Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Johson lahir pada 21agustus 1919,di Savannah,Georgia. B. S. N.dari
Vanderblit University di Nashville,Tennessee,pada tahun 1942,dan M.PH.nya
dari Universitas Harvard di Boston pada tahun 1948. Dari tahun 1949 sampai
pensiun tahun 1978 dia adalah asisten profesor keperawatan anak,seorang
profesor keperawatan anak,dan seorang profesor keperawatan di University of
California di Los Angeles.

Johson menkankan pentingnya pengetahuan berbaris penelitian tentang


pengaruh asuhan keperawatan pada klien,model sistem perilaku Dorothy
pertama kali di usulkan modelnya asuhan keperawatan pada tahun 1968
sebagai pembina fungsi perilaku efektif dan efesien pada pasien untuk
mencegah penyakit.

Teori keperawatan Dorothy E Johson diukur dengan behavioral system


theory.Johson menerima definisi perilaku seperti dinyatakan oleh para ahli
perilaku dan biologi:output dari struktur dan proses-proses intra-organismik
yang keduanya dikoordinasi dan diartikulasi dan bersifat responsive terhadap
perubahan-perubahan dalam sensori stimulation.Johson memfokuskan pada
perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran actual dan tak langsung makhluk
sosial lain yang telah ditunjukkan mempunyai signifikasi adaptif utama.

Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan


suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu
keperawatan.Pada perkembanganya ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lain,mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu
terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.Teori
keperawatan yang saat ini dikembangkan dan diterapkan serta diuji melalui
pendidikan dan peraktek keperawatan.Teori keperawatan digunakan untuk
menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga model

1
keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu
sendiri yang memungkinkan perawat.Model konsep keperawatan,mengingat
dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti
adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan
kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan keterampilan
dalam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan behavioral system models?
2. Bagaimanakah teori dan model konsep keprawatan johson?
3. Bagaimanakah karakteristik teori keperawatan johson?

C. TUJUAN
1. Mengetahui maksud behavioral system models.
2. Mengetahui teori dan model konsep keperawatan johson.
3. Mengethui karakteristik teori keperawatan johson.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.) PANDANGAN DOROTHY E. JOHNSON MENGENAI KONSEP


TEORI KEPERAWATAN

Dorothy E. Johnson dilahirkan pada tanggal 21 agustus 1919 di


savannah,Georgia. Teori system perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan
Nightingale yakni tujuan tujuan perawatan adalah membantu individu-individu
untuk mencegah atau mengobati dari penyakit atau cidera. Ilmu dan senimerawat
harus berfokus pada pasien sebagi individu dan bukan pada entitas yang spesifik.
Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi
dan etnologi untuk membangun teorinya. ia menyandarkan sepenuhnya pada toeri
system-sistem dan menggunakan konsep dan definisi dari A. Rapoport,R. Chin dan
W.Buckley. struktur teori system perilakudipolakan sesudah model system; system
dinyatakan terdiri dari bagian yangberkaitan untuk melakukan fungsibersama-sama
untuk membentuk keseluruhan. Dalam tulisanya, Johnson mengkonseptualkan
manusia sebagai system perilaku diman fungsi adalah pbservasi perilaku adalah teori
system biologi, yang menyatakan bahwa manusia merupakan system biologi yang
terdiri dari bagian biologi da penyakit adalah hasil gangguan system
biologi.Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson menulis bahwa
perawatan merupakan konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada pasien
sebelum, selama dan sesudah penyakit. Ia memakai konsep dari disiplin ilmu lain
seperti sosialisasi, motivasi, stimulus, kepekaan, adaptasi dan modifikasi perilaku,
untuk mengembangkan teorinya.
Johnson mencatat bahwa meski literature menunjukkan ide dukungan lain
yaitu bahwa manusia merupakan system perilaku, sejauh yang ian tahu, ide tersebut
adalah asli dari dirinya. Pengetahuan bagian-bagian system perilaku dicikung dalam
ilmu-ilmu perilaku, tetapi literature empiris mendukung dugaan bahwa system
perilaku merupakan keseluruhan yang belumdikembangkan. Dalam system biologis,
pengetahuan atas bagian-bagianya lebih dahulu dari pengetahuan keseluruahan
system.

