SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
Oleh:
YENI FARIDAWATI
109101000065
ABSTRAK
Keluhan gangguan pada kulit adalah rasa gatal-gatal (saat pagi, siang, malam, ataupun
sepanjang hari), muncul bintik-bintik merah/ bentol-bentol/ bula-bula yang berisi cairan
bening ataupun nanah pada kulit permukaan tubuh timbul ruam-ruam (Graham, 2005).
Pemulung adalah orang yang memungut barang-barang bekas atau sampah tertentu untuk
proses daur ulang. Pemulung merupakan salah satu pekerjaan yang berisiko terkena
gangguan kulit akibat kondisi lingkungan kerja yang buruk. Berdasarkan survei pendahuluan
yang dilakukan oleh penulis di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota
Bekasi ditemukan dari 10 pemulung terdapat 9 pemulung yang mengalami keluhan gangguan
kulit.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, yang
dilakukan pada bulan Agustus – September 2013 pada pemulung di Kelurahan Sumur Batu
Kecamatan Bantar Gebang. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 66 responden.
Tujuannya untuk mengetahui hubungan antara personal higiene dan karakteristik individu
dengan keluhan gangguan kulit. Variabel independen dalam penelitian ini antara lain
karakteristik individu yang meliputi umur, jam kerja, masa kerja, dan riwayat alergi dan
personal higiene yang meliputi kebersihan kulit, kebersihan tangan, kaki, dan kuku).
Penentuan keluhan gangguan kulit berdasarkan kuisioner dan wawancara, variabel
karakteristik individu berdasarkan wawancara, dan variabel personal higiene berdasarkan
wawancara dan observasi. Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji statistik dengan
rumus chi square dan t independent.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60,6 % pemulung mengalami keluhan gangguan
kulit. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan gangguan kulit pada penelitian ini
adalah masa kerja (P value 0,013) dan kebersihan kulit (P value 0,03).
Disarankan kepada pemulung di kelurahan Sumur Batu lebih memperhatikan perilaku
hidup bersih dengan cara diantaranya mencuci tangan dan kaki dengan air mengalir dan
sabun setelah bekerja, sebelum dan sesudah makan, serta menggunakan handuk milik sendiri
setelah mandi sehingga mengurangi risiko keluhan gangguan kulit.
ii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
DEPARTMENT OF PUBLIC HEALTH
MAJOR OF ENVIRONMENTAL HEALTH
Undergratuated Thesis, December 2013
References : 38 (1992-2012)
iii
iv
v
RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Gol. Darah :A
RIWAYAT PENDIDIKAN
PENGALAMAN ORGANISASI
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia
yang dilimpahkan-Nya, sehingga dapat terselesainya laporan kerja praktek ini.
Shalawat beserta salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan besar kita Nabi
Muhammad Saw.
1. Bapak Prof. Dr. (hc). Dr. M. K. Tadjudin, Sp. And ; selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Ibu Febrianti M. Si selaku ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Ibu Dewi Utami Iriani SKM, M.Kes, Ph.D sebagai dosen pembimbing pertama,
terima kasih Ibu sudah memberikan saran, kritik, motivasi, dan sabar
membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.
4. Bapak Dr. Arif Sumantri SKM, M.Kes selaku dosen pembimbing kedua, terima
kasih bapak atas bimbingan, arahan, doa, dan nasihat yang sangat berarti dan
vii
membuat penulis menjadi semangat untuk segera menyelesaikan laporan skripsi
ini.
5. Kepada semua staff Dinas Kesehatan Bekasi, Puskesmas Kecamatan Bantar
Gebang, Kelurahan Sumur Batu, dan Dinas Kesbangpolinmas Bekasi, terima
kasih atas bantuan dan telah memberikan izin kepada penulis, sehingga penulis
bisa melaksanakan penelitian di daerah Bapak dan Ibu sekalian.
6. Kepada keluarga tercinta, Bapak, Ibu, kedua adik tersayang, dan nenek,
terimakasih atas doa yang tulus, perhatian, kasih sayang yang melimpah yang
diberikan kepada penulis dari awal penelitian sampai terselesaikannya laporan
skripsi ini.
7. Teman-teman seperjuangan kesling 2009, Ziah, Cita, Dila, Ami, Maya, Reni,
Tari, Nisa, Ratna, Nita, Imah, Agung, Yudi, Morrys, Ersa, Aan, Rudi, Udin
kalian sangat super sekali. Terima kasih sudah mau berbagi ilmu, berbagi cerita,
dan mendengarkan keluh kesah penulis.
8. Dua sahabat super, Lilik dan Badra yang sudah lulus duluan dengan setia
mendengar keluh kesah penulis dan dan memberikan semangat membara kepada
penulis sehingga sedikit demi sedikit penulis bisa menyusul kelulusan kalian.
Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT, penulis berharap semua kebaikan
yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.
Terakhir kiranya penulis berharap semoga laporan skripsi ini bermanfaat bagi
penulis dan pembaca umumnya. Mohon kritik dan sarannya.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 6
C. Pertanyaan Penelitian .......................................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum ............................................................................................... 8
2. Tujuan Khusus .............................................................................................. 8
E. Manfaat
1. Instansi Terkait ............................................................................................. 9
2. Bagi Pemulung ........................................................................................... 10
F. Ruang Lingkup .................................................................................................. 10
ix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sampah
1. Pengertian Sampah ..................................................................................... 11
2. Pengelolaan Sampah Menurut Sumbernya ................................................. 11
3. Jenis Sampah .............................................................................................. 13
4. Pengaruh Sampah Terhadap Kesehatan dan Lingkungan .......................... 14
B. Keluhan Gangguan Kulit
1. Penyakit Kulit ............................................................................................. 15
2. Penyebab Penyakit Kulit ............................................................................ 17
C. Anatomi Kulit .................................................................................................... 18
D. Fungsi Kulit ....................................................................................................... 19
E. Definisi Pemulung ............................................................................................. 20
F. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ....................................................................... 22
G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keluhan Gangguan Kulit pada Pemulung
1. Kondisi Lingkungan TPA........................................................................... 22
a. Penyediaan Air ..................................................................................... 23
b. Suhu dan Kelembaban .......................................................................... 24
c. Paparan Sinar Matahari ........................................................................ 25
2. Personal Hygiene ......................................................................................... 27
a. Kebersihan Kulit .................................................................................... 28
b. Kebersihan Tangan, Kaki, dan Kuku ..................................................... 29
c. Kebersihan Rambut ............................................................................... 31
3. Karakteristik Individu .................................................................................. 32
a. Jam Kerja ............................................................................................... 32
b. Umur ...................................................................................................... 33
c. Masa Kerja ............................................................................................. 33
d. Riwayat Alergi ....................................................................................... 34
e. Pendidikan ............................................................................................. 35
f. Penggunaan APD ................................................................................... 35
x
H. Kerangka Teori .................................................................................................. 38
xi
c. Distribusi Masa Kerja ............................................................................ 58
d. Distribusi Riwayat Alergi ...................................................................... 59
2. Distribusi Personal Higiene .......................................................................... 59
a. Distribusi Kebersihan Kulit ................................................................... 59
b. Distribusi Kebersihan Kuku, Tangan, dan Kaki .................................... 60
C. Analisis Bivariat
1. Hubungan antara Karakteristik Individu dengan Keluhan Gangguan Kulit . 61
