Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Agama Islam adalah agama yang memiliki jumlah pemeluk terbesar didunia saat
ini, yang dimana tersebar di hampir seluruh penjuru bumi, baik itu di negara kafir
maupun di negara islam sendiri. Ini menyebabkan kaum muslimin mau tidak mau harus
hidup berdampinan dengan pemeluk agama lain. Seperti yang kita ketahui tidak banyak
kaum muslimin yang mengetahui hal apa yang harus dilakukan saat berinteraksi dengan
pemeluk agama lain, maka banyak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti
terjadinya konflik antar umat beragama dikarenakan perbedaan pendapat, perbedaan
keyakinan, kecemburuan sosial yang menyebabkan permusuhan dan kebencian antar
pemeluk agama.
Hal ini sungguh sangat miris bila banyak terjadi konflik yang disebabkan hanya
karna berbeda keyakinan. Seharusnya kita sebagai pemeluk agama bisa hidup
berdampingan dengan saling berkasih sayang guna terciptanya kedamaian dan
kesejahteraan umat beragama. Sekalipun kita berbeda keyakinan tetapi kita harus
mempunyai sikap toleransi antar umat beragama.
Namun, sungguh sangat disayangkan apabila ada diantara kita kaum muslimin
yang tidak mengtehaui ajaran yang diserukan oleh agama islam, hidup dalam perbedaaan
yang menyangkut perbedaan keyakinan. Untuk itu, kami sebagai penyusun makalah ingin
menyajikan pembahasan yang sangat menarik untuk di ketahui tentang pandangan islam
terhadap agama lain, guna menjaga kedamaian dalam hidup beragama antar sesama
manusia.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan latar belakang, adapun rumusan masalahnya yakni sebagai
berikut:
1. Apa sajakah faktor-faktor yang membedakan islam dengan agama lain?
2. Apakah yang dimaksud keistimewaan islam?
3. Bagaimanakah pengertian dari Kafir dan Musyrik?
4. Apakah yang membedakan antara yahudi dengan kristen?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukan di atas, adapun tujuan dari
penulisan makalah ini yakni sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan faktor-faktor perbedaan islam dengan agama lain.
2. Mendeskripsikan keistimewaan agama islam.
3. Mengetahui pengertian dari Kafir dab Musyrik.
4. Mempelajari perbedaan yahudi dengan kristen.

D. Mamfaat
Adapun mamfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini yakni sebagai berikut:
1. Mengetahui perbedaan islam dengan agama lain.
2. Mengetahui keistimewaan agama islam.
3. Mengetahui macam-macam kafir dan musyrik serta penjelasannya.
4. Mengetahui perbedaan yahudi dengan kristen.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Perbedaan Islam Dengan Agama Lain


1. Mereka tidak meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT
yang terakhir.
2. Rabbani artinya dasar utama islam brsumber pada Allah SWT.
3. Agama Islam juga lebih komprehensif atau syamil.
4. Hukum Islam bersifat universal dan kompetibel dengan kemajuan zaman.
5. Sangat menjunjung tinggi nilai-nilai tasamuh, tawashut dan keadilan.
B. Keistimewaan Agama Islam
1 Agama islam sebagai kontrol masyarakat.
2 Agama islam adalah agama yang mudah untuk diamalkan.
3 Islam itu mencakup aspek duniawi dan ukhrawi.
4 Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia.
5 Islam mengandung ajaran toleransi.
6 Islam bersifat universal.
7 Islam mencakup aspek ilmu dan amal.

