Nim :151138036
2. Transpirasi
Penguapan air di permukaan bumi bukan hanya terjadi di badan air dan
tanah. Penguapan air juga dapat berlangsung di jaringan mahluk hidup,
seperti hewan dan tumbuhan. Penguapan semacam ini dikenal dengan
istilah transpirasi.
Sama seperti evaporasi, transpirasi juga mengubah air yang berwujud cair
dalam jaringan mahluk hidup menjadi uap air dan membawanya naik ke
atas menuju atmosfer. Akan tetapi, jumlah air yang menjadi uap melalui
proses transpirasi umumnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
jumlah uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi.
3. Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah penguapan air keseluruhan yang terjadi di
seluruh permukaan bumi, baik yang terjadi pada badan air dan tanah,
maupun pada jaringan mahluk hidup. Evapotranspirasi merupakan
gabungan antara evaporasi dan transpirasi. Dalam siklus hidrologi, laju
evapotranspirasi ini sangat mempengaruhi jumlah uap air yang terangkut
ke atas permukaan atmosfer.
4. Sublimasi
Selain lewat penguapan, baik itu melalui proses evaporasi, transpirasi,
maupun evapotranspirasi, naiknya uap air dari permukaan bumi ke atas
atmosfer bumi juga dipengaruhi oleh proses sublimasi.
Sublimasi adalah proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung
menjadi uap air tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Meski sedikit,
sublimasi juga tetap berkontribusi terhadap jumlah uap air yang terangkut
ke atas atmosfer bumi melalui siklus hidrologi panjang. Akan tetapi,
dibanding melalui proses penguapan, proses sublimasi dikatakan berjalan
sangat lambat.
5. Kondensasi
Ketika uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi, transpirasi,
evapotranspirasi, dan proses sublimasi naik hingga mencapai suatu titik
ketinggian tertentu, uap air tersebut akan berubah menjadi partikel-
partikel es berukuran sangat kecil melalui proses kondensasi. Perubahan
wujud uap air menjadi es tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara
yang sangat rendah di titik ketinggian tersebut.
Partikel-partikel es yang terbentuk akan saling mendekati dan bersatu
satu sama lain sehingga membentuk awan. Semakin banyak partikel es
yang bergabung, awan yang terbentuk juga akan semakin tebal dan
hitam.
6. Adveksi
Awan yang terbentuk dari proses kondensasi selanjutnya akan mengalami
adveksi. Adveksi adalah proses perpindahan awan dari satu titik ke titik
lain dalam satu horizontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan
udara. Adveksi memungkinkan awan akan menyebar dan berpindah dari
atmosfer lautan menuju atmosfer daratan. Perlu diketahui bahwa, tahapan
adveksi tidak terjadi pada siklus hidrologi pendek.
7. Presipitasi
Awan yang mengalami adveksi selanjutnya akan mengalami proses
presipitasi. Proses prepitasi adalah proses mencairnya awan akibat
pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada proses inilah hujan terjadi.
Butiran-butiran air
jatuh dan membasahi permukaan bumi.
Apabila suhu udara di sekitar awan terlalu rendah hingga berkisar < 0
derajat Celcius, presipitasi memungkinkan terjadinya hujan salju. Awan
yang mengandung banyak air akan turun ke litosfer dalam bentuk butiran
salju tipis seperti yang dapat kita temui di daerah beriklim sub tropis.
8. Run Off
Setelah presipitasi terjadi sehingga air hujan jatuh ke permukaan bumi,
proses run off pun terjadi. Run off atau limpasan adalah suatu proses
pergerakan air dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah di
permukaan bumi. Pergerakan air tersebut misalnya terjadi melalui
saluran-saluran seperti saluran got, sungai, danau, muara, laut, hingga
samudra. Dalam proses ini, air yang telah melalui siklus hidrologi akan
kembali menuju lapisan hidrosfer.
9. Infiltrasi
Tidak semua air hujan yang terbentuk setelah proses presipitasi akan
mengalir di permukaan bumi melalui proses run off. Sebagian kecil di
antaranya akan bergerak ke dalam pori-pori tanah, merembes, dan
terakumulasi menjadi air tanah. Proses pergerakan air ke dalam pori
tanah ini disebut proses infiltrasi. Proses infiltrasi akan secara lambat
membawa air tanah kembali ke laut.
nah, setelah melalui proses run off dan infiltrasi, air yang telah mengalami
siklus hidrologi tersebut akan kembali berkumpul di lautan. Air tersebut
secara berangsur-angsur akan kembali mengalami siklus hidrologi
selanjutnya dengan di awali oleh proses evaporasi.
2. SDA meliputi SDA air permukaan dan air tanah masing masing meliputi SDA
apa saja, jelaskan.(hal 9 - 10)
Penyelesaian:
3. Apa perbedaan karkteristik antara rawa, danau dan waduk. Susun dan buat
dalam bentuk matrik (hal 8-10)
Penyelesaian:
4. Daerah pantai merupakaan perbatasan antara air laut dan air tawar. Dlm
hubungan ini di kota-kota besar dekat pantai timbul masalah intrusi dan
subsidence. Jelaskan masing-masing (hal 12,13 )
Penyelesaian:
Adalah pergerakan air asin ke akuifer air tawar yang dapat mengkontaminasi
sumber air minum. Intrusi air asin dapat terjadi secara alami hingga derajat
tertentu pada sebagian besar akuifer pantai, dikarenakan adanya
hubungan hidrolikantara air tanah dan air laut. Karena air asin memiliki kadar
mineral yang lebih tinggi dari air tawar, maka air laut memiliki massa jenis
yang lebih tinggi dan tekanan air yang lebih besar. Sehingga air asin bergerak
menuju air tawar. Berbagai aktivitas manusia, terutama pemompaan air tanah
dari akuifer pantai, dapat meningkatkan intusi air laut karena tekanan air
tanah berkurang dan menjadi relatif lebih kecil dibandingkan tekanan dari air
laut. Penyebab intrusi air asin lainnya yaitu kanal navigasi dan drainase yang
menciptakan celah bagi air laut bergerak ke daratan melewati permukaan dan
melalui pasang surut air. Intrusi air laut juga dapat terjadi pada kondisi cuaca
ekstrem sepertibadai dan ombak besar.
5. Apa yang dimaksud dengan akuifer artesis positif dan negative.Bagaimana
terjadinya, jelaskan (hal 14-15)
Penyelesaian:
Pola pergerakannya yang menghasilkan gradient potensial, mengakibatkan
adanya istilah artesis positif, kejadian dimana potensial airtanah ini berada
diatas permukaan tanah sehingga airtanah akan mengalir vertikal secara
alami menuju kestimbangan garis potensial khayal ini. Artesis nol, kejadian
dimana garis potensial khayal ini sama dengan permukaan tanah sehingga
muka airtanah akan sama dengan muka tanah. Terakhir artesis negative,
kejadian dimana garis potensial khayal ini dibawah permukaan tanah
sehingga muka airtanah akan berada di bawah permukaan tanah.
7. Apa yang dapat dilakukan untuk menghadapi bahaya kekeringan dan banjir
(hal 18-19)
Penyelesaian:
Membangun Embung
Dengan membangun embung, berarti air akan tertampung dan dapat
dimanfaatkan kembali saat kekeringan melanda. Pada prinsipnya,
semakin besar ukuran embung, maka semakin banyak air yang dapat
disimpan sebagai cadangan. Nantinya, air cadangan dapat dipergunakan
sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari, hingga pengairan sawah. Kita
tahu, bahwa dampak kekeringan juga dapat mengganggu ketersediaan
pangan.
2. Erosi lahan dipengaruhi oleh faktor apa saja dan menurut anda upaya apa
yang seharusnya perlu digalakkan oleh pemerintah. (hal 46 + logika).
Penyelesaian:
Faktor-faktor yang menyebabkan erosi tanah:
a) Kondisi tanah
Faktor penyebab erosi yang pertama adalah kondisi tanah. Beberapa hal
yang termasuk dalam kondisi tanah yakni tekstur dan struktur tanah,
banyaknya bahan organik di dalam tanah dan daya serap tanah terhadap
air. Tanah dengan tekstur butiran halus adalah jenis tanah yang paling
rawan terkena erosi. Ini dikarenakan tanah pasir tidak menetap dan
mudah hancur ketika terkena aliran air. Tanah dengan kandungan bahan
organik yang rendah dan kedap air juga mudah mengalami erosi.