a. Hubungan Umur dengan Keluhan Gangguan Kulit ............................... 61
b. Hubungan jam Kerja dengan Keluhan Gangguan Kulit ........................ 62
c. Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Gangguan Kulit ..................... 63
d. Hubungan Riwayat Alergi dengan Keluhan Gangguan Kulit ............... 64
2. Hubungan antara Personal Higiene dengan Keluhan Gangguan Kulit ......... 65
a. Hubungan Kebersihan Kulit dengan Keluhan Gangguan Kulit............. 65
b. Hubungan Kebersihan Tangan, Kaki, dan Kuku dengan Keluhan
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian ..................................................................................... 68
B. Keluhan Gangguan Kulit ................................................................................... 69
C. Hubungan antara Karakteristik Individu dengan Keluhan Gangguan Kulit
1. Hubungan Umur dengan Keluhan Gangguan Kulit ................................... 71
2. Hubungan Jam Kerja dengan Keluhan Gangguan Kulit ............................ 73
3. Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Gangguan Kulit .......................... 76
4. Hubungan Riwayat Alergi dengan Keluhan Gangguan Kulit .................... 79
D. Hubungan Personal Higiene dengan Keluhan Gangguan Kulit
1. Hubungan Kebersihan Kulit dengan Keluhan Gangguan Kulit ................. 81
2. Hubungan Kebersihan Tangan, Kaki, dan Kuku dengan Keluhan Gangguan
Kulit ............................................................................................................ 84
xii
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 88
B. Saran .................................................................................................................. 89
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Tingkat Pendidikan Penduduk di Kelurahan Sumur Batu Tahun
2013 ....................................................................................................................................... 55
Tabel 5.2 Distribusi Jenis Mata Pencaharian Penduduk di Kelurahan Sumur Batu
Tahun 2013............................................................................................................................ 56
Tabel 5.9 Distribusi Personal Higiene Berdasarkan Kebersihan Tangan, Kaki, dan
Kuku di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013 ................... 60
Tabel 5.10 Distribusi Keluhan Gangguan Kulit pada Pemulung di Kelurahan Sumur
xiv
Tabel 5.11 Hubungan Umur dengan Keluhan Gangguan Kulit pada Pemulung
(Laskar Mandiri) di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013 61
Tabel 5.12 Hubungan Jam Kerja dengan Keluhan Gangguan Kulit pada Pemulung
(Laskar Mandiri) di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013 62
Tabel 5.13 Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Gangguan Kulit pada Pemulung
(Laskar Mandiri) di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013 63
Tabel 5.14 Hubungan Riwayat Alergi dengan Keluhan Gangguan Kulit pada
Tahun 2013............................................................................................................................ 64
Tabel 5.15 Hubungan Kebersihan Kulit dengan Keluhan Gangguan Kulit pada
Tahun 2013............................................................................................................................ 65
Tabel 5.16 Hubungan Kebersihan Tangan, Kaki, dan Kuku dengan Keluhan
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR BAGAN
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
6. Lampiran 6 Foto
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menghasilkan bahan buangan yang tidak digunakan lagi yang disebut dengan
masih tetap belum dapat diselesaikan dan masih selalu menjadi permasalahan,
yang telah disediakan (tempat sampah) juga masih tetap merupakan masalah,
baik dari segi lingkungan anthropogenik maupun dari segi sosial. Sampah selalu
ketidakseimbangan dan manusia akan jatuh sakit. Hal ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh Gordon (1950), bahwa hubungan antara manusia (host),
1
penyebab penyakit dan lingkungan (environment) dalam bentuk interaksi.
Interaksi tersebut ibarat timbangan dengan tuas bertumpu pada titik lingkungan
Gambar 1.1
Model Segitiga Epidemiologi
( Listautin, 2012)
Penyakit akibat sampah sangat luas, dan dapat berupa penyakit menular,
tidak menular, dapat juga berupa akibat kebakaran, keracunan, dan lain-lain.
yang ditularkan melalui vektor, penyebabnya dapat berupa bakteri, jamur, cacing,
dan zat kimia (Soemirat, 2009). Menurut Adnani (2011) sampah apabila tidak
dilelola dengan baik, maka akan memberikan pengaruh yang besar terhadap
2
Salah satu penyakit akibat sampah berupa penyakit kulit yang disebabkan
beberapa jenis jamur mikroorganisme patogen yang hidup dan berkembang biak
bagian tubuh paling luar dengan gejala berupa gatal-gatal dan kemerahan yang
matahari, virus, imun tubuh yang lemah, mikroorganisme, faktor kebersihan diri
pekerja yang berhubungan dengan kotoran (misalkan sampah dan selokan), dan
dalam keadaan parah. Jika keluhan ganguan kulit tidak dengan cepat
ditanggulangi maka lama kelamaan akan menjurus ke arah gangguan kulit yang
lebih serius.
barang-barang bekas atau sampah tertentu untuk proses daur ulang. Dilihat dari
yang tidak kondusif (Junaedi, 2007). Kegiatan yang bergerak di sektor informal
3
ini sangat membantu sistem pengelolaan sampah untuk meringankan beban daya
Pada Tahun 1986 Pemerintah DKI Jakarta mulai membangun TPA Bantar
Gebang. Areal TPA Bantar Gebang mencakup 3 kelurahan dari 8 kelurahan yang
UKMK, 2008).
penyakit yang ada di Puskesmas. Selain itu berdasarkan data yang ditemukan dan
pernyataan dari pihak Puskesmas Pembantu, warga sekitar dan pemulung yang
Batu. Berdasarkan data yang di dapat dari Kelurahan Sumur Batu diketahui
jumlah pemulung yang ada disana sekitar 350 orang, namun jumlah data
banyak lapak yang menyediakan tempat berlindung bagi para pemulung dan
keluarganya. Pengertian dari lapak itu tersendiri yaitu bos besar dari para
pemulung, hasil yang diperoleh dalam setiap harinya mereka serahkan ke lapak
4
dengan mendapatkan imbalan yang sesuai. Para pemulung tersebut tinggal di
tempat yang jauh dari fungsinya sebagai rumah sehat. Mereka tinggal di sebuah
pondok yang terbuat dari kayu, bambu, kardus dan plastik bekas. Rata- rata
terhadap cahaya matahari, zat kimia hidrogen sulfida, jam kerja, kebersihan kulit,
kebersihan tangan, kuku dan kaki, dan alat pelindung diri, dengan keluhan
gangguan kulit. Variabel yang tidak ada pengaruh adalah paparan terhadap bau-
kulit, kebersihan kulit kepala dan rambut, pemakaian pakaian kerja, mempunyai
hubungan yang bermakna dengan keluhan gangguan kulit pada petugas pengelola
yang berhubungan meliputi masa kerja, alat pelindung diri, riwayat pekerjaan,
hygiene personal, riwayat penyakit kulit, dan riwayat alergi dengan kejadian
5
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di
Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi ditemukan dari
umumnya keluhan gangguan kulit yang dirasakan yaitu timbulnya gatal-gatal bila
mereka mulai berkeringat dan setelah itu timbul kemerahan. Namun tidak sedikit
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lain yaitu, penelitian ini
individu responden.
B. Rumusan Masalah
terbesar di Puskesmas. Data lain yang ditemukan dan pernyataan dari pihak
6
mengalami keluhan gangguan kulit di Kecamatan Bantar Gebang terdapat di
Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi ditemukan dari
keluhan ganguan kulit tidak dengan cepat ditanggulangi maka lama kelamaan
akan menjurus ke arah gangguan kulit yang lebih serius dan lebih memperburuk
kondisi penderita.
C. Pertanyaan Penelitian
tangan, kuku, dan kaki) pada pemulung (Laskar Mandiri) di Kelurahan Sumur
7
4. Apakah ada hubungan antara karakteristik individu (umur, masa kerja,
tangan, kuku, dan kaki) pada pemulung (Laskar Mandiri) di Kelurahan Sumur
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2013.
8
c. Mengetahui gambaran karakteristik individu (umur, masa kerja, jam
kulit, tangan, kaki, dan kuku) dengan keluhan gangguan kulit pada
kerja, jam kerja, dan riwayat alergi) dengan keluhan gangguan kulit pada
E. Manfaat
1. Instansi Terkait
kesehatan kulit, sebab serta dampak gangguan kulit bagi para pemulung
9
sehingga bisa diciptakan program kesehatan yang dapat dijangkau oleh
pemulung.
2. Bagi Pemulung
Dapat dijadika informasi kepada mengenai bahaya dan faktor apa saja
pekerjaan dan sesudahnya supaya tidak ada keluhan gangguan kulit yang
F. Ruang Lingkup
pemulung ditinjau dari personal hygiene (kebersihan kulit dan kebersihan tangan,
kaki, dan kuku), karakteristik individu (umur, lama kerja, jam kerja,dan riwayat
alergi). Penelitian ini dilakukan oleh Mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu
2013. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross
sectional. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sampah
1. Pengertian Sampah
disenangi, atau sesuatu yamg dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia
sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat.
