Rangkuman Fira Pih PDF
Rangkuman Fira Pih PDF
HUMANIORA
SEMANGAT UAS !!
KONTRIBUSI ISLAM DALAM ILMU BEDAH
ABU AL QASIM KHALAF IBN AL ABBAS AL ZAHRAWI (930 – 1030)
• Al-zahrawi dikenal sebagai ahli bedah di arab.
• Menuliskan buku-buku kedokteran, khususnya masalah bedah.
• Salah satu dari empat buku kedokteran yang ditulis berjudul, ‘Al-Tasrif Liman Ajiz’an Al-
Ta’lif’ (ensiklopedia ilmu bedah terbaik pada abad pertengahan).
• Menemukan puluhan alat bedah modern. Dalam Kitab Al-Tasrif, ‘Bapak Ilmu Bedah’ itu
memperkenalkan lebih dari 200 alat bedah yang dimilikinya. Antaranya ratusan koleksi
alat bedah yang dipunyainya.
• Selama karirnya Al-Zahrawi telah menemukan 26 peralatan bedah. Salah satu alat bedahnya
yaitu catgut dan metode hecthing di abad ke 10. Selain itu, juga menemukan forceps.
• Ia juga dikenal sebagai orang yang pertama kali mengenali penyakit hemophilia.
• Buku Al - Tasrif digunakan di Eropa hingga abad ke-17.22.
• Metode cautery digunakan untuk mengendalikan pendarahan, menggunakan alkohol dan lilin
untuk mengentikan pendarahan dari tengkorak selama membedah tengkorak. Al-Zahrawi juga
menulis buku tentang tentang operasi gigi.
• Dalam Al-Tasrif, dikenalkan penggunaan ligature 9 benang pengikat luka. Untuk mengontrol
pendarahaan arteri.
• Jarum bedah ternyata juga ditemukan dan dipaparkan secara jelas oleh Al-Zahrawi dalam
kitabnya yang paling fenomenal itu. Selain itu, Al-Zahrawi juga memperkenalkan sederet alat
bedah lain hasil penemuannya dalam Kitab Al-Tasrif.
• Peralatan penting untuk bedah yang ditemukan Al-Zahrawi itu antara lain :
- pisau bedah (scalpel),
- curette,
- retractor,
- sendok bedah (surgical spoon),
- sound, pengait bedah (surgical hook),
- surgical rod,
- dan specula
• Lainya : peralatan bedah yang digunakan untuk memeriksa dalam uretra, alat untuk
memindahkan benda asing dari tenggorokan serta alat pemeriksa telinga.
• Kontribusi Al- Zahrawi bagi dunia kedokteran khususnya bedah hingga kini tetap dikenang
dunia.
IBNU SINA
Ibnu Sina yang juga dikenal sebagai AVICENNA di dunia barat , seorang dokter kelahiran
Persia, dan banyak julukan atas beliau, salah satunya “Bapak Pengobatan Modern”. Karyanya
yang Sangat terkenal adalah Qanun fii Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran
selama berabad-abad. Dan bergelar as-syaikh ar-rais yang didapatkan karena jasanya berhasil
menyembuhkan penyakit parah Raja Bukhaara
Kutipan beliau yang terkenal adalah “jika badan sakit, maka jiwa pun akan banyak kehilangan
kemampuan kognitifnya dan tidak bisa merasakan kenikmatan hidup”.
dan kutipan “jika jiwa sakit, badan pun kehilangan keceriaan hidup dan bahkan badannya pun
bisa jatuh sakit”
KARYA AR-RAZZI
ar-Razi mengarang buku-buku ilmiah yang jumlahnya tak kurang dari 200 buah.
Buku karangannya adalah sebuah ensiklopedi kedokeran yang terdiri dari 10 jilid lebih
orang pertama yang mendiagnosa penyakit cacar, serta menulis buku mengenai penyakit
anak-anak
orang yang telah menggunakan injeksi urediral (saluran kencing dan sperma).
PENEMUAN AR-RAZZI
Al-Judari wal-Hasbah adalah buku pertama Ar-Razzi yang membahas tentang cacar dan
campak sebagai dua wabah yang berbeda.
Ar-Razi pertama kali melakukan pengobatan khas dengan pemanasan syaraf, serta merupakan
sarjana kedokteran yang menganggap penting pengobatan kepala pening
Dia mengemukakan pengobatan yang mirip dengan cara akupuntur yang sekarang telah amat
populer
kala itu, Doktor Winston pernah berkomentar, “ar-Razi mengobati penyakit kronis dengan
cara seperti yang kita terapkan dewasa ini, dan ia juga telah melakukan penjahitan pada luka-
luka yang terbuka”
WAFATNYA AR-RAZZI
Ar-Razi wafat pada tahun 313 H/925. Selama hidupnya ia dikenal sebagai ilmuwan serbabisa dan
dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam
IBNU SINA (AVICENNA)
Ibnu Sina lahir pada tahun 370 H/ 980 M di Afsyanah, sebuah kota kecil di wilayah
Uzbekistan saat ini. Ayahnya yang berasal dari Balkh Khorasan adalah seorang pegawai tinggi
pada Dinasti Samaniah (204395 H/819-1005 M).
