Anda di halaman 1dari 1

Toksoplasmosis serebral.

Toksoplasmosis serebral sering merupakan penyebab proses patologi fokal pada otak (lesi massa
intrakranial) pada penderita AIDS. Kelainan ini perlu untuk diketahui guna penanganan secepat mungkin
sehingga dapat mengurangi defisit neurologi yang terjadi. Beberapa hal yang perlu diperhatikam:

a. Diperkirakan sekitar 15-30% penderita AIDS yang menjalani pemeriksaan otopsi didapatkan
mengalami toksoplasmosis serebral.

b. Gejala dan tanda klinis adalah gejala fokal, tersering berupa hemiparesis. Juga dapat terjadi kejang,
afasia, kelumpuhan saraf kranialis dan ataksia. Manifestasi non-fokal yang sering terjadi adalah
penurunan kesadaran, letargia, dan nyeri kepala.

c. pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium yang paling sensitif adalah MRI atau CT Scan
dan serologi darah. Adanya lesi yang dikelilingi dengan penyengatan kontras pada CT Scan dan MRI
mencerminkan adanya abses toksoplasma.

d. Pengobatan. Sebagian besar penderita memberikan respon terhadap pengobatan dengan


pyrimethamine (25 mg per hari) dan sulfadiazine (1 gram tiap 6 jam) bila pengobatan dilakukan sedini
mungkin. catatan: beberapa penderita toksoplasmosis serebral mempunyai latar belakang demensia
AIDS. oleh karenanya setelah lesi parasitik teratasi, status neurologis penderita tidak kembali normal.

e. Pengobatan percobaan untuk toksoplasmosis serebral merupakan langkah pertama sebelum biopsi
otak, karena toksoplasmosis serebral merupakan salah satu komplikasi AIDS yang dapat diobati.

f. Penyebab utama lesi massa intrakranial lainnya pada AIDS adalah limfoma. Kadang sulit membedakan
toksoplasma dengan limfoma tanpa dilakukan biopsi.

SUMBER:

Weiner, Howard L dan Lawrence P. Levitt. 2000. Buku Saku Neurologi. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai