Anda di halaman 1dari 4

e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan

Volume II No 2 Februari 2014


ISSN: 2302-3600

Komunikasi Ringkas

IDENTIFIKASI PARASIT PADA IKAN BADUT (Amphiprion percula)


DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT LAMPUNG

Rina Hesti Utami*†, Agus Setyawan‡, Rara Diantari‡ dan Siti Hudaidah‡

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi parasit yang menginfeksi pada ikan
badut (Amphiprion percula) serta korelasinya dengan lokasi budidaya. Penelitian
ini dilakukan pada Februari sampai April 2013 di Balai Besar Pengembangan
Budidaya Laut (BBPBL) Lampung. Penelitian menggunakan metode eksploratif
dengan mengisolasi parasit yang menginfeksi ikan badut (3-5 cm) yang
dibudidayakan di tiga lokasi budidaya yaitu indoor, semi outdoor dan outdoor.
Parasit yang disolasi diidentifikasi kemudian dibandingkan satu lokasi budidaya
dengan lokasi lainnya. Hasil penelitian ditemukan tiga jenis ektoparasit yang
menginfeksi ikan badut golongan nematoda, Trichodina dan trematoda. Prevalensi
parasit dan intensitas parasit tertinggi terdapat pada ketiga lokasi yaitu parasit
Trichodina.

Kata kunci : Amphiprion percula, ektoparasit, intensitas, prevalensi, Trichodina

Pendahuluan Budidaya ikan badut sudah dilakukan


sejak tahun 2009 oleh Balai Besar
Ikan hias makin banyak diminati oleh Pengembangan Budidaya Laut
masyarakat sehingga permintaannya (BBPBL) Lampung. Namun, akhir-
semakin meningkat baik di pasar lokal akhir ini sering terjadi kematian pada
maupun internasional. Berdasarkan data budidaya ikan badut (Amphiprion
Pusat Data, Statistik dan Informasi percula). Penyebab kematian pada ikan
Sekretariat Jenderal Kementerian badut tersebut hingga saat ini belum
Kelautan dan Perikanan, volume ekspor diketahui. Kematian pada ikan badut
ikan hias dari tahun 2007-2011 diduga disebabkan adanya penyakit
mengalami peningkatan sebesar 0,26% infeksi. Parasit merupakan salah satu
(KKP, 2012). penyakit infeksi yang menyebabkan
kematian pada budidaya ikan-ikan laut.

*
Mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan Universitas lampung

Email : Rinahesti71@ymail.com

Dosen Jurusan Budidaya Perairan Universitas lampung, Jl. Soemantri Brojonegoro Gedong
Meneng No. 1 Bandar Lampung 35145