B.) KONSEP-KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI

3
1.) PENGERTIAN BEHAVIORAL SYSTEM MODELS
System oleh rapoport tahun1968,Johson menyatkan “A system is a whole
that fungtions as a whole by virture of the interpendence of its part’’(sistem
merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas ketergantungan antar
bagian-bagiannya).Johson menerima pernyataan chin yakni
terdapat’’organisasi,interaksi,interpedensidan integrasi, dan elemen-elemen’’.
Disamping itu,manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian ini
melalui pengaturan dan adaptasi terhadap kekeuatan yang mengenai
mereka.Behavioral system (sistem prilaku) yaitu sistem prilaku yang mencakup
pola,perulangan dan cara-cara bersikap dengan maksud tersebut.Cara-cara bersikap
ini membentuk unit fungsi terorganisasi dan terintegrasi yang menentukan dan
membatasi interaksi antara seseorang dengan obyek,peristiwa dan situasi dengan
lingkunganya.Biasanya sikap dapat digambarkan dan dijelaskan.Manusia sebagai
system perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan keseimbangan dengan
pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa tingkat untuk efesiensi dan
efektifitas suatu fungsi.Sistem biasanya cukup fleksibel untuk mengakomodasi
pengaruh yang diakibatkan.

2.) System perilaku (behavioral system).


System perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan
maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan
terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan
lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan
situasi dengan lingkunganya. biasanya sikap dapat digambarkan dan dijelaskan.
Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan
keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa
tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. System biasanya cukup
fleksibel untuk mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.

A.) Subsistem.

4
Karena behavioral system memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-
bagian system berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu
subsistem merupakan “system kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi
dapat dijaga sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau lingkungan tidak
diganggu. Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka,
terhubung dan saling berkaitan (interealated). Motivasi mengendalikan
langsungaktifitas subsistem-subsistem ini yang berubah secara kontinyu
dikarenakan kedewasaan, pengalaman dan pembelajaran. system yang dijelaskan
tampak ada cross-culturally dan di control oleh factor biologis, psikologi dan
sosiologi, tujuh elemen yang diidentifikasi adalah attachment-affiliative,
dependency, ingestive, eliminative, sexual, achievement dan aggressive.
1) Subsitem attachement-affiliative.
Subsistem attacement-afiliative mungkin merupakan yang paling kritis, karena
subsistem ini membentuk landasan untuk semua organisasi social. Pada
tingktan umum, hal itu memberikan kelangsungan (survival) dan keamanan
(security). Sebagai konsekuensinya adalah inklusi social, kedekatan (intimacy)
dan susunan serta pemeliharaan ikatan social yang kuat.
2) Subsistem dependency
Dalam hal paling luas, subsistem dependency membantu mengembangkan
perilaku yang memerlukan respon pengasuhan. konsukuensinya adalah
bantuan persetujuan, perhatian atau pengenalan dan bantuan fisik.
Pengembanganya, perilaku dependency berybah dari hamper, bergantung total
kepada orang lain kea rah bergantung total kepada orang lain kearah
bergantungkepada diri sendiri dengan derajat yang lebih besar. jumlah
interpedency tertentu adalah penting untuk kelangsungan kelompok social.
3) Subsistem biologis
Subsistem biologis ingestion dan eliminasi “ berkaitan dengan kapan,
bagaimana apa, berapa banyak dan dengan kondisi apa kita makan dan kapan,
bagaimana dan dengan komdisi apa kita makan dan dengan kondisi apa kita
buang.” Respon-respon ini dikaitkan dengan social dan psikologis seperti
halnya pertimbangan biologis.

