Anda di halaman 1dari 12

PERKOLASI– VOL 1 No.

2 – September 2017 ISSN : 2620-990X

PROGRAM KB (KELUARGA BENCANA)


MENURUT ISLAM
Wahyu Fajar Nugraha,SH.i,M.Ud

ABSTRAK
Permasalahan Keluarga adalah permasalahan yang paling
fundamental di dalam Islam, Karena Keluarga merupakan pondasi negara dan
sebagai penentu kemajuan dan kemunduran masa depan umat Islam. Karena
itu, Al-Quran memperingatkan :“jagalah dirmu dan keluargamu dari api neraka”
(at-tahrim:6). Karena itu, Pemerintah RI telah lama mensosialisasikan program
keluarga Berencana sejak periode Presiden RI ke 2, Suharto hingga periode
Pemerintah SBY. Program ini bertujuan disamping mengendalikan kepadatan
penduduk Indonesia yang hampir mencapai 160 juta lebih, disisi lain program
ini ingin mensejahterahkan kualitas ekonomi penduduk Indonesia. Namun
program ini mengundang kontroversial di kalangan umat Islam dan para ulama,
ada yang mendukung dan ada pula yang menerima. Program yang mendukung
karena program ini sejalan dengan program Keluarga Sakinah dalam Islam dan
yang menolak berpendapat pembatasan dalam keluarga berencana hanya 2
anak, bertentangan dengan ajaran Islam. Dengan demikian, tulisan ini
mencoba menjelaskan pandangan Islam tentang Konsep Keluarga Berencana
dilihat dari faktor maslahah dan mudharat serta halal dan haramnya.

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Salah satu doa yang sering dibacakan kaum muslimin dalam mimbar
Jumat adalah doanya Nabi Ibrahim untuk memperoleh istri dan keturunan yang
baik, Ajaran Islam memerintahkan kita untuk mencari istri yang sholehah dan
yang mampu memiliki keturunan yang baik, sehingga terciptanya sebuah
keluarga sakinnah yang mampu membentengi dirinya dan keluarganya dari api
neraka, sesuai dengan surah al-quran at-tahrim : 36

َٰٓ
َ ‫اَوقُو ُدهَاَٱلنَّاسََُ ََو ۡٱل ِح َج‬
َ ‫ارَةَُ َعلَ ۡيهَاَ َمَلََكِئِ َك‬ ََ ‫يََٰٓأَيُّهَاٱلَّ ِذ‬
َ ‫ينَ َءا َمنُواَْقُ َٰٓو ْاَأَنفُ َس ُكمۡ َ َوأَ ۡهلِي ُكمۡ َنَ ٗار‬
َ َ٦َ‫ُون‬ َ ‫ونَ َماَي ُۡؤ َمر‬ َ ُ‫َويَ ۡف َعل‬
َ ۡ‫ٱّللََ َمآََٰأَ َم َرهُم‬
ََّ َ‫ُون‬
َ ‫اد َََّّلَيَ ۡعص‬ٞ ‫َش َد‬ ِ ‫ظ‬ٞ ‫ِغ ََل‬
6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang

88
PERKOLASI– VOL 1 No. 2 – September 2017 ISSN : 2620-990X

diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang


diperintahkan
Ayat ini dengan jelas sekali memerintahkan umat Islam untuk menjaga
keluarga kita dari jilatan api neraka yang panas. Al-Quran menjelaskan tujuan
pernikahan tidak lain adalah membentuk keluarga sakinah mawaddah dan
warahmah, yaitu keluarga yang tentram, sejahtera dan penuh kasih sayang.
Dengan demikian, membangun keluarga yang ideal sesuai dengan yang dicita-
citakan setiap muslim sangat diperintahkan di dalam Al-Quran.
Di negara Indonesia, yang penduduknya mayoritas umat Islam,
membangun keluarga yang ideal dicanangkan oleh pemerintah RI dalam
program keluarga berencana. Keluarga Berencana adalah program pemerintah
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera dengan cara
mengendalikan angka kelahiran. Melalui pembatasan kelahiran yang didukung
dengan semboyan 2 anak cukup, maka keluarga yang dicita-citakan akan
tercapai. Namun, melalui persoalan KB ini muncul pertanyaan, : pertama, alat
kontrasepsi yang digunakan untuk keluarga berencana. Kedua. Pembatasan
Jumlah anak, menjadi dua anak cukup. Bagiamana pandangan Islam terhadap
program pemerintah ini. Disatu sisi pemerintah ingin mencegah ledakan
penduduk yang akan memicu meningkatnya angka kemiskinan namun disisi lain
program KB dikhawatirkan akan membatasi keturunan umat Islam, sehingga
akan terjadi penurunan secara kuantitas. Oleh karena itu tulisan ini mencoba
membahas hukum KB dilihat dari perspektif ajaran Islam sehingga tidak terjadi
benturan baik pemerintah maupun umat Islam sebagai pemeluk mayoritas.

