Anda di halaman 1dari 17

Nama : MAD NASIR Kelas : Ganjil

NPM : 1713034053 Mata Kuliah : Kosmografi


Prodi : Pendidikan Geografi
Tugas 5

1. Pengertian Tata Surya

Tata surya (solar system) termasuk dalam bagian alam semesta yang sangat
luas. Tata surya terletak di dalam salah satu galaksi dari sekian banyak galaksi
yang ada di ruang angkasa, yaitu galaksi Bimasakti (Milky Way). Kata Bimasakti
berasal dari tokoh pewayangan yang memiliki kulit berwarna hitam. Hal itu
dikarenakan orang jawa kuno menganggap bintang-bintang di langit membentuk
gambar Bima yang dililit ular naga.

Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang berputar mengelilingi


matahari sebagai pusatnya. Benda-benda langit tersebut terdiri dari 8 planet
dengan orbit berbentuk elips, satelit alami, komet, asteroid, dan meteroid. Planet-
planet tersebut senantiasa bergerak memutari matahari dikarenakan adanya
pengaruh dari gaya gravitasi matahari. Benda-benda langit termasuk planet
berputar mengelilingi matahari secara konsentris pada lintasannya masing-masing
dan tidak saling bertabrakan satu sama lain.

Teori pembentukkan tata surya sudah beberapa dikeluarkan oleh beberapa


ahli. Saat ini terdapat cabang ilmu astronomi yang khusus mempelajari
terbentuknya tata surya yaitu kosmogoni. Berikut ini beberapa teori yang sudah
dikemukakan oleh beberapa ahli mengenai pembentukan tata surya.

Berikut adalah teori mengenai planet di tata surya yang dikemukakan oleh para
ahli :

1. Teori Nebula Laplace dan Kant – Teori pertama yang mengemukakan


pembentukan tata surya adalah teori nebula yang dikemukakan oleh imanuel kant
pada tahun 1755. Dalam teori ini kant menjelaskan bahwa tata surya merupakan
hasil dari nebula atau kabut yang merupakan paparan dari matahari yang berputar.
Namun teori ini memiliki banyak kelemahan karena untuk membuat tata surya
sebesar itu seberapa banya kabut dan debu yang dibutuhkan sedangkan matahari
sepertinya tidak mungkin menghasilkan debu dan kabut sebanyak itu. Selain itu
setiap planet memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda jadi tidak mungkin bila
dibentuk dengan debu atau kabut saja.

2. Teori Pasang Surut – Teori ini dipopulerkan oleh Jeffrey dan jeans,
menurutnya awal mula tata surya terbentuk karena adanya bintang besar yang
melintas tata surya dan kemudian materialnya tertarik oleh bintang-bintang kecil
yang saat ini menjadi planet karena adanya gaya gravitasi antar bintang tersebut.

3. Teori Planetesimal – Teori ini dimukakan oleh moulton dan Thomas


chamberlain dimana menurutnya planet tersbentuk karena adanya bintang besar
pijar yang melepaskan materialnya sehingga material tersebut ditarik oleh bintang
didekatnya yang kemudian menjadi planet saat ini.

4. Teori Bigbang – Teori ini dikemukakan oleh Stephen hawking yang


menyebutkan bahwa tata surya awalnya adalah satu kesatuan yang terdapat pada
planet sangat besar dan karena suatu hal planet super besar tersebut meledak
kemudian material ledakannya menjadi planet dan matahari. Oleh karena itu 8
planet masih terikat dengan matahari karena memang dahulunya merupakan satu
kesatuan. Teori ini merupakan yang paling masuk akal. Bahkan teori ini
sebenarnya sudah dijelaskan dalam kitabu suci al-quran sejak ratusan tahun
sebelum masehi dan baru dikembangkan secara ilmiah baru-baru ini.

2. Susunan dan Anggota Tata Surya

Jika diamati dari ruang angkasa, maka bumi terlihat seperti sebuah bola kecil
yang bergerak mengelilingi sebuah bintang yaitu matahari. Selain bumi, ada juga
planet-planet lain yang bergerak mengelilingi matahari. Tidak hanya planet saja
yang memutari matahari, tetapi ada juga benda-banda langit lainnya yang
melakukan hal yang sama. Objek langit tersebut adalah satelit alami, asteroid,
meteor, dan komet.
Semua benda-benda astronomi tersebut tersusun menjadi satu kesatuan dan
membuat sebuah sistem yang sangat teratur. Sehingga antara planet satu dengan
planet yang lain tidak mengalami tabrakan. Sebuah sistem sempurna yang disebut
sebagai tata surya. Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai benda langit yang
menjadi anggota tata surya.

2.1 Bintang di Tata Surya

Bintang merupakan salah satu anggota tata surya yang memiliki sifat
istimewa karena bisa memancarkan cahaya sendiri. Di dalam sistem tata surya
terdapat banyak sekali bintang yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Salah satu
bintang yang paling kita rasakan pengaruhnya adalah matahari.

Matahari merupakan bintang yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan


kehidupan di bumi. Matahari berguna sebagai sumber cahaya dan sumber panas
yang berguna bagi seluruh makhluk hidup. Cahaya matahari dimanfaatkan oleh
tumbuhan untuk proses fotosintesis. Sedangkan panas dari matahari berguna untuk
menghangatkan permukaan bumi.

Matahari memiliki massa yang paling besar dibanding bintang-bintang lain


yang terdapat dalam sistem tata surya kita. Karena massanya yang inilah, gaya
gravitasi matahari mampu membuat planet-planet dan benda-banda langit lainnya
beredar pada lintasan tertentu. Peredaran objek-objek langit itu, terjadi pada garis
edar berbentuk elips dengan matahari sebagai pusatnya.
2.2 Matahari

Matahari

Matahari merupakan salah satu bintang yang jaraknya hampir 150 juta km
dalam 1 satuan astronomi. Matahari merupakan bola pijar yang sangat panas
dengan suhunya mencapai 6000 derajat pada permukaannya saja dan memiliki
bagian-bagian matahari. Matahari disusun dari beberapa lapisan yaitu bagian
terdalam inti, fotosfer, kromosfer dan korona. Bagian inti matahari merupakan
tempat penggabungan atom H dan H yang kemudian menjadi reaksi fusi sehingga
berubah menjadi gas helium dan kemudian menjadi termonuklir.
Suhu pada inti matahari mencapai 15 juta derajat. Lapisan selanjutnya
adalah fotosfer yang memiliki kedalaman 696.000 km dari dalam inti matahari
dengan suhunya sebesar 5.800 derajat. Lapisan fotosfer ini juga disebut sebagai
lapisan cahaya karena merupakan bagian yang paling terang dan bisa jelas terlihat
dari bumi. Lapisan selanjutnya adalah lapisan kromosfer yang memiliki jarak
696.500 km dari dalam inti bumi dengan suhunya 4.500 dejajat. Lapisan
kromosfer merupakan lapisan yang bewarna putih, terang dan pada saat terjadi
gerhana matahari akan menampakkan garis lingkaran merah yang mengelilingi
bulatan hitam. Lapisan terluar adalah korona yang memiliki radius 706.000 km
dari dalam inti bumi. Lapisan ini memiliki suhu hingga 1 juta derajat celcius.
Matahari juga disebut sebagai bintang karena bisa memancarkan cahayanya
sendiri bahkan cahaya matahari bisa menyinari dan membuat kehidupan di planet-
planet yang mengelilinginya. Matahari memberikan banyak manfaat kepada
planet-planet lain yang mengelilinginya termasuk bumi. Karena energi dari
mataharilah, bumi dapat melakukan pertumbuhan fisis dan fisiologi di dalamnya.
Energi yang disalurkan oleh matahari dalam bentuk daya elektomagnetik karena
merupakan proses pembentukan dari dalam inti matahari.

Ukuran matahari sendiri sebagai berikut:


 Luas permukaan : 4 miliar km
 Diameter : 7 miliar km
 Volume : 1,4 x 10 pangkat 8 km kubik
 Massa : 1,99 x 10 pangkat 30 kg
 Massa jenis : 1,42 x 10 pangkat 3 kg per meter kubik

2.3 Planet

Planet seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya merupakan benda langit


yang memiliki bentuk bulat dan mengelilingi matahari dengan garis orbit pribadi
bebas hambatan karena tidak ada benda langit lainnya yang menghalangi di garis
orbit tersebut. Setiap planet di sistem tata surya memiliki karakteristiknya masing-
masing yang dipengarungi oleh eksentrinitas, jarak planet dari matahari dan
kerapatan planet itu sendiri.

Berikut ini adalah penjelasan berbagai planet di tata surya :

A. Merkurius

Merkurius
Planet merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan matahari
dengan jaraknya kurang lebih 58 x 10 pangkat 6 cahaya dan karenanyalah suhu
pada planet ini sangat ekstrim. Di siang hari suhunya bisa mencapai 4270 derajat
celcius sedangkan di malam hari bisa mencapai -1700 derajat celcius. Planet
merkurius memiliki tingkat eksentrisitas yang cukup besar yaitu berada pada
angka 0,206 dengan hal tersebut menyebabkan jarak antara planet merkurius dan
matahari bervariasi dengan cukup besar.

Perbedaan jarak terjauh antara planet merkurius dengan matahari (aphelium)


adalah 57,9 juta km. sedangkan jarak terdekat planet merkurius dengan matahari
(pherilium) adalah 22 juta km. planet merkurius tidak memiliki lapisan atmosfer
seperti di bumi sehingga langit di merkurius akan bewarna hitam. Kerapatan
planet merkurius sebesar 5,43 gram per meter kubik. Permukaan di planet
merkurius hampir mirip dengan permukaan bulan hal ini dikarenakan merkurius
tidak memiliki atmosfer sehingga sangat sering mengalami benturan dengan benda
langit lainnya. merkurius memiliki waktu revolusi atau waktu mengelilingi
matahari hanya dalam waktu 88 hari. Sedangkan masa rotasinya berkisar 59 hari.
Massa planet merkurius sebesar 0,52 lebih besar dari masaa bumi dengan
diameternya sebesar 4867 km.

B. Venus

Venus

Planet venus memiliki warna yang cerah dan bila dibumi dianggap sebagai
bintang kejora atau menurut orang jawa lintang panjer lor. Hal ini disebabkan
karena planet venus jika di malam hari akan menjadi bintang yang paling terang
dengan cahanya yang bersinar. Orbit planet venus hampir membentuk lingkaran
karena memiliki tingkat eksentitritas sebesar 0,007. Jarak planet venus dengan
matahari sebesar 0,72 satuan astronomi atau 108 x 10 pangkat 6 satuan cahaya.

Suhu permukaan venus bisa mencapai 4800 derajat celcius karena merupakan
salah satu efek dari gas rumah kaca. Karena sangat terangnya planet ini bahkan
beberapa ahli astronomi mengatakan jika anda mengunjungi venus, anda tidak
akan bisa melihat bagian tubuh anda karena saking silaunya. Kerapatan planet
venus adalah 5,24 gram per meter kubik. Venus juga merupakan planet yang
paling dekat dengan bumi oleh karena itu venus dapat terlihat dari bumi lebih jelas
dibandingkan dengan planet lainnya yang terdekat. Venus tidak memiliki satelit
seperti planet merkurius.

C. Bumi

Bumi

Planet ketiga dari matahari adalah bumi. Bumi diklaim menjadi satu-satunya
planet yang memiliki kehidupan karena bumi memiliki atmosfer yang berfungsi
sebagai pelindung dari benda langit lain saat jatuh ke bumi serta membuat
keadaan siang dan malam lebih mudah disesuaikan dengan tubuh manusia dan
makhluk hidup lainnya di dalamnya. Perbedaan suhu dari siang dan malam tidak
terlalu ekstrim hanya pada beberapa daerah saja seperti daerah gurun yang
memiliki perbedaan suhu cukup besar antara siang dan malam namun meskipun
demikian perbedaannya tidak sebesar yang dimiliki oleh planet lainnya.

Bumi mengorbit matahari sebagai pusatnya dengan tingkat enksentristas


0,017 dan hal ini membuat jalur orbitnya hampir berbentuk lingkaran namun tidak
sempurna. jarak rata-rata bumi ke matahari sebesar 150 juta km menurut satuan
astronomi (satuan cahaya). Bumi memiliki kerapatan sebesar 5,52 gram per meter
kubiknya. Waktu rotasi bumi selama 23 jam 56 menit atau dibulatkan menjadi 24
jam dan kemudian disebut dengan satu hari oleh para penduduk bumi. Masa
revolusi atau waktu perputaran bumi terhadap matahari selama 365 hari 6 jam 9
menit 10 detik atau dibulatkan menjadi 365,25 hari dan kemudian disebut dengan
satu tahun.

D. Mars

Mars

Planet mars merupakan planet ke empat dari matahari yang memiliki jarak
228 juta km satuan astronomi. Mars memiliki kerapatan sebesar 0,093 dan
diameternya sebesar 6.787 km atau setengah dari diameter bumi. Jika dilihat dari
bumi, planet mars juga cukup dapat dilihat meskipun tidak seterang planet venus.
Planet mars disebut juga sebagai planet merah karena memang permukaannya
bewarna merah karena pantulan cahaya dari matahari.

Planet mars memiliki dua satelit yang mengelilingi mars yang bernama
phobos dan delmos. Massa planet mars sebesar 0,188 x massa planet bumi. Mars
memilki waktu revolusi selama 687 hari sedangkan rotasinya selama 24,6 jam.
Para astronot mengklaim bahwa ada kemungkinan terdapat air di planet mars
karena sudah ditemukan beberapa bukti ditemukannya aliran sungai dan salju.
Namun jumlahnya berapa belum diketahui dengan pasti. Saat ini para ilmuwan
masih meneliti kemungkinan ini karena jika memang terdapat air di planet mars
maka akan ada kemungkinan juga bahwa manusia bisa hidup di dalam planet mars
karena planet bumi saat ini sudah mengalami kerusakan yang semakin fatal.

E. Jupiter

Jupiter

Planet Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya dengan diameternya


sebesar 139503 km. jarak planet Jupiter dengan matahari diperkirakan sejauh 5,2
satuan astronomi. Massa planet Jupiter sangat besar yaitu 317,900 x massa bumi.
Jupiter membutuhkan waktu selama 9,9 jam untuk melakukan rotasi dan
membutuhkan waktu selama 11,9 tahun untuk berevolusi mengelilingi matahari.

Planet Jupiter ini diperkirakan memiliki 16 buah satelit dengan 4 satelit besar
yang dinamakan sebagai IO, Europa, Ganymede dan Calisto. Planet Jupiter bila
dilihat akan bewarna coklat dengan skema warna yang indah.

F. Saturnus
Planet selanjutnya adalah saturnus yang memilki jarak 19,2 satuan astronomi
dengan matahari. Saturnus merupakan planet yang memiliki cincin indah namun
cincin tersebut berbentuk miring dari bulatan planet saturnus. Cincin di planet
saturnus terbentuk oleh debu dan es yang kemudian membentuk melingkari
planet. Sebuah karya tuhan yang sangat menakjubkan dan mempesona. Selain itu
saturnus juga memancarkan cahaya terang dan indah sehingga para astronom yang
mampir ke saturnus merasa bagaikan di surga.

Saturnus memiliki masa rotasi selama 10,4 jam dan masa revolusinya selama
29,5 tahun. Berat saturnus mencapai 95,220 x berat bumi dengan diameternya
cukup besar yaitu 12000 km. saturnus memiliki 9 satelit yaitu mimas, enceladus,
thetys, dionis, rhea, titan, hiperion, lapetus dan phoebe.

G. Uranus

Uranus

Planet selanjutnya dalam tata surya yang cukup besar ukurannya adalah
planet Uranus. Planet Uranus berjarak 2,87 miliyar kilometer dari matahari
dengan diameter sebesar 49000 km. berat planet Uranus sebesar 14,55 x massa
bumi.
Planet Uranus membutuhkan waktu selama 10 jam 49 menit dengan masa
revolusinya selama 84 tahun dalam mengelilingi bumi. Planet Uranus juga
memiliki cincin sama dengan planet saturnus namun tidak sebesar cincin yang
dimiliki oleh saturnus. Uranus memiliki 5 satelit yaitu Miranda, umbriel, ariel,
titania dan oberion.
H. Neptunus

Neptunus

Planet neptunus diklaim sebagai kembaran dari planet Uranus karena


memiliki bentuk yang hampir sama begitu pula dengan warnanya. Neptunus
memiliki masa rotasi 15,7 jam sedangkan masa revolusinya selama 164,8 tahun,
waktu yang sangat lama karena neptunus merupakan planet terjauh dari matahari
dibandingkan dengan jenis planet yang berada di dalam sistem tata surya
Massanya 17,320 x massa bumi. Jarak planet neptunus dengan matahari berkisar
30,07 satuan astronomi. Neptunus memiliki 2 satelit yang diberi nama triton dan
Nereid.

2.3.1 Pengelompokan Planet-planet

Para ilmuwan membagi 8 planet di tata surya menjadi beberapa kelompok


berdasarkan berbagai faktor yang dimiliki oleh setiap planet. Berikut 3 susunan
atau urutan planet yang dibuat oleh para ahli astronomi.