C. Pengertian Kafir dan Musyrik


Kafir bermakna orang yang ingkar, yang tidak beriman atau tidak beragama
islam. dengan kata lain orang kafir adalah orang yang tidak mau memperhatikan serta
menolak terhadap segala hukum Allah atau hukum islam yang disampaikan melalui
Rasul (Muhammad SAW) atau para penyampai dakwah/risalah.
Macam-macam Kafir
1. Kafir yang sama sekali tidak percaya akan adanya Allah
2. Kafir Junud (membentah)
3. Kafir ‘inad
4. Kafir Nifaq
3
D. Pengertian Musyrik
Musyrik adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya
Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah.
Macam-macam musyrik
1. Alihad
2. Andad
3. Thoghut
4. Arbab

E. Perbedaan antara Yahudi dengan Kristen


1. Tuhan
2. Kematian, Surga dan Neraka
Kitab Suci

4
BAB III
PEMBAHASAN

A. Perbedaan Islam Dengan Agama Lainnya


1. Perbedaan paling prinsip adalah mereka tidak meyakini bahwa Nabi Muhammad
SAW adalah utusan Allah SWT yang terakhir. Konsekuensinya mereka tidak
menerima eksistensi agama Islam.
2. Bersifat Rabbani artinya dasar utama Islam bersumber dari Allah SWT, namun pada
saat yang sama Islam menghargai rasionalisme. Walhasil tidak ada pertentangan
antara Islam dengan akal.
3. Secara konsep juga agama Islam lebih komprehensif atau syamil. Ajaran Islam
mengatur mulai kehidupan duniawi (perdata/pidana)hingga ukhrawi.
4. Hukum Islam bersifat universal dan kompatibel dengan kemajuan zaman.
5. Sangat menjungjung tinggai nilai-nilai tasamuh, tawashut dan keadilan.
B. Keistimewaan Agama Islam
1. Agama Islam sebagai Kontrol Masyarakat
Salah satu ajara agama islam adalah akhlak yang mengatur hubungan manusia
dengan Allah, atau pun mengatur hubungan manusia dengan manusia. Bayangkan, jika
agama islam tidak ada, maka adakah sesuatu yang dapat dijadikan manusia sebagai
landasan dalam bertingkah laku?Apakah cukup, manusia berpedoman pada aturan yang
hanya dibuat oleh manusia dan itu bersifat relatif? Tentunya, manusia membutuhkan
aturan yang bersifat mutlak dan bersumber dari sang pencipta. Ketika yang membuat
aturan adalah Sang Pencipta, maka dari segi keefektifannya cukup untuk mengawasi para
manusia yang hidup di bumi, karena segi pembalasan amal tidak hanya di dunia, tetapi
juga di akherat. Ketika ada seseorang melakukan perbuatan baik, tapi di dunia ia tidak
mendapatkan balasan, maka balasan itu akan datang pada saat ia berada di akherat kelak.
Kemudian jika ada seseorang yang melakukan perbuatan buruk, tapi di dunia tidak
dihukum dengan balasan yang setimpal, maka di akherat ia tidak akan lepas dari
hukuman yang berasal dari Allah.
2. Agama Islam adalah Agama Yang Mudah untuk Diamalkan

5
Tidak seperti agama lain, ketika akan menjalankan ritual, islam mengajarkan tata
cara yang mudah, praktis, dan simpel. Misalnya jika dibandingkan agama Hindu, ketika
akan menyembah dewa mereka diharuskan memberi sesajen yang beraneka ragam. Misal
yang lain, ketika akan pergi keluar rumah diharuskan ada satu orang yang menjaga
rumah. Bagi ajaran hindu tidak diperbolehkan meninggalkan rumah tanpa ada yang
menjaga, dan itu merupakan inti dari keyakinan mereka.
Contoh lain misal agama islam dibandingkan dengan agama kristen. Ketika umat
kristen akan bertaubat (menebus dosa), maka diwajibkan bagi mereka untuk membayar
uang sebagai penebus dosa. Dan ketika kita mengamati para pendeta, biarawan,
biarawati, suster, dan paus paulus mereka tidak diperbolehkan untuk menikah. Hidup
mereka ditujukan hanya untuk mengabdi pada Tuhan mereka.
Islam tidak mengajarkan hal seperti itu sehingga apa yang tidak diperbolehkan
oleh agama lain (tidak menikah, ketika bertaubat diharuskan membayar tebusan,
memberi sesajen pada dewa, tidak diperbolehkan meninggalkan rumah jika tidak ada
yang menjaga rumah, dll) diperbolehkan islam. Dan apa yang dilarang
oleh islam pasti ada hikmah yang terkandung didalamnya, walaupun diperbolehkan oleh
ajaran agama lain. Contoh yang diharamkan oleh agama islam tapi dibolehkan oleh
agama selain islam yaitu babi, minuman keras, narkoba, binatang yang najis, dll. Hal itu
diharamkan karena ada dalil yang melarang memakannya, kemudian dilihat dari sudut
pandang kesehatan dapat merusak jiwa.
Contoh lain ritual agama islam yang mudah. Apabila seseorang tidak mampu
shalat dengan berdiri (karena sakit, udzur, usia lanjut, dll), maka diperbolehkan untuk
duduk, jika tidak mampu shalat dengan duduk maka diperbolehkan shalat dengan cara
berbaring, jika tidak mampu lagi maka diperbolehkan shalat dengan menggunakan
isyarat. Itu merupakan contoh-contoh ritual agama islam yang mudah untuk diamalkan,
dan masih banyak contoh-contoh lain yang belum disebut.

