3 Geometri Jalan
1. Lebar Jalan Lurus
Banyak jalur (n) = 2
Lebar dumptruck (Wt) = 1,945 m
L= n . Wt + (n + 1) (0,5 . Wt)
= 2 . 1,945 + (2 + 1) (0,5 . 1,945)
= 3,89 + (3) (0,9725)
=3,89 + 2,92
= 6,81 m
Tabel 5.9
Lebar Jalan Lurus PT. Kupang Prima Clay
= 4,69 m
4. Cross Slope
Jalan angkut yang baik mempunyai Cross Slope sekitar 41,57 mm/m. ini berarti
setiap 1 meter jarak mendatar terdapat beda tinggi sebesar 4,157 cm.
Sehingga untuk jalan angkut pada lintasan A-B, B-C, yang mempunyai lebar jalan
sebesar 6,81 m mempunyai beda ketinggian pada poros jalan sebesar :
a = 0,5 x Lebar jalan
= 0,5 x 6,81 m
= 3,405 m
Sehingga beda tinggi yang harus dibuat :
b = 3,405m x 0,04157 m/m
= 0,14 m
= 14 cm
Gambar Tinggi Cross Slope :
Tabel 5.9
Tinggi Cross Slope PT. Kupang Prima Clay
5. Super Elevasi
AB-BC
Kecepatan kendaraan (V) = 21 km/jam
Koefisien gesek melintang ( f ) = - 0,00065
e = 0,08 (menurut AASHTO)
Maka super elevasi pada tikungan AB-BC dapat dihitung :
𝑉2
e + f = 127 . , m/m
𝑅
𝑉2
R=
127 . (𝑒+𝑓)
212
=
127 . (0,08+{−0,00065})
441
=
127 . (0,07935)
441
=
10,08
= 43,75 m
𝑉2
e= , m/m
127 . 𝑅
212
=
127 . 43,75
441
=
5.556,25
= 0,08 m/m
Gambar 5.4
Rancangan Geometri Jalan Angkut