Anda di halaman 1dari 5

5.1.

3 Geometri Jalan
1. Lebar Jalan Lurus
Banyak jalur (n) = 2
Lebar dumptruck (Wt) = 1,945 m
L= n . Wt + (n + 1) (0,5 . Wt)
= 2 . 1,945 + (2 + 1) (0,5 . 1,945)
= 3,89 + (3) (0,9725)
=3,89 + 2,92
= 6,81 m

Tabel 5.9
Lebar Jalan Lurus PT. Kupang Prima Clay

Lintasan Lebar Jalan Lurus


A-B 6,81 m
B-C 6,81 m

Sumber : PT. Kupang Prima Clay

Gambar lebar jalan lurus :

Sumber : PT. Kupang Prima Clay


Gambar 5.2 Lebar Jalan Lurus
2. Lebar Jalan Tikungan
AB-BC
Jarak ban depan ke ban belakang (Wb) = 3,38 m 𝛼 = 46o
Jarak jejak roda kendaraan (U) = 1,48 m n =2
Panjang dumptruck (P) = 6,026 m
Juntai depan (Fa) (semu) = 1,066 m
Juntai belakang (Fb) (semu) = 1,58 m
Juntai depan (Fa) (sebenarnya) = Juntai depan (Fa) (semu) x sin 𝛼
= 1,066 x sin 46o
= 1,066 x 0,72
= 0,77 m
Juntai belakang (Fb) (sebenarnya) = Juntai belakang (Fb) (semu) x sin 𝛼
= 1,58 x sin 46o
= 1,58 x 0,72
= 1,14 m
C = Z = 0,5 (U + Fa + Fb)
= 0,5 (1,48 + 0,77 + 1,14 )
= 0,5 (3,39)
= 1,69 m
W = n (U + Fa + Fb + Z) + C
= 2 (1,48 + 0,77 + 1,14 + 1,69) + 1,69
= 2 (5,08) + 1,69
= 10,16+ 1,69
= 11,85 m
3. Jari-jari Tikungan
AB-BC
Jarak ban depan ke ban belakang (Wb) = 3,38 m
Sudut penyimpangan 𝛼 = 46o
Jari-jari Tikungan
𝑊𝐵
R=
𝑆𝑖𝑛 𝛼
3,38
=
𝑆𝑖𝑛 46
3,38
=
0,72

= 4,69 m
4. Cross Slope
Jalan angkut yang baik mempunyai Cross Slope sekitar 41,57 mm/m. ini berarti
setiap 1 meter jarak mendatar terdapat beda tinggi sebesar 4,157 cm.
Sehingga untuk jalan angkut pada lintasan A-B, B-C, yang mempunyai lebar jalan
sebesar 6,81 m mempunyai beda ketinggian pada poros jalan sebesar :
a = 0,5 x Lebar jalan
= 0,5 x 6,81 m
= 3,405 m
Sehingga beda tinggi yang harus dibuat :
b = 3,405m x 0,04157 m/m
= 0,14 m
= 14 cm
Gambar Tinggi Cross Slope :

Sumber : PT. Kupang Prima Clay


Gambar 5.3
Lebar Jalan Lurus

Tabel 5.9
Tinggi Cross Slope PT. Kupang Prima Clay

Lintasan Cross Slope


A-B 0,14 m
B-C 0,14 m

Sumber : PT. Kupang Prima Clay

5. Super Elevasi
AB-BC
Kecepatan kendaraan (V) = 21 km/jam
Koefisien gesek melintang ( f ) = - 0,00065
e = 0,08 (menurut AASHTO)
Maka super elevasi pada tikungan AB-BC dapat dihitung :
𝑉2
e + f = 127 . , m/m
𝑅

𝑉2
R=
127 . (𝑒+𝑓)

212
=
127 . (0,08+{−0,00065})
441
=
127 . (0,07935)
441
=
10,08

= 43,75 m

𝑉2
e= , m/m
127 . 𝑅
212
=
127 . 43,75
441
=
5.556,25

= 0,08 m/m

Jadi nilai total super elevasi adalah:


e = 0,08 m/m . 11,85 m (lebar jalan pada tikungan)
= 0,95 m

Sumber : PT. Kupang Prima Clay

Gambar 5.4
Rancangan Geometri Jalan Angkut

Anda mungkin juga menyukai