3. Islam itu Mencakup Aspek Duniawi dan Ukhrawi


Apa yang dilakukan oleh manusia tidak akan ada yang sia-sia, baik itu perbuatan
baik atau pun perbuatan buruk. Bagi yang melakukan perbuatan baik, maka akan diberi
pahala, sedangkan yang melakukan keburukan akan diberi dosa. Semuanya akan dibalas

6
oleh Allah sesuai apa yang ia perbuat, baik itu di dunia atau pun di akherat. Islam
mengajarkan pentingnya beramal agar apa yang dilakukan seseorang bisa bermanfaat
untuk mempersiapkan dikehidupan mendatang (akherat). Tidak seperti ajaran orang
Barat, yang menyatakan bahwa kehidupan hanya di dunia, sedangkan setelah manusia
meninggal tidak ada kehidupan lagi. Penadapat ini mengakibatkan orang-orang Barat
enggan untuk melaksanakan perbuatan baik. Akibatnya banyak hidup mereka yang
dihabiskan untuk berfoya-foya, dan apatis terhadap kehidupan disekelilingnya. Atau
malah hidup mereka dari sisi rohani kering-kerontang, karena tidak punya pedoman
untuk menjalani kehidupan yang singkat ini.
4. Islam Mengatur Seluruh Aspek Kehidupan Manusia
Dari hal sepele samapai hal yang prinsip, semua telah diatur oleh islam. Dari tata
cara makan, tidur, bercanda, dan sebagainya semua telah diatur. Jika ada yang belum
diatur karena mungkin faktor kemajuan teknologi, maka manusia diberikan wewenang
untuk berijtihad dengan akalnya. Apabila ada hal yang belum tercantum dalam nash
sebagai pedoman hidup, maka manusia sendiri yang akan mencari jawabannya.
Kemudian jika ada anggapan bahwa ada beberapa hal yang belum diatur dalam islam,
bukan berarti ajaran islam yang tidak lengkap, sebenarnya sudah ada landasannya, tapi
masih bersifat global dan untuk memahaminya dibutuhkan proses penalaran manusia.
Contohnya hukuman bagi koruptor. Dalam islam belum ada hukuman yang mengatur
pemidanaan koruptor, yang ada dan hampir mirip dengan pidana korupsi adalah pidana
pencurian. Karena dalam hukum pidana tidak diperbolehkan analogi, maka hukuman
bagi koruptor adalah ta’zir yang merupakan hasil ijtihad manusia.
5. Islam Mengandung Ajaran Toleransi
Baik sesama muslim maupun bagi nonmuslim islam merupakan agama yang
disebarkan dengan cara damai, bukan dengan cara kekerasan. Maka dari itu dalam islam
tidaka ada pemaksaan dalam beragama. Dalam sejarah, dari kepemimpinan Nabi
Muhammad sampai Dinasti Abbasiyah tidak pernah terjadi pembantaian umat muslim
kepada umat non muslim. Justru mereka dilindungi oleh umat islam. Banyak kalangan
non muslim menganggap agama islam adalah agama kekerasan, teror, dll. Itu semua
hanya opini dari media massa yang sudah tidak sesuai dengan apa yang diberitakan
(sudah diubah-ubah sesuai keinginan wartawan) sehingga banyak orang yang