B. Rumusan
Adapun Rumusan Masalah dalam penulisan ini adalah :

1. Bagaimana konsep keluarga sakinah menurut Islam ?


2. Bagaimana pandangan Islam terhadap program pemerintah tentang
Keluarga Berencana ?
3. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pemakaian alat Kontrasepsi?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memperoleh pengetahuan mengenai
pandangan Islam tentang keluarga yang ideal, sehingga kita bisa mensikronkan
dengan program pemerintah yaitu Keluarga Berencana. Kemudian, melalui
tulisan ini penulisa berharap dengan pendekatan fikih dan ushuk fikih,
penggunaan alat kontrasepsi di dalam progam keluarga berencana tidak
berbenturan dengan nilai-nilai ajaran Islam yang suci.

D. Manfaat
Mamfaat penulisan ini adalah mensosialisasikan pentingnya
membangun sebuah keluarga sakinah mawaddah wa rahmah yang sejalan pula
dengan program pemerintah dalam hal ini Keluarga Berencana, dalam upaya
mengendalikan ledakan penduduk indonesia dan mengurangi angka
kemiskinan.

89
PERKOLASI– VOL 1 No. 2 – September 2017 ISSN : 2620-990X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Sejarah KB
Kecenderungan peningkatan pasangan menikah usia subur akan
berdampak pada peningkatan angka kelahiran dan kepadatan penduduk yang
nantinya bila tidak diatur akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan dan kualitas
hidup suatu keluarga, sehingga akan bertolak belakang dengan program
pemerintah yaitu mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Tata
laksana untuk mengatasi permasalahan tersebut sangat diperlukan, termasuk
dalam penggunaan.
Program Keluarga Berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai
kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan,pengobatan
kemandulan dan penjarangan kelahiran (Depkes RI, 1999; 1). Sedangkan
menurut Hartanto, KB adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan
suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran
(Hartanto, 2004; 27). Tujuan KB adalah meningkatkan kesejahteraan ibu dan
anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui
pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia,
terciptanya penduduk yang berkualitas dan sumber daya manusia yang
bermutu.
Program KB dapat dilakukan dengan kontrasepsi. Kontrasepsi adalah
usaha - usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, usaha itu dapat bersifat
sementara atau permanen. Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan
konsepsi. Kontra berarti melawan atau mencegah sedangkan konsepsi adalah
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan
kehamilan. Sehingga Kontrasepsi adalah menghindari / mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel
sperma. Untuk itu, berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang
membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan
seks dan kedua - duanya memiliki kesuburan normal namun tidak menghendaki
kehamilan (Depkes, 1999).
Sasaran program KB dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Fase menunda kehamilan
Masa menunda kehamilan pertama sebaiknya dilakukan oleh pasangan
yang istrinya belum mencapai usia 20 tahun karena usia di bawah 20 tahun
adalah usia yang sebaiknya menunda untuk mempunyai anak dengan
berbagai alasan. Kriteria kontrasepsi yang diperlukan yaitu kontrasepsi
dengan pulihnya kesuburan yang tinggi, artinya kembalinya kesuburan dapat
terjamin 100%. Hal ini penting karena pada masa ini pasangan belum
mempunyai anak, serta efektifitas yang tinggi.
2. Fase mengatur / menjarangkan kehamilan
Periode usia istri antara 20 - 30 tahun merupakan periode usia paling baik
untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara kelahiran
adalah 2 – 4 tahun. Kriteria kontrasepsi yang perlukan yaitu efektifitas tinggi,

90
PERKOLASI– VOL 1 No. 2 – September 2017 ISSN : 2620-990X

reversibilitas tinggi karena pasangan masih mengharapkan punya anak lagi.


