Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dermatitis atopik (DA) adalah peradangan kulit berupa dermatitis yang
kronis residif, disertai rasa gatal, dan mengenai bagian tubuh tertentu terutama di
wajah pada bayi (fase infantil) dan bagian fleksural ekstermitas (pada fase anak).
Dermatitis atopik kerap terjadi pada bayi dan anak, sekitar 50% menghilang pada
saat remaja, kadang dapat menetap, atau bahkan baru mulai muncul pada saat
dewasa.1
Sulit memperoleh data akurat mengenai epidemiologi, insidens, maupun
prevalensi dermatitis atopik di Indonesia. Prevalensi dermatitis atopik yang diteliti
di Singapura tahun 2002 menggunakan kriteria United Kingdom (UK) Working
Party pada anak sekolah (7-12 tahun) sebesar 20,8% dari 12.323 anak. Penelitian
di Hannover Jerman prevalensi dermatitis atopik (menggunakan kriteria Hanifin
RajkaP oada anak sekolah (5-9 tahun) ditemukan sebesar 10,5% dari 4219 anak.
Di negara berkembang, 10-20% anak menderita dermatitis atopik dan 60%
diantaranya menetap sampai dewasa.1
Menurut Konsil Kedokteran Indonesia, penyakit dermatitis atopik
merupakan kasus dengan tingkat kemampuan 4A, yaitu lulusan dokter dapat
mendiagnosis klinis dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara
mandiri dan tuntas. Oleh karena itu, pada laporan kasus ini penulis akan
membahas mengenai kasus dermatitis atopik yang merupakan kompentensi dokter
umum yang harus dikuasai.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan kasus ini adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan bagi semua dokter muda memahami kasus mengenai
dermatitis atopik

1
2

2. Diharapkan dikemudian hari dokter muda mampu mengenali dan


memberikan tatalaksana secara benar penyakit dermatitis atopik

1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Teoritis
a. Bagi Institusi diharapkan laporan kasus ini dapat menambah sumber
ilmu pengetahuan dan bahan referensi dalam bidang ilmu kesehatan
kulit dan kelamin tentang dermatitis atopik
b. Agar dapat dijadikan landasan untuk penulisan laporan kasus
selanjutnya.

1.3.2 Manfaat Praktis


Diharapkan agar dokter muda dapat mengaplikasikan laporan kasus ini
dalam kegiatan kepaniteraan klinik senior (KKS) dan dapat digunakan di
kemudian hari dalam penegakan diagnosis dan penatalaksanaan.

Anda mungkin juga menyukai