7
terpengaruh dengan apa yang diberitakan oleh media. Padahal islam adalah agama yang
menjunjung tinggi hak orang lain, selama orang lain tidak
mengganggu/merusak/menghancurkan agama islam.
6. Islam Bersifat Universal
Islam selalu sesuai dengan perkembangan zaman, bukan ajaran agama islam yang
bercampur dengan budaya yang ada disuatu tempat, namun budaya tersebut yang harus
menyesuaikan dengan ajaran agama islam. Selama ini banyak kalangan yang
menyatakan islam harus sesuai dengan budaya, sehingga mau tidak mau islamlah yang
mengikuti budaya. Pendapat itu justru bertentangan dengan keuniversalan islam, justru
jika islam mengikuti budaya berarti islam tidak cocok dibeberapa tempat, dan secara
tidak langsung itu menyatakan islam bersifat temporal. Maka pola pikir seperti ini harus
diubah, karena nantinya akan berpengaruh terhadapa pengambilan istinbath suatu
hukum.
7. Islam Mencakup Aspek Ilmu dan Amal
Seseorang dikatakan sempurna agamanya jika ia tahu ajaran islam dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika ada yang berpendapat islam hanya
ilmu atau amal saja, maka itu tidaklah benar. Islam hanya
berilmu tanpa amal seperti umat Yahudi, karena mereka tahu tapi tidak mau
mengamalkan apa yang sudah mereka ketahui, sehingga mereka termasuk umat yang
dimurkai Allah. Sedang beramal tanpa ilmu seperti umat Nasrani yang suka mengada-
ada ajaran mereka, sehinggamemunculkan bida’ah-bid’ah dalam agama mereka yang
membuat mereka sesat. Islam mengambil jalan tengah dengan cara memadukan dimensi
ilmu dan amal.

C. Pengertian Kafir Dan Musyrik


1. Pengertian Kafir
Kafir bermakna orang yang ingkar,yang tidak beriman (tidak percaya) atau
tidak beragama Islam. Dengan kata lain orang kafir adalah orang yang tidak mahu
memperhatikan serta menolak terhadap segala hukum Allah atau hukum Islam
disampaikan melalui para Rasul (Muhammad SAW) atau para penyampai
dakwah/risalah. Perbuatan yang semacam ini disebut dengan kufur.

8
Kufur pula bermaksud menutupi dan menyamarkan sesuatu perkara.
Sedangkan menurut istilah ialah menolak terhadap sesuatu perkara yang telah
diperjelaskan adanya perkara yang tersebut dalam Al Quran. Penolakan tersebut baik
langsung terhadap kitabnya ataupun menolak terhadap rasul sebagai pembawanya.
“Sesungguhnya orang kafir kepada Allah dan RasulNya, dan bermaksud
memperbezakan antara Allah dan RasulNya seraya (sambil) mengatakan:”Kami
beriman kepada yang sebahagian (dari Rasul itu / ayat Al Quran) dan kami kafir
(ingkar) terhadap sebahagian yang lain. Serta bermaksud (dengan perkataanya itu)
mengambil jalan lain diantara yang demikian itu (iman dan kafir). Merekalah orang
kafir yang sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk mereka itu seksaan yang
menghinakan” [Qs An Nisa, 150-151]
Pembahagian Kafir, yaitu:
a. Kafir yang sama sekali tidak percaya akan adanya Allah, baik dari segi
zahir dan batin seperti Raja Namrud dan Firaun.
b. Kafir jumud (ertinya membantah). Orang kafir jumud ini pada hatinya
(pemikirannya) mengakui akan adanya Allah TAPI tidak mengakui
dengan lisannya, seperti Iblis dan sebagainya.
c. Kafir ‘Inad .Orang kafir ‘Inad ini, adalah mereka pada hati (pemikiran)
dan lisannya (sebutannya) mengakui terhadap kebenaran Allah, TAPI
tidak mahu mengamalkannya , mengikuti atau mengerjakannya seperti
Abu Talib.
d. Kafir Nifaq iaitu orang yang munafik. Yang mengakui diluarnya,pada
lisannya saja terhadap adanya Allah dan Hukum Allah, bahkan suka
mengerjakannya Perintah Allah, TAPI hatinya (pemikirannya) atau
batinnya TIDAK mempercayainya.

