Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu:
1. Mendeskripsikan pengertian dan sejarah destilasi.
2. Mendeskripsikan tentang metode destilasi.
3. Mendeskripsikan prinsip kerja destilasi.
4. Mendeskripsikan komponen alat destilasi.
5. Mendeskripsikan beberapa macam destilasi.
6. Mendeskripsikan pengaplikasian destilasi dalam lingkungan sekitar.
1.4 Manfaat
Ada dua manfaat yang dikembangkan dalam makalah ini yaitu pertama
adalah yang berhubungan dengan pengembangan teoretis dan yang kedua hal-hal
yang bersifat praktis. Manfaat yang berhubungan dengan pengembangan teoretis
yaitu untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Destilasi
Destilasi merupakan metode pemisahan dan pemurnian dari cairan yang
mudah menguap. Prosesnya meliputi penguapan cairan tersebut dengan cara
memanaskan, dilanjutkan dengan kondensasi uapnya menjadi cairan, disebut
dengan destilat. Beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian destilasi adalah
sebagai berikut :
Menurut Mc.Cabe (1999), destilasi adalah suatu proses pemisahan dua
atau lebih komponen dalam suatu campuran berdasarkan perbedaan titik didih dari
masing-masing komponen dengan menggunakan panas sebagai tenaga pemisah.
Menurut GG.Brown (1987), destilasi adalah suatu metode operasi yang digunakan
pada proses pemisahan suatu komponen dari campurannya dengan menggunakan
panas sebagai tenaga pemisah berdasarkan perbedaa titik didih masing-masing
komponennya. Proses pemisahan secara distilasi terdiri dari tiga langkah dasar,
yaitu:
1. Proses penguapan atau penambahan panas dalam larutan yang dipisahkan
2. Proses pembentukan fase seimbang
3. Proses pemisahan kedua fase seimbang
Menurut Herry Santoso (1997), proses pemisahan secara destilasi dapat
dilakukan terhadap campuran yang terdiri dari komponen sebagai berikut:
1. Mempunyai perbedaan titik didih yang cukup
2. Mempunyai sifat penguapan yang relatif tinggi
3. -Tidak membentuk campuran azeotrop
3
4
menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4.
Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli - ahli kimia Islam pada
masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Raazi pada pemisahan alkohol
menjadi senyawa yang relative murni melalui alat alembik , bahkan desain ini
menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro.
Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak
mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk
transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dan lain-lain.
BAB III
PEMBAHASAN
5
6
c. Destilasi Uap
Destilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki
titik didih mencapai 200oC atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-
senyawa ini dengan suhu mendekati 100oC dalam tekanan atmosfer dengan
menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari destilasi uap
adalah dapat mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-
masing senyawa campurannya. Selain itu destilasi uap dapat digunakan untuk
campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didestilasi
dengan air.
Aplikasi dari destilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk
alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau
jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum daritumbuhan.campuran dipanaskan
melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga
dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atasmenuju ke kondensor
dan akhirnya masuk ke labu distilat.
d. Destilasi Vakum
Destilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi
tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik
didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode destilasi
ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika
kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak
dapat dikondensasioleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum
atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem destilasi
ini. Selain itu ada beberapa macam destilasi lainnya yaitu sebagai berikut :
1. Destilasi Normal
Proses ini dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair tersebut melalui
kondensor lalu hasilnya ditampung dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak
benar-benar murni atau biasa dikatakan tidak murni karena hanya bersifat
memisahkan zat cair yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau
minyak.
11
campuran uap air dan minyak akan terkondensasi menjadi cair dan ditampung
dalam wadah. Selanjutnya cairan minyak dan air tersebut dipisahkan dengan
separator pemisah minyak untuk diambil minyaknya saja. Cara ini biasa
digunakan untuk menyuling minyak aromaterapi seperti mawar dan melati.