Dari segi ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sampah ialah
sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, disenangi atau sesuatu yang harus
dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia
waste tidak termasuk didalamnya) dan umumnya bersifat padat (karena air
Sampah yang ada di permukaan bumi ini dapat berasal dari beberapa
11
a. Pemukiman penduduk
keluarga yang tinggal dalam suatu bangunan atau asrama yang terdapat di
desa/di kota. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya sisa makanan dan
Jenis sampah yang dihasilkan dari tempat semacam itu dapat berupa sisa-
hiburan dan umum, jalan umum, tempat parkir, tempat layanan kesehatan
kayu, industri kimia, industri logam, tempat pengolahan air kotor, dan air
minum, dan kegiatan industri lainnya, baik yang sifatnya distributif atau
memproses bahan mentah saja. Sampah yang dihasilkan dari tempat ini
12
biasanya sampah basah, sampah kering, sisa-sisa bangunan, sampah
e. Pertanian
3. Jenis Sampah
kain dankayu.
13
c. Berdasarkan dapat atau tidaknya membusuk
a. Pengaruh langsung
Sampah ini bisa berasal dari sampah rumah tangga dan sampah industri.
dapat dipakai sarang lalat, nyamuk dan tikus. Lalat merupakan vektor dari
14
dan sebagainya. Nyamuk Aedes aegypty yang hidup dan berkembang biak
sebagainya.
Keluhan gangguan pada kulit adalah rasa gatal-gatal (saat pagi, siang,
bula-bula yang berisi cairan bening ataupun nanah pada kulit permukaan tubuh
1. Penyakit Kulit
15
kulit yaitu kebersihan diri yang tidak baik, bahan kimia, sinar matahari,
virus, jamur, bakteri, alergi, kutu kulit atau kutu kudis (sarcoptesscabiei).
a. Gatal-gatal
keluhan gatal-gatal yang terjadi pada malam hari dan adanya bintik-
16
tangan, kaki atau mandi secara teratur dua kali sehari (Sitorus,
2008).
b. Kulit kemerahan
Menurut Fregert (1988), jumlah agen yang menjadi penyebab penyakit kulit
1) Mengubah pHnya
17
b. Agen-agen kimia, terbagi menjadi 4 kategori yaitu :
garam logam.
mineral, dll
C. Anatomi Kulit
Kulit dianggap sebagai sebuah organ tubuh dengan luas permukaan sekitar 2
m. Bila dibandingkan dengan organ tubuh lainnya, proporsi kulit cukup besar
yaitu sekitar 3% dari berat total tubuh, dengan demikian lebih besar dari hati dan
otak. Fungsi utama dari kulit adalah sebagai pembatas yang melindungi organ
internal tubuh dari gangguan berbagai faktor lingkungan di luar tubuh dan
infeksi bakteri. Selain itu juga berfungsi dalam mengatur suhu tubuh, berperan
18
dalam fungsi kekebalan tubuh serta sebagai alat peraba yang memungkinkan
Kulit adalah organ khusus yang terdiri dari komponen hidup dan tidak
darah, jaringan ikat, lemak, kelenjar- kelenjar, organ peraba dan saraf. Tiga
lapisan jaringan utama penyusun kulit adalah epidermis, dermis dan lemak
Gambar 2.1
Struktur Anatomi Kulit
D. Fungsi Kulit
Kulit merupakan organ yang langsung terkena trauma dan kerusakan akibat
dengan bahan berbahaya dari luar serta menjaga tubuh dari kekeringan yang
19
penyerapan sinar ultraviolet yang berbahaya dari pancaran sinar matahari,
2. Alat sekresi yang berperan dalam respon fisiologik maupun patologik, antara
E. Definisi Pemulung
tertentu untuk proses daur ulang. Pekerjaan pemulung sering dianggap memiliki
konotasi negatif. Ada dua jenis pemulung : pemulung lepas, yang bekerja sebagai
membeli barang dari pemulung. Pemulung merupakan mata rantai pertama dari
industri daur ulang. Bagi sebagian besar orang, pemulung adalah pekerjaan yang
dikumpulkan dari tempat sampah. Kegiatan yang bergerak di sektor informal ini
20
sebagaimana mestinya. Di beberapa kota besar jumlah keberadaan pemulung
2012).
resiko yang sangat tinggi untuk tertularnya penyakit. Lingkungan yang tidak
misalkan saja : batuk pilek, gatal-gatal, diare dan lain-lain. Selain itu dipengaruhi
juga dengan gizi yang kurang serta akses pelayanan kesehatan yang sangat
minim. Melihat kondisi mereka, perlu diketahui bahwa mereka juga merupakan
warga Negara seperti yang di amanatkan pada pasal 34 yang patut mendapat
(Junaedi, 2012)
sangatlah terbatas. Hal ini ditunjang dengan kurangnya pengalaman dan kurang
tempat yang cukup kotor. Lingkungan kotor akibat pengelolaan sampah yang
21
masyarakat. Padahal kebersihan dan kesehatan lingkungan merupakan faktor
sikap, dan perilaku, melalui pendekatan advokasi, bina suasana (social support)
masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan derajat
hidup yang optimal (Dinkes,2006). Ada 5 tatanan PHBS yaitu Rumah Tangga,
Pemulung
benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak, termasuk manusia
22
lainnya serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara
sesuatu disekitar kita seperti rumah, gunung, udara, air, sinar matahari,
sesuatu yang berada disekitar manusia yang berupa organisme hidup seperti
lingkungan sosial adalah manusia lain yang ada disekitar kita seperti
Listautin, 2010).
a. Penyediaan Air
23
tersebut bisa merupakan benda hidup atau benda mati. Sehingga dapat
tidak sehat. Jika kulit sensitif dan air mandi terbatas, dengan mudah
penyakit kulit pun akan berjangkit. Cemaran air mandi bisa menjadi
sumber penyakit jamur kulit. Sela-sela kulit yang tidak terkena sabun
mandi dan lembab, akan menjadi sasaran jamur kulit. Kulit kurang
24
dari adanya erupsi kulit di kaki, terutama yang berupa lepuhan kecil atau
suhu dankelembaban).
penyebab gangguan kulit dapat tumbuh dengan baik pada suhu kamar
pondok pesantren.
planet yang berada dalam sistem tata surya kita, termasuk planet bumi
yang kita diami. Oleh karena itu peranan sinar matahari sangat penting
secara jelas, cepat, nyaman dan aman. Sumber cahaya berasal dari
pencahayaan buatan seperti lampu pijar dan lampu pelepasan listrik dan
25
pencahayaan alam yang bersumber dari sinar matahari. Sinar matahari
Listautin, 2012).
memiliki atmosfer yang bisa berfungsi sebagai filter, agar sinar matahari
Bila kulit terkena sinar matahari, energi matahari akan diserap oleh
bila matahari tepat terletak diatas kita yaitu jam 12.00 (waktu matahari).
yang cukup besar sejak jam 10.00 sampai jam 15.00. Kebiasaan terpajan
sama sekali.
yang baik adalah sinar matahari pagi hari, sebelum pukul 09.00. Pada
26
tubuh, pancarannya mampu mensintesis menjadi vitamin D dan untuk
atas pukul 09.00 sinar matahari justru berbahaya bagi kulit. Hal ini
terpapar sinar matahari cukup lama dan dalam intensitas yang cukup
dini) disamping pengaruh faktor lain seperti polusi dan asap rokok.
2. Personal Hiegene
2005).
27
dimana-manadan pada akhirnya mencegah seseorang terkena penyakit.
yang bermakna antara personal higiene : kebersihan kulit, tangan dan kuku
pemulung.
a. Kebersihan Kulit
28
yang berfungsi sebagai proteksi, kulit memegang peranan penting dalam
29
penyebab penyakit ke dalam tubuh manusia. Apabila tangan manusia
menyentuh tinja atau feses akan terkontaminasi lebih dari 10 juta virus
dan 1 juta bakteri yang dapat menimbulkan penyakit. Virus dan bakteri
tidak dapat dilihat secara langsung sehingga sering diabaikan dan mudah
yang terlalu sempit dan terpaparnya zat kimia yang tajam (Zein, 2010
yang menyerang saluran cerna seperti diare dan penyakit infeksi saluran
pernafasan akut. Ada lima hal penting untuk melakukan cuci tangan
30
Menurut Isro’in dan Andarmoyo (2012) dalam Listautin (2012),
akhirnya melepuh).