1. Pertama, pengelompokan berdasarkan posisi planet yang dilihat dari orbit


bumi dapat dibagi menjadi planet inferior dan planet luar superior. Planet
inferior adalah planet yang terletak di dalam orbit bumi, yaitu Merkurius dan
Venus. Sedangkan, planet superior adalah planet yang berada di luar orbit
bumi, yaitu planet Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
2. Kedua, pengelompokan berdasarkan material penyusunnya yang dapat dibagi
menjadi 2, yaitu planet terrestial dan planet jovian. Planet terrestial adalah
planet dengan ukuran yang relatif kecil, berbatu, dan memiliki atmosfer yang
tipis. Planet yang tergabung adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Sedangkan, sisanya termasuk planet jovian. Yaitu planet dengan permukaan
yang tersusun dari gas, cairan, es tebal, dan ukurannya relatif besar.
3. Ketiga, pengelompokan berdasarkan letaknya yang dilihat dari orbit asteroid.
Planet dapat dibagi menjadi palnet luar dan planet dalam. Planet dalam adalah
planet yang berada didalam orbit asteroid, yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan
Mars. Sedangkan sisanya termasuk planet luar.

2.4 Satelit di Tata Surya

Bulan sebagai Satelit Bumi (unsplash.com)

Satelit merupakan anggota tata surya yang selalu mengitari planet. Semua
satelit akan bergerak mengelilingi matahari bersama dengan planet yang
diputarinya. Selain melakukan itu, satelit juga berputar pada porosnya dan
memutari planet yang diiringinya.

Satelit di tata surya dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan keberadaannya


yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami merupakan satelit yang
diciptakan oleh Tuhan dan bisa bergerak dengan sendirinya tanpa bantuan tangan
manusia.
a. Satelit Alami

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, satelit alami merupakan benda langit


yang bergerak mengelilingi sebuah planet. Hampir semua planet di tata surya
memiliki satelit alami. Hanya Venus dan Merkurius sajalah planet yang tidak
mempunyai satelit alami. Berikut daftar nama-nama satelit alami setiap planet di
tata surya.

No. Planet Nama Satelit Total Satelit

1. Merkurius –

2. Venus –

3. Bumi Bulan 1

4. Mars Phobos dan Demos 2

5. Yupiter Metis, Andrastea, Almathea, Thebe, Io, Europa, 16


Ganymede, Calistio, Leda, Himalia, Lysithea, Elara,
Aananke, Carme, Pasiphea, Sinope, dan 3 lagi belum
ada namanya.

6. Saturnus Atlas, 1980 S27, 1980 S26, Euphemetheus, Janus, 21


Mimas, Coorbital, Encelandus, Tethys, Telesto,
Calypso, Dione, Dione coorbital, 1980 S5, 1980 S6,
Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, Phoebe.

7. Uranus Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, Miranda, Puck, 15


Cordelia, Ophelia, Bianca, Cresida, Desemona, Juliet,
Portia, Rosalin, Belinda.

8. Neptunus Triton, Nereid, Naiad, Thalasa, Despina, Galatea, 8


Larissa, Proteus.

b. Satelit Buatan

Satelit buatan merupakan satelit yang dibuat oleh manusia dan semua
gerakannya telah diatur oleh manusia. Sehingga bisa bergerak di tata surya sesuai
dengan tujuan pembuatannya.

Sebagian besar satelit buatan dibuat dengan tujuan penelitian dan untuk
mengamati objek-objek langit yang ada di ruang angkasa. Salah satu satelit yang
ibuat manusia adalah satelit palapa yang merupakan satelit komunikasi domestik
Indonesia. Berikut penjelasan mengenai beberapa jenis satelit buatan beserta
fungsinya.

1. Satelit komunikasi yang berfungsi sebagai stasiun pemancar ruang angkasa.


Sebagai contoh adalah Echostar 3 yang beroperasi di Amerika dan satelit
Palapa yang ada di Indonesia.
2. Satelit cuaca yang berfungsi untuk memonitor cuaca pada permukaan bumi.
Sebagai contoh adalah satelit TIROS yang dioperasikan oleh NOAA.
3. Satelit pencitraan Sumber Daya Alam yang berfungsi untuk memetakan
permukaan bumi. Sebagai contoh adalah LANDSAT dan Vanguard milik
Amerika.
4. Satelit global positioning System (GPS) yang berfungsi untuk menentukan
posisi garis bujur, garis lintang, dan ketinggian suatu tempat di permukaan
bumi secara akurat.
5. Satelit penelitian yang diluncurkan dan berada pada orbit yang sesuai dengan
objek penelitiannya. Sebagai contoh adalah satelit SOHO yang diluncurkan
untuk meneliti matahari.