Tanda Orang Kafir, yaitu:

a. Suka pecah belahkan antara perintah dan larangan Allah dengan


RasulNya.
b. Kafir (ingkar) perintah dan larangan Allah dan RasulNya.

9
c. Iman kepada sebahagian perintah dan larangan Allah (dari Ayat Al
Quran),tapi Mmenolak sebahagian daripadanya.
d. Suka berperang dijalan Syaitan (Thoghut).
e. Mengatakan Nabi Isa AL Masihi adalah anak Tuhan.
f. Agama menjadi bahan senda gurau atau permainan.
g. Lebih suka kehidupan duniawi sehingga aktiviti yang dikerjakan hanya
mengikut hawa nafsu mereka, tanpa menghiraukan hukum Allah yang
telah diturunkan.
h. Mengingkari adanya hari Akhirat, hari pembalasan dan syurga dan neraka.
i. Menghalangi manusia ke jalan Allah.

Berhubungan Muslim dengan Orang kafir adalah tidak dilarang, dicegah


bahkan dibolehkan oleh Islam, KECUALI adanya perhubungan (bertujuan) yang
memusuhi Allah dan RasulNya (Hukum Allah), termasuk merosakkan aqidah
Islam.

2. Pengertian Musyrik

Musyrik adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya


Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah. Perbuatan itu disebut
musyrik. Syrik adalah perbuatan dosa yang paling besar, kerana itu kita harus
menjauhi perbuatan yang menjerumuskan kepada syrik.

Firman Allah; “Ingatlah Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia


memberi pelajaran kepadanya:’Hai anakku!janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar’ “
[Qs Luqman:13]

Dengan demikian org musyrik disamping menyembah Allah mengabdikan


kepada Allah, juga mengabdikan dirinya kepada yang selain Allah.JAdi org musyrik
itu ialah mereka yg mempersekutukan Allah baik dalam bentuk I’tikad (kepercayaan),
ucapan mahupun dalam bentuk amal perbuatan. Mereka (org musyrik) menjadikan
mahkluk yang diciptakan Allah ini baik yang berupa benda mahupun manusia sebagai
Tuhan dan menjadikan sebagai An dad, Alihah, Thoughut dan Arbab.

10
a. Alihah ialah suatu kepercayaan terhadap benda dan binatang yang menurut
keyakinannya dapat memberikan manfaat serta dapat menolak bahaya. Misalnya kita
memakai cincin merah delima, dan kita yakin bahawa dengan memakainya dapat
menghindarkan bahaya. Adapun kepercayaan memelihara burung Terkukur dapat
memberikan kemajuan dalam bidang perniagaannya. Dan itulah dinamakan Alihah,
yakni menyekutukan Allah dengan binatang dan benda (Kepada Makhluk).

b. Andad, sesuatu perkara yang dicintai dan dihormati melebihi daripada cintanya
kepada Allah, sehingga dapat memalingkan seseorang dari melaksanakan ketaatan
terhadap Allah dan RasulNya. Misalnya saja seorang yang senang mencintai kepada
benda, keluarga, rumah dan sebagainya, dimana cintanya melebihi cintai terhadap
Allah dan RasulNya, sehingga mereka melalaikan dalam melaksanakan kewajiban
agama,karena terlalu cintanya terhadap benda tersebut (makhluk tersebut).