Sementara itu, tanah dengan tekstur yang berpasir tidak peka terhadap
erosi karena ukuran partikelnya yang lebih besar sehingga tidak mudah
terbawa oleh air. Tanah yang berstruktur gumpalan atau membulat lebih
tahan terhadap ancaman erosi karena dapat menyerap lebih banyak air
dan mengurangi aliran permukaan. Tanah dengan kemampuan menyerap
yang tinggi dan mengandung bahan organik dalam jumlah banyak juga
lebih tahan terhadap erosi.
b) Topografi
Salah satu faktor penyebab erosi selanjutnya adalah topografi. Topografi
pada suatu daerah berpengaruh pada jumlah tanah yang akan terkikis
oleh air. Tanah yang berada di daerah lereng yang curam sangat peka
terhadap erosi. Lereng yang panjang membuat air mengalir dengan deras
dalam jumlah yang banyak. Aliran air di lereng panjang tersebut akan
mengikis dan mengangkut tanah ke daerah yang rendah. Sementara itu,
daerah dengan topografi yang landai lebih tahan terhadap erosi tanah,
tetapi mengalami ancaman terjadinya genangan air.
c) Vegetasi
Vegetasi juga menjadi faktor penyebab terjadinya erosi. Yang disebut
vegetasi adalah tanaman atau pepohonan yang menutupi tanah. Pohon-
pohon akan menghalangi air hujan sehingga tidak langsung jatuh
menimpa tanah. Selain itu pohon di hutan juga dapat membantu tanah
menyerap air hujan dan mengurangi aliran air di permukaan tanah. Jika
pepohonan terutama yang berada di daerah aliran sungai ditebang, maka
daerah tersebut akan mudah terkena erosi tanah.
d) Iklim
Iklim ini berhubungan dengan intensitas hujan. Hujan mempunyai
pengaruh besar pada proses terjadinya erosi tanah. Daerah dengan
intensitas hujan yang tinggi sangat rawan mengalamai erosi tanah.
Sebaliknya, tanah yang berada di wilayah dengan intensitas hujan yang
rendah cukup aman dari bahaya erosi.
Perubahan iklim global atau yang sering disebut dengan pemanasan
global. Meningkatnya suhu bumi menyebabkan mencairnya es di kutub.
Ketika es di kutub mencair secara signifikan maka akan menyebabkan
naiknya permukaan air laut sehingga akan menggerus daratan yang
rendah seperti pantai. Hal ini lah yang menyebabkan terjadinya erosi di
daerah pantai.
e) Air
Air menjadi bagian penting dari faktor penyebab erosi. Air yang dimaksud
dalam pembahasan ini adalah air sungai. Air sungai merupakan aliran air
yang bergerak dalam jumlah yang banyak. Aliran air tersebut akan
mengangkat partikel- partikel tanah sehingga terbawa menuju tempat
dimana sungai itu bermuara. Jika aliran air sungai sangat kuat terutama
saat sedang terjadi banjir, maka semakin banyak tanah yang akan
mengalami erosi.
f) Angin
Faktor penyebab erosi yang berikutnya adalah angin. Angin ini termasuk
dalam faktor alam. Faktor ini hanya berlaku di daerah dengan tekstur
tanah berpasir, misalnya di pantai atau di gurun. Meski seringkali tak
disadari, angin laut dapat mengangkat partikel- partikel tanah secara
perlahan- lahan menuju ke tempat yang lain. Erosi yang disebabkan
karena faktor angin disebut dengan deflasi. Deflasi dapat terjadi jika
kekuatan angin cukup besar untuk memindahkan partikel- partikel tanah.
g) Gelombang laut
Gelombang laut juga merupakan salah satu faktor penyebab erosi pantai
atau abrasi pantai. Gelombang dengan tenaga yang sangat besar datagn
dari arah laut kemudian menggempur pasir pantai. Ketika hal tersebut
dibiarkan begitu saja, maka akan menyebabkan erosi pantai. Erosi oleh
gelombang laut dapat dicegah dengan menabam pohon bakau,
melestarikan hutan mangrove, melestarikan terumbu karang dan
mengurangi kegiatan penambangan pasir.
h) Gletser
Erosi yang disebabkan karena adanya faktor gletser disebut dengan erosi
eksarasi. Seperti yang telah kita ketahui, gletser adalah es pada yang
mencair. Bongkahan es besar yang mencair tersebut akan menghasilkan
tekanan yang sangat besar. Tekanan itulah yang menyebabkan terjadinya
erosi, terutama pada setiap hal yang dilewati lelehan es tersebut. Karena
disebabkan oleh es yang mencair maka erosi ini hanya terjadi di daerah
yang bersalju dan memiliki bukit- bukit berupa es.
i) Faktor manusia
Proses terjadinya erosi juga bisa disebabkan oleh manusia. Bahkan
manusia berperan dalam mempercepat laju erosi. Bagaimana hal tersebut
bisa terjadi? Tidak semua aktivitas manusia dapat menyebabkan terjadi
percepatan laju erosi. Kegiatan manusia yang dapat menekan laju erosi
diantaranya adalah kegiatan pertambangan dan ekspliotasi hutan.
Pertambangan yang melibatkan proses pengerukan tanah akan
mengubah kontur tanah sehingga tanah lebih cepat mengalami erosi.
Manusia seringkali mengubah hutan menjadi lahan pertanian dan
membangun infrastruktur tanpa melakukan analisis dampak terhadap
lingkungan. Hal ini lah yang membuat laju erosi tanah semakin cepat.
Meski demikian, manusia sebagai makhluk tercerdas di bumi seharusnya
bisa berperan dalam memperbaiki dan melestarikan lingkungan tempat
hidupnya. Diantara kegiatan yang dapat menghambat laju erosi yakni
penanaman kembali hutan yang gundul dan membuat terasering di
daerah berlereng.
Upaya yang perlu digalakkan oleh pemerintah untuk mengurangi erosi yaitu:
Mengajak masyarakat untuk melakukan aksi reboisasi dengan
melakukan aksi tanam sejuta pohon untuk hutan yang gundul.
Menghukum dan memberikan sanksi tegas bagi siapa saja yang
dengan sengaja melakukan penebangan pohon secara liar dan tebang
habis pada DAS, yang dapat menyebabkan rusakan hutan, hilangnya
humus dan akan menyebabkan terjadinya kepadatan permukaan
tanah.
Melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar supaya tidak
melakukan peladangan yang berpindah-pindah, yang dapat merusak
hutan.
4. Sedimentasi dam terkait dengan kondisi daerah hulu, sehingga menurut anda
upaya apa yang dapat kita lakukan dalam bentuk fisik konstruksi maupun
keseimbangan lingkungan (hal 47 + logika).
Penyelesaian:
Salah satu penyebab sedimentasi DAM yaitu karena adanya erosi
permukaan. Upaya lingkungan yang dapat kita lakukan untuk mengurangi
sedimentasi DAM yaitu dengan mengurangi erosi permukaan dengan cara:
Usaha penghijauan lahan (reboisasi).
Pembuatan penghalang sedimen dari vegetasi, pembuatan pagar
hidup dan gebalan rumput.
Mencegah terjadinya kebakaran hutan, yang dapat merusak
kesuburan tanah dan hilangnya humus-humus di permukaan tanah.
Mencegah adanya peladangan yang berpindah-pindah, yang dapat
merusak hutan.
Mencegah adanya penebangan pohon secara liar dan tidak boleh
terjadinya tebang habis pada DAS, yang dapat menyebabkan rusakan
hutan, hilangnya humus dan akan menyebabkan terjadinya kepadatan
permukaan tanah.
Adapun cara mengatasi sedimentasi DAM dengan cara konstruksi yaitu
dengan memperlambat aliran permukaan dengan memperkecil kemiringan /
lereng melalui pembuatan terasering. Pembuatan saluran dan pematang
sejajar garis kontur.