Kontrasepsi dapat dipakai 3-4 tahun sesuai jarak kelahiran yang
direncanakan.
3. Fase mengakhiri kesuburan / tidak hamil lagi
Keluarga setelah mempunyai 2 anak dan umur istri lebih dari 30 tahun
sebaiknya tidak hamil. Kondisi keluarga seperti ini dapat menggunakan
kontrasepsi yang mempunyai efektifitas tinggi, karena jika terjadi kegagalan
hal ini dapat menyebabkan terjadinya kehamilan dengan resiko tinggi bagi
ibu dan anak.
Syarat-Syarat Kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan
hendaknya harus aman pemakaiannya dan dapat dipercaya, efek samping yang
merugikan tidak ada, lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan, tidak
mengganggu hubungan persetubuhan, tidak memerlukan bantuan medik atau
control yang ketat selama pemakaiannya, cara penggunaannya sederhana,
harganya murah supaya dapat dijangkau oleh masyarakat luas, dan dapat
diterima oleh pasangan suami istri.
Macam-macam Metode Kontrsepsi
1. Kontrasepsi sterilisasi, yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat kedua
tuba falloppii pada wanita (tubektomi) atau kedua vas deferens pada
pria(vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh ginekolog(dokter
kandungan). Efektif bila ingin melakukan pencegahan kehamilan secara
permanen, misalnya karena faktor usia.
2. Kontrasepsi teknik
a. Coitus Interruptus (senggama terputus) ejakulasi dilakukan di luar
vagina. Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena
ada sperma yang sudah keluar sebelum ejakulasi, orgasme berulang
atau terlambat menarik penis keluar.
b. Sistem kalender (pantang berkala). Sistem kalender adalah metode
kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan
tidak melakukan senggama pada masa subur. Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari
sebelum hari pertama haid yang akan datang.
c. Prolonged lactation (Metode Amenore Laktasi). Metode kontrasepsi
sementara yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara
eksklusif, yaitu hanya diberikan ASI saja tampa tambahan
makanan/minuman lainnya. Metode ini khusus digunakan untuk
menunda kehamilan selama 6 bulan setelah melahirkan.
3. Kontrasepsi mekanik
a. Kondom, terbuat dari karet atau poliuretan, ada kondom untuk pria
maupun wanita serta berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma.
b. Spermatisida, bahan kimia aktif untuk membunuh sperma, berbentuk
cairan, krim atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5
menit sebelum senggama.

91
PERKOLASI– VOL 1 No. 2 – September 2017 ISSN : 2620-990X

c. Vaginal diafragma, lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan


menutup mulut rahim, dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum
senggama.
d. IUD (Intra Uterine Device), terbuat dari bahan polyethylene yang diberi
lilitan logam, umumnya tembaga (Cu) dan dipasang di rongga rahim.
e. IUS atau Intra Uterine System, bentuk kontrasepsi terbaru yang
menggunakan hormon progesteron sebagai ganti logam
4. Kontrasepsi hormonal
a. Pil Kontrasepsi Kombinasi (OC / Oral Contraception) berupa kombinasi
dosis rendah estrogen dan progesteron merupakan metode KB paling
efektif karena bekerja dengan beberapa cara sekaligus, yakni mencegah
ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur), meningkatkan kekentalan
lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma, membuat
dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan.
b. Pil mini. Pil mini hanya mengandung progestin saja (neretindron,
norgestrel, linestrenol). Pil mini cocok untuk ibu menyusui karena tidak
mempengaruhi produksi ASI.
c. Suntik
d. Implant (KB susuk), pemakaiannya dengan cara memasukkan tabung
kecil di bawah kulit pada bagian tangan.
e. Koyo KB (Skin Patch), mengandung hormon estrogen dan progestin
yang ditempelkan dikulit secara mingguan selama 3 minggu berturut-
turut.