2.5 Asteroid di Tata Surya

Asteroid adalah benda astronomi yang berbentuk pecahan kecil dan beredar
pada lintasan yang terletak di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Proses
terbentuknya asteroid terjadi secara bersamaan dengan proses terbentuknya planet
yang sesuai dengan susunannya.

Asteroid
Pada tahun 1801 seorang ilmuwan italia melakukan penelitian asteroid di tata
surya untuk pertama kalinya. Nama ilmuwan itu adalah Guiseppa Piazzi dan
asteroid yang diteliti diberi nama ceres.

2.6 Komet (Bintang Berekor)

Komet (Bintang Berekor)

Komet adalah benda langit yang berukuran kecil. Material penyusun komet
terdiri dari sejumlah partikel-partikel bebatuan, kristal, es, dan gas. Komet
biasanya sering terlihat seperti sebuah benda langit yang bercahaya dan berbentuk
memanjang menyerupai ekor. Olah karena itu orang-orang sering menyebutnya
sebagai bintang berekor.

Tubuh komet terdiri dari 3 bagian yaitu bagian inti, koma, dan ekor. Inti
komet terbuat atas kristal es dan gas yang membeku dengan diameter kira-kira
sebesar 10 km. Bagian koma komet memiliki diameter yang panjangnya dapat
mencapai 100.000 km, ukurannya jauh lebih besar dibanding intinya.

Bagian ekor merupakan bagian terbesar yang bisa mencapai panjang 100
juta km dan tersusun atas gas hasil penguapan kristal es pada bagian intinya. Ekor
komet selalu menghadap ke arah yang berlawanan dengan arah matahari.
Dikarenakan partikel-partikelnya terdorong oleh radiasi matahari.

Komet yang memiliki lintasan paling pendek adalah komet Enche. Panjang
lintasannya hanya 3,3 km, sehingga komet ini sering berada di dekat matahari.
Periode kemunculan komet sangatlah bervariasi. Komet yang paling terkenal
adalah komet Halley yang muncul setiap 76 tahun sekali. Terakhir kali
kemunculannya adalah pada tahun 1986.

Komet yang memiliki periode kemunculan paling lama adalah komet


Kohoutek. Komet ini pertama kali muncul pada tahun 1974 dan ditemukan oleh
seorang ahli astronomo dari Ceko bernama Lubos Kohoutek. Diperkirakan komet
ini sebelumnya tampak pada 150.000 tahun yang lalu dan kemunculan berikutnya
sekitar 75.000 tahun lagi.

2.7 Meteor atau Meteorid

Meteor atau Meteorid

Meteor adalah benda langit yang bergerak cepat dan memiliki lintasan yang
tidak teratur. Jika Anda pernah mendengar istilah bintang jatuh, itu merupakan
sebuah meteor yang bisa dilihat oleh manusia. Peristiwa sebenarnya yang terjadi
saat seseorang melihat bintang jatuh adalah meteor yang bergerak bebas di tata
surya tertarik oleh gaya gravitasi Bumi.

Saat jatuh menuju permukaan bumi meteor bergesekan dengan atmosfer bumi
dan memancarkan cahaya. Karena gesekan tersebut, suhu meteor semakin naik
dan terbakar sampai akhirnya menguap. Saat meteor terbakar dan memancarkan
cahaya, pada saat itulah manusia bisa melihatnya secara langsung.
Pemandangan ini kemudian lenyap saat meteor itu menguap. Secara umum,
meteor yang memasuki atmosfer bumi akan terbakar dan menguap. Namun, ada
juga meteor yang berhasil bertahan sehingga masuk ke dalam atmosfer dan
mencapai permukaan bumi sebelum habis terbakar. Benda inilah dikenal dengan
nama meteorid.

Sumber Data : https://ilmugeografi.com/astronomi/planet-di-tata-surya


https://informazone.com/tata-surya/#Pengelompokan_Planet-
planet

Anda mungkin juga menyukai