5
4) Subsistem seksual
Subsistem seksual memiliki fungsi ganda yakni hasil (procreation) dan
kepuasan (gratification). Termasuk tapi tidak dibatasi. Courting dan mating,
system respon ini dimulai dengan perkembangan identitas jenis kelamin dan
termasuk (dalam cakupan yang luas)perilaku-perilaku berdasar prinsip jenis
kelamin.
5) Subsistem agresif
adalah perlindungan (protection) dan pemeliharaan (preservation). Hal ini
mengikuti garis pemikiran ahli ethologi seperti Lorenz dan feshback bukanya
dengan bantuan pemikiran perilaku sekolah. Dianggap perilaku agresif tidak
hanya di pelajari tapi memiliki maksud utama membahayakan yang lain.
Bagaimanapun, masyarakat meminta batasan-batasan tersebut diletakkan pada
mode perlindungan diri dan orang-orang serta harta milik mereka dihormati
dan dilindungi.

6) Subsistem achievement
Subsistem achievement berusaha memanipulasi lingkungan. Fungsinya
mengontrol atau menguasai aspek pribadi atau lingkungan pada beberapa
standar kesempurnaan. cakupan perilaku prestasi termasuk kemampuan
intelektual, fisikis, kreatif, mekanis dan social.
Johnson kemudian mengidentifikasi konsep-konsep lain yang menggambarkan
lebih jauh teori manusia sebagai system perilaku(behavioral system). Halo
yang membedakan antara apa yang ada di dalam dan apa yang di luar system
adalah ikatan (boundary). Ini merupakan titik (point) dimana system memiliki
control kecil atau pengaruh pada hasil-hasil. Equilibrium didefinisikan “
sebagai kondisi akhir yang stabil tetapi lebih atau kurang kekal, dimana
didalamnya individu berada dalam keselarasan dengan dirinya dan dengan
lingkunganya. Homeostasis adalah proses menjaga stabilitas dalam system
perilaku. Stabilitas adalah pemeliharaan suatu level atau daerah perilaku
tertentu yang dapat diiterima. Ketidakstabilan (instability) terjadi saat system
mengalami overcompensate berkaitan dengan strees (tekanan). Ketika output
energi tambahan digunakan untuk menjaga stabilitas dikosongkan. stressor
adalah stimulan eksternal dan internal yang menghasilkan tegangan(tension)

6
dan menyebabkan ketidakstabilan. tensi adalah kondisi dalam keadaan tegang
atau kendor. ia disebabkan karena disequilibrium dan merupakan sumber
potensi perubahan.

C.) MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN JOHNSON

Model konsep dan teori Dorothy Johson tentang


keperawatan(1968)berfokus pada bagaimana klien beradaptasi terhadapkondisi
sakitnya dan bagaimana stres aktual atau potensial dan mempengaruhi
kemampuan beradaptasi.Tujuan dari keperawatan adalah menurunkan stres
sehingga klien dapat bergerak lebih mudah melewati masa
penyembuhannya(Johson1968).Teori Johson berfokus pada kebutuhan dasar
yang mengacu pada pengelompokan perilaku berikut:

1.) Ingesti.
Yaitu sumber dalam memelihara intergritas serta mencapai kesenangan
dalampencapaian kesenangan dalam pencapaian pengakuan dari
lingkungan.
2.) Achievement.
Tingkatan pencapaian prestasi melalui keterampilan yang kreatif.
3.) Agresif.
Bentuk mekanisme pertahana diri atau perlindungandan berbagai
ancaman yang ada dilingkungan.
4.) Eliminasi.
Bentuk pendaurulangan segala sesuatu dari sampah atau baranga yang
tidak berguna secara biologis.
5.) Seksual.
Digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencinati dan dicintai.

6.) Gabungan/tambahan.
Bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam mempertahankan
lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan
sosia,keamanan,dan kelangsungan hidup.

7
Berdasarkan sub system diatas,maka akan terbentuk sebuah sistem perilaku
individu,sehingga johson memiliki pandanagan bahwa keperawatan dalam mengatasi
permasalah tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur,agar dapat
mnyeimbangkan system perilaku tersebut.Klien dalam hal ini adalah manusia yang
mendapat bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan
atau ketidak seimbangan penyesuaian dengan lingkunagan.Status kesehatan yang
ingin dicapai adalah mereka yang mampu berperilaku untuk memelihara
keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.