B. Dalil tentang Keluarga Berencana


1. Alquran
Ayat tentang larangan membunuh anak-anak karena takut miskin, Alquran
surah An-Nisa : 31

َۡ ‫انَ ِخ‬
َ َ١٣َ‫طاَ َكيِي ٗرا‬ َ ‫َوإِيَّا ُكمۡۚۡ َإِ َّنَقَ ۡتلَهُمۡ َ َك‬ َ ۡ‫َّلَتَ ۡقتُلُ َٰٓواَْأَ ۡولَ َد ُكم‬
َ ۡ‫َخ ۡشيَ ََإِمۡ لَ ٖۖقَنَّ ۡح ُنَنَ ۡر ُزقُهُم‬ َ َ ‫َو‬
31. Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan.
Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu.
Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar

- Larangan membunuh diri sendiri, QS Albaqarah : 195


ۡۚ
ََ‫ٱّللََيُ ِحبُّ َ ۡٱل ُم ۡح ِس ِن‬
ََّ َ‫ٱّللَِ َو ََّلَتُ ۡلقُواَْبِأ َ ۡي ِدي ُكمۡ َإِلَىَٱلتَّ ۡهلُ َك ََِ َوأَ ۡح ِسنُ َٰٓو ْاَإِ َّن‬ َْ ُ‫َوأَنفِق‬
ََّ َ‫واَفِيَ َسيِي ِل‬
َ َ٣٩١َ‫ين‬ ََ
195. Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik

92
PERKOLASI– VOL 1 No. 2 – September 2017 ISSN : 2620-990X

- Perintah Allah mewujudkan keluarga yang sejahtera Annisa : 9

َْ‫ٱّللََ َو ۡليَقُولُوا‬
ََّ َ ْ‫وا َ َعلَ ۡي ِهمۡ َفَ ۡليَتَّقُوا‬
ْ ُ‫اَخاف‬ ِ َ ٗ َّ ‫َخ ۡلفِ ِهمۡ َ ُذرِّ ي‬
َ ً‫ض َعف‬ ََ ‫َو ۡليَ ۡخ َشٱلَّ ِذ‬
ْ ‫ين َلَ ۡو َتَ َر ُك‬
َ ‫وا َ ِم ۡن‬
َ َ٩َ‫قَ ۡو َّٗلَ َس ِدي ًدا‬
9. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar.
2. Hadis
- Kebolehan melakukan Azl

‫ امحد و البخارى‬.‫ ُكنَّا نَ ْع ِزُل َعلَى َع ْه ِد َر ُس ْوِل اهللِ ص َو اْل ُق ْرآ ُن يَْن ِزُل‬:‫ال‬
َ َ‫َع ْن َجابِ ٍر رض ق‬
‫و مسلم‬
Dari Jabir RA, ia berkata, “Kami pernah melakukan ‘azl di masaRasulullah SAW,
sedang Al-Qur’an masih turun”. [HR. Ahmad,Bukhari dan Muslim]

‫ِب اهللِ ص فَلَ ْم يَْن َهنَا‬ ِ ِ


َ ‫ُكنَّا نَ ْع ِزُل َعلَى َع ْهد َر ُس ْوِل اهللِ ص فَبَلَ ُغ ذل‬
َّ َِ‫ك ن‬
Dan bagi Muslim (dikatakan), Kami pernah ‘azl di masa RasulullahSAW,
kemudian sampailah hal itu kepada Nabiyullah SAW, tetapi beliau tidak
mencegah kami.”

‫ ِه َي َخ ِاد َمتُنَا َو َسانِيَتُنَا‬،ً‫ اِ َّن ِِل َجا ِريَة‬:‫ال‬


َ ‫َع ْن َجابِ ٍر رض اَ َّن َر ُجالً اَتَى َر ُس ْو َل اهللِ ص فَ َق‬
ُ َُّ‫ت فَاِن‬ ِ ‫ اِ ْع ِزْل عْن ها اِ ْن‬:‫ال‬ َ ‫ فَ َق‬،‫ َو اَ ْكَرهُ اَ ْن ََْت ِم َل‬.‫ف َعلَْي َها‬
َ ‫ئ‬
ْ ‫ش‬ ََ ْ ‫ِِف الن‬
ُ ‫َّخ ِل َو اَنَا اَطُْو‬
‫ امحد و مسلم و ابو داود‬.‫سيَأْتِْي َها َما قُدِّر ََلَا‬
َ
َ
Dari Jabir RA, bahwasanya ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah
SAW lalu bertanya, “Sesungguhnya kami mempunyai seorang jariyah, ia adalah
wanita hamba kami dan penyiram kebun kurma kami dan aku menggilirnya
tetapi aku tidak ingin dia hamil”. Lalu Nabi SAW bersabda, “Lakukanlah ‘azl
terhadapnya jika kamu mau, karena sesungguhnya akan tibalah kepada wanita
itu apa yang ditaqdirkan oleh Allah padanya”. [HR. Ahmad, Muslim dan
]AbuDawud

