TINJAUAN PUSTAKA
perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan
tetapi harus dibuat dan disusun sesuai dengan aturan atau standar yang berlaku.
Hal ini diterapkan diberbagai perusahaan dan bertujuan agar laporan keuangan
laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam
19
20
perusahaan saat ini, yang dimaksud saat ini yaitu kondisi keuangan perusahaan
pada tanggal tertentu atau pada periode tertentu. Biasanya laporan keuangan
dibuat atau disusun per periode tertentu yaitu: triwulan, per enam bulan dan per
satu tahun sekali. Dan dalam praktiknya dikenal beberapa macam laporan
1) Neraca
tertentu. Laporan laba rugi harus dibuat dalam suatu siklus operasi atau
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukan arus kas masuk
dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan
atau pinjaman dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan
biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan. Laporan arus kas baik itu
arus kas masuk atau arus kas keluar dibuat untuk periode tertentu.
1) Internal:
Pengelola (direksi&manajemen)
Karyawan
2) Eksternal:
Investor/owner
Pemberi Pinjaman
mereka untuk menentukan besar plafon, bunga dan jangka waktu yang
diberikan.
Supplier
Pelanggan
Pemerintah
membayar pajak.
Bersifat historis
Menyeluruh
Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari
data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang. Misalnya laporan
keuangan disusun berdasarkan data satu atau dua data beberapa tahun ke belakang
(tidak lengkap) tidak akan memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan
suatu perusahaan.
24
profitabilitas. Dalam analisis laporan keuangan, rasio ini paling sering disoroti,
masa lampau untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan datang. Assets
atau aktiva yang dimaksud adalah keseluruhan harta perusahaan, yang diperoleh
dari modal sendiri maupun dari modal asing yang telah diubah perusahaan
perusahaan. Rasio laba bersih terhadap total aktiva mengukur pengembalian atas
total aktiva (ROA) setelah bunga dan pajak (Brigham dan Houston, 2001:90).
Riyanto, 2001:336 menyebut istilah ROA dengan Net Earning Power Ratio (Rate
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ROA atau ROI dalam
penelitian ini adalah mengukur perbandingan antara laba bersih setelah dikurangi
beban bunga dan pajak (Earning After Taxes / EAT) yang dihasilkan dari kegiatan
pokok perusahaan dengan total aktiva (assets) yang dimiliki perusahaan untuk
persentase.
25
2010:152).
ROA versi ini mengukur seluruh hasil. Hasil disini diartikan sebagai:
investor
bunga juga harus dihitung setelah pajak apabila akan dijumlahkan dengan net
income. Net income dengan sendirinya setelah pajak, jadi kedudukan antara net
income dengan bunga setelah pajak sudah setara pada waktu dijumlahkan,
maksimal.
manajemen.
kelemahan di antaranya:
panjangnya.
menghasilkan laba. ROA termasuk salah satu rasio profitabilitas. Menurut kutipan
1) Rasio Likuiditas
dari:
perusahaan.
kreditur.
bunga tahunan.
Berdasarkan uraian di atas, maka Inventory Turnover dan Days Sales Out
standing termasuk rasio manajemen aktiva dan Debts Ratio termasuk manajemen
utang. ROA termasuk rasio profitabilitas, oleh karena itu ROA juga dipengaruhi
faktor-faktor tersebut.
29
Kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap
saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi syarat sebagai
mata uang kertas dan logam baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku
sebagai alat pembayaran yang sah, termasuk pula dalam kas adalah mata uang
rupiah yang ditarik dari peredaran dan masih dalam masa tenggang untuk
ketidakseimbangan kas pada jangka pendek, misalnya penjualan dapat turun lebih
cepat daripada pengeluaran kas untuk pembelian dan beban saat terjadi penurunan
Wild, 2010:244).
Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kas adalah salah
satu bagian aktiva lancar yang paling tinggi likuiditasnya (paling likuid) yang
jangka pendek.
30
penerimaan dan pengeluaran kas. Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan
a) Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud
maupun yang tidak berwujud atau adanya penurunan aktiva tidak lancar
c) Pengeluaran surat tanda bukti utang, baik jangka pendek (wesel) maupun
utang jangka panjang (utang, obligasi, utang hipotik, atau hutang jangka
penerimaan kas
panjang.