Upaya konstruksi yang dapat dilakukan antara lain:
Bottom control structure untuk mengatur kemiringan dasar sungai
sedemikian rupa sehingga aliran masih mampu membawa sedimen
tanpa mengikis alur sungai.
Pembuatan dam penahan sedimen.
Pembuatan ground sill.
Pembuatan sabo dam.
Pembuatan kantong-kantong lumpur dan sebagainya.
Penambangan bahan galian golongan C.
Pengerukan pada muara sungai
5. Disamping kuantitas , kualitas air juga perlu dijaga agar tidak terjadi ketidak
seimbangan yang lebih lebar antara supply dan demand, karena konsumen
airpun memerlukan standar kualitas baku mutu tertentu. Pendeteksian
kualitas air dapat dilakukan lewat cara fisik, kimiawi dan biologi. Jelaskan (hal
48 +49).
Penyelesaian:
1) Parameter Fisika
Suhu
Pola temperatur ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara
sekelilingnya, ketinggihan geografis dan juga oleh faktor kanopi
(penutupan oleh vegetasi) dari pepohonan yang tumbuh di tepi. Di
samping itu pola temperatur perairan dapat di pengaruhi oleh faktor-
faktor anthropogen (faktor yang di akibatkan oleh aktivitas manusia)
seperti limbah panas yang berasal dari air pendingin pabrik,
penggundulan DAS yang menyebabkan hilangnya perlindungan,
sehingga badan air terkena cahaya matahari secara langsung
Suhu tinggi tidak selalu berakibat mematikan tetapi dapat
menyebabkan gangguan kesehatan untuk jangka panjang, misalnya
stres yang ditandai dengan tubuh lemah, kurus, dan tingkah laku
abnormal. Pada suhu rendah, akibat yang ditimbulkan antara lain ikan
menjadi lebih rentan terhadap infeksi fungi dan bakteri patogen akibat
melemahnya sistem imun. Pada dasarnya suhu rendah
memungkinkan air mengandung oksigen lebih tinggi, tetapi suhu
rendah menyebabkan menurunnya laju pernafasan dan denyut
jantung sehingga dapat berlanjut dengan pingsannya ikan-ikan akibat
kekurangan oksigen
Kecerahan
Kecerahan merupakan ciri penentu untuk pencerahan, penglihatan
yang mana suatu sumber dilihat memancarkan sejumlah kandungan
cahaya.dalam kata lain kecerahan adalah pencerahan yang terhasil
dari pada kekilauan sasaran penglihatan, kecerahan merupakan suatu
ukuran dimana cahaya didalam air yang disebabkan oleh adanya
partikel-partikel kaloid dan suspensi dari suatu bahan pencemaran,
antara lain bahan organik dari buangan-buangan industri, rumah
tangga, pertanian yang terkandung di perairan ( Chakroff dalam
Syukur, 2002).
Kedalaman
Kedalaman disuatu perairan saangat penting untuk diperahatikan, hal
ini diakrenakan kedalaman suatu perairan dapat mempengaruhi
jumlah cahaya yang akan masuk ke perairan dan ketersediaan
oksigen diperairan tersebut, jika disuatu perairan kekurangan cahaya
masuk kedalamnya maka ikan tersebut akan stress. Begitu juga
halnya dengan kandungan oksigen, biasanya diperairan dalam
ketersediaan oksigen lebih sedikit dibandingkan dengan perairan
dangkal.
2) Parameter Kimia
pH (Derajat Keasaman)
pH adalah suatu ukuran keasaman dan kadar alkali dari sebuah
contoh cairan. Kadar pH dinilai dengan ukuran antara 0-14. Sebagian
besar persediaan air memiliki pH antara 7,0-8,2 namun beberapa air
memiliki pH di bawah 6,5 atau diatas 9,5. Air dengan kadar pH yang
tinggi pada umumnya mempunyai konsentrasi alkali karbonat yang
lebih tinggi. Alkali karbonat menimbulkan noda alkali dan
meningkatkan farmasi pengapuran pada permukaan yang keras.
DO (Disolved Oxigent)
Oksigen adalah unsur vital yang di perlukan oleh semua organisme
untuk respirasi dan sebagai zat pembakar dalm proses metabolisme.
Sumber utama oksigen terlarut dalam air adalah penyerapan oksigen
dari udara melalui kontak antara permukaan air dengan udara, dan
dari proses fotosintesis. Selanjutnya daur kehilangan oksigen melalui
pelepasan dari permukaan ke atmosfer dan melalui kegiatan respirasi
dari semua organisme.
Kadar oksigen terlarut juga berfluktuasi secara harian (diurnal) dan
musiman, tergantung pada pencampuran (mixing) dan pergerakan
(turbulence) massa air, aktivitas fotosintesis, respirasi, dan limbah
(effluent) yang masuk ke dalam air (Effendi, 2003).
3) Parameter Biologi
Jenis-Jenis Plankton
Plankton adalah organisme yang berkuran kecil yang hidupnya
terombang-ambing oleh arus. Mereka terdiri dari makhluk yang
hidupnya sebagai hewan (zooplankton) dan sebagai tumbuhan
(fitoplankton). Zooplankton ialah hewan-hewan laut yang planktonik
sedangkan fitoplankton terdiri dari tumbuhan laut yang bebas
melayang dan hanyut dalam laut serta mampu berfotosintesis
(Dianthani, 2003).
Karena organisme planktonik biasanya ditangkap dengan
menggunakan jaring-jaring yang mempunyai ukuran mata jarring yang
berbeda, maka penggolongoan plankton dapat pula dilakukan
berdasarkan ukuran plankton. Penggolongan ini tidak membedakan
fitoplankton dari zooplankton, dan dengan cara ini dikenal lima
golongan plankton, yaitu : megaplankton ialah organisme plaktonik
yang besarnya lebih dari 2.0 mm; yang berukuran antara 0.2 mm-2.0
mm termasuk golongan makroplankton; sedangkan mikroplankton
6. Apa yang dimaksud dengan BOD, COD dan TOC (hal 50).
Penyelesaian:
BOD
Biochemical/ biologycal oxygen demand adalah pengukuran makanan
(karbon organic) bakteri yang dapat dioksidasi. Pengukuran biologi-kimia
bersifat interchangeable khususnya dalam monitoring polutan air.
Pengukuran BOD membutuhkan waktu yang lama yaitu selama 5 hari.
COD
Chemical Oxygen Demand adalah pengukuran total dari semua bahan
kimia di air yang dapat dioksidasi. Biasanya merupakan pengukuran
bahan-bahan kimia, yang prosesnya simple dan mudah dilakukan dengan
peralatan yang tepat hanya dalam waktu 2 jam.
TOC
Total organic carbon adalah pengukuran dari karbon organic.
Membutuhkan peralatan yang lebih mahal namun pengukurannya sangat
cepat dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja.
7. Diantara limbah cair yang harus diawasi dengan ketat adalah limbah industri,
jelaskan proses yang perlu dikontrol untuk memastikan bahwa limbah industri
tersebut sudah aman untuk dibuang ke badan air alami/ sungai (hal 50,51 +
logika).
Penyelesaian:
Pengolahan limbah cair dengan beberapa tahap proses kegiatan yaitu :
a) Proses Penyaringan (screening), yaitu menyisihkan bahan tersuspensi
yang berukuran besar dan mudah mengendap.
b) Proses Flotasi, yaitu menyisishkan bahan yang mengapung seperti
minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses berikutnya.
c) Proses Filtrasi, yaitu menyisihkan sebanyak mungkin partikel
tersuspensi dari dalam airatau menyumbat membran yang akan
digunakan dalam proses osmosis.
d) Proses adsorbsi, yaitu menyisihkan senyawa anorganik dan senyawa
organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan
kembali air buangan tersebut, biasanya menggunakan karbon aktif.
e) Proses reverse osmosis (teknologi membran), yaitu proses yang
dilakukan untuk memanfaatkan kembali air limbah yang telah diolah
sebelumnya dengan beberapa tahap proses kegiatan. Biasanya
teknologi ini diaplikasikan untuk unit pengolahan kecil dan teknologi ini
termasuk mahal.
f) Cara kimia, yaitu pengolahan air buangan yang dilakukan untuk
menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap
(koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor dan zat organik beracun
dengan menambahkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Metode
kimia dibedakan atas metode nondegradatif misalnya koagulasi dan
metode degradatif misalnya oksidasi polutan organik dengan pereaksi
lemon, degradasi polutan organik dengan sinar ultraviolet dll.
g) Cara biologi, yaitu pengolahan air limbah dengan memanfaatkan
mikroorganisme alami untuk menghilangkan polutan baik secara
aerobik maupun anaerobik. Pengolahan ini dianggap sebagai cara
yang murah dan efisien.
9. Kenapa perlu dilakukan pemeliharaan sungai dan upaya apa yang dapat
ditempuh untuk keperluan tersebut (hal 54, 55 + logika).
Penyelesaian:
Sungai perlu dipelihara supaya terhindar dari berbagai ancaman seperti:
a) Ancaman bahaya yang berasal dari kekuatan alam, antara lain gempa
bumi, tanah longsor, atau galodo/banjir lumpur.
b) Ancaman bahaya yang berasal dari ulah manusia, antara lain
pencemaran air dari limbah industri, limbah pertanian/perkebunan, atau
limbah rumah tangga, pemanfaatan lahan di daerah manfaat sungai,
bekas sungai, atau daerah rawan banjir.
Upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara sungai diantara lain:
1) Pemeliharan Preventif
Pemeliharaan preventif yaitu kegiatan pencegahan yang bertujuan untuk
menjaga agar bangunan sungai tetap berfungsi secara optimal sesuai
3) Pemeliharaan Darurat
10. Jelaskan tugas perencana pengelolaan SDA secara umum (hal 57, 58).
Penyelesaian:
Dalam melaksanakan tugas, Bidang Perencanaan Pengelolaan Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi:
a) Penyusunan rencana dan penerapan pengelolaan sumberdaya hutan dan
hasil hutan.
b) Penyusunan rencana dan penerapan pengelolaan sumber daya
pertambangan, energi, pertanian, kelautan.
c) Penyusunan rencana dan penerapan pengelolaan sumber daya
transportasi, manufaktur, industri dan jasa.
d) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja bidang perencanaan
pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan sumber daya alam dan
lingkungan hidup.
11. Konsep pengembangan dan pengelolaan SDA secara umum berpola pada
konsep pengembangan secara terpadu “one river one plan” atau sebuah
sungai dari mata air sampai muaranya merupakan suatu kesatuan
pengembangan dan pengelolaan. Jelaskan pendapat anda tentang hal
tersebut. (hal 59, 60 + logika).
Penyelesaian:
Daerah aliran sungai (DAS) yang diartikan sebagai bentang lahan yang
dibatasi oleh pembatas topografi (topography divide) yang menangkap,
menampung dan mengalirkan air hujan ke suatu titik patusan (outlet) menuju
ke laut atau danau. Pengerian DAS sebagaimana definisi ini sebenaranya
telah secara luas diterima sebagai satuan (unit) pengelolaan sumberdaya
alam yang ada di dalam DAS. Istilah “one river, one plan, one management”
12. Pengelolaan yang optimal perlu dilakukan lewat suatu model pengembangan
khusus untuk masing- masing wilayah sungai. Model pengelolaan diatas
melewati suatu analisis system. Sebutkan elemen pokok yang perlu dibahas
dalam analisis sistem SDA (hal 61, 62 ).
Penyelesaian:
Elemen-elemen Pokok dalam Analisis Sistem SDA
Aspek banjir dan kekeringan, diperlukan teknologi penanggulangan
dengan biaya murah
Iklim dan suplay air, diperlukan pemahaman karakteristik stokastik
ketersediaan air
Penggunaan kombinasi air permukaan dan air tanah
Konservasi air dalam usaha pertanian
Kualitas air
Erosi dan sedimentasi
Air sebagai sumber energi
13. Konflik antara berbagai kepentingan pemakai air dapat menurunkan kinerja
upaya pengembangan dan pengelolaan SDA sehingga memerlukan
monitoring dan evaluasi. Dapatkah anda menjelaskan hal tersebut (hal 74 +
logika).
Penyelesaian:
Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak
dapat terpisahkan adalah Air. Tidak hanya penting bagi manusia Air
merupakan bagian yang penting bagi makhluk hidup baik hewan dan
tubuhan. Tanpa air kemungkinan tidak ada kehidupan di dunia inti karena
semua makhluk hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup. Manusia
setiap hari tidak terlepas dari penggunaan air.
Namun prakteknya, dalam melakukan aktivitas sehari-hari manusia seringkali
tidak memperhatikan kelestarian sumber daya air. Dewasa ini permasalahan
yang cenderung dihadapi oleh pemerintah maupun masyarakat dalam
kaitannya dengan pemanfaatan sumberdaya air meliputi:
adanya kekeringan di musim kemarau dan kebanjiran di musim hujan
persaingan dan perebutan air antara daerah hulu dan hilir atau konflik
antara berbagai sector
penggunaan air yang berlebihan dan kurang efisien
14. Data aliran/debit menjadi input utama dalam pengembangan SDA namun
dalam realitanya ketersediaan data aliran sangat minim kendati untuk daerah
Jawa sekalipun, apalagi daerah di luar Jawa pada umumnya. Untuk
menjembatani kebutuhan data aliran secara series /runtut waktu, apa yang
dapat dilakukan (hal 306 - 307).
Penyelesaian:
Yaitu dengan melakukan analisis mengenai debit andalan.
Untuk penentuan debit andalan ada 3 metode analisis yang dapat dipakai
yaitu :
Analisis frekuensi data debit
Neraca air
pengamatan
15. Kenapa diperlukan analisis mengenai debit andalan (hal 312, 313 + logika).
Penyelesaian:
Debit andalan (dependable flow) adalah debit minimum sungai untuk
kemungkinan terpenuhi yang sudah ditentukan yang dapat dipakai untuk
irigasi. Kemungkinan terpenuhi ditetapkan 80% (kemungkinan bahwa debit
sungai lebih rendah dari debit andalan adalah 20%). Debit andalan ditentukan
untuk periode tengah–bulanan. Debit minimum sungai dianalisis atas dasar
data debit harian sungai agar analisis cukup tepat dan andal, catatan data
yang diperlukan harus meliputi jangka waktu paling sedikit 10 tahun. Jika
persyaratan ini tidak bias dipenuhi, maka metode hidrologi analisis dan
empiris biasa dipakai. Dalam menghitung debit andalan kita harus
mempertimbangkan air yang diperlukan dari sungai hilir pengambilan.
Dalam praktek ternyata debit andalan dari waktu ke waktu mengalami
penurunan seiring dengan fungsi daerah tangkapan air. Penurunan debit
andalan dapat menyebabkan kinerja irigasi berkurang yang mengakibatkan
pengurangan areal persawahan. Antisipasi keadaan ini perlu dilakukan
dengan memasukkan factor koreksi sebesar 80% sampai dengan 90% untuk
debit andalan. Faktor koreksi tersebut tergantung pada kondisi perubahan
DAS (Direktorat Jenderal Pengairan, 1986) .
16. Kebutuhan air untuk pertanian bervariasi menurut ruang dan waktu. Jelaskan
faktor yang mendasari hal tersebut (hal 316 + logika).
Penyelesaian:
Analisis kebutuhan air untuk tanaman di sawah dipengaruhi oleh beberapa
faktor berikut ini:
pengolahan lahan
penggunaan konsumtif
perkolasi
penggantian lapisan air
sumbangan hujan efektif
Kebutuhan air total di sawah merupakan jumlah faktor 1 sampai dengan
4, sedangkan kebutuhan netto air di sawah merupakan kebutuhan total
dikurangi faktor hujan efektif. Kebutuhan air di sawah dapat dinyatakan dalam
satuan mm/hari ataupun lt/dt.
17. Khusus untuk padi kebutuhan apa saja yang perlu dihitung untuk mencari
standar keperluan air per unit luasan sawah, jelaskan besarannya (hal 319 -
317).
Penyelesaian:
Kebutuhan air untuk penyiapan dapat ditentukan berdasarkan
kedalaman tanah dan porositas tanah di sawah, seperti diusulkan pada
Kriteria Perencanaan Irigasi 1986 sebagai berikut.
dengan,
PWR = kebutuhan air untuk penyiapan lahan (mm)
Sa = derajad kejenuhan tanah setelah penyiapan lahan dimulai (%)
Dengan,
IR = kebutuhan air untuk pengolahan lahan (mm/hari)
M = kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan
perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan (mm/hari)
Eo = Evaporasi potensial (mm/hari)
P = perkolasi (mm/hari)
k = konstanta
T = jangka waktu pengolahan (hari)
S = kebutuhan air untuk penjenuhan (mm)
e = bilangan eksponen: 2,7182
18. Kebutuhan air untuk non padi /pertanian perlu dihitung juga untuk mengetahui
kondisi neraca air wilayah, meliputi apa saja dan berapa kisaran standar
kebutuhan airnya (hal 319 - 323).
Penyelesaian:
Masa prairigasi diperlukan guna menggarap lahan untuk ditanami dan untuk
menciptakan kondisi kelembaban yang memadai untuk persemaian tanaman.
Jumlah air yang dibutuhkan tergantung pada kodisi tanah dan pola
tanam yang diterapkan. Kriteria Perencanaan Irigasi mengusulkan air untuk
pengolahan lahan sejumlah 50 – 120 mm untuk tanaman ladang dan 100 –
120 mm untuk
tanaman tebu, kecuali jika terdapat kondisi-kondisi khusus misalnya ada
tanaman lain yang segera ditanam setelah tanaman padi.
20. Bagaimana pendapat anda tentang kesimbangan air di salah satu SWS atau
Sub SWS yang menarik bagi anda (hal 332, 337 + logika).
Penyelesaian:
Pengelolaan air diharapkan secara profesional dengan kandungan komersial
lebih kental dari aspek sosialnya. Sehingga di tingkat atas, pengelolaan air
sepenuhnya diserahkan kepada pihak swasta (kebetulan di Jatim sudah ada
Perum Jasa Tirta I). Wilayah kerja Perum Jasa Tirta I meliputi satuan wilayah
sungai (SWS) dimana penggunaan airnya bersifat umum (pertanian dan non
pertanian) yang bisa lintas administratif (propinsi, kabupaten). Pada tingkat
pengelolaan SWS lintas propinsi, pemerintah pusat diharapkan sebagai
pembina dan fasilitatornya, sedangkan jika lintas kabupaten, maka cukup
pemerintah propinsi/instansi terkait Tk I. Pada tingkat Perum Jasa Tirta I
sendiri disarankan ada unit khusus (unit irigasi) yang membawahi satu
bendungan dimana tugas dan fungsinya adalah mengelola dan bertanggung
jawab terhadap ketersediaan air untuk keperluan pertanian. Penguna air
bendungan ini bisa lintas adminstrasi (propinsi, kabupaten). Seperti air
Bendungan Wlingi Raya melintasi Kabupaten Blitar dan Tulungagung.
Sementara di tingkat bawah, pembentukan P3A Gabungan dan P3A Federasi
sebaiknya mengacu pada batas hidrologis, bukan berdasarkan batas
administratif sehingga memudahkan dalam penarikan biaya OP terutama
yang salurannya lintas administratif, sehingga mempunyai potensi konflik
lebih kecil. Hal ini diperkuat hasill penelitian Jelantik Sushila (1987) di Bali
menunjukkan bahwa pembentukan Subak setara P3A, dan penggabungan
subak menjadi Subak Gede setara P3A Gabungan, dan penggabung subak
gede menjadi Subak Agung setara P3A Federasi berdasarkan batas aliran
satu sungai sehingga lebih memudahkan dalam pembiayaan OP dan mampu
mengurangi resiko konflik. Sehingga anggota Subak/Subak Gede/Subak
Agung bisa berasal dari beberapa wilayah administratif. Sebaliknya seorang
petani yang berada pada suatu wilayah administratif karena sawahnya
terletak di wilayah administratif lainnya, sehingga mengharuskan petani
bersangkutan harus masuk anggota subak di wilayah administratif sesuai
lokasi sawahnya. Pendapat senada juga dikemukan oleh Mochtar dan
Sjofyan Asnawi (1995) dimana pembentukan P3A/P3A Gabungan atas dasar
sumber air/hidrologis akan lebih efektif dalam menciptakan kelembagaan
yang mandiri dalam pembiayaan OP dan mengatasi ancaman luar. Agar
terjaminnya persediaan air yang berkelanjutan, maka perlu adanya kerjasama
antara petani pemakai air melalui wakil-wakilnya yang duduk di P3A Ferasi
dengan Perum Jasa Tirta I. Dalam bentuk kerjasama tersebut P3A Federasi
berkewajiban menyetorkan sebagian penerimaannya ke Perum Jasa Tirta I
dan selanjutnya P3A berhak mendapat pelayanan (jatah) air yang memadai
1. Apa kehebatan Ind dibanding Negara-negara lain dalam bidang SDA (hal 111)
Penyelesaian:
Kekayaan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh Negara lain:
Punya Tambang Emas
Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia. Hutan tropis ini memiliki
luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan
plasmanutfah terlengkap di dunia.Letaknya di pulau Sumatra, Kalimantan
dan Sulawesi. sebenarnya jika negara ini menginginkan kiamat sangat
mudah saja buat mereka. tebang saja semua pohon di hutan itu makan
bumi pasti kiamat. karena bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan
tropis ini untuk menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan Amazon
tak cukup kuat untuk menyeimbangkan iklim bumi. dan sekarang mereka
sedikit demi sediki telah mengkancurkanya hanya untuk segelintir orang
yang punya uang untuk perkebunan dan lapangan Golf. sungguh sangat
ironis sekali.
Punya lautan yang luas
Negara ini punya Lautan terluas di dunia. Di kelilingi dua samudra yaitu
Pasifik dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang
tidak dimiliki negara lain.Saking kaya-nya laut negara ini sampai-sampai
negara lain pun ikut memanen ikan di lautan negara ini.
Tiga Lautan dan Dua Benua, and The Ring of Fire
Secara Geografis, Negara kita hanya satu2nya negara di dunia yang
dikelilingi oleh tiga lautan Dunia yaitu Lautan Pasifik, Lautan Hindia, dan
Laut China Selatan dan berada diantara dua benua yaitu Benua Asia dan
Benua Australia, dan dikelilingi oleh lingkaran gunung berapi di dunia, ada
maksudnya Tuhan menciptakan negara kita di sana,
2. Ind termasuk Negara yang sering ditandai gempa, kenapa (hal 113)
Penyelesaian:
Indonesia termasuk Negara rawan Gempa karena:
Posisi geografis Indonesia yang di apit oleh dua samudera besar dunia
(samudra Hindia dan samudra Pasifik).
Posisi geologis Indonesia pada pertemuan tiga lempeng utama dunia
(lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik).
Kondisi permukaan wilayah Indonesia (relief) yang sangat beragam.
3. Konsekuensi apa yang timbul karena letak Ind dilempeng tektonik tsb (hal
113)
Penyelesaian:
Gempa Bumi
A B C
Ket:
A : Gempa yang cukup merusak bila gempanya besar dan
episentrum/pusat gempa dalam
B : Gempa yg kurang berarti biia gempakecil bila episentrum dalam
C : Gempa yang menyebabkan tsunami bila episentrum/pusat gempa
yang dangkal <40km
Tsunami
Penyelesaian:
Para ahli hidrologi membedakan daerah aliran sungai berdasarkan pola
alirannya. Pola aliran tersebut dipengaruhi oleh geomorfologi, topografi, dan
bentuk wilayah. Menurut Sosrodarsono dan Takeda (1977), coraknya terdiri
dari corak bulu burung, corak radial, dan corak pararel.
Corak bulu burung, disebut bulu burung karena bentuk aliran anak
sungainya menyerupai ruas-ruas tulang dari bulu burung. Anak-anak
sungai langsung mengalir ke sungai utama. Corak seperti ini resiko
banjirnya relatif kecil karena air dari anak sungai tiba di sungai utama
pada waktu yang berbeda-beda
Corak radial, atau disebut juga menyebar. Anak sungai menyebar dan
bertemu di titik-titik tertentu. Wilayahnya berbentuk kipas atau lingkaran.
Memiliki resiko banjir yang cukup besar di titik-titik pertemuan anak
sungai.
Corak pararel, memiliki dua jalur sub daerah aliran sungai yang sejajar
dan bergabung di bagian hilir. Memiliki resiko banjir yang cukup besar di
titik hilir aliran sungai.
10. Apa pengaruh bentuk DAS hydrograph dan debit puncak banjir (hal 125)
Penyelesaian:
Hidrograf Satuan dapat digunakan sebagai salah satu metode untuk
menghitung debit banjir rancangan yang diturunkan dari data hujan dan
pengukuran debit dari suatu Daerah Aliran Sungai (DAS). Hidrograf Satuan
hanya berlaku untuk DAS yang bersangkutan dan hanya pada titik dimana
pengukuran debit dilakukan. Keterbatasan data dan keterbatasan berlakunya
Hidrograf Satuan memunculkan gagasan untuk mengembangkan Hidrograf
Satuan Sintetik (HSS). Dalam penelitian ini dibuat model parameter
Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) seperti debit puncak(Qp), waktu puncak (Tp)
dan waktu dasar (Tb) dengan karakteristik fisik faktor bentuk DAS, sebagai
variabel tunggal dalam pemodelan. Pemodelan parameter Hidrograf Satuan
Sintetik (HSS) menggunakan metode statistik regresi, dimana parameter HSS
(Qp, Tp dan Tb) sebagai variabel tidak bebas dan faktor bentuk DAS (FD)
sebagai variabel bebas. Hasil penelitian ini adalah faktor bentuk DAS
mempunyai hubungan linier yang kuat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien
korelasi terhadap parameter Hidrograf Satuan Sintetik (Qp, Tp dan Tb).
Model terpilih untuk Qp = 0,3751 FD -2,7457 dengan koefesien determinasi, R 2 =
0,9986, Tp = 30,0621FD- 2,9864 dengan koefisien determinasi, R 2 = 0,7496
dan Tb = 35,4835 FD +14,6429 dengan koefesien determinasi, R 2 = 0,9862.
11. Sebut komponen alam dari SDA dan apa fungsinya (hal 148)
Penyelesaian:
Tumbuh- tumbuhan
Contoh dari sumber daya alam hayati yang pertama adalah tumbuh-
tumbuhan. Tumbuh- tumbuhan dikatakan sebagai sumber daya alam
karena keberadaannya menebar manfaat bagi siapa saja. Tidak hanya
bagi manusia, namun juga bagi hewan dan makhluk lainnya. Di dalam
siklus rantai makanan, tumbuhan menempati posisi tertinggi yakni
sebagai produsen atau penghasil makanan bagi makhluk- makhluk
lainnya. Maka dari itu tumbuha sangat dibutuhkan oleh siapa saja.
Bagi manusia, tumbuhan ini selain memiliki fungsi sebagai sumber
makanan juga dapat digunakan untuk menunjang kehidupan sehari- hari.
sebut saja batang tumbuhan (kayu), sangat bermanfaat bagi manusia dari
berbagai segi. Selain itu, tumbuhan juga sebagai sumber atau penghasil
oksigen dan juga zat pati atau karbohidrat ketika melakukan proses
fotosintesis. Kedua hasil fotosintesis tersbut sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup, baik untuk bernafas maupun untuk makan. Oleh karena
itu tumbuhan ini disebut sebagai sumber daya alam.
Hewan
Tidak hanya tumbuhan saja, contoh sumber daya alam hayati yang
selanjutnya adalah binatang atau hewan. Hewan merupakan sumber daya
alam karena keberadaannya sangat bermanfaat bagi makhluk hidup
lainnya. Tudak hanya manusia saja, namun hewan ini juga bermanfaat
bagi tumbuh- tumbuhan dan juga makhluk hidup lainnya, seperti mikroba
atau bakteri.
Bagi manusia, hewan merupakan sumber makanan dan juga sebagai
makhluk yang dapat meringankan pekerjaan manusia. Bagi tumbuh-
tumbuhan, kotoran yang dikeluarkan oleh hewan ini sangat berguna
12. Sebut komponen artificial dari SDA dan apa fungsinya (hal 141)
Penyelesaian:
Batu tambang
Contoh dari sumber daya alam non hayati atau sbiotik yang pertama
adalah batu tambang atau barang-barang tambang. Batu tambang atau
barang tambang ini merupakan sesuatu yang terbentuk di perut bumi
yang mempunyai banyak sekali manfaat bagi manusia. Batu tambang ini
selain sangat berguna bagi manusia juga jumlahnya di bumi tidak terlalu
banyak. Hal ini menyebabkan manusia harus cermat dan hemat dalam
menggunakan batu atau barang tambang ini. Contoh dari batu tambang
antara lain adalah batu bara, emas, oerak, intan atau berlian dan lain
sebagainya.
Angin
Sumber daya alam non hayati atau abiotik yang selanjutnya adalah angin.
Angin merupakan benda mati yang keberadaannya selalu berada di
sekitar manusia. Angin ini mempunyai banyak sekali manfaat. Selain
untuk penggerak kincir angin yang nantinya sebagai sumber listrik, proses
terjadinya angin juga bermanfaat untuk membantu proses
perkembanagbiakan tumbuhan tertentu. selain itu angin juga mmepunyai
banyak manfaat bagi manusia. Hal inilah yang menjadikan angin sebagai
sumber daya alam.
Tanah
Tanah juga merupakan sumber daya alam. Sebelumnya juga sudah
dijelaskan bahwasannya tanah ini merupakan sesuatu yang sagat penting
bagi manusia dan juga makhluk hidup lain yang ada di bumi. Selain
sebagai tempat berpijak, tanah ini juga sangat berguna sebagai media
untuk menanam aneka macam tumbuh- tumbuhan. Maka dari itu tanah
adalah salah satu jenis dari sumber daya alam.
Air
Tidak diragukan lagi bahwasannya air merupakan komponen penyusun
struktur bumi yang sangat penting keberadaannya. Tidak hanya manusia
saja, namun semua makhluk hidup juga memerlukan air. Tanpa adanya
air maka semua akan mati. Maka dari itu air merupakan sumber daya
alam yang harus dihemat dan tidak boleh digunakan secara berlebihan
yang akan menyebabkan pencemaran air jika digunakan secara
berlebihan.
13. Bagaimana proses terjadinya ketersediaan air permukaan dan air tanah (hal
148)
Penyelesaian:
14. Berilah gambaran system irigasi dari sumber air sampai sawah (hal 143)
15. Berilah urutan jaringan drinasi (hal 141 )
16. Berilah gambaran pengelolaan dan mekanisme infrastruktur sisten air bersih
(hal 146)
17. Salah satu aspek SDA adalah masalah banjir. Definisi banjir adalah peristiwa
ketidak mampuan badan air untuk mengalirkan air sehingga terjadi luapan air
yang tidak terkendali . sebut penyebab banjir (hal 150)
18. Banjir juga dapat disebabkan karena ulah manusia , sebut factor
penyebabnya (hal 151-152)
Penyelesaian:
Faktor-faktor penyebab banjir akibat ulah manusia:
Buang sampah sembarangan ke got-got, selokan maupun sungai yang
menyebabkan air tidak mengalir sebagaimana mestinya sehingga air
hanya menggenang dan ketika hujan turun dengan deras air dari got-got,
sungai maupun selokan meluap ke jalan dan menyebabkan banjir.
Pembangunan gedung pencakar langit. Saat ini sedang maraknya
pembangunan gedung-gedung tinggi dan bertingkat sehingga
menyebabkan lahan kosong berkurang sehingga tanah yang fungsinya
menyerap air hujan menjadi tidak ada dan pembuatan dranise yang tidak
optimalkan.
hujan. Bila angin topan/angin ribut terjadi di laut maka bisa menyebabkan
kenaikan air laut dan menyebabkan banjir di daerah pesisir pantai.
Salju Yang Mencair, Salju adalah air yang berubah menjadi es. Disaat
salju ini mencair maka akan menyebabkan kenaikan permukaan sungai
dan laut.
Erosi Pada Tanah, Hujan yg terjadi secara terus menerus bisa
menyebabkan erosi tanah yang menyebabkan tanah terbawa oleh air dan
akhirnya hanya menyisakan batu/bebatuan saja, batu tidak bisa
menyimpan air seperti tanahm sehingga saat hujan terjadi lagi, air tidak
terserap secara baik ke dalam tanah hingga akhirnya terus mengalir ke
sungai dan jadi banjir.
Keadaan Tanaman/tumbuhan, bila suatu daerah jarang sekali ada
tanaman atau tumbuhan maka pada saat hujan terjadi, air tidak akan
diserap oleh tanaman hingga menyebabkan banjir.
Longsor, longsor yang terjadi di pinggiran sungai bisa menyebabkan
banjir. Longsoran tanah yang menutupi sungai dan tidak diketahui oleh
warga akan menyebabkan air sunga terbendung dan semakin besar.
Disaat longsoran sudah tidak kuat menahan debit air yang besar, maka
terjadilah banjir bandang. Pernah terjadi di cisalak, subang.
Daerah Bebatuan, daerah yang kondisi lingkungannya banyak terdiri dari
bebatuan dibandingkan tanah. Akan lebih rentan terjadi banjir, karena
bebatuan punya kemampuan menyerap air yang buruk. Biasanya yang
sering terjadi adalah banjir bandang/banjir kiriman.
Kondisi Daerah Yang Landai atau berada di Dataran Rendah. Daerah
seperti ini lebih rawan terjadi banjir daripada daerah yang berada di
dataran tinggi.
20. Sebutkan 4 strategi dasar untuk pengelolaan banjir dan jelaskan (hal 151-
152)
Penyelsaian:
Hindari membuat rumah di pinggiran sungai
Saat ini semakin banyak warga yang membangun rumah di pinggir
sungai, ada baiknya pinggiran sungai jangan di jadikan rumah penduduk
karena menyebabkan banjir dan tatanan masyarakat tidak teratur.
Melaksanakan program tebang pilih dan reboisasi
Pohon yang telah ditebang sebaiknya ada penggantinya. Menebang
pohon yang telah berkayu kemudian di tanam kembali tunas pohon yang
baru. Hal ini ditujukan untuk regenerasi hutan dengan tujuan hutan tidak
menjadi gundul.
21. Karena banjir dapat disebabkan oleh banyak factor , jelaskan analisis
prioritas penyebab banjir dan alasannya kenapa (hal 152).
Penyelesaian:
Faktor alam dan faktor perbuatan manusia yang dapat menyebabkan banjir
antara lain berikut ini:
a) Curah hujan yang tinggi
Hujan yang turun dalam waktu lama dan sering adalah faktor utama
sering terjadi banjir di Jakarta. Biasanya terjadi pada puncak musim hujan
di bulan Desember – Februari. Air hujan akan memenuhi sungai- sungai
dan menggenangi jalanan yang pasti menyebabkan banjir jika terus terjadi
tidak ada penampung atau resapan.
b) Pendangkalan sungai akibat sampah
Sungai-sungai yang dulunya dalam lama-lama menjadi dangkal akibat
pembuangan sampah yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Sungai
yang dangkal menyebabkan meluap ke pemukiman pada saat hujan
deras.
c) Perusakan lahan
Seperti yang terjadi di beberapa wilayah, banyak kejadian banjir dan
tanah longsor karena ulah perusakan lahan untuk penambangan liar.
Tanah yang seharusnya jadi penahan air menjadi tergerus dan
menyebabkan banjir.
d) Penebangan hutan
Hutan berfungsi sangat penting sebagai daerah resapan air, menyimpan
air hujan kemudian mengalirkan kepada manusia melalui bentuk air
tanah. Bila hutan terus ditebangi secara liar akan menimbulkan banjir bagi
kawasan daerah tersebut, dengan banjir yang terus terjadi dengan skala
besar maka ada kemungkinan menyebabkan tanah longsor.
e) Pemukiman sembarangan
Seperti di Jakarta yang sering terjadi banjir, pemukiman sembrangan
menjadi faktor penyebab banjir yang utama akibat meluapnya aliran
sungai yang terhambat. Seperti rumah-rumah di bantaran yang pasti
menjadi penyumbang sampah terbesar yang menjadi penghambat dan
pendangkalan.
22. Lebih-lebih jika dihilir sungai terdapat rencana pembangunan dam yang jika
tak diperhatikan akan sangat memperpendek umur ekonomis suatu dam.
Dalam hal ini dengan hasil pengalaman dapat direkomendasikan beberapa
langkah yang harus diambil, jelaskan (hal 166)
Penyelesaian:
23. Sebutkan sasaran yang ingin dicapai melalui kegiatan konservasi SDA
menurut UU 7/2004 tentang SDA (hal 170)
Penyelesaian:
Sasaran yang ingin dicapai adalah mewujudkan perbaikan fungsi lingkungan
hidup dan pengelolaan sumber daya alam yang mengarah pada prinsip
pembangunan berkelanjutan.
24. Jelaskan hal penting yang ditimbulkan oleh aspek konservasi SDA (hal 170)
Penyelesaian:
Perlindungan dan pelestarian sumber daya air ditujukan untuk melindungi
dan melestarikan sumber air beserta lingkungan keberadaannya terhadap
kerusakan atau gangguan yang disebabkan oleh sumber daya alam,
termasuk kekeringan dan yang disebabkan oleh tindakan manusia,
perlindungan dan pelestarian sumber air menurut UU No 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air mencakup beberapa hal yaitu :
Pemeliharaan Kelansungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air.
Pengendalian pemanfaatan sumber air.
Pengisian pada sumber air
Pengaturan prasarana dan sarana sanitasi
Perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan
pembangunan dan pemanfaatan lahan pada sumber daya air.
25. Apa maksud dari konsep konservasi dengan tujuan menyimpan air dan
mengefektifkan penggunaannya sdertta konservasi dalam arti melestarikan
kondisi SDA secara berkelanjutan (hal 171)
Penyelesaian:
26. Seperti halnya banjir, bahaya kekerfingan tidak kurang diperlukan juga
strategi penanganan yang berlandaskan pada beberapa langkah mulai dari
identifikasi …………. Jelaskan lanjut (hal175 )
27. Apa yang dapat diperbuat dalam mengantisipasi musim kemarau yang
panjang (hal 176-177)
28. Apa yang dimaksud dengan embung /situ-situ (hal 179)
29. Sebutkan bagian dan fungsi dari embung (hal 180)
30. Keberlanjutan embung sebagai tampungan air perlu dipertimbangkan waktu
pembangunan embung, apa saja komponen konsekuensi hulu dan hilir
embung (hal 183)
31. Menurut anda apa rawa itu (hal 184)
Penyelesaian:
Rawa (swamp/marsh) merupakan daerah bertanah basah yang selalu
digenangi air secara alami karena sistem drainase (pelepasan air) yang jelek
atau letaknya lebih rendah dari daerah sekelilingnya.
33. Fungsi rawa ada 8 macam mulai dari fungsi hidrologis hingga fungsi ekonomi,
jelaskan masing-masing (hal 186-188)
Penyelesaian:
35. Kita tahu fungsi hutan sangat luas yang meliputi apa saja , jelaskan (hal 210-
211 )
Penyelesaian:
a) Sebagai paru-paru dunia Berfungsi sebagai paru-paru dunia, maksudnya
adalah hutan dapat menyerap gas karbon dioksida yang berbahaya bagi
manusia dan menghasilkan gas oksigen yang sangat diperlukan manusia.
b) Sumber Ekonomi Berfungsi Sebagai paru-paru dunia selain itu juga
sebagai sumber ekonomi karena Indonesia merupakan salah satu negara
dengan luas hutan terbesar didunia juga mengandalkan hasil-hasil
hutannya seperti kayu dan lain-lainnya sebagai sumber ekonomi nasional.