ِ ‫ خرجنا مع رسوِل اهللِ ص ِِف َغزوةِ ب ِىِن اُْم‬:‫ال‬ ٍِ


‫َْب نَا‬َ َ‫ََْل ِِ فَا‬ ْ ُ َ َْ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ‫َع ْن اَِِب َسعْيد رض ق‬
‫َّت َعلَْي نَا اْلعُْزبَةُ َو اَ ْحبَْب نَا اْ َلعْزَل فَ َساَلْنَا‬
ْ ‫ِّساءَ َو ا ْشتَد‬
‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ن‬ ‫ي‬
ْ ‫ه‬ ‫ت‬
َ ‫ش‬
ْ ‫ا‬َ‫ف‬ ِ ‫سبايا ِمن اْ َلعر‬
‫ب‬
َ َ َ َ َ ََ
93
PERKOLASI– VOL 1 No. 2 – September 2017 ISSN : 2620-990X

‫ فَاِ َّن اهللَ َعَّز َو َج َّل قَ ْد‬،‫ َما َعلَْي ُك ْم اَ ْن الَ تَ ْف َعلُْوا‬:‫ال‬ َ ‫ك َر ُس ْوَل اهللِ ص فَ َق‬ ِ
َ ‫َع ْن ذل‬
‫ امحد و البخارى و مسلم‬.‫ام ِة‬ ‫ي‬ ِ ْ‫َكتب ما هو خالِِ اِ َِل ي وِم ا‬
‫لق‬
َ َ َْ ٌ َ َ ُ َ َ َ
Dari Abu Sa’id RA, ia berkata : Aku pernah keluar bersama Rasulullah SAW
dalam perang Banil Mushthaliq, lalu kamimemperoleh tawanan-tawanan dari
orang-orang Arab, kemudiankami mempunyai keinginan kepada para wanita,
sedang kami sngat berat membujang dan kami suka ‘azl lalu kami tanyakan hal
itukepada Rasulullah SAW, maka jawab beliau, “Mengapa kamu
tidakmelakukannya, karena Allah ‘Azza wa Jalla benar-benar telahmenentukan
apa yang akan Dia ciptakan sampai yaumul qiyamah”. [HR. Ahmad, Bukhari dan
Muslim]

BAB III PEMBAHASAN


1. Konsep Keluarga Sakinah dalam pandangan Islam

Keluarga sakinah adalah yang menjadi tujuan dari pernikahan dalam Islam
sebagaiman yang dimaksud dalam surah Ar-Rum: 21 : .

‫َوم ِۡن َءا َٰ َي ِت ِهۦٓ أَ ۡن َخلَ َق لَ ُكم م ِّۡن أَنفُسِ ُكمۡ أَ ۡز َٰ َو ٗجا لِّ َت ۡس ُك ُن ٓو ْا إِلَ ۡي َها َو َج َع َل َب ۡي َن ُكم‬
ًۚ
َ َ١٣َ‫ون‬ َ ُ‫ت لِّ َق ۡو ٖم َي َت َف َّكر‬
ٖ ‫َل َٰ َي‬ َ ِ‫م ََّو َّد ٗة َو َر ۡح َمة إِنَّ فِي َٰ َذل‬
َٓ ‫ك‬
21. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berfikir
Keluarga sakinah adalah keluarga yang senantiasa hidup di dalam
ketenangan, mawaddah dan warahmah. Pengertian penjelasan keluarga
sakinah mawaddah wa rahmah adalah kelauarga yang tenang dan tentram
karena terpenuhinya aspek kepuasan lahiriah dan batiniah.
Islam memerintahkan kita tidak meninggalkan keluarga kita dalam
keadaan miskin,. sebagaimana diisebutkan dalam alquran surah An-Nisa : 9..
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. (QS :4:9)_Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Karena Rasulullah bersabda bahwa kemiskinan sangat dekat dengan
kekufuran. Secara demografi, sebagaian besar masyarakat indoensia masih
dibawah garis Kemiskinan, yang memungkinkan tingkat kekufuran semakin
meningkat.
Terkait dengan program pemerintah dalam membangun sebuah
keluarga dengan mendorong terlaksananya program KB. Keluarga Berencana
bertujuan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan
keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia. Program keluarga berencana

94
PERKOLASI– VOL 1 No. 2 – September 2017 ISSN : 2620-990X

yang dicanangkan pemerintah bertujuan untuk menciptakan keluarga yang


sejahtera, sebagaimana yang menjadi tujuan pernikahan dalam Islam.
Program KB tidak lain adalah sebuah upaya pemerintah mengendalikan
terjadinya ledakan penduduk Indonesia yang berpotensi meningkatnya angka
kemiskinan, namun program pengendalian tersebut harus dijalankan sesuai
dengan syariat Islam. Islam mengharamkan membunuh anak kita karena
khawatir takut miskin, sebagaimana surat an-nisa ayat 9. Dan hendaklah
orang-orang takut kepada Allah, bila seandainya mereka meninggalkan
anak-anaknya, yang dalam keadaan lemah, yang mereka khawatirkan
terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar”. (an-Nisa’:
9) Oleh karena itu, agar program KB sejalan dengan syariat Islam harus dikaji
faktor maslahah dan mudharatnya. Proses pengendalian penduduk jangan
sampai menurunkan baik kuantitas maupun kualitas penduduk indonesia,
khususnya umat Islam.

2. Pandangan Hukum Islam tentang Keluarga Berencana


Islam mengajurkan umatnya untuk merancang kehidupan keluarganya
demi meraih kemaslahatan dan kebaikan di masa depan, oleh karena itu, demi
mewujudkan masa depannya yang gemilang umat Islam harus berikhtiar dan
bekerja keras agar jangan sampai kehidupan keluarganya dikemudian hari jatuh
ke dalam kemiskinan. Demikian pula memiliki anak dalam Islam harus juga
dirancang agar kelak kehidupan mereka tidak dalam kondisi yang lemah atau
kesulitan ekonomi. Kesejahteraan seseorang atau tidak itu sangat tergantung
pada usaha setiap individu. Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum hingga
kaum tersebut merubahnya. Dengan demikian, program KB yang dicanangkan
oleh Pemerintah, sepanjang mengikuti aturan hukum syar’i maka program
tersebut dapat memberikan kemaslahatan bagi umat Islam.
Adapun persoalan yang menjadi perdebatan dalam keluarga berencana adalah
sebabagi berikut :
a. Hukum Menunda dan menjarangkan Kehamilan
Sebuah Hadis meriwayatkan bahwa ada sesorang Sahabat yang bertanya
kepada Rasulullah tentang hukum menunda kelahiran dengan cara azl yaitu
mengeluarkan sperma diluar. Rasulullah tidak melarang perbuatan tersebut.
Penjarangan atau penundaan kehamilan sudah dikenal sejak pra Islam,
Rasulullah membolehkan para sahabat untuk melakukan azl. Dari Jabir RA,
ia berkata, “Kami pernah melakukan ‘azl di masaRasulullah SAW, sedang
Al-Qur’an masih turun”. [HR. Ahmad,Bukhari dan Muslim]
Program Keluarga berencana memilki maksud yang sama yaitu menunda
kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam rangka menghindari
terjadinya ledakan penduduk, dimana penduduk di Indonesia lebih dari 150
juta tapi masih hidup dibawah garis kemiskinan.

95
PERKOLASI– VOL 1 No. 2 – September 2017 ISSN : 2620-990X

Hukum menunda kehamilan dalam program KB menurut hukum Islam


bersifat mubah dengan tujuan agar tidak terjadi ledakan penduduk yang
dikhawatirkan kuantitas kemiskinan semakin merajalela, asalkan
penundaah kehamilan itu sesuai dengan syariat Islam. Dibolehkannya
penundaan kehamilan sesuai dengan hadis Nabi diatas bahwa Nabi
membolehkan azl agar terhindar dari kehamilan. Dengan demikian,
penundaan kehamilan memiliki dasar dalam hukum Islam, sehingga boleh
saja seorang suami dan istri sesuai dengan kesepakatan meghendaki tidak
langsung hamil, meskipun usia pernikahan masih baru.
b. Hukum menunda kehamilan dengan menggunakan alat Kontrasepsi