Meskipun demikian bunga mawar, melati dan sejenisnya akan lebih cocok dengan
sistem enfleurasi, bukan destilasi. Yang perlu diperhatikan adalah ketel terbuat
dari bahan anti karat seperti stainless steel, tembaga atau besi berlapis aluminium.
2. Penyulingan dengan air dan uap (Water and Steam Distillation)
Penyulingan dengan air dan uap ini biasa dikenal dengan sistem kukus,
cara ini sebenarnya mirip dengan system rebus, hanya saja bahan baku dan air
tidak bersinggungan langsung karena dibatasi dengan saringan diatas air. Cara ini
adalah yang paling banyak dilakukan pada dunia industri karena cukup
membutuhkan sedikit air sehingga bisa menyingkat waktu proses produksi.
Metode kukus ini biasa dilengkapi sistem kohobasi yaitu air kondensat yang
keluar dari separator masuk kembali secara otomatis ke dalam ketel agar
meminimkan kehilangan air. Bagaimanapun cost produksi juga diperhitungkan
dalam aspek komersial. Disisi lain, sistem kukus kohobasi lebih menguntungkan
oleh karena terbebas dari proses hidrolisa terhadap komponen minyak atsiri dan
proses difusi minyak dengan air panas. Selain itu dekomposisi minyak akibat
panas akan lebih baik dibandingkan dengan metode uap langsung (Direct Steam
Distillation). Metode penyulingan dengan sistem kukus ini dapat menghasilkan
uap dan panas yang stabil oleh karena tekanan uap yang konstan.
3. Penyulingan dengan uap langsung (Direct Steam Distillation).
Pada sistem ini bahan baku tidak kontak langsung dengan air maupun api
namun hanya uap bertekanan tinggi yang difungsikan untuk menyuling minyak.
Prinsip kerja metode ini adalah membuat uap bertekanan tinggi didalam boiler,
kemudian uap tersebut dialirkan melalui pipa dan masuk ketel yang berisi bahan
baku. Uap yang keluar dari ketel dihubungkan dengan kondensor. Cairan
kondensat yang berisi campuran minyak dan air dipisahkan dengan separator yang
sesuai berat jenis minyak. Penyulingan dengan metode ini biasa dipakai untuk
13
bahan baku yang membutuhkan tekanan tinggi pada proses pengeluaran minyak
dari sel tanaman, misalnya gaharu, cendana, dan lain-lain.
Penerapan penggunaan ketiga metode tersebut didasarkan atas beberapa
pertimbangan seperti jenis bahan baku tanaman, karakteristik minyak, proses
difusi minyak dengan air panas, dekomposisi minyak akibat efek panas, efisiensi
produksi dan alasan nilai ekonomis serta efektifitas produksi.
14
BAB IV
STUDI KASUS
14
15
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan materi, maka dapat diperoleh beberapa
kesimpulan antara lain :
1. Destilasi adalah metode pemisahan dan pemurnian dari cairan yang mudah
menguap. Prosesnya meliputi penguapan cairan tersebut dengan cara
memanaskan, dilanjutkan dengan kondensasi uapnya menjadi cairan,
disebut dengan destilat.
2. Metode destilasi termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan
panas. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu
larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
Model ideal destilasi didasarkan pada hukum raoult dan hukum dalton.
3. komponen dari alat destilasi yaitu tabung reaktor, kondensor, pipa
penyalur, dan burner.
4. Macam- Macam Destilasi diantaranya yaitu destilasi sederhana, destilasi
fraksi, destilasi uap, dan destilasi vakum.
5. Pengaplikasian dari metode destilasi yang paling umum dijumpai adalah
pembuatan minyak atsiri.
5.2 Saran
Setelah mengetahui tentang proses destilasi dapat menjadi tambahan ilmu
pengetahuan untuk diaplikasikan dikehidupan sehari-hari, baik untuk diri sendiri
maupun untuk lingkungan masyarakat luas.
18
DAFTAR PUSTAKA
19