2) Hindari penggunaan kaos kaki yang sempit, sudah lama dan kotor,
karena bisa menimbulkan bau pada kaki, alergi dan infeksi pada
kulit kaki.
c. Kebersihan Rambut
31
kebersihan rambut seseorang akan membuat penampilan rambut tampak
kusut, kusam, tidak rapi dan tampak acak-acakan selain itu dapat
perawatan rambut dan kulit kepala agar tetap bersih dan sehat yaitu:
3. Karakteristik Individu
a. Jam Kerja
32
dan produktivitas kerja yang optimal, bahkan biasanya terjadi penurunan
kualitas dan hasil kerja serta bekerja dengan waktu berkepanjangan akan
kelelahan. Bekerja selama 8 jam per hari dapat diambil sebagai suatu
b. Umur
c. Masa Kerja
33
mengakibatkan keluhan gangguan kulit. Masa kerja merupakan jangka
maka semakin banyak dia telah terpapar bahaya yang ditimbulkan oleh
d. Riwayat Alergi
34
Cahyawati dan Budiono (2011) terdapat hubungan antara riwayat alergi
e. Pendidikan
f. Pengunaan APD
diperlukan alat pelindung diri yang harus dipakai pada organ yang akan
permukaan kulit berupa baju kerja, sarung tangan kerja dan sepatu kerja
1) Kerusakan kulit akibat reaksi alergi atau zat kimia yang korosif.
35
Menurut Moeljosoedarmo (2008), alat pelindung diri (APD) adalah
2) Alat atau pakaian pelindung diri harus ringan dan efisien dalam
memberiperlindungan.
1) Sarung tangan
36
dan menghindari kecelakaan atau penyakit akibat kerja
(Moeljosoedarmo, 2008).
2) Sepatu kerja
(Moeljosoedarmo, 2008).
3) Topi pengaman
(Moeljosoedarmo, 2008).
4) Pakaian kerja
Yaitu pakaian seluruh tubuh (baju dan celana panjang) yang dapat
kimia dan lainnya. Hindari bagian kaki yang terlalu panjang, terlalu
lebar atau terlipat keluar dan tidak menggunakan baju yang terlalu
37
5) Pelindung mata
Pelindung mata digunakan untuk melindungi mata dari gas atau uap
6) Masker
bentuk debu dan gas atau uap, maka mulut dan hidung harus ditutup
38
H. Kerangka Teori
Kondisi Lingkungan
- Penyediaan Air
- Kelembaban
- Suhu
- Paparan Sinar Matahari Keluhan Gangguan
Kulit
Karakteristik Individu
- Umur
- Jam kerja
- Masa Kerja
- Pendidikan
- Riwayat Alergi
Penggunaan APD
- pakaian kerja
- topi pengaman
- masker
- sarung tangan
- sepatu kerja
Bagan 2.1
Sumber : Listautin (2012), Dahlia (2010), Kurniawati (2006), Ma’rufi & Keman
& Notobroto (2005), Aisyah dkk (2012), Cahyawati, dan Budiono
(2011)
39
BAB III
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep pada penelitian ini mengacu pada kerangka teori yang
ada, dimana pada variabel dependen yaitu keluhan gangguan kulit dan variabel
kaki, dan kuku), dan karakteristik individu (umur, jam kerja, masa kerja, dan
riwayat alergi).
dalam kerangka teori, hal ini disebabkan bahwa faktor-faktor yang masuk dalam
keluhan gangguan kulit pada pemulung. Adapun variabel-variabel lain yang tidak
diteliti yaitu :
sumber air yang digunakan oleh pemulung seluruhnya berasal dari air tanah
40
4. Kebersihan rambut tidak diteliti dikarenakan pada beberapa hasil penelitian
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kebersihan rambut dengan
sesuai standar yakni seperti sarung tangan, masker, penutup kepala (topi),
variabel jam kerja. Dimana variabel jam kerja juga menunjukkan waktu
41
Personal Higiene
- Kebersihan Kulit
- Kebersihan tangan,
kaki, dan kuku
Keluhan Gangguan
Kulit
Karakteristik Individu
- Umur
- Masa kerja
- Jam Kerja
- Riwayat Alergi
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
42
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Dependen Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
Gangguan kulit Keluhan yang dirasakan berupa rasa gatal-gatal Wawancara Kuisioner Ordinal 1. Mengalami
(saat pagi, siang, malam, ataupun sepanjang dan observasi dan lembar keluhan
hari), muncul bintik-bintik merah/ bentol- observasi gangguan kulit
bentol/ bula-bula yang berisi cairan bening 0. Tidak
ataupun nanah pada kulit, serta timbul ruam- mengalami
ruam pada permukaan tubuh (Graham, 2005). keluhan
gangguan kulit
Variabel Independen Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
Personal Higiene
Kebersihan Kulit Suatu keadaan kulit dan kegiatan yang Wawancara Kuisioner Ordinal 1. Baik ( > 25
poin)
dilakukan untuk melindungibagian tubuh dari
0. Tidak Baik
pengaruh akibat kerja dan lingkungan kerja (<24 poin
pemulung yaitu, mandi, penggunaan sabun,
handuk, dan pakaian dengan ketentuan
memiliki skor baik jika > 25 poin.
Kebersihan tangan, kebersihan yang dilakukan pemulung Wawancara Kuisioner Ordinal 1. Baik ( > 18
poin )
kaki, dan kuku dengan cara mencuci tangan memakai sabun,
0. tidak Baik
memotong kuku pada tangan dan kaki secara (<17 poin )
43
Variabel Independen Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
teratur dengan ketentuan memiliki skor baik
jika > 18 poin.
Karakteristik Individu
Jam Kerja waktu yangdigunakanpemulung untukbekerja Wawancara Kuisioner Rasio Jam/hari
dalamhitungan jam/haribaik siang
ataupunmalam hari (Suma’mur, 2009)
Masa Kerja Jangka waktu pemulung mulai menjadi Wawancara Kuisioner Rasio Tahun
pemulung sampai waktu penelitian
Umur Jumlah tahun responden yang dihitung sejak Wawancara Kuisioner Rasio Tahun
lahir sampai tahun dilakukan penelitian
Riwayat Alergi Pemulung yang sebelumnya memiliki riwayat Wawancara Kuisioner Ordinal 1. Ada
alergi yang berhubungan dengan keluhan 0. Tidak ada
44
C. Hipotesis
tangan, kaki, dan kuku) dengan keluhan gangguan kulit pada pemulung di
2. Ada hubungan karakteristik individu (umur, masa kerja, jam kerja, dan
45
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Desain dalam penelitian ini adalah potong silang (cross sectional) di mana
data yang menyangkut variabel bebas atau resiko dan variabel terikat atau
Gebang.
46
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
diketahui secara pasti karena sifat pekerja yang tidak tetap. Namun terdapat
data dari Kelurahan Sumur Batu yang menyatakan ada sebanyak 350
berkelompok dalam suatu lahan kosong yang disediakan oleh atasan, namun
ada juga yang tinggal menyatu dengan kawasan pemukiman warga. Pada
a. Kriteria Inklusi
47
b. Kriteria Eksklusi
bertahun-tahun.
2. Sampel Penelitian
2010).
Pengambilan sampel dilakukan secara uji beda dua proporsi dengan rumus
berikut:
√ ̅ ̅ √
48
Keterangan :
2012)
0,84(Sajida,dkk 2012)
√ √
= 33 x 2
= 66 orang
49
a. Teknik Pengumpulan Data
Batu.
b. Instrumen Penelitian
Kulit, tangan, kaki, dan kuku), karakteristik individu (umur, jam kerja,
masa kerja, pendidikan dan riwayat alergi) keluhan gangguan kulit pada
Gebang.
50
Jika total nilai di atas nilai median maka hasilnya baik. Namun jika total
dinilai baik jika ≥25 poin dan buruk jika ≤24 poin. Variabel kebersihan
tangan, kaki, dan kuku dinilai baik jika ≥18 poin dan buruk jika ≤17
poin.
c. Pengolahan Data
kuisioner yaitu :
jawaban.
memasukkan data.
51
Variabel Keluhan Gangguan Kulit (1) Mengalami Keluhan Gangguan Kulit
52
d. Analisa Data
1) Analisis Univariat
2) Analisis Bivariat
yang sesuai dengan skala data yang ada. Uji statistik yang
53
BAB V
HASIL PENELITIAN
a. Data Geografis
Jawa Barat. Kelurahan ini terdiri dari 7 Rukun Warga dan 41 Rukun
Mustikajaya
Gebang
568,995 ha. Dari luas ± 56.955 ha areal yang ada, sekitar 318 ha
54
pendidikan serta tempat penampungan akhir (TPA) pemerintah DKI
b. Data Demografi
tingkat pendidikan dan jenis mata pencaharian dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 5.1
Distribusi Tingkat Pendidikan Penduduk di Kelurahan Sumur Batu
Tahun 2013
55
Tabel 5.2
Distribusi Jenis Mata Pencaharian Penduduk di
Kelurahan Sumur Batu Tahun 2013
Bantargebang I adalah:
56
b. Kelurahan Cikiwul
B. Analisis Univariat
masa kerja, dan riwayat alegi), personal higiene (kebersihan kulit, kebersihan
a. Distribusi Umur
Tabel 5.4
Distribusi Karakteristik Individu Berdasarkan Umur di Kelurahan
Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013
57
b. Distribusi Jam Kerja
Tabel 5.5
Distribusi Karakteristik Individu Berdasarkan Jam Kerja di
Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013
deviasi 2,201. Jam kerja responden tercepat adalah 4 jam sedangkan jam
Tabel 5.6
Distribusi Karakteristik Individu Berdasarkan Masa Kerja di
Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013
rata masa kerja responden adalah 11 tahun dengan standar deviasi 7,767.
Masa kerja terendah adalah 2 tahun sedangkan masa kerja tertinggi adalah
35 tahun.
58
d. Distribusi Riwayat Alergi
Tabel 5.7
Distribusi Karakteristik Individu Berdasarkan Riwayat Alergi di
Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013
(10,6 %).
Tabel 5.8
Distribusi Personal Higiene Berdasarkan Kebersihan Kulit di
Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013
59
Berdasarkan tabel 5.8 diperoleh hasil analisis bahwa dari 66
Tabel 5.9
Distribusi Personal Higiene Berdasarkan Kebersihan Tangan, Kaki, dan
Kuku di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013
responden (62,1%) memiliki kebersihan tangan dan kuku yang tidak baik.
Tabel 5.10
Distribusi Keluhan Gangguan Kulit pada Pemulung di Kelurahan Sumur
Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013
60
C. Analisis Bivariat
Kulit
karakteristik responden umur, jam kerja dan masa kerja dengan keluhan
gangguan kulit adalah uji T-Independent dan uji yang digunakan untuk
keluhan gangguan kulit adalah uji Chi Square, yang hasilnya akan di jelaskan
dibawah ini :
Tabel 5.11
Hubungan Umur dengan Keluhan Gangguan Kulit
pada Pemulung (Laskar Mandiri) di Kelurahan Sumur Batu
Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013
Keluhan Gangguan P
Variabel N Mean SD
Kulit value
Umur Ada 40 42,10 8,78 0,215
Tidak Ada 26 39,15 10,14
61
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata umur pada
nilai pvalue sebesar 0,215, yang artinya pada α 5 % tidak ada hubungan
2013.
Tabel 5.12
Hubungan Jam Kerja dengan Keluhan Gangguan Kulit pada
Pemulung (Laskar Mandiri) Di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan
Bantar Gebang Tahun 2013
P
Variabel Keluhan Gangguan Kulit N Mean SD
value
Jam Kerja Ada 40 8,58 2.375 0,567
Tidak Ada 26 8,15 1.933
62
pemulung yang tidak mengalami keluhan gangguan kulit adalah 8 jam
nilai p value sebesar 0.567, yang artinya pada α 5 % tidak ada hubungan
yang signifikan antara jam kerja dengan keluhan gangguan kulit pada
2013.
Tabel 5.13
Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Gangguan Kulit pada
Pemulung (Laskar Mandiri) Di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan
Bantar Gebang Tahun 2013
P
Variabel Keluhan Gangguan Kulit N Mean SD
value
Masa Kerja Ada 40 9 4,48 0,013
Tidak Ada 26 14,62 10,27
dengan standar deviasi sebesar 4,48, sedangkan rata-rata masa kerja pada
nilai pvalue sebesar 0,013 yang artinya pada α 5 % ada hubungan yang
63
signifikan antara masa kerja dengan keluhan gangguan kulit pada
2013.
Tabel 5.14
Hubungan Riwayat Alergi dengan Keluhan Gangguan Kulit pada
Pemulung (Laskar Mandiri) Di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan
Bantar Gebang Tahun 2013
dari 26 (42.4 %) pemulung yang tidak memiliki riwayat alergi dan tidak
pvalue sebesar 0.304 yang artinya pada α 5 % tidak ada hubungan yang
64
pemulung di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang tahun
2013.
kulit adalah uji Chi Square yang hasilnya akan di jelaskan dibawah ini :
Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.15
Hubungan Kebersihan Kulit dengan Keluhan Gangguan Kulit pada
Pemulung (Laskar Mandiri) Di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan
Bantar Gebang Tahun 2013
memiliki kebersihan kulit tidak baik ada sebanyak 27 dari 40 (73%) yang
65
mengalami keluhan gangguan kulit. Berdasarkan hasil uji statistik
Gangguan Kulit
tabel berikut :
Tabel 5.16
Hubungan Kebersihan Tangan, Kaki, dan Kuku dengan Keluhan
Gangguan Kulit pada Pemulung (Laskar Mandiri) Di Kelurahan
Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013
(40 %) pemulung yang memiliki kebersihan kuku, kaki, dan tangan baik
66
pemulung yang memiliki kebersihan kulit tidak baik ada sebanyak 25 dari
ada hubungan yang signifikan antara kebersihan kuku, kaki, dan tangan
67
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
karena paling sesuai dengan tujuan penelitian dan efektif dari segi waktu.
68
B. Keluhan Gangguan Kulit
Keluhan gangguan kulit disini diartikan keluhan yang dirasakan berupa rasa
gatal-gatal (saat pagi, siang, malam, ataupun sepanjang hari), muncul bintik-
bintik merah/ bentol-bentol/ bula-bula yang berisi cairan bening ataupun nanah
pada kulit, serta timbul ruam-ruam pada permukaan tubuh (Graham, 2005).
keluhan gangguan kulit sebanyak 40 orang (60.6 %) dan yang tidak mengalami
keluhan gangguan kulit sebanyak 26 orang (39.4 %). Hal ini sejalan dengan
sampah (38.5 %) tidak mengalami keluhan gangguan kulit. Selain itu juga hasil
Denai Kota Medan paling besar masuk dalam kategori mengalami keluhan, yaitu
sebanyak 61 orang (69 %) mengalami keluhan penyakit kulit, dan 27 orang (31
ini dapat dikatakan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pemulung yang
tidak mengalami keluhan gangguan kulit. Hal ini dapat terjadi dikarenakan
69
pentingnya kesehatan kulit mereka. Padahal kulit merupakan organ tubuh yang
terletak pada bagian paling luar dan kulit merupakan organ esensial dan vital
mandi secara bersamaan, dan perilaku cuci tangan yang jarang menggunakan
sabun dan tidak mencuci tangan dengan air yang mengalir. Kebiasaan-kebiasaan
yang tidak baik tersebut tentunya dapat mengakibatkan keluhan gangguan kulit.