Pada zaman Rasulullah, kaum muslimin belum mengenal metode lain dalam
penundaan kehamilan selain azl. Oleh karena itu, penggunaan alat
kontrasepsi merupakan persoalan ijtihadiyah, sehingga dibutuhkan
pendekatan Ijtihad dalam melakukan istinbat hukum dalam kasus
penggunaan alat kontrasepsi. Setelah pemerintah Indonesia pada zaman
Soeharto mensosialisasikan program KB bagi keluarga Indonesia, barulah
wacana KB ini mencuat, bahkan menimbulkan polemik.
Adapun program KB memiliki Fase pengaturan kelahiran yang meliputi fase
penundaaan kehamilam, fase menjarangkan kehamilam dan fase
menghentikan kehamilan. Jika merujuk pada hadis tentang azl bahwa
hukum menunda kehamillan dengan cara azl atau menumpahkan sperma
keluar tidak dipermasalahkan. Namun bagaimana jika penggunakan itu
menggunakan alat kontrasepsi yang kita kenal di antanya : Kondom, Pil KB,
suntik hormon dan spiral.
Penudaan kehamilan yang diketahui ada 2 jenis, yang bersifat permanen
dan sementara.
Pertama, Penundaan kehamilan bersifat permanen
Penundaan kehamilan bersifat permanen dilakukan melalui alat kontrasepsi
sterilisasi yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat kedua tuba falloppii
pada wanita (tubektomi) atau kedua vas deferens pada pria(vasektomi).
Konrasepsi ini biasanya digunakan untuk menghentikan kehamilan karena
batas usia wanita yang sudah memasuki masa tua. Hukum menggunakan
kontrasepsi spiral kalau tujuannya menghindari kemudharatan karena
dikhawatirkan kehamilan bagi usia wanita diatas 40 tahun penuh dengan
resiko, tidak diharamkan, jika menghentikan kehamilan dengan alat
kontrasepsii ini jika membawa kemaslahatan, dalam arti seorang istri bisa
terhindari penyakit-penyakit atau karena jumlah anak terlalu banyak.
Dengan demikian, menghentikan kehamilan dengan secara sengaja pada
masa usia subur, bukan karena kekhawatiran akan membawa kemudharat
dikemudian hari, hukumnya adalah haram. Perbuatan tersebut dianggap
merusak diri sendiri. Islam melarang segala bentuk perbuatan yang
merusak tubuh.bahkan Perbuatan ini dapat jatuh ke dalam pengebirian.

96
PERKOLASI– VOL 1 No. 2 – September 2017 ISSN : 2620-990X

Kedua, Penundaan kehamilan bersifat temporal


Penundaan kehamilan pada asal hukumnya adalah boleh, berdasarkan
hadis Nabi tentang kebolehannya melakukan azl. Penudaan kehamilan ini
bersifat temporel memiliki tiga cara yaitu kontrasepsi bersifat teknik, mekanik
atau kontrasepsi hormon.
1. Kontrasepsi Teknik biasanya berupa pengaturan kalender atau
pemberian Asi Ekslusif. Kontrasepsi teknik jauh lebih maslahah dan
aman, karena tidak ada efek samping sama sekali. Hukum menunda
kehamilan dengan cara pertama ini dibolehkan, karena tidak memiliki
usnur mudharat.
2. Kontrasepsi Mekanik seperti kondom boleh digunakan selama dengan
istri sendiri sebagai pengganti azl. Penggunaan alat tersebut jika
diqiyaskan sama dengan melakukan azl, karena illatnya memiliki
kesamaan dengan azl yaitu sama-sama ingin menunda kehamilan.
Penggunaan kondom sama dengan azl atau mengeluarka sperma diluar
sesuai dengan kaidah ushul fikih : “hukum pengganti sama dengan
hukum yang digantikan”
3. Kontrasepsi hormon dimana cara menunda kehamilan dengan jalan
suntik amplan, spiral atau pil KB. Cara ketiga ini boleh saja digunakan
selama dalam rangka untuk menunda kehamilan. Baik suntik, spirla tau
pil, dapat diqiyaskan dengan azl karena adanya kesamaan ‘illat, yaitu
menunda kehamilan. Secara medis jika pemakaian alat kontrasepsi ini
tepat dan sesuai kemungkinan resiko atau mudharatnya jauh lebih
sedikit. Namun penulis berpendapat bahwa diantara ketiga cara tersebut
penulis berkesimpulan bahwa cara yang pertama jauh lebih maslahah
dari pada cara kedua dan ketiga. Sebaik cara pertama ditempuh lebih
dahulu, setelah tidak mampu pilih cara kedua, setelah tidak mampu juga
pilih cara ketiga. Kaidah fikih menyebutkan bahwa diantara dua
kemudharatan pilihlah yang paling sedikit kemudharatannya. Kaidah ini
bermakna carilah yang resikonya jauh lebih sedikit.
c. Hukum Membatasi Anak.
Salah satu Program KB adalah membatasi anak hanya dua. Tidak ada
larangan dalam Islam jika kita ingin merencanakan jumlah anak sesuai yang
kita inginkan,. Namun, pembatasan anak menjadi haram ketika cara
membatasi anak dengan cara membunuh janin atau aborsi. Sayid Sabiq
membolehkan membatasi anak dalam keadaan tertentu yaitu bagi laki-laki
yang memiliki banyak anak dan tak sanggup lagi menanggung biaya
pendidikan anaknya atau jika keadaan istri sudah lemah, mudah hamil, serta
suaminya dalam kondisi miskin. Ujar Sabiq pembatasan anak tidak sekedar
dibolehkan bahkan dianjurkan, Demikian pula alqhazali menyatakan bahwa

