Exekutive Summary
Exekutive Summary
Kendala utama dalam ‘agro bisnis’ – termasuk didalamnya sektor pertanian dan
perternakan- adalah :
1. Ketersediaan Lahan yang memenuhi skala ke’ekonomi’an.
2. Biaya produksi yang tinggi.
3. Lemahnya manajemen, terutama dalam masalah pemasaran.
Negara Indonesia, merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki potensi
sangat besar dibidang ‘agro bisnis’. Namun kenyataannya, Indonesia gagal
memanfaatkannya. Dibandingkan dengan Thailand dan Vietnam, maka negara
Indonesia dapat dikatakan tidak mampu mengoptimalkan potensi tersebut.
Hal tersebut bukanlah lagi dikarenakan masalah teknologi, karena diera sekarang
teknologi bukanlah hal yang tabu untuk di implementasikan, dan indonesia sudah
menguasai teknologi tersebut. Masalah utama adalah kembali kepada ‘good will’
pemerintah dalam menuntaskan kendala utama dalam ‘agro bisnis’ tersebut.
Dengan konsep ini, kami yakin kendala utama dalam ‘Agro Bisnis’ dapat di
minimalisir, sehingga dapat meningkatkan keuntungan. Selain itu, kami
berkeyakinan, pada saat nya nanti, bisnis ini dapat dijadikan contoh nyata bagi
pemerintah dalam mempercepat upaya pemerintah dalam mengentaskan
kemiskinan dan sekaligus menurunkan tingkat urbanisasi.
Apabila keterpaduan tersebut dikelola dengan pola yang sesuai dengan kondisi
ekologi, ekonomi dan sosial di wilayah tersebut, maka “Integrated Agro
Bussines” akan memberikan manfaat yang cukup besar bagi masyarakat yang
bermukim di wilayah tersebut, yang akhirnya dapat meningkatkan kemandirian
wilayah.
Apabila suatu kawasan atau desa dapat memenuhi hampir semua kebutuhan
pokok yang diperlukan bagi penduduknya maka wilayah atau desa tersebut
dapat dikatakan sebagai Kawasan atau Desa Mandiri.
Unit-Unit Usaha
Unit-unit usaha dalam “Integrated Agro Bussines” dibagi dalam 4 sektor
utama sebagai berikut,
Pertanian/Perkebunan : Jasa :
Sereh Wangi dan Nilam Pengilingan Padi, Pemipilan
Jagung/ Singkong / Ubi Jagung
Jalar Nursery
Rumput King Grass Rumah Potong Hewan (RPH)
Cabai dan Tomat Penyewaan dan Perbaikan mesin
Coklat pertanian
Durian
Industri :
Peternakan : Pabrik pakan ternak
Sapi potong Unit produksi Gas Bio
Pembibitan Sapi Pabrik pupuk
Kambing potong Pabrik Pengolahan Biji Cacao
Pembibitan Kambing Pabrik Saus / Sambal
Ayam potong dan petelur Distilasi Minyak Atsiri
KAPASITAS PRODUKSI
Sektor Pertanian :
Sektor Peternakan :
Sektor Industri :
Sektor Jasa :
TARGET PENJUALAN
Untuk tahun pertama penjualan ditargetkan sebesar Rp
66.280.842.222,- untuk tahun kedua Rp 75.050.933.357,- dan
untuk tahun ketiga adalah sebesar Rp 92.447.163.357,- dengan
perincian berikut.
Modal Usaha
Biaya Investasi Rp 51.600.000.000,-
Biaya Pokok dan Operasional Rp 18.400.000.000,-
Total Rp 70.000.000.000,-
Catatan: Pada bagan BEP di atas, sales revenue dan variable cost dihitung secara rata-rata per
bulan untuk memudahkan perhitungan
3. PROYEKSI LABA-RUGI DAN NERACA
Untuk tahun pertama diproyeksikan laba bersih sesudah pajak adalah
sebesar Rp 12.255.000.000,- tahun kedua Rp 13.065.000.000,- dan
tahun ketiga adalah sebesar Rp 13.824.000.000,-
Jika diinginkan pembagian deviden sudah dapat dilakukan pada akhir
tahun kedua, dimana pada saat itu perusahaan tidak lagi mempunyai
hutang kepada pihak ketiga dengan tetap memprioritaskan ekspansi
untuk menambah kapasitas produksi.
Dari proyeksi neraca terlampir dapat dihitung Rasio Lancar untuk tahun
pertama adalah 5,88 tahun kedua 7,32 dan untuk tahun ketiga 8,72.
Tingginya rasio lancer tersebut menunjukkan bahwa perusahaan
mempunyai solvabilitas yang tinggi sehingga menjamin kelancaran
operasional pada untuk tahun berikutnya dan kelancaran pembayaran
kepada para pemasok.
PENAWARAN INVESTASI
Pada prinsipnya kami membuka diri untuk bekerjasama dalam berbagai bentuk
kerjasama yang bersifat ‘win-win’ atau saling menguntungkan.
Namun bila investasi tersebut dituangkan dalam bentuk pinjaman, maka skema
keuangan nya menjadi seperti di bawah ini:
KONTAK PERSON