Keluhan gangguan kulit yang umumnya dirasakan oleh pemulung yaitu, gatal-
gatal, kemerahan, dan adanya bentol yang berisi cairan bening. Dalam islam
sendiri, setiap muslim selalu dituntut untuk menjaga kebersihan dan kesehatan
“Islam itu agama yang bersih, maka hendaknya kamu menjadi orang
yang bersih, sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang
pengaruh negatif sampah salah satunya adalah penyakit jamur (penyakit kulit)
sampah salah satunya adalah gangguan kulit. Gangguan kulit disini disebabkan
karena kontak dengan sampah ataupun dengan air yang tercemar disekitar lokasi
70
kerja TPS/TPA. Ini sangat berkaitan dengan kondisi air yang digunakan,
Umur merupakan salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari
Industri (2000) kondisi kulit mengalami proses penuaan mulai dari usia 40
tahun. Pada usia tersebut, sel kulit lebih sulit menjaga kelembabannya
karena menipisnya lapisan basal. Selain itu produksi sebum juga menurun
tajam, sehingga banyak sel mati yang menumpuk karena pergantian sel
gangguan kulit pada umur yang telah berusia lanjut dikarenakan lebih rentan
71
Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-squaremenunjukkan
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan keluhan
gangguan kulit, dengan Pvalue sebesar 0,215. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian Lubis (2011) pada pemulung di TPA Terjun Medan yang
yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur pekerja
pada penelitian ini diduga karena sebagian besar responden dalam penelitian
ini memiliki umur > 30 tahun. Sehingga data penelitian yang diperoleh
kurang bervariasi.
Selain itu, hal lain yang diduga dapat menyebabkan tidak adanya
hubungan antara umur dengan keluhan gangguan kulit pada penelitian ini
pemulung yang memiliki umur < 30 tahun dan pemulung yang memiliki
umur > 30 tahun. Pada umumnya proporsi keluhan gangguan kulit terbesar
72
Hal tersebut dimungkinkan karena umur yang semakin lama semakin
menjadi lebih sensitif dan kering. Kekeringan pada kulit ini memudahkan
berbagai bahan kimia maupun organik untuk menginfeksi kulit (Cohen, 1999
Hasil penelitian ini pun didukung oleh teori yang dikemukakan oleh
gangguan kulit.
Jam kerja adalah waktu yang digunakan pemulung untuk bekerja dalam
hitungan jam/hari baik siang atau pun malam hari (Suma’mur, 2009). Jam
kerja atau lama kerja penting diketahui untuk melihat lamanya seseorang
dari 66 responden memiliki rata-rata jam kerja 9 jam. Jam kerja responden
tercepat adalah 4 jam sedangkan jam kerja responden terlama adalah 18 jam.
73
sedangkan rata-rata jam kerja pada pemulung yang tidak mengalami keluhan
signifikan antara jam kerja dengan keluhan gangguan kulit, dengan P value
sebesar 0.567. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Suwondo, dkk
(2010) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara jam kerja dengan
kejadian dermatitis dimana rata-rata jam kerja adalah 7 jam dalam sehari.
menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jam kerja
menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jam kerja dengan
keluhan gangguan kulit pada penelitian ini diduga sebagian besar pemulung
di Kelurahan Sumur Batu bekerja tidak lebih dari 8 jam. Hal tersebut
bekerja lebih dari 8 jam sebanyak 29 orang, dan 37 orang bekerja tidak lebih
74
memperpanjang waktu kerja lebih dari kemampuan lama kerja bisa terjadi
penurunan kualitas dan hasil kerja, begitu juga dengan waktu yang
kulit. Namun dalam penelitian ini diketahui bahwa lebih banyak pemulung
Selain itu hal lain yang menyebabkan tidak terlihatnya hubungan antara
07.00 pagi dan istirahat makan siang pada pukul 12.00, kemudiaan
melanjutkan pekerjaan lagi pukul 13.30 sampai pukul 15.00. Jika dilihat dari
jam istirahat mereka, sudah dapat dikatakan cukup dan maksimal. Karena
tubuh memerlukan istirahat yang cukup dengan istirahat siang yang paling
kembali segar dan terhindar dari kelelahan. Istirahat siang yang dilakukan
oleh pemulung pada penelitian ini selama satu setengah jam dan itu sudah
75
Kemungkinan lain yang menyebabkan tidak terjadinya hubungan antara
jam kerja dengan keluhan gangguan kulit adalah adanya beberapa pemulung
yang bekerja pada malam hari meskipun mereka bekerja juga selama 8 jam.
gangguan kulit pada penelitian ini diduga juga dikarenakan pemulung yang
bekerja pada waktu pagi sampai sore hari menggunakan pakaian lengan
panjang dan penutup wajah, walaupun seadanya tetapi bisa melindungi kulit.
Sehingga kulit tidak langsung terpapar dengan sinar matahari. Menurut teori
yang baik adalah sinar matahari pagi, sebelum pukul 09.00. Pada jam
Namun, jika kita terkena langsung sinar matahari diatas pukul 10.00 justru
berbahaya bagi kulit. Hal ini dikarenakan sinar matahari mengandung sinar
suatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja itu bekerja disuatu tempat.
Masa kerja yang dimaksud pada penelitian ini adalah jangka waktu
76
kulit. Berdasarkan data pada tabel 5.6diketahui bahwa masa kerja responden
mempunyai rata-rata masa kerja selama 15 tahun. Dari hasil analisis bivariat
menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan
Faktor lain yang memungkinkan pekerja dengan masa kerja yang lebih
terhadap bahan iritan maupun infeksi. Pekerja dengan masa kerja yang lebih
awal masih rentan terhadap berbagai macam bahan iritan maupun infeksi.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Lestari & Utomo pada pekerja
dengan masa kerja yang cukup lama > 10 tahun dapat dimungkinkan telah
proses hardening yaitu kemampuan kulit yang menjadi lebih tahan terhadap
bahan kimia karena pajanan bahan iritan yang terus-menerus. Untuk itulah
mengapa pekerja dengan lama bekerja >10 tahun lebih sedikit yang
mengalami dermatitis.
77
Jika dilihat dari hasil analisis statistik pemulung yang mengalami
keluhan gangguan kulit adalah pemuluung yang memiliki masa kerja yang
lebih awal. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pada awal mereka bekerja
mereka.
yang paling terlihat pada tubuh. Disamping itu juga kulit merupakan bagian
78
langsung dengan lingkungan luar seperti, udara, paparan sinar matahari,
(10,6 %).
pemulung yang tidak memiliki riwayat alergi dan tidak mengalami keluhan
kulit, dengan P value sebesar 0,304. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Lestari & Utomo (2007) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara
Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Budiono
& Cahyawati (2011), yang menyatakan bahwa ada hubungan antara riwayat
79
alergi dengan keluhan gangguan kulit dermatitis pada nelayan, dengan
pemulung yang tidak memiliki riwayat alergi. Sehingga hal inilah yang
analisis statistik diketahui bahwa pemulung yang tidak ada riwayat alergi
yang tidak mengalami keluhan gangguan kulit tidak memiliki riwayat alergi
penelitian ini ditemukan bahwa pemulung yang tidak ada riwayat alergi
80
pekerjaan. Agen sebagai penyebab gangguan dan penyakit kulit tersebut
antara lain berupa agen-agen fisik, kimia, maupun biologis. Respon kulit
alergi.
yang baik dan pemulung yang memiliki kebersihan kulit tidak baik sebanyak
value sebesar 0.03. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Listautin
Hasil penelitian lain yang sejalan adalah penelitian Sajida dkk (2012)
kulit pada penelitian ini juga dikategorikan menjadi baik dan tidak
81
baik.Kebesihan kulit yang paling banyak pada penelitian ini pun masuk ke
Selain itu hasil penelitian lain, Silalahi (2010) yang menyatakan ada
Kebersihan kulit pada penelitian ini juga dikategorikan menjadi baik dan
tidak baik. Kebesihan kulit yang paling banyak pada penelitian ini pun
responden.
Hidup sehat dimulai dari diri sendiri. Dapat dikatakan bahwa kesehatan
yang kita miliki adalah karena upaya kita sendiri. Oleh sebab itu kesehatan
82
perorangan atau kesehatan pribadi memegang peranan penting. Kesehatan
meliputi kesehatan kulit, kesehatan mata, hidung, telinga mulut dan gigi,
kesehatan kuku, tangan dan kaki, memakai pakaian yang bersih serta
tubuh kita.
83
ط ِّهرِ يْن
َ َحّبُ الْ ُمّت
ِ حّبُ ال َّتّوَا ِب ْينَ َو ُي
ِ ِاّنَ اهللَ ُي. . .
“.....sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
dimaksud dengan orang-orang yang mensucikan diri itu adalah orang yang
merupakan anggota badan yang terdiri tangan, kaki, kepala, termasuk juga
kulit. Allah mewajibkan kita untuk mensucikan diri pada bagian dhohir
(jasmani) seperti wajah, tangan, kaki, kepala, kulit, dan lain-lain dikarenakan
kotoran, dan debu yang membawa bakteri serta kuman penyebab penyakit.
Gangguan Kulit
Kebersihan tangan dan kuku yang dimaksud pada penelitian ini adalah
sabun, memotong kuku pada tangan dan kaki secara teratur. Berdasarkan tabel
kuku yang baik dan responden yang memiliki kebersihan tangan dan kuku
84
Selain itu berdasarkan hasil analisis ditemukan ada sebanyak 10 dari 26
pemulung yang memiliki kebersihan kulit baik dan tidak mengalami keluhan
tidak baik ada sebanyak 25 dari 40 yang mengalami keluhan gangguan kulit.
Hasil uji chi square, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara kebersihan tangan, kaki, dan kuku dengan keluhan gangguan
kulit. Hasil penelitian ini sejalan dengan Silalahi (2010), dimana tidak ada
hubungan antara kebersihan tangan dan kuku dengan keluhan gangguan kulit
Pada penelitian ini diketahui kebersihan tangan, kuku, dan kaki paling
menggunakan air yang mengalir, kemudian kuku mereka pendek tetapi hitam.
yang memiliki kebersihan tangan, kuku, dan kaki dalam kategori baik.
Sehingga hal inilah yang dimungkinkan membuat data yang diperoleh dalam
tangan, dan kaki pada penelitian ini diduga karena berdasarkan hasil
85
wawancara, terdapat beberapa pemulung yang memotong kuku secara rutin
yaitu seminggu sekali, serta mencuci tangan dan kaki setelah selesai bekerja.
keluhan gangguan kulit pada pemulung. Seperti yang diungkapkan oleh Potter
antara kebersihan kuku, tangan, dan kaki dengan keluhan gangguan kulit
seadanya tetapi bisa melindungi kulit apabila tangan ataupun kuku yang sudah
Meskipun kuku, tangan dan kaki hanya merupakan bagian kecil anggota
badan, akan tetapi kuku sangat besar pengaruhnya bagi kesehatan. Kuku
terutama kuku jari tangan merupakan tempat yang baik bagi bibit-bibit
sekitar yang belum tentu bersih. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan
dipotong pendek, dalam keadaan bersih, dan tangan selalu dicuci bersih
sebelum, sesudah makan dan setelah selesai bekerja. Serta selalu mencuci kaki
86
dengan air mengalir dan sabun setelah selesai bekerja sehingga dapat
87
BAB VII
A. Kesimpulan
kulit sebesar 60,6 % dan yang tidak mengalami keluhan gangguan kulit
sebesar 39,4 %.
baik sebesar 43,9% dan yang buruk 56,1%. Kebersihan tangan, kuku, dan
kaki memiliki persentase yang baik sebesar 37,9% dan yang buruk
62,1%.
88
B. Saran
1. Pemulung
perilaku hidup bersih dan sehat dengan cara diantaranya mencuci tangan
dan kaki dengan air mengalir dan sabun setelah bekerja,sebelum dan
perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka mengatasi keluhan gangguan
untuk
3. Peneliti Selanjutnya
89
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, U.F, 2008. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta: Penerbit Buku
Kompas.
Achmadi, U.F, 2011. Dasar – Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Aisyah, Faddilatul. dkk. 2012. Hubungan Higiene Perorangan dan Pemakaian Alat
Pelindung Diri dengan Keluhan Gangguan Kulit Pada Pekerja Pengupas Udang
Atom Nasional
Azhar, Khadijah. Hananto, Miko. 2011. Hubungan Proses Kerja dengan Kejadian
Budiono & Cahyawati. 2011. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis
90
Chandra, Budiman, Dr. 2009. Ilmu Kedokteran : Pencegahan dan Komunitas. Jakarta
: EGC
Diri dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Paving Block CV. F.
Erlangga, Jakarta.
Harrington, J.M & Gill, F.S., 2003. Kesehatan Kerja, Jakarta: EGC
HSE. 2000. The Prevalence of Occupational Dermatitis among Work in The Printing
Industry and Your Skin dalam hsebooks.co.uk. Diakses pada Rabu, 23 Oktober
Isro’in, L dan Andarmoyo, S., 2012. Personal Hygiene; Konsep, Proses dan Aplikasi
Kesehatan Kulit. (Jurnal). Majalah Kesehatan Indonesia vol :42 No. 5, hal 273 –
91
Kurniawati, Ratna Dian. 2006. Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian
Diponegoro Semarang.
Higiene, dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Terhadap Keluhan Kesehatan Pada
Penyakit Kulit Akibat Kerja Di TPA Terjun Medan. (Tesis). Fakultas Kesehatan
Mahyuni, Lestari, Eka. 2012. Dermatosis (Kelainan Kulit) Ditinjau Dari Aspek
FKM. USU.
Cipta .Jakarta.
92
Ramdani W, 2008. Kesadaran Santri Terhadap Kesehatan Lingkungan : Studi
Rengganis, Iris. 2009. Kealergenik Serbuk Sari Indonesia Pada Manusia. (Thesis).
Rianti, Dwi. dkk. 2010. Analisis Tentang Higiene Dan Sanitasi LingkunganDengan
Medan Denai Kota Medan Tahun 2012. (Jurnal). Fakultas Kesehatan Masyarakat
Diponegoro
Sagung Seto.
Sumantri, Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan dan Perspektif Islam. Jakarta : Kencana
Kontak Pekerja Industri Tekstil “X” Di Jepara. (Jurnal Vol 6 no 2). Universitas
Diponegoro.
93
Utomo & Lestari. 2007. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Dermatitis Kontak
No 2 hal 61- 68
Widyaningsih, dkk. 2008. Pengaruh Keadaan Sosial Ekonomi, Gaya Hidup, Status
Gizi, dan Tingkat Stress Terhadap Tekanan Darah. Jurnal Gizi dan Pangan.
94
95
96
HUBUNGAN PERSONAL HIGIENE DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU
DENGAN KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA LASKAR MANDIRI
(PEMULUNG) DI KELURAHAN SUMUR BATU, KECAMATAN BANTAR
GEBANG TAHUN 2013
Assalamu’alaikum wr.wb
Saya, Yeni Faridawati, mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Peminatan
Kesehatan Lingkungan. Saat ini saya sedang melakukan pengumpulan data mengenai
hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi keluhan kesehatan kulit yang Anda alami
selama bekerja. Pengumpulan data ini adalah sebagai salah satu bahan dalam
penyusunan tugas akhir (Skripsi). Semua data dan informasi yang Anda berikan akan
dijaga kerahasiaannya dan kuisioner ini akan dimusnahkan jika sudah tidak
digunakan lagi. Atas perhatian dan kerjasama Anda saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Responden
97
Lembar Wawancara
Karakteristik Individu
A1 Nama responden
A2 Jenis kelamin
A3 Usia
A5 Alamat
A6 Masa kerja
A7 Berapa jam Anda bekerja dalam sehari?