© e-JRTBP Volume 3 No 1 Oktober 2014


286 Identifikasi Parasit pada Ikan Badut

Identifikasi parasit merupakan salah dan NO2). Data hasil penelitian akan
satu upaya dalam mengetahui penyebab disajikan dalam bentuk tabel, dan
kematian pada ikan badut. Hal ini perlu dianalisis secara deskriptif.
dilakukan karena berkaitan dengan
metode penanggulangan penyakit yang Hasil dan Pembahasan
harus dilakukan untuk meminimalisasi Parasit yang menginfeksi ikan badut
terjadinya kematian pada ikan badut. nematoda, Trichodina dan trematoda
Tujuan dari penelitian ini adalah merupakan jenis ektoparasit
mengidentifikasi parasit yang berdasarkan Anshary (2008). Infeksi
menginfeksi pada ikan badut serta dan intensitas parasit tertinggi yaitu
korelasinya dengan lokasi budidaya. parasit Trichodina. Parasit Trichodina
ditemukan pada semua lokasi budidaya.
Penelitian dilakukan pada Februari Benih parasit Trichodina diduga sudah
sampai dengan April 2013 di Balai masuk ke wadah budidaya pada minggu
Besar Pengembangan Budidaya Laut awal pengamatan, namun baru
(BBPBL) Lampung. Penelitian ini menginfeksi ikan pada minggu ke-2.
menggunakan metode eksploratif Suhu diduga memiliki peranan terhadap
dengan mengisolasi parasit dari organ perkembangbiakan parasit ini. Suhu
luar dan dalam yang menginfeksi ikan pada lokasi IN dan SM lebih stabil
badut (3-5 cm) yang dibudidayakan di dibandingkan suhu pada OT. Semua
tiga lokasi budidaya yaitu indoor (IN), sampel ikan yang terinfeksi Trichodina
semi outdoor (SM) dan outdoor (OT). memiliki gejala tubuh mengeluarkan
Sampel ikan badut yang digunakan mukus berlebih namun tidak ada yang
dipilih secara acak dari semua lokasi mengalami luka pada bagian epidermis
sebanyak 6 ekor/minggu/lokasi selama kulitnya.
enam minggu. Pemeriksaan parasit Tabel 1. Data jenis dan jumlah parasit
meliputi organ luar dan dalam. Metode berdasarkan lokasi
pemeriksaan parasit pada organ luar budidaya pada sampel ikan
dilakukan dengan metode kerokan kulit badut (Amphiprion
(Kabata, 1985) dan mount insang percula).
mengacu pada Santoso (2008). Metode
pemeriksaan organ dalam untuk Jumlah parasit (individu)
N Jenis
identifikasi parasit mengacu pada o Parasit Indo Semi Outdo
(Akbar, 2011). Selanjutnya dilakukan or outdoor or
identifikasi parasit berdasarkan 1 Nematoda 4 7 6
morfologi parasit yang terdapat dalam Trichodin
2 a 514 127 86
Marine Flora and Fauna of the Eastern Trematod
United States Platyhelminthes: 3 a 3 4 1
Monogenea (Hendrix, 1994), Parasites
and of Fish Cultured in the Tropics Trichodina sp. juga ditemukan pada
(Kabata, 1985), Parasitic Worms of lokasi budidaya yang berada diluar
Fish (Williams and Jones, 1994). Hasil (OT). Kemunculan parasit Trichodina
diidentifikasi parasit kemudian sp. dikaitkan dengan kandungan
dibandingkan antar lokasi budidaya nutrien. Tidak adanya filter ulang pada
dengan didukung data kualitas air (pH, budidaya outdoor mendukung
oksigen terlarut, suhu, salinitas, NH3, masuknya bahan organik yang berakibat

© e-JRTBP Volume 3 No 1 Oktober 2014


Rina Hesti Utami, Agus Setyawan, Rara Diantari dan Siti Hudaidah 287

pada kandungan nitit (NO2) di lokasi Williams and Jones (1994), nematoda
outdoor lebih tinggi. Pada minggu ke-4 memiliki empat tingkatan larva dalam
sampai ke-6 kisaran kandungan nitrit hidupnya. Nematoda yang menginfeksi
pada lokasi outdoor lebih tinggi yaitu ikan badut diduga sudah memasuki
0,444 mg/l (0,029-0,473 mg/l), stadia infektif. Hasil pengamatan, ikan
dibandingkan pada lokasi indoor yang terinfeksi nematoda belum
sebesar 0,37 mg/l (0,031-0,401 mg/l) menimbulkan dampak serius pada
dan semi outdoor sebesar 0,033 mg/l kesehatan ikan karena jumlah parasit
(0,163-0,196 mg/l). masih rendah.
Prevalensi parasit tertinggi yaitu parasit
Kandungan nitrit yang tinggi Trichodina disebabkan kemampuan
berdampak secara tidak langsung reproduksinya yang dapat berlangsung
terhadap infeksi nematoda. Secara secara cepat yaitu dengan pembelahan
umum siklus hidup nematoda biner dan konjugasi (Davis, 1947).
membutuhkan inang perantara untuk Trichodina mempunyai penyebaran
menyelesaikan siklus hidupnya yang luas (Riko dkk., 2012).
(Williams and Jones, 1994). Anshary Penyebaran Trichodina dapat terjadi
(2008), anthropoda dapat menjadi inang melalui kontak langsung antar ikan dan
perantara parasit nematoda. Menurut air yang terkontaminasi (Irianto, 2005).