c. Thoghut ialah orang yang ditakuti dan ditaati seperti takut kepada Allah, bahkan
melebihi rasa takut dan taatnya kepada Allah, walaupun keinginan dan perintahnya
itu harus berbuat derhaka kepadaNya.

d. Arbab, ialah para pemuka agama (ulama,ustad) yang suka memberikan fatwa,
nasihat
yang menyalahi ketentuan (perintah dan Larangan) Allah dan RasulNya, kemudian
ditaati oleh para pengikutnya tanpa diteliti dulu seperti mentaati terhadap Allah
dan RasulNya. Para pemuka agama itu telah menjadikan dirinya dan dijadikan para
pengikutnya Arbab (Tuhan selain Allah).

Bentuk musyrik ini menyesatkan terhadap perilaku manusia. Dan dengan memiliki
aqidah seperti itu dapat menghilangkan Keimanan.

D. Perbedaan Antara Yahudi Dengan Kristen


1. Tuhan
Bagi Yahudi, Allah adalah Holy God (Tuhan yang suci). Dan Allah itu untuk
keturunan Yahudi yang berasal dari Ibu Yahudi. Bagi Kristen, Allah ada dalam
kepercayaan Trinitas mereka. Tiga dalam satu. Tuhan Bapak, tuhan anak, dan ruhul
kudus. Dan Allah itu untuk semua yang semua yang percaya saja. Yudaisme bersikeras

11
pada gagasan tentang monoteisme, gagasan bahwa ada satu Allah. Sebagai Yudaisme
memahami ide ini, Tuhan tidak dapat dibuat dari bagian-bagian, bahkan jika bagian-
bagian ini secara misterius bersatu. Gagasan trinitarianisme Kristen adalah bahwa Allah
terdiri dari Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Pandangan tersebut, bahkan
jika disebut monoteis karena tiga bagian tersebut, dengan misteri ilahi, hanya satu Allah,
tidak kompatibel dengan pandangan Yahudi bahwa divisi tersebut tidak mungkin. Ide
revolusioner Yahudi adalah bahwa Allah adalah satu. Ide ini memungkinkan untuk itu
kesatuan Tuhan dan keunikan sebagai kekuatan kreatif. Jadi, untuk orang- orang Yahudi,
Tuhan adalah pencipta dari semua yang kita suka dan semua yang kita lakukan tidak.
Tidak ada kekuatan jahat dengan kemampuan untuk membuat sama dengan Allah.
Yudaisme melihat’s trinitarianisme Kristen sebagai melemahnya gagasan itu kesatuan
Tuhan. Yahudi tidak memiliki kelompok sekeyakinan tentang sifat Allah, sehingga ada
cukup besar, dan disetujui, perdebatan dalam Yudaisme tentang Allah. Namun, semua
kelompok-kelompok Yahudi utama menolak gagasan itu memiliki Tuhan tiga bagian.
Memang, banyak orang Yahudi melihat upaya untuk membagi Allah sebagai
kemunduran parsial, atau kompromi, dengan konsepsi pagan banyak tuhan.
2. Kematian, Surga Dan Neraka

Secara umum, pemikir Yahudi telah difokuskan pada cara-cara untuk menjalani
kehidupan yang baik di bumi dan memperbaiki dunia ini, meninggalkan keprihatinan
tentang kematian dan seterusnya sampai waktu yang tepat. Yudaisme menekankan fakta
alam kematian dan perannya dalam memberikan arti hidup. Tentu saja, isu kematian yang
pasti penting. Rasa takut kematian, kekhawatiran tentang nasib jiwa kita sendiri dan
orang-orang terkasih kita, keprihatinan etika bahwa beberapa orang mati tidak adil,
semua ini dan banyak isu lainnya yang dibahas dalam literatur Yahudi. Karena Tuhan
adalah pada akhirnya hanya dilihat sebagai, ketidakadilan tampak di bumi telah
mendorong tradisional banyak pemikir Yahudi ke melihat akhirat sebagai cara untuk
mencerminkan keadilan akhir dari eksistensi manusia. Pemikir tradisional dianggap
bagaimana individu akan dihargai atau dihukum setelah kematian mereka. Ada beberapa
langka deskripsi kehidupan setelah kematian. Tradisionalis memberi nama Gehenna ke
tempat di mana jiwa- jiwa dihukum. Banyak pemikir Yahudi mencatat bahwa sejak, pada
dasarnya, Tuhan penuh dengan belas kasihan dan cinta, hukuman tidak boleh dianggap