PENDIDIKAN
Ibnu Sina mendapat bimbingan mengenai ilmu logika yang elementer untuk mempelajari buku
Isagoge dan Porphyry, Euclid dan Al-Magest-Ptolemus
Baru setelah ia membaca Agradhu kitab ma waraet thabie’ah li li Aristho-nya Al-Farabi (870 -
950 M
Beliau mempelajari ilmu kedokteran pada Isa bin Yahya, seorang Masehi
Sewaktu berumur 17 tahun ia telah dikenal sebagai dokter. Kepopulerannya sebagai dokter
bermula ketika ia berhasil menyembuhkan Nuh bin Mansur (976-997)
Ibnu Sina pula sebagai orang pertama yang menemukan Peredaran darah manusia, dimana
enam ratus tahun kemudian disempurnakan oleh William Harvey
DAFTAR BEBERAPA KARYA IBNU SINA :
Al-Qanun (Aturan) 10 jilid
Al-Syifa’ (Penyembuhan atau Pengobatan) 8 jilid
Al-Isyarat (Petunjuk) 1 jilid
AL-Majmu’ (Himpunan) 1 jilid
Al-Biir wa a-l Itsm (Perbuatan baik dan dosa) 2 jilid
Al-Arshad al-Kulliyyat (Petunjuk Lengkap) 1 jilid
Al-Hashil wa Al-Mahshul (pokok-pokok) 2 jilid
An-Najad (pembebasan) 3 jilid
Al-Inshaf (keputusan) 20 jilid
Al-Hidayat (petunjuk) 1 jilid
Qanun fi Thib (Canon of Medicine) (Terjemahan bebas : Aturan Pengobatan)
Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan) An Najat
Mantiq Al Masyriqin (Logika Timur)
IBNU NAFIS DAN AL-ZAHRAWI
• Ibnu Nafis (al-Din Abu al-Hasan Ali Ibn Abi al-Hazm al-Qarshi al-Dimashqi).
• lahir pada tahun 1213 di Damaskus
• Dia biasa dipanggil dengan Ad-Dimasyqi, karena ia dilahirkan di Syam
• awal masa mudanya ia habiskan di kota Damaskus, sebagaimana dia juga dipanggil dengan
Al Mishri,
• karena ia telah mengabiskan sebagian besar usianya di kota Cairo dan memiliki ikatan yang
kuat dengan Mesir dan penduduknya. Hingga akhir hayatnya dia tinggal di mesir.
• Selain itu, ia juga mempunyai nama panggilan lain, yaitu The Second Avicenna (Ibnu Sina
Kedua), yang diberikan oleh para pengagumnya.
JENJANG PENDIDIKAN YANG DITEMPUH
• mempelajari hukum Islam(1236)
dokter pertama yang mampu menerangkan secara tepat tentang paru-paru dan memberikan
gambaran mengenai saluran pernapasan,
juga interaksi antara saluran udara dengan darah dalam tubuh manusia.
seorang dokter muslim yang mempunyai pendapat dan pemikiran yang masih murni,
terbebas dari berbagai pengaruh Barat.
• Pendidikan dasar
• pendidikan kedokteran di Medical College Hospital (1236)
• belajar di Rumah Sakit al-Nassiri.
Prestasinya yang gemilang membuat ia kemudian ditunjuk sebagai direktur rumah sakit
tersebut.
Dalam studinya, Ibnu Nafis menggunakan beberapa metode, yaitu observasi, survei, dan
percobaan.
• juga memaparkan mengenai fungsi pembuluh arteri dalam jantung sebagai pemasok darah
bagi otot jantung (Cardiac Musculature).
• Ia mempelajari ilmu kedokteran melalui pengamatan terhadap sejumlah gejala dan unsur yang
mempengaruhi tubuh
• Penemuannya mengenai peredaran darah di paru-paru ini merupakan penemuan yang menarik.
Lewat penemuannya tersebut, para ilmuwan menganggapnya sebagai tokoh pertama dalam
ilmu sirkulasi darah.
KARYA-KARYA IBNU NAFIS
Karya tulisnya dibidang kedokteran berjumlah empat belas judul buku.
• Commentary on the Anatomy of Canon of Avicenna
Buku ini merupakan rangkuman hasil pemikiran Ibnu Nafis mengenai anatomi, patologi, dan
fisiologi. Karya tersebut berhasil mengungkap sebuah fakta ilmiah penting, yang kemudian
diabaikan begitu saja, yaitu gambaran tentang peredaran darah paru-paru.
• Syarh Tasyrih Al-Qanun
Buku ini telah menguatkan penemuan Ibnu An-Nafis tentang sirkulasi darah kecil
sebagaimana yang kita paparkan sebelumnya.
• The Lesser of Pulmonary Circulation of the Blood
tentang sirkulasi darah
• Al-Mujaz Fi Ath-Thib
- ringkasan dari buku "Al-Qanun" karya Ibnu Sina
- penyakit yang pada umumnya menjangkiti semua organ tubuh.
• Kosmetik
Dalam bidang farmasi dan farmakologi, Zahrawi mempelopori pembuatan obat-obatan
melalui sublimasi dan distilasi
Kosmetik seperti deodorant, handbody lotion, dan pewarna rambut, yang masih digunakan
hingga saat ini adalah karya Zahrawi.
Bahkan temuannya berupa lipstik masih bertahan hingga kini, tanpa berubah bentuk.