Kita berharap semoga sumber ekonomi dari hutan ini bisa digunakan
sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat banyak di Indonesia ini.
c) Habitat bagi Flora dan Fauna Berfungsi hutan tidak hanya diperuntukkan
bagi manusia semata, flora dan fauna pun sepantasnya mendapatkan
manfaat hutan sebagai habitat atau rumah bagi mereka semua.
d) Tempat penyimpanan air Berfungsi bagi kehidupan manusia adalah hutan
sebagai tempat penyimpanan air dalam volume yang begitu besar. Air
hujan yang jatuh ke bumi akan disimpan dalam akar-akar pohon yang ada
di hutan. Manfaat ini sangat terasa ketika dimusim penghujan, hutan bisa
dijadikan sebagai pengendali banjir.
e) Pengendali Bencana Berfungsi hutan dapat menjadi pengendali bencana
alam seperti banjir dan longsor. Banjir terjadi karena volume air yang jatuh
ke bumi terlalu banyak sehingga aliran air tidak mampu memuat, disinilah
hutan berfungsi untuk mengendalikan banjir yaitu dengan menyerap air-
air kedalam akar pohon-pohonnya.
f) Menyuburkan Tanah Berfungsi dapat mengoptimalkan tumbuh kembang
tanaman yang bisa dimanfaatkan bagi manusia. Tanah disekitar hutan
bisa tumbuh subur karena terjadinya proses penguranian daun-daun yang
gugur (jatuh kebawah tanah) menjadi tanah humus yang begitu subur.
g) Mengurangi polusi dn Pencemaran udara Berfungsi hutan yang begitu
penting lainnya bagi manusia adalah hutan bisa digunakan untuk
mengurangi tingkat polusi dan pencemaran udara. Hutan bisa menyerap
gas-gas yang menjadi biang terjadinya polusi dan pencemaran udara
seperti karbon dioksida, karbon monoksida, dan lainnya.
36. Karena antara hambatan dan fungsi hutan sangat bervariasi maka terdapat
beberapa point penting yang harus diperhatikan, jelaskan masing-masing (hal
213)
Penyelesaian:
37. Mengingat pentingnya hutan dalam konservasi SDA jika terjadi perubahan
peruntukan dan fungsi kawasan hutan bagaimana aturan mainnya , jelaskan
(hal 223)
Penyelesaian:
Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui
tiga kegiatan:
a) Perlindungan sistem penyangga kehidupan. Kehidupan adalah
merupakan suatu sistem yang terdiri dari proses yang berkait satu dengan
lainnya dan saling mempengaruhi, yang apabila terputus akan
mempengaruhi kehidupan. Agar manusia tidak dihadapkan pada
perubahan yang tidak diduga yang akan mempengaruhi kemampuan
pemanfaatan sumber daya alam hayati, maka proses ekologis yang
mengandung kehidupan itu perlu dijaga dan dilindungi. Perlindungan
sistem penyangga kehidupan ini meliputi usaha-usaha dan tindakan-
tindakan yang berkaitan dengan perlindungan mata air, tebing, tepian
sungai, danau, dan jurang, pemeliharaan fungsi hidrologi hutan,
38. Bagaimana proses aliran air tanah yang merupakan sebagian dari siklus
hidrologi di darat, sertakan skets (hal 256)
Penyelesaian:
a) Evaporasi yaitu mengubah air berwujud cair menjadi air yang berwujud
gas sehingga memungkinkan ia untuk naik ke atas atmosfer bumi.
Semakin tinggi panas matahari (misalnya saat musim kemarau), jumlah
air yang menjadi uap air dan naik ke atmosfer bumi juga akan semakin
besar.
b) Transpirasi yaitu mengubah air yang berwujud cair dalam jaringan mahluk
hidup menjadi uap air dan membawanya naik ke atas menuju atmosfer.
Akan tetapi, jumlah air yang menjadi uap melalui proses transpirasi
umumnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah uap air yang
dihasilkan melalui proses evaporasi.
c) Evapotranspirasi adalah penguapan air keseluruhan yang terjadi di
seluruh permukaan bumi, baik yang terjadi pada badan air dan tanah,
maupun pada jaringan mahluk hidup. Evapotranspirasi merupakan
gabungan antara evaporasi dan transpirasi. Dalam siklus hidrologi, laju
evapotranspirasi ini sangat mempengaruhi jumlah uap air yang terangkut
ke atas permukaan atmosfer.
d) Sublimasi adalah proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung
menjadi uap air tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Meski sedikit,
sublimasi juga tetap berkontribusi terhadap jumlah uap air yang terangkut
ke atas atmosfer bumi melalui siklus hidrologi panjang. Akan tetapi,
dibanding melalui proses penguapan, proses sublimasi dikatakan berjalan
sangat lambat.
e) Kondensasi yaitu Ketika uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi,
transpirasi, evapotranspirasi, dan proses sublimasi naik hingga mencapai
suatu titik ketinggian tertentu, uap air tersebut akan berubah menjadi
partikel-partikel es berukuran sangat kecil melalui proses kondensasi.
Perubahan wujud uap air menjadi es tersebut terjadi karena pengaruh
suhu udara yang sangat rendah di titik ketinggian tersebut.
f) Adveksi adalah proses perpindahan awan dari satu titik ke titik lain dalam
satu horizontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara. Adveksi
memungkinkan awan akan menyebar dan berpindah dari atmosfer lautan
menuju atmosfer daratan. Perlu diketahui bahwa, tahapan adveksi tidak
terjadi pada siklus hidrologi pendek.
g) Presipitasi adalah proses mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara
yang tinggi. Pada proses inilah hujan terjadi. Butiran-butiran air jatuh dan
membasahi permukaan bumi.
h) Run off atau limpasan adalah suatu proses pergerakan air dari tempat
yang tinggi ke tempat yang rendah di permukaan bumi. Pergerakan air
tersebut misalnya terjadi melalui saluran-saluran seperti saluran got,
sungai, danau, muara, laut, hingga samudra. Dalam proses ini, air yang
telah melalui siklus hidrologi akan kembali menuju lapisan hidrosfer.
i) Infiltrasi yaitu tidak semua air hujan yang terbentuk setelah proses
presipitasi akan mengalir di permukaan bumi melalui proses run off.
Sebagian kecil di antaranya akan bergerak ke dalam pori-pori tanah,
merembes, dan terakumulasi menjadi air tanah. Proses pergerakan air ke
dalam pori tanah ini disebut proses infiltrasi. Proses infiltrasi akan secara
lambat membawa air tanah kembali ke laut.
39. Apa yang dimaksud dengan kawasan lindung dan kawasan budidaya (hal
290-291)
Penyelesaian:
Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam
dan sumber daya buatan, Sedangkan kawasan budi daya adalah wilayah
yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi
dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya
buatan.
40. Apa karakteristik daerah non CAT (cadangan ait tanah) (hal 295)
Penyelesaian:
a) Mempunyai batas hidrogeologis yang dikontrol oleh kondisi geologis
dan/atau kondisi hidraulik air tanah. Batas hidrogeologis adalah batas fisik
wilayah pengelolaan air tanah. Batas hidrogeologis dapat berupa batas
antara batuan lulus dan tidak lulus air, batas pemisah air tanah, dan batas
yang terbentuk oleh struktur geologi yang meliputi, antara lain, kemiringan
lapisan batuan, patahan dan lipatan.
b) Mempunyai daerah imbuhan dan daerah lepasan air tanah dalam satu
sistem pembentukan air tanah. Daerah imbuhan air tanah merupakan
kawasan lindung air tanah, di daerah tersebut air tanah tidak untuk
didayagunakan, sedangkan daerah lepasan air tanah secara umum dapat
didayagunakan, dapat dikatakan sebagai kawasan budi daya air tanah.
c) Memiliki satu kesatuan sistem akuifer: yaitu kesatuan susunan akuifer,
termasuk lapisan batuan kedap air yang berada di dalamnya. Akuifer
dapat berada pada kondisi tidak tertekan atau bebas (unconfined)
dan/atau tertekan (confined).