Ada tiga motif mengapa individu atau perusahaan menyimpan kas, yaitu:
diterima dari surat berharga jangka panjang ini. Keyness dalam buku
Dalam perusahaan, kas dapat dilihat sebagai suatu aliran. Dari segi
perputarannya, pola kas meliputi aliran kas masuk (cash inflow) dan kas keluar
(cash outflow). Dalam setiap entitas usaha, kas merupakan komponen utama
Aliran kas masuk dan aliran kas keluar akan mempengaruhi besar kecilnya
kas yang tersedia pada suatu entitas tersebut. Apabila aliran kas masuk lebih besar
daripada kas keluar maka kas yang tersedia pada perusahaan akan menjadi besar
(Overinvestment dalam kas), besarnya kas ini akan menaikan tingkat likuiditas
karena makin besarnya kas berarti makin besarnya uang yang menganggur dalam
sebaliknya apabila aliran kas masuk lebih kecil dari pada aliran kas keluar yang
disebabkan oleh perusahaan yang hanya mengejar profitabilitas saja, maka kas
yang tersedia dalam perusahaan akan menjadi kecil atau terjadi underinvestment
pada kas. Tindakan demikian ini akan menempatkan perusahaan dalam keadaan
perusahaan.
kecepatan arus kas kembalinya kas yang telah ditanamkan di dalam modal kerja.
Dalam mengukur tingkat perputaran kas, sumber masuknya kas yang telah
tertanam dalam modal kerja adalah berasal dari aktivitas operasional perusahaan
(Riyanto, 2010:95).
kembalinya modal kerja yang tertanam pada kas atau setara kas menjadi kas
dan rata-rata kas (Riyanto, 2010:90), dapat digunakan rumus sebagai berikut:
34
yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang atau
produk jadi yang disebabkan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau
langganan setiap waktu. Persediaan merupakan salah satu unsur yang penting
dikelompokan menurut jenis dan posisi barang tersebut dalam urutan pengerjaan
produk.
yang diperoleh untuk diproses lebih dulu dan dijual. Persediaan juga dapat
diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada
masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan
baku, persediaan bahan setengah jadi, dan persediaan barang jadi (Wibowo dan
Arif, 2008:144).
belum terjual.
baja, kayu, tanah liat atau bahan-bahan mentah lainnya yang diperoleh dari
sumber-sumber alam atau dibeli dari pemasok atau diolah sendiri oleh
sendiri.
yang diperoleh dari perusahaan lain atau hasil produksi sendiri untuk
tiap operasi produksi atau perakitan yang telah memiliki bentuk lebih
kompleks dari pada komponen, namun masih perlu proses lebih lanjut
dari :
Perusahaan Manufaktur:
d) Persediaan penolong.
persediaan barang dagang yang merupakan barang yang dibeli untuk tujuan di
jual. Inventory atau persediaan barang sebagai elemen yang utama dari modal
kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, di mana secara terus
perusahaan.
yang terjual bila unit tersebut dapat dikenali dengan pembelian tertentu.
Metode ini tidak praktis kecuali tiap unit dapat dikenali secara akurat. Akan
tetapi, untuk banyak perusahaan unit yang identik tidak dapat dikenali secara
terpisah antara unit mana saja yang telah dijual dan unit mana saja yang masih
dengan urutan yang sama saat biaya tersebut terjadi. Metode FIFO didasarkan
Persediaan akhir berasal dari biaya paling awal, yaitu barang-barang yang
dibeli pertama kali. Biaya unit yang terjual merupakan biaya dari pembelian
yang terakhir.
Biaya persediaan per unit merupakan rata-rata biaya pembelian. Biaya unit
rata-rata untuk setiap jenis barang dihitung setiap kali terjadi pembelian.
Dalam metode ini setiap terjadi perubahan baik kuantitas maupun harga yang
rata-ratanya.
persediaan, nilai persediaan dan harga pokok penjualan pada akhir periode/
setiap saat jumlah kuantitas persediaan dan harga akan selalu diketahui.
39
yang selalu dibeli dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut di dalam
pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh
pokok penjualan (HPP) dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki (Munawir,
persediaan tersebut maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan (terutama yang
persediaan tersebut.