Anda di halaman 1dari 6

A.

kontribusi islam dalam ilmu bedah


• Al-zahrawi dikenal sebagai ahli bedah di arab. Menuliskan buku-buku kedokteran, khususnya masalah bedah.
 Salah satu dari empat buku kedokteran yang ditulis berjudul, ‘Al-Tasrif Liman Ajiz’an Al-Ta’lif’ (ensiklopedia
ilmu bedah terbaik pada abad pertengahan).Menemukan puluhan alat bedah modern. Dalam Kitab Al-Tasrif,
‘Bapak Ilmu Bedah’ itu memperkenalkan lebih dari 200 alat bedah yang dimilikinya. Antaranya ratusan koleksi
alat bedah yang dipunyainya.
 Selama karirnya Al-Zahrawi telah menemukan 26 peralatan bedah. Salah satu alat bedahnya yaitu catgut dan
metode hecthing di abad ke 10. Selain itu, juga menemukan forceps.Ia juga dikenal sebagai orang yang pertama
kali mengenali penyakit hemophilia. Buku Al - Tasrif digunakan di Eropa hingga abad ke-17.22.
 Metode cautery digunakan untuk mengendalikan pendarahan, menggunakan alkohol dan lilin untuk mengentikan
pendarahan dari tengkorak selama membedah tengkorak. Al-Zahrawi juga menulis buku tentang tentang operasi
gigi.Dalam Al-Tasrif, dikenalkan penggunaan ligature 9 benang pengikat luka. Untuk mengontrol pendarahaan
arteri.
 Jarum bedah ternyata juga ditemukan dan dipaparkan secara jelas oleh Al-Zahrawi dalam kitabnya yang paling
fenomenal itu. Selain itu, Al-Zahrawi juga memperkenalkan sederet alat bedah lain hasil penemuannya dalam
Kitab Al-Tasrif.
 Peralatan penting untuk bedah yang ditemukan Al-Zahrawi itu antara lain :pisau bedah (scalpel), curette,
retractor, sendok bedah (surgical spoon), sound, pengait bedah (surgical hook), surgical rod, dan specula.
 Lainya : peralatan bedah yang digunakan untuk memeriksa dalam uretra, alat untuk memindahkan benda asing
dari tenggorokan serta alat pemeriksa telinga. Kontribusi Al- Zahrawi bagi dunia kedokteran khususnya bedah
hingga kini tetap dikenang dunia.
B. KONTRIBUSI ISLAM DALAM BIDANG PENGOBATAN MATA
KONTRIBUSI OPTIK : ILMUWAN ISLAM DALAM PENGOBATAN MATA
 Ammar bin Ali Al-Mosulin . Lahir di Mosul, Irak, sekitar tahun 1010.
 Penulis Kitabul Muntakhab fiIlajul Ayn dan banyak melakukan percobaan di Mesir. Buku Ammar banyak
mengulas anatomi, ilmu penyakit, enam riwayat penyakit pasien untuk operasi katarak, dan kasus-kasus yang
berhubungan dengan radang urat syaraf yang berhubungan dengan mata. Hirschberg mengungkapkan bahwa
Ammar adalah ahli bedah mata paling cerdas dalam literatur Arab. Dalam kitabnya Ammar mengulas sekitar
48 jenis penyakit mata.
 Naskah kitabnya pertama kali ditemukan di Escorial Library, sebuah perpustakaan di Madrid, Spanyol.
Meskipun lebih pendek daripada kitab Tadzikiratul karya Ali bin Isa, kitab karya Ammar berisi hasil-hasil
pengamatan asli. Sampai abad ke-20, karya Ammar hanya terdapat dalam bahasa Arab dan sebuah terjemahan
dalam bahasa Ibrani oleh Nathan Jew pada abad ke-13.
 Ammar adalah penemu metode operasi katarak (opthalmogi) dengan metode pengisapan menggunakan sebuah
jarum cekung yang disisipkan melalui limbus, tempat bertemunya kornea dan selaput mata. Hingga hari ini,
metode temuan Ammar ini masih dipakai. Alat ini dikembangkan kembali oleh orang Eropa pada abad ke -19.