Pukul . . . . . . . s.d. . . . . . . . WIB
a. 8 jam/hari
b. >8 jam/hari
A8 Apakah Anda tahu pengertian dari alergi?
a. Ya, Jelaskan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
b. Tidak
A9 Apakah Anda mempunyai riwayat alergi yang
berhubungan dengan gangguan kulit?
a. Ya, dikarenakan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b. Tidak
Personal Higiene
Kebersihan Kulit
B1 Berapa kali Anda mandi dalam sehari?
a. 1 kali [ ]
b. >2 kali
B2 Apakah Anda segera mandi setelah selesai bekerja dari tempat
pembuangan akhir sampah?
a. Tidak pernah
[ ]
b. Jarang
c. Sering
d. Sangat sering
B3 Apakah Anda mandi menggunakan sabun mandi?
a. Tidak pernah
b. Jarang [ ]
c. Sering
d. Sangat sering
B4 Apakah Anda menggunakan handuk setelah mandi?
a. Tidak pernah
b. Jarang [ ]
c. Sering
d. Sangat sering
98
B5 Apakah Anda menggunakan handuk sendiri setelah mandi?
a. Tidak pernah
b. Jarang [ ]
c. Sering
d. Sangat sering
B6 Berapa kali Anda mengganti pakaian dalam sehari?
a. 1 kali [ ]
b. ≥2 kali
B7 Apakah Anda menggunakan pakaian yang bahannya menyerap
keringat saat bekerja?
[ ]
a. Ya
b. Tidak
B8 Apakah Anda memakai pakaian orang lain?
a. Sngat sering
b. Sering [ ]
c. Jarang
d. Tidak pernah
B9 Dengan apa Anda mencuci pakaian?
a. Air saja [ ]
b. Air dengan sabun
Personal Higiene
Kebersihan Tangan dan Kuku
C1 Apakah Anda mencuci tangan saat di tempat kerja?
a. Ya [ ]
b. Tidak, Lanjut ke C4
C2 Kapan saja Anda mencuci tangan saat di tempat kerja?
a. Sebelum makan
b. Sesudah makan [ ]
c. Setelah BAK
d. Setelah BAB
C3 Bagaimana Anda mencuci tangan di tempat kerja?
a. Menggunakan air tidak mengalir dan tanpa sabun
b. Menggunakan air tidak mengalir dan menggunakan
sabun [ ]
c. Menggunakan air mengalir dan tanpa sabun
d. Menggunakan air mengalir dan menggunakan sabun
99
C5 Kapan saja Anda mencuci tangan saat di rumah?
a. Sebelum makan
b. Sesudah makan
[ ]
c. Setelah BAK
d. Setelah BAB
e. Pulang bekerja
C6 Bagaimana Anda mencuci tangan di rumah?
a. Menggunakan air tidak mengalir dan tanpa sabun
b. Menggunakan air tidak mengalir dan menggunakan
[ ]
sabun
c. Menggunakan air mengalir dan tanpa sabun
d. Menggunakan air mengalir dan menggunakan sabun
C7 Apakah Anda mencuci kaki ketika pulang bekerja?
a. Ya [ ]
b. Tidak, Lanjut ke C9
C8 Bagaimana Anda mencuci kaki?
a. Menggunakan air tidak mengalir dan tanpa sabun
b. Menggunakan air tidak mengalir dan menggunakan
[ ]
sabun
c. Menggunakan air mengalir dan tanpa sabun
d. Menggunakan air mengalir dan menggunakan sabun
C9 Apakah anda memotong kuku tangan dan kaki min 1
kali/minggu
[ ]
a. Ya
b. Tidak
C10 Apakah Kuku tangan, dan kaki Anda dalam keadaan bersih?
a. Ya [ ]
b. Tidak
C11 Apakah Anda menggaruk-garuk selama bekerja?
a. Ya [ ]
b. Tidak
100
D3 Kapan rasa gatal timbul?
a. Malam hari saja
[ ]
b. Saat berkeringat
c. Saat berkeringat dan di malam hari
Kemerahan
E1 Apakah Anda pernah mengalami kemerahan pada kulit?
a. Ya [ ]
b. Tidak, Selesai
E2 Berapa frekuensi kemerahan yang Anda alami?
a. Jarang
[ ]
b. Sering
c. Sangat sering
E3 Rasa apa saja yang menyertai kemerahan pada kulit Anda?
a. Hanya kemerahan
[ ]
b. Rasa gatal
c. Rasa panas dan terbakar
101
UNIVARIAT
1. Umur
Uji Normalitas
usia
N 66
Normal Parametersa Mean 40.94
Std. Deviation 9.381
Most Extreme Absolute .092
Differences Positive .076
Negative -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .750
Asymp. Sig. (2-tailed) .627
a. Test distribution is Normal.
Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
Std.
N Mean Deviation Minimum Maximum
jamkrja 66 8.35 2.201 4 18
3. Masa Kerja
Uji Normalitas
Descriptive Statistics
Maximu
N Minimum m Mean Std. Deviation
Mskrja 66 2 35 11.21 7.767
Valid N
66
(listwise)
4. Riwayat Alergi
Statistics
Riwalrg
N Valid 66
Missing 0
Mean .11
Median .00
Std. Deviation .310
Minimum 0
Maximum 1
Riwalrg
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid tidak ada riwayat
59 89.4 89.4 89.4
alergi
ada riwayat alergi 7 10.6 10.6 100.0
Total 66 100.0 100.0
5. Kebersihan Kulit
Statistics
Kelmpkkebkul
N Valid 66
Missing 0
Mean .44
Median .00
Std. Deviation .500
Minimum 0
Maximum 1
Kelmpkkebkul
Frequenc Valid
y Percent Percent Cumulative Percent
Valid tidak
37 56.1 56.1 56.1
baik
baik 29 43.9 43.9 100.0
Total 66 100.0 100.0
6. Kebersihan Tangan, Kaki, dan Kuku
Statistics
kelkebtgnkuku
N Valid 66
Missing 0
Mean .38
Median .00
Std. Deviation .489
Minimum 0
Maximum 1
kelkebtgnkuku
Frequenc Valid
y Percent Percent Cumulative Percent
Valid tidak
41 62.1 62.1 62.1
baik
baik 25 37.9 37.9 100.0
Total 66 100.0 100.0
7. Keluhan Gangguan Kulit
Statistics
Keluhanganggklt
N Valid 66
Missing 0
Mean .61
Median 1.00
Std. Deviation .492
Minimum 0
Maximum 1
Keluhanganggklt
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid tdk mengalami
26 39.4 39.4 39.4
keluh.gang klt
mengalami kelh.
40 60.6 60.6 100.0
gangg klt
Total 66 100.0 100.0
BIVARIAT
1. Umur dengan Keluhan Gangguan Kulit
Group Statistics
Std. Std. Error
Keluhanganggklt N Mean Deviation Mean
Usi tdk mengalami
26 39.15 10.146 1.990
a keluh.gang klt
mengalami kelh. gangg
40 42.10 8.785 1.389
klt
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Sig. (2- Mean Std. Error Difference
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper
usia Equal
variances 1.059 .307 -1.252 64 .215 -2.946 2.353 -7.647 1.754
assumed
Equal
variances
-1.214 47.996 .231 -2.946 2.427 -7.825 1.933
not
assumed
2. Jam Kerja dengan Keluhan Gangguan Kulit
Group Statistics
Group Statistics
Std. Error
Keluhanganggklt N Mean Std. Deviation Mean
Mskrja Equal
variances 27.612 .000 3.047 64 .003 5.615 1.843 1.934 9.296
assumed
Equal
variances not 2.629 31.283 .013 5.615 2.136 1.261 9.970
assumed
4. Riwayat Alergi dengan Keluhan Gangguan Kulit
Cases
Keluhanganggklt
Total Count 26 40 66
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,76.
Risk Estimate
N of Valid Cases 66
5. Kebersihan Kulit dengan Keluhan Gangguan Kulit
Cases
Kelmpkkebkul *
66 100.0% 0 .0% 66 100.0%
Keluhanganggklt
Keluhanganggklt
baik Count 16 13 29
Total Count 26 40 66
Kelmpkkebkul * Keluhanganggklt Crosstabulation
Keluhanganggklt
baik Count 16 13 29
Total Count 26 40 66
Chi-Square Tests
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,42.
Chi-Square Tests
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,42.
Risk Estimate
N of Valid Cases 66
6. Kebersihan Kuku dan Tangan dengan Keluhan Gangguan Kulit
Cases
kelkebtgnkuku *
66 100.0% 0 .0% 66 100.0%
Keluhanganggklt
Keluhanganggklt
baik Count 10 15 25
Total Count 26 40 66
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,85.
Risk Estimate
N of Valid Cases 66
FOTO PENELITIAN