97
PERKOLASI– VOL 1 No. 2 – September 2017 ISSN : 2620-990X

jika Istri khawatir akan rusak kecantikannya , boleh melakukan pembatasan


anak.

BAB IV PENUTUP
Keluarga Berencana yang dicanangkan pemerintah harus berada dalam
jalur ajaran Islam, sehingga cita-ita mewujudkan keluaraga sakinah mawadhah
dan warahmah dapat terlaksana.Tujuan Keluarga sakinah bisa terwujud selama
ada hubungan secara sinergis dengan program pemerintah yaitu penggunaan
kontrasepsi harus diterapkan sesuai dengan ajaran Islam. Islam tidak melarang
penggunakan Kontrasepsi selama tidak menimbulkan kerusakan pada diri
sendiri, seperti penghentian kehamilan secara permanen melalui penggunaan
Kontrasepsi Steril, kecuali didasari oleh pertimbangan daruriyah. Islam
membolehkan penundaan kehamilan temporal Tampa merusak organ rahim,
sehingga setiap keluarag memiliki kapan dan berapa jumlah yang diinginkan.
Selama masih mempertimbangkan faktor kemaslahatan, maka penundaah
kehamilan dibolehkan.

DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran,
1980. Teknik Keluarga Berencana (Perawatan Kesuburan). Elstar Offset,
Bandung.
BKKBN. (2007). Keluarga Berencana dan kontrasepsi. Cetakan ke-5. Jakarta.
Pustaka sinar harapan
Brotosaputro. (2001). Program Keluarga Berencana Nasional. Jakarta. BKKBN
Prof. Drs. Asjmuni Abdurrahman, Manhaj Tarjih Muhammadiyah : Metodologi
dan Aplikasi, Pustaka Pelajar, Jakarta, 2002.
Terjemah Alquran Departemen Agama
Yūsuf Qaraḍāwī, Halal dan Haram dalam Islam, Pustaka Islamiyah,
Jakarta,1995
DR. Ahmad Nahrawi Abdus Salam ,Ensiklopedia Imam Syafi'I, Hikmah, 2008
Hamka Haq, Al-Syatibi, PT Gelora Aksara Permana, Jakarta; 2007
Sulistyowati Irianto, Perempuan & hukum, Yayasan Obor Indoensia, Jakarta,
2006.
Amelia Fauzia, Tentang perempuan Islam: wacana dan gerakan, Gramedia,
Jakarta, 2004
M. Atho Mudzhar, Fatwa-fatwa Majelis Ulama Indonesia: sebuah studi tentang
Pemikiran Hukum Islam di Indonesia, 1975-1988, INIS, Jakarta, 1993
H.U. Saifuddin ASM, Membangun Keluarga Sakinah, Qultum Media, Jakarta,
2006

98
PERKOLASI– VOL 1 No. 2 – September 2017 ISSN : 2620-990X

99

Anda mungkin juga menyukai