 Ali adalah ilmuwan paling terkemuka di antara pakar spesialis mata di zamannya. Dilahirkan di Baghdad, Irak
 Penulis kitab Tadzkiratul Kahhaliin diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh Hirschberg dan Lippert pada
tahun 1904bahasa Inggris oleh Casey Wood pada tahun 1936 pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa
Persia dan kemudian ke dalam bahasa Latin dan dicetak di Venesia pada tahun 1497
 mengembangkan ilmu kedokteran mata hingga menjadi rujukan ilmuwan Muslim lainnya.
 Kitab karya Ali memang merupakan kitab ilmu kedokteran mata yang paling banyak dikutip oleh para ilmuwan
lain.
 Para ilmuwan yang banyak merujuk karya Ali adalah Ammar bin Ali Al-Mosuli dan Abul Hasan Ahmed bin
Muhammad At-Tabari yang menulis Kitabul Mualaja-ul Buqratiyya.Abu Ruh Muhammad bin Mansur
Abdullah, yang lebih dikenal dengan nama Al-Jurjani , seorang ahli bedah dari Persia kelahiran tahun 1088,
Penulis kitab Nurul Ayyun. Zarrindast menulis karya-karyanya sepanjang pemerintahan Sultan Malikshah yang
terdiri dari 10 bab. Di bab ketujuh dia menguraikan sekitar 30 jenis penyakit mata yang mencakup 3 jenis
operasi katarak. Ia juga mendalami anatomi dan ilmu faal mata. Sebuah bab dalam kitabnya membahas penyakit
mata seperti katarak, trakhom, skeral, dan korneal.Muhammad ibn Qassoum ibn Aslam Al-Ghafiqi (wafat tahun
1165) berasal dari Spanyol. Ia menulis kitab Al-Murshid fil Kuhl. Al-Ghafiqi banyak merujuk kepada karya
Ammar bin Ali Al-Mosuli tetapi lebih menekankan penelitian pada jaringan otak yang berhubungan dengan
mata. Masyarakat Cordoba sangat menghormati Al-Ghafiqi. Hingga kini nama Al-Ghafiqi terukir di rumah
sakit di Cordoba, yang dipakai sebagai cara untuk mengenang jasa-jasa ilmuwan tersebut.
C. RUMAH SAKIT ISLAM DAN ETIKA PENGOBATAN ISLAM
 KARAKTER RUMAH SAKIT ISLAM, 4, yaitu :AKHLAQIAH, INSANIYAH, ROBBANIAH, AL-
WAQIYAH
 Dalam keempat ini senantiasa mengaplikasikan konsep dasar pelayanan islam yang meliputi (4) : al-yusru,
al-tadarruj, al-ihsan, dan mardotillah.
 PRINSIP-PRINSIP SYARI’AH YANG DITERAPKAN DALAM OPERASIONAL RUMAH SAKIT
ISLAM, yaitu :
a. Terselenggaranya pelayanan kesehatan Islami, juga sangat menekankan pentingnya sebuah pelayanan
dalam bisnis.
b. Terselenggaranya pelayanan kesehatan masyarakat untuk keselamatan iman dan kesehatan jasmani
sebagai upaya bersama untuk mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat
c. Terbentuknya jamaah yang memiliki komitmen pelayanan kesehatan Islami
a. KOMITMEN PELAYANAN KESEHATAN ISLAMI (4) :
1. Bertaqwa, dengan kecendekiawanan dan kepakaran dengan kualitas universal
2. Menjunjung tinggi etika rumah sakit Islam, etika kedokteran dan etika kedokteran Islam
3. Menguasai nilai-nilai dasar Islam dan Islam untuk disiplin ilmu kedokteran dan kesehatan
4. Istiqomah melaksanakan tugas-tugas pelayanan rumah sakit, pelayanan kependidikan, pelayanan
penelitian, dan tugas dakwah dengan jiwa dan semangat ”Cinta Allah Sayang Sesama”
Pelayanan yang diberikan rumah sakit Islam tidak sekali-kali mempergunakan obat-obatan yang diketahui
haram atau tercampuri bahan- bahan yang haram. Bila ada obat yang tercampur bahan haram, karena ada pengganti
dari obat tersebut. Bila tidak ada penggantinya diupayakan mencari bahan pengganti agar obat berbahan haram tidak
digunakan lagi.
banyak obat sirup yang tidak memakai alkohol sebagai bahan pelarutnya. Karena itu, obat sirup yang
beralkohol semestinya tidak dipakai di rumah-rumah sakit Islam.
b. ETIKA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT PANDANGAN ISLAM, 4 :
1. Al-shidiq: Jujur dan Tepercaya, Berperilaku Baik dan Simpatik., Bersikap Melayani dan Rendah Hati
2. Khidmah
3. Al-amanah
c. APLIKASI KESEHATAN ISLAMI ADA 4 ASPEK :
1. Pelayanan kesehatan islami dalam perilaku melayani.
2. Pelayanan kesehatan islami terhadap pembiayaan dalam pengobatan.
3. Pelayanan kesehatan islami dalam administrasi pengolahanan data pasien.
4. Pelayanan kesehatan islami dalam lingkungan fisik.
D. Tokoh Kedokteran islam
a. Muhammad bin Zakariya ar-Razi
Ar-Razi lahir pada tanggal 28 agustus 685 M.dan meninggal pada tanggal 9 oktober 925 M. Nama ar-
Razi berasal dari kota rayy, di iran. Nah di kota ini juga Ibnu Sina menyelesaikan hampir seluruh karyanya.
Ar-Razi atau dikenal sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains iran. Ia juga
diketahui sebagai ilmuan serbabisa daan dianggap salah satu ilmuan terbesar dalam islam.Dia belajar ilmu
kedokteran dari Ali Ibnu Sahal at-Tabari, seorang dokter dan filsuf dari merv.Buku pertama ar-Razi yaitu Al-
Judari Wal Hasbah (cacar & campak) yang membahas tentang cacar & campak sebagai 2 wabah yang berbeda.
ia juga menemukan penyakit “alergi asma” dan alergi dan imunologi.Dalam kitab yang bernama Mansuri juga,
beliau menyebutkan semua anggota badan dan menyebutkan fungsinya masing-masing dengan sangat rinci.
b. Ibnu Sina
Ibnu Sina yang juga dikenal sebagai AVICENNA di dunia barat , seorang dokter kelahiran Persia, dan
banyak julukan atas beliau, salah satunya “Bapak Pengobatan Modern”. Karyanya yang Sangat terkenal adalah
Qanun fii Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad. Dan bergelar as-syaikh ar-
rais yang didapatkan karena jasanya berhasil menyembuhkan penyakit parah Raja Bukhaara
c. Abul Qasim az-Zahrawi
Ia dikenal juga sebagai Abulcasis di dunia barat adalah salah satu pakar di bidang kedokteran dan
mendapat julukan “Bapak Operasi Modern”.karya terkenalnya yaitu “at-Tashrif” yang di lengkapi illustrasi
menjadi sumber utama dalam pengetahuan bidang kedokteran di Eropa.Sosoknya dikagumi banyak orang
sehingga bukunya menjadi rujukan bahkan menjadi buku resmi di setiap sekolah kedokteran hingga pada abad
16M oleh Jacques Delechamps.Beliau diakui sebagai profesionalis bidang kedokteran bedah di eropa, seperti
yang di ungkap Pietro Argallata.
d. Abu Zaid Al-Bakhi
Lahir pada tahun 850, dan wafat pada tahun 934. dalam bukunya yang berjudul “masalih al-abdan wa
al-anfus”, ia berhasil menghubungkan antara penyakit tubuh dan jiwa dengan menggunakan istilah “at-thibb ar-
ruhani” untuk menjelaskan kesehatan spiritual dan psikologi.Dia adalah orang pertama kali berhasil mengkaji
bermacam-macam penyakit yang secara langsung mempunyai keterkaitan antara fisik dan jiwa. Kutipan beliau
yang terkenal adalah “jika badan sakit, maka jiwa pun akan banyak kehilangan kemampuan kognitifnya dan tidak
bisa merasakan kenikmatan hidup”.dan kutipan “jika jiwa sakit, badan pun kehilangan keceriaan hidup dan
bahkan badannya pun bisa jatuh sakit”
E. Lanjut tokoh
e. ABU BAKR MUHAMMAD IBNUZAKARIYYA AR-RAZI (RAZHES)
ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Nama Razi-nya berasal
dari nama kota Rayy. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq (809-877M) di Baghdad.
Pada umurnya yang ke-30, ar-Razi memutuskan untuk berhenti menekuni bidang alkemi dikarenakan berbagai
eksperimen yang menyebabkan matanya menjadi cacat.belajar ilmu kedokteran dari Ali ibnu Sahal at-Tabari,
seorang dokter dan filsuf yang lahir di Merv. Ar-Razi merupakan saintis pertama yang berhasil
mengklasifikasikan berbagai macam zat kimia ke dalam tiga bagian yakni:mineral-mineral, tumbuh-tumbuhan,
hewan-hewan.
 konsepsi ar-Razi di atas, golongan logam dibagi lagi menjadi : jiwa, tubuh, batu, vitriol, borax, garam.