ASUMSI-ASUMSI.

1. Perawatan(nusing).
Perawatan,seperti yang dipandang johson adalah tindakan eksternal untuk
memberikan perilaku pasien ketika pasien dalam kondisi stres dengan memakai
mekanisme pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya.Seni dan
ilmu,memberikan eksternal baik sebelum dan selama gangguan keseimbangan sistem
dan karenanya membutuhkan pengetahuan tentang order, disorder dan control:
Aktivitas perawatan tidak bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat
pelengkap(komplomenter)bagi medis atau pengobatan.

2.Orang (person).
Jonhson memandan manusia sebagai system perilaku dengan
pola,pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan
dirinya dengan lingkunganya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk
keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi.Person adalah system dari bagian-
bagian interdepedent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan
untukmenjaga keseimbangan. Johson lebih menganggap behavioral system dalah
penting untuk manusia dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah
mengganggu keseimbangan sistem perilaku, integritas manusiaterancam. Usaha-usaha
manusia untuk memebangun kembali keseimbangan membutuhkan pengeluaran
energi yang luar biasa, yang menyisakan sedikit energi untuk membnatu proses-proses
biologis dan penyembuhan.
3.Kesehatan (healt).

8
Johson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit
dipahami(elusive)dan dinamis,yang dipengaruhi oleh fakttor-fakto
biologis,psikologis dan sosial.Kesehatan menjadi satu niali yang diinginkan oleh
para pekerja kesehatan dan memfokuskanpada person bukanya penyakit.Kesehatan
yang direleksikan oleh organisasi,interaksi,saling ketergantungan subsistem-
subsistem dari system perilaku.Manusia berusaha mencapai keseimbangandalam
system ini yang akan mengarah ke perilaku fungsional,keseimbangan yang kurang
baik dalam persyratan struktural atau fungsi cenderung mengarah ke memeburuknya
kesehatan.Ketika system membutuhkan sejumalah energi minimum untuk
pemeliharaan,suplai energi yang lebih besar yang tersedian mempengaruhi poses
biologi dan penyembuhan.
2. Lingkungan
Dalam teori Johson,lingkungan terdiri dari seluruh faktor yang bukan
bagian system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system,dan halitu dapat
dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan
pasien.Individu menghubungkan dirinya untuk berinterkasi dengan lingkungan-
nya.System perilaku berusaha menjaga equlibrium dalam respon terhadap faktor
lingkungan dengan mengatur adaptasi terhadap kekuatan yamng menyertainya.Gaya
lingkungan yang kuat secara berlebihan menganggu keseimbangan system perilaku
dan mengancam stabilitas sseorang jumlah energi yang tidak tertentu dibutuhkan
supaya system membangun kemalieqilibrium dalam menghadapi tekanan-tekanan
berikutnya.Ketika lingkungan stabil,individu dapat melanjutkan dengan perilaku-
perilaku yang baik.

9
BAB III
PENUTUP
A.) KESIMPULAN
Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk
membantu individu menfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk
mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari dua
system yaitu sitem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk
masyarakat adalah system eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku
seseorang.Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespons adaptif baik fisik, mental,
emosi dan sosialo terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat
memelihara kesehantanya. Asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu
keseimbangan individu terutama koping atau cara pemecahan masalah yang dilakukan
ketika ia sakit.

B.) SARAN
Menurut Johnson ada empat tujuan asuhan keperawatan kepada individu yaitu
agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu
beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang
lain atau produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya.

10
DAFTAR PUSTAKA
http://wiryakora-kora.pdf.co.id/2009/02/konsep-dorothy-e-jhonson.html?m=1 diakses
pada 14 maret 2017 pukul9.30
Perry&Potter.2005.Fundamental Keperawatan.Jakarta:BukuKedokteran ECG.

11

Anda mungkin juga menyukai