merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan
ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan
membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus
diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga
tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
2. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif
melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce
dan Robinson (1998), agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang
sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
a. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta
jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-
W-O-T; Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan
secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak
boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor
lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi
penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10,
dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti
skor yang peling tinggi. Perhitungan bobot (b) masing-masing point
faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian
terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat
kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi
perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya
sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya
jumlah point faktor).
b. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d)
dan faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya
menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e
= y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y.
c. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran
SWOT.
NO STRENGTH SKOR BOBOT TOTAL
1. Dst
Total Kekuatan 1 5
WEAKNESS SKOR BOBOT TOTAL
2 Dst
Total Kelemahan
Selisih Total Kekuatan – Total Kelemahan = S – W = x
OPPORTUNITY SKOR BOBOT TOTAL
1 Dst
Total Peluang
2 Dst
Total Tantangan
Selisih Total Peluang – Total Tantangan = O – T = y
C. ANALISIS SWOT
1. Kekuatan / Strenght
NO KEKUATAN strength Skor Bobot Total
1 Adanya visi misi Puskesmas 5 0,20 1
Kuin Raya dan mendukung
dengan program PTM untuk
mewujudkan lingkungan yang
sehat.
2. Sudah adanya bangunan 5 0,20 1
permanen untuk
penyelengaraan pelayaanan
kesehatan.
3. Adanya JKN untuk fasilitas 5 0,20 1
warga
4. Adanya sistem infomasi 5 0,20 1
rekapitulasi untuk monitoring
dan pelaporan kejadian
5. Adanya posbindu ptm maka 5 0,20 1
terdeteksi untuk penyakit
seperti tekanan darah tinggi
Jumlah 25 1 5
2. Kelemahan/Weakness
NO Kelemahan Weakness Skor Bobot Total
1 Tenaga yang ada belum 3 0,33 1
mencukupi
2. Kurang kader posbindu PTM 5 0,33 1.7
3 Masyarakat masih malu untuk 3 0.33 1
memeriksakan IVA ke
puskesmas
Jumlah 11 1 2.7
3. Peluang/Opertunity
NO Peluang opportunity Skor Bobot Total
1 Kemajuan teknologi 5 0.33 1.7
2. Adanya keinginan masyarakat 4 0.33 1.32
dalam pemanfaatan fasilitas
kesehatan
3 Adanya program pemerintah 4 0.33 1.32
dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat
(Jaminan Kesehatan)
Jumlah 12 1 4.34
4. Ancaman/Threath
NO Ancaman / Threath Skor Bobot Total
1 Jumlah penderita meningkat 3 0,20 0,6
dan masih sedikit mengikuti
program PTM
2. Tidak ada evaluasi atau 4 0,25 1
umpan balik hasil program dari
peserta
3. Waktu pelaksanaan program 5 0,35 1,75
bertepatan dengan jam kerja
masyarakat
4. Resiko infeksi dari pasien gula
darah
5. Sebagian masyarakat tau
tentang penyakitnya tetapi
tidak mau berobat, seperti TD
tinggi tapi tidak mau berobat
dan rutin minum obat
Jumlah 15 1 3,95
D. SOLUSI
Solusi yang kami berikan untuk permasalah dari analisis program
menggunakan swot adalah dengan membentuk suatu organsisasi lingkungan
yang tujuannya agar kondisi lingkungan tetap bersih, dan nyaman. Adapun
organisasi ini dijalankan oleh para kader.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Peranan Puskesmas sebagai unit fungsional kesehatan yang terdepan
akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian visi dan misi. Secara
operasional peran Puskesmas tersebut harus lebih jelas dan terukur sehingga
Puskesmas harus lebih efekktif dan responsif terhadap masalah-masalah
kesehatan di wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan dituntut untuk
memberikan suatu jaminan dalam bentuk layanan yang memiliki tingkat mutu
yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk meningkatkan pengelolaan
pelayanan kesehatan diperlukan komitmen yang penuh kesungguhan.
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan
mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-
kekuatan (Strenghts) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses). Suatu
organisasi dan kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancaman-
ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi.
B. Saran
Keberhasilan sarana kesehatan dapat dilihat dari sudut dan tingkat
kepuasan pelanggannya. Ukuran keberhasilan layanan kesehatan dapat
dilihat dari layanan yang diberikan. Oleh karena itu maka semua layanan
kesehatan harus melaksanakan Gugus Kendali Mutu (GKM).