 Volatile masuk ke dalam golongan tubuh, sedang Non volatile masuk ke dalam golongan jiwa atau spirit,
Spirit d sini meliputi :sulphur (S), mercury (Hg), arsenic (As), samiac (batu bara ragi, dan zat lemak).
 KARYA AR-RAZZI :
1. orang yang telah menggunakan injeksi urediral (saluran kencing dan sperma).
2. orang pertama yang mendiagnosa penyakit cacar, serta menulis buku mengenai penyakit anak-anak
3. Buku karangannya adalah sebuah ensiklopedi kedokeran yang terdiri dari 10 jilid lebih
4. ar-Razi mengarang buku-buku ilmiah yang jumlahnya tak kurang dari 200 buah.
 Penemuan ar-Razzi :
1. Al-Judari wal-Hasbah adalah buku pertama Ar-Razzi yang membahas tentang cacar dan campak
sebagai dua wabah yang berbeda.
2. Ar-Razi pertama kali melakukan pengobatan khas dengan pemanasan syaraf, serta merupakan
sarjana kedokteran yang menganggap penting pengobatan kepala pening
3. Dia mengemukakan pengobatan yang mirip dengan cara akupuntur yang sekarang telah amat
popular kala itu, Doktor Winston pernah berkomentar, “ar-Razi mengobati penyakit kronis dengan
cara seperti yang kita terapkan dewasa ini, dan ia juga telah melakukan penjahitan pada luka-luka
yang terbuka”
 Wafatnya ar-Razzi :Ar-Razi wafat pada tahun 313 H/925. Selama hidupnya ia dikenal sebagai ilmuwan
serbabisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam.
f. IBNU SINA (AVICENNA)
Ibnu Sina lahir pada tahun 370 H/ 980 M di Afsyanah, sebuah kota kecil di wilayah Uzbekistan saat ini.
Ayahnya yang berasal dari Balkh Khorasan adalah seorang pegawai tinggi pada Dinasti Samaniah (204395
H/819-1005 M).
PENDIDIKAN :Ibnu Sina mendapat bimbingan mengenai ilmu logika yang elementer untuk
mempelajari buku Isagoge dan Porphyry, Euclid dan Al-Magest-Ptolemus. Baru setelah ia membaca Agradhu
kitab ma waraet thabie’ah li li Aristho-nya Al-Farabi (870 - 950 M. Beliau mempelajari ilmu kedokteran pada Isa
bin Yahya, seorang Masehi. Sewaktu berumur 17 tahun ia telah dikenal sebagai dokter. Kepopulerannya sebagai
dokter bermula ketika ia berhasil menyembuhkan Nuh bin Mansur (976-997). Ibnu Sina pula sebagai orang
pertama yang menemukan Peredaran darah manusia, dimana enam ratus tahun kemudian disempurnakan oleh
William Harvey. Daftar beberapa Karya Ibnu Sina :
a. Al-Qanun (Aturan) 10 jilid
b. Al-Syifa’ (Penyembuhan atau Pengobatan) 8 jilid
c. Al-Isyarat (Petunjuk) 1 jilid
d. AL-Majmu’ (Himpunan) 1 jilid
e. An-Najad (pembebasan) 3 jilid
f. Al-Inshaf (keputusan) 20 jilid
g. Al-Hidayat (petunjuk) 1 jilid

F. Lanjut tukoh

g. IBNU NAFIS
lahir pada tahun 1213 di Damaskus, Dia biasa dipanggil dengan Ad-Dimasyqi, karena ia dilahirkan di Syam,
awal masa mudanya ia habiskan di kota Damaskus, sebagaimana dia juga dipanggil dengan Al Mishri, karena ia telah
mengabiskan sebagian besar usianya di kota Cairo dan memiliki ikatan yang kuat dengan Mesir dan
penduduknya. Hingga akhir hayatnya dia tinggal di mesir. Selain itu, ia juga mempunyai nama panggilan lain, yaitu
The Second Avicenna (Ibnu Sina Kedua), yang diberikan oleh para pengagumnya. Ibnu Nafis (al-Din Abu al-Hasan
Ali Ibn Abi al-Hazm al-Qarshi al-Dimashqi).Jenjang pendidikan yang ditempuh : Pendidikan dasar, pendidikan
kedokteran di Medical College Hospital (1236), belajar di Rumah Sakit al-Nassiri., Prestasinya yang gemilang
membuat ia kemudian ditunjuk sebagai direktur rumah sakit tersebut., mempelajari hukum Islam(1236), dokter
pertama yang mampu menerangkan secara tepat tentang paru-paru dan memberikan gambaran mengenai saluran
pernapasan, juga interaksi antara saluran udara dengan darah dalam tubuh manusia, seorang dokter muslim yang
mempunyai pendapat dan pemikiran yang masih murni, terbebas dari berbagai pengaruh Barat., Ia mempelajari ilmu
kedokteran melalui pengamatan terhadap sejumlah gejala dan unsur yang mempengaruhi tubuh
Dalam studinya, Ibnu Nafis menggunakan beberapa metode, yaitu observasi, survei, dan percobaan. juga
memaparkan mengenai fungsi pembuluh arteri dalam jantung sebagai pemasok darah bagi otot jantung (Cardiac
Musculature). Penemuannya mengenai peredaran darah di paru-paru ini merupakan penemuan yang menarik. Lewat
penemuannya tersebut, para ilmuwan menganggapnya sebagai tokoh pertama dalam ilmu sirkulasi
darah.KARYA-KARYA IBNU NAFIS, : Karya tulisnya dibidang kedokteran berjumlah empat belas judul buku:
Buku ini merupakan rangkuman hasil pemikiran Ibnu Nafis mengenai anatomi, patologi, dan fisiologi. Karya tersebut
berhasil mengungkap sebuah fakta ilmiah penting, yang kemudian diabaikan begitu saja, yaitu gambaran tentang
peredaran darah paru-paru. :….Commentary on the Anatomy of Canon of Avicenna, The Lesser of Pulmonary
Circulation of the Blood, tentang sirkulasi darah
• Syarh Tasyrih Al-Qanun : Buku ini telah menguatkan penemuan Ibnu An-Nafis tentang sirkulasi darah kecil
sebagaimana yang kita paparkan sebelumnya.
• Al-Mujaz Fi Ath-Thib :ringkasan dari buku "Al-Qanun" karya Ibnu Sina, penyakit yang pada umumnya
menjangkiti semua organ tubuh.

h. AZ-ZAHRAWI
Di dunia Barat, Zahrawi dikenal dengan Abulcasis. Ia adalah seorang dokter Muslim Arab dan ahli bedah
yang tinggal Andalusia.Zahrawi dianggap sebagai bapak ilmu bedah dan pakar kedokteran pada Abad
Pertengahan.
Semasa hidupnya, Zahrawi menciptakan puluhan alat bedah yang beguna bagi dunia kedokteran. Zahrawi
menghabiskan sebagian besar hidupnya di Kordoba. Di kota inilah ia belajar, mengajar, dan mempraktikkan
pengobatan dan bedah hingga ajal menjemputnya pada 1013 M. Al-Zahrawi/Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-
Zahrawi (Madinatuz Zahra, 936 - 1013).
• Ensiklopedi medis : Kitab At-Tasrif merupakan ensiklopedi medis yang ditulis Zahrawi dan selesai pada 1000
M. Kitab ini berisikan penjelasan mengenai dunia medis, termasuk bidang kedokteran gigi dan kandungan. Kitab
ini dialihbahasakan ke berbagai bahasa. Gerard dari Cremona menerjemahkannya ke bahasa Latin pada abad ke-
12.
• Alat bedah: Alat-alat bedah hasil temuannya ini dijelaskan Zahrawi dalam At-Tasrif. Zahrawi telah menemukan
26 peralatan bedah. Yang tidak pernah ditemukan dan digunakan para ahli sebelumnya. alat bedah penemuan
Zahrawi adalah catgut (menjahit bagian dalam). Selain itu, juga menemukan forceps untuk mengangkat janin
yang meninggal.
• Kosmetik : Dalam bidang farmasi dan farmakologi, Zahrawi mempelopori pembuatan obat-obatan melalui
sublimasi dan distilasi. Kosmetik seperti deodorant, handbody lotion, dan pewarna rambut, yang masih digunakan
hingga saat ini adalah karya Zahrawi.. Bahkan temuannya berupa lipstik masih bertahan hingga kini, tanpa
berubah bentuk.

Anda mungkin juga menyukai