12
sebagai abadi. Ada, sama, konsepsi yang berbeda- beda banyak dari surga, seperti surga
yang adalah tempat di mana kita akhirnya memahami konsep Allah yang benar. Hal ini
juga mungkin bahwa tidak ada Surga dan Neraka terpisah, hanya atau lebih jauh lebih
rendah dari Allah setelah kematian. Selain itu, hukuman mungkin diri ditentukan
berdasarkan penderitaan dalam bentuk penderitaan orang yang membawa. Artinya,
Yudaisme tidak memiliki makna yang jelas mengenai Surga dan Neraka, dengan tempat
berbeda di neraka untuk hukuman yang berbeda. Sebaliknya, idenya adalah bahwa Tuhan
menggunakan akhirat untuk memberikan keadilan tertinggi dan untuk orang jahat untuk
mencari semacam penebusan akhir. Yudaisme tidak percaya orang-orang yang kafir akan
secara otomatis masuk neraka atau bahwa orang-orang Yahudi secara otomatis akan
masuk surga secara mereka mereka milik iman. Sebaliknya, perilaku etikal individu
adalah apa yang paling penting. Yahudi tradisional Banyak yang percaya bahwa
Yudaisme memberikan panduan terbaik untuk terkemuka seperti kehidupan etis.

3. Kitab Suci

Kitab Suci Yahudi meski juga dikutip sebagai Perjanjian Lama oleh kaum Kristen
tetap ada beberapa perbedaan mendasar. Selain itu bahasa Kitab Suci Yahudi sebagian
besar bahasa Ibrani dengan sedikit Aramaic. Sementara Perjanjian Lama Kristen dalam
bahasa Yunani kuno. Ada tambahan 7 buku yang aslinya dalam bahasa Yunani di
Perjanjian Lama Kristen.

Ada pun Injil yang resmi ada 4 versi yang berbeda. Masing-masing ditulis oleh
Markus, Mathius, Lukas, dan Yohanes. Penulisan dilakukan sekitar tahun 70 hingga 100
Masehi sekitar 40 tahun setelah Yesus wafat (diperkirakan tahun 29 M).

Jika bahasa Yesus adalah bahasa Aramaic, bahasa Perjanjian Baru aslinya adalah
bahasa Yunani.

13
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan

Dari pemaparan diatas dapat kita tarik beberapa kesimpulan


Bahwa toleransi dalam Islam adalah toleransi sebatas menghargai dan menghormat pemeluk
agama lain, tidak sampai pada sinkretisme.Islam memiliki prinsip-prinsip dasar dalam
toleransi ini, yakni menyatakan bahwa satu-satunya agama yang benar adalah Islam, Islam
adalah agama yang sempurna, dan Islam dengan tegas menyatakn bahwa selain dari Islam
tidak benar, atau salah. Dan sebagainya.

Toleransi Islam dalam hal beragama adalah tidak adanya paksaan untuk memeluk
agama Islam. Kemudian toleransi Islam terhadap hidup bermasyarakat dan bernegara, yakni
islam membolekan hidup berdampingan dalam hal bermasyakat bernegara selama mereka
tidak memusuhi dan tidak memerangi umat Islam. Dalam hal ini umat Islam diperintahkan
berbuat baik dan menjaga hak-hak mereka dan sebagainya.

14

Anda mungkin juga menyukai