Tabel 2. Kualitas air selama penelitian


Lokasi Budidaya
Indoor Semi outdoor Outdoor Baku
Parameter
Mutu
Rata- Rata- Rata-
Kisaran rata Kisaran rata Kisaran rata
Suhu (OC) 27,5^-32^^ 30,14 28-31,2^^ 30,10 27^-32^^ 30 28-30*
pH 7,9-8,13 8,00 7,90-8,15 8,02 7,95-8,22 8,07 7-8,5*
Salinitas (psu) 31-32 31,80 31-32 31,80 31-32 31,80 30-34
DO (mg/l) 4,29-5,35 4,77 4,09-5,56 4,97 5,21-6,03 5,65 >4
NH3 (mg/l) 0,005-0,029 0,021 0,013-0,019 0,015 0,013-0,026 0,018 0,3*
NO2 (mg/l) 0,003-0,401^^ 0,115 0,020-0,220^^ 0,140 0,009-0,473^^ 0,128 0,05**
Keterangan : * Berdasarkan Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.51 Th. 2004
** Pengendalian Pencemaran Lingkungan Laut PP No. 24 Th. 1991
^ Kurang dari baku mutu ; ^^ Lebih dari baku mutu

Daftar Pustaka Pengembangan Pendidikan (LKPP)


Makasar. 126 pp.
Akbar, J. 2011. Identifikasi Parasit Pada Davis, H. S. 1947. Studies of The
Ikan Betok (Anabas testudieus). Protozoan Parasites of Fresh –
Bioscientiae. 8(2): 36-45 Waterfishes. Fishery Bulletin 41
Anshary, H. 2008. Modul Pembelajaran Volume 51. United States
Berbasis Student Center Learning Goverment Printing Office .
(SCL) Mata kuliah Parasitologi Washington. 61 Pp.
Ikan. Lembaga Kajian dan Hendrix S.S. 1994. Marine Flora and
Fauna of the Eastern United States

© e-JRTBP Volume 3 No 1 Oktober 2014


288 Identifikasi Parasit pada Ikan Badut

Platyhelminthes: Monogenea. U.S. Ektoparasit pada Ikan Bandeng


Department of Commerce Seattle, (Chanos chanos) dalam Keramba
Washington. 112 pp. Jaring Apung (KJA) di Waduk Cirata
Irianto, A. 2005. Patologi Ikan Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Teleostei. Gadjah Mada University Jurnal Perikanan dan Kelautan.
Press. Jogyakarta. 3(4). 11 pp.
Kabata, Z. 1985. Parasites and Santoso, L. 2008. Identifikasi Parasit
Diseases of Fish Cultured in the Pada Ikan Kerapu Macan
Tropics. Taylor and Francis, London (Epinephelus fuscoguttatus) dalam
and Philadelphia. 303 pp. Keramba Jaring Apung (KJA) di
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Teluk Lampung. Jurnal Penelitian
2012. Statistik Ekspor Hasil Perikanan. 11:1-7.
Perikanan 2011. Buku I. Pusat Data, Williams, H. and Jones, A. 1994.
Statistik dan Informasi Sekretariat Parasitic Worms of Fish. Taylor and
Jenderal Kementerian Kelautan dan Francis Ltd, London. 593 pp.
Perikanan. 509 pp.
Riko, Y. A., Rosidah, dan T. Herawati.
2012. Intensitas dan Prevalensi

© e-JRTBP Volume 3 No 1 Oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai