Anda di halaman 1dari 6

25 Episode 25 Srintil mulai memikirkan seorang lelaki bernama Bajus ia merasa

bahwa Bajus tidak main-main dengannya dan ia bimbang bagaimana


cara menghadapi seorang laki-laki kemudian ia diberi saran oleh nyai
Kertareja namun Srintil hanya mlengos dengan sengit.
26 Episode 26 Srintil teringat akan kejadian masa lalu. Hal itu membuatnya sedih
dan termenung kemudian ia mencoba menenangkan dirinya dengan
tidur disebelah neneknya. Pagi hari ia mempertimbangkan saran dari
Nyai Kertareja untuk membersihkan dirinya.
27 Episode 27 Sekarang Srintil menunjukkan kepada orang-orang dan dirinya
sendiri bahwa ia trlah berubah dan dia bukan ronggeng lagi.
Kebiasaan seperti mandi di pancuran dengan tanpa busana kini ia
menutupinya dengan kain telesan dan mandi dengan hati² karena
tidak ingin ada yang melihat. Dia ingin menjadi seorang istri yang
baik seperti istri-istri lainya dan melaksanakan tugas sebagai ibu
rumah tangga yang baik.
28 Episode 28 Saat Sakum disuruh oleh Srintil membeli buah-buahan ia ditanya
oleh penjual yang ada di pasar tentang Srintil dan Sakum
menjelaskan bahwa Srintil ini bukan ronggeng lagi. Percakapan itu di
dengar oleh ibu-ibu yang berjualan dipasar dan mereka bergosip
tentang Srintil. Di bagian lain Rasus sedang bingung ketika ia
mendapat cuti 3 hari sebelum ia dipindah tugaskan ke Kalimantan,
teman-temannya pulang dan ia bimbang jika ia pulang akan
kemanakah dia karena sang nenek satu-satunya sudah meninggal.
29 Episode 29 Rasus akhirnya memutuskan untuk kembali ke Dukuh Paruk untuk
berpamitan karena ia merasa Dukuh Paruk adalah tempat masa
kecilnya. Saat tiba di pematang sawah Rasus bertemu dengan Sakum
yang pulang dari pasar, Sakum bercerita bahwa Srintil sudah kembali
dari tahanan. Bagi Rasus, Srintil adalah sosok penggati emaknya tak
ada yang tidak tahu tentang hubungan antara Srintil dan Rasus
dimasa lalu. Di sisi lain, Srintil sedang gelisah menunggu tamunya
datang, ia telah menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya.
30 Epidode 30 Saat Rasus tiba di Dukuh Paruk, Srintil sempat berpikir bahwa ia akan
kembali ditangkap tetapi kemudian ia menyadari bahwa tentara itu
adalah Rasus. Sedangkan Rasus menuju ke rumah neneknya yang
sudah tua dan hampir roboh disana dia termenung dan sedih. Diluar
rumah terdapat anak-anak yang mengelilingi halaman rumah,
mereka heran mengapa ada tentara disana. Salah satu anak Sakum
yang paling tua menjelaskan bahwa yang ada di dalam adalah anak
dari Dukuh Paruk. Mendengar keributan diluar ia keluar dan
mencoba mengakrabkan diri dengan anak-anak itu dia menyuruh
salah satu anak menuju ke Pasar Dawuan untuk membeli layangan
dan bola karet. Sembari menunggu anak tersebut kembali ia
mencoba mengajak anak-anak bermain dengan menunjukkan
kelincahannya memanikan belati. Setelah itu ia kembali masuk ke
rumah
31 Episode 31 Setwlah anak Sakum kembali dari pasar ia mengajak anak-anak ke
sawah utara pedukuhan untuk bermain layang-layang terdapat
keceriaan disana. Rasus duduk di tepi sawan dan satu persatu orang
dewasa di Dukuh Paruk datang, hanya Srintil yang tidak kesana.
Dalam hati Srintil ia ingin segera bertemu dengan Rasus, tetapi ia
merasa ada jarak di antara mereka. Kemudian Srintil memantapkan
hatinya untuk menemui Rasus, tetapi ketika ia berjalan ke arah Rasus
ia tak kuat untuk kesana semua orang melihatnya dan akhirnya ia
membelokkan arah menuju ke arah Goder dan dibopongnya Goder.
Warga Dukuh Paruk mengerti suasana tersebut dan mereka satu
persatu pergi meninggalkan Rasus. Akhirnya Rasus dan Srintil
berjalan menuju rumah Srintil tetapi mereka hanya diam dan tidak
mengeluarkan kata apapun
32 Episode 32 Sesampainya dirumah Srintil mereka hanya duduk di lincak dan
kemudian Nyai Sakarya (nenek Srintil) mengungkapkan perasaannya
tentang Rasus yang pulang untuk bertemu jodohnya yaitu Srintil.
Tetapi kemudian hal tersebut terhenti ketika Srintil benyuruh
nenknya tidak membahas hal tersebut. Kemudian Srintil meminta
maaf terhadap apa yang neneknya katakan dan terjadi perbincangan
diantaa keduanya. Akhirnya Rasus pamit untuk kembali untuk mandi.
Setelah ia mandi nyai Kertareja membawakan nasi dan lauk serta air
minum untuk Rasus. Tak lama kemudian ia kembali membawakan
buah-buahan dari Srintil. Ia berkata bahwa Srintil akan menangis bila
Rasus tidak memakannya.
33 Episode 33 Rasus kemudian memakan makanan yang sudah tersedia dan
melihat anak-anak sambil membayangkan dirinya dulu sewaktu kecil.
Saat Rasus berjalan menuju ke arah barat tanpa tujuan ia melihat
ada 3 orang yang sedang menuju ke Dukuh Paruk dan ternyata
meraka adalah tamu Srintil yang sebelumya telah dibicarakan oleh
Sakum yaitu Bajus. Bajus datang bersama Tamir dan Diding.
Kemudian ia menemui mereka. Bajus meminta maaf tentang sikap
tamir dan Diding yang kemrin datang kdengan maksud tidak sopan.
Kemudian ia mengajak Srintil untuk pergi tetapi Srintil terlihat pucat
dan sakit. Akhirnya mereka hanya mengobrol di rumah Srintil

34 Episode 34 Obrolan yang dikehendaki Bajus tidak berjalan dengan lancar


akhirnya mereka pamit untuk pulang. Sementara Rasus saat itu
sedang berada di rumah Sakum mereka mengobrol cukup serius
tentang keinginan warga Dukuh Paruk yang mengharapkan Srintil
dan Rasus menikah tetapi Rasus belum memikirkan hal tersebut.
Rasus ingin berkunjung ke beberapa rimah penduduk tetapi ia
urungkan. Saat di depan rumah Srintil, Rasus berhenti dan diam
disana. Srintil tahu disana ada Rasus kemudian ia mengajak Goder
untuk masuk dan tidur. Rasus pun mempercepat langkahnya untuk
pulang
35 Episode 35 Saat tiba dirumah Rasus terbaring dan berpikir tentang perkataan
Sakum agar ia megawini Srintil. Pagi-pagi buta ia mandi dan ia
bersiap memakai segala perlengkapannya dan berjalan untuk
berangkat melaksanakan tugasnya. Ia bergi ke rumah Kertareja
untuk nerpamitan. Saat itu Ki Kertareja bertanya kepada Rasus
tentang perasaan Rasus kepada Srintil tapi ia tidak dapat
menjawabnya dan ia pun berangkat meninggalkan dukuh paruk. Saat
tahun 1970 Desa Dawuan sudah berbeda suasana, terdapat banyak
alat-alat berat untuk proyek dan orang-orang di desa Dukuh Paruk
senang melihat banyak warung-warung yang buka hingga malam.
36 Episode 36 Berkat adanya proyek ada warga dukuh yang bekerja membantu
proyek bahkan Nyai Kertareja membuka warung untuk berjualan
pecel, saat tiba makan siang orang-orang proyek akan datang dan
membeli pecelnya. Srintil sering didatangi orang-orang proyek baik
siang ataupun malam namun itu dengan batas tertentu. Kadang
Srintil sempatvmemikirkan Rasus. Tapi kini dihati Srintil mulai
tumbub sesosok pria yaitu Bajus. Bajus bahkan mengajak Srintil
jalan-jalan bersama dengan Goder. Goder yang baru pertama naik
mobil merasa senang dan sepanjang jalan ia berbincang mengoda
Goder yang ingin tau hal yang ia lihat sepanjang jalan. Ternyata
mereka pergi ke pantai karena Srintil tidak ingin pergi ke kota eling-
eling.
37 Episode 37 Saat disana Bajus mengambil foto Srintil, setelah Srintil membeli
buah dan selai pisang mereka memutuskan untuk kembali. Saat
diperjalanan Bajus membwlokkan jipnya ke halaman suatu
penginapan. Srintil teringat akan masa lalunya dan ia sempat merasa
takut tapi ternyata Bajus hanya membawa mereka untuk makan
karena makanan disana enak. 5 tahun telah berlalu kendaraan-
kendaraan proyek dan suasana kota sudah tak asing lagi bagi warga
Dukuh Paruk mereka dapat merasakan imbasnya, Srintilpun merasa
ada perubahan pada wajah orang-orang yang tampak berseri seri.
Srintil mempunyai keinginan untuk mempunyai rumah yang layak.
38 Episode 38 Keinginan Srintil untuk mempunyai rumahpun disampaikan kepada
Kertaraja dan kemudian kakek meminta ijin kepada pak lurah dan
diperbolehkan. Kakek kertajaya membantu mencari rumah,
pemindahan rumah dilakukan oleh hampir semua warga dukuh
paruk dan juga Bajus. Semakin lama Bajus membuat Srintil
menyisihkan Rasus dari hatinya. Karena ia yakin Bajus adalah orang
yang baik. Ia sabar menunggu ucapan dari Bajus untuk melamarnya
atau semacam itu.
39 Episode 39 Setiap saat Srintil berdoa bahwa ia ingin menjadi seorang ibu rumah
tangga. Ditaawarinya Srintil oleh nyai Kertareja untuk memakai
susuk bahkan Nyai Kertareja menawarkan diri sebagai perantara
tetapi Srintil tetap tidak mau. Semua warga Dukuh Paruk mengerti
dan mulai memahami ketegasan Srintil untuk menjadi wanita yang
sesungguhnya. Suatu hari Bajus meminta srintil untuk menemaninya
ke suatu tempat untuk menemani Bajus ke sebuah rapat. Nyai
Kertareja diminta untuk mengantar Srintil sampai ke Dawuan karena
disana sudah ada Bajus yang menunggu Srintil. Srintilpun pergi naik
mobil untuk menemani Bajus.
40 Episode 40 Saat ditengah perjalanan Bajus mengajak Stintil mampir ke
pondokan tempat Bajus tinggal untuk mengambil map. Sampai
disana srintil melihat keadaan rumah yang kotor ia pun berangan
angan akan membersihkan rumah tersebut dan menjadi ibu rumah
tangga yang baik. Kemudian mereka berangkat meneruskan
perjalanannya. Saat sampai disana Srintil menunggu di villa
sedangkan Bajus pergi ke hotel seberang untuk rapat. Disana ia
menyambut bossnya dan bertingkah baik di depan boss tersebut.
41 Episode 41 Setelah Bajus mengantarkan bossnya menuju kusinya, Bajus teringat
akan Srintil yang pasti sudah lapar kemudian ia memesankan sae dan
makan bersama. Saat itu Bajus menceritakan bossnya yaitu Pak
Blengur yang sangat baik kepadanya. Setelah itu Bajus kembali ke
hotel untuk menyelesaikan urusannya. Saat rapat selesai Bajus
mendekati Pak Blengur untuk meminta pekerjaan dan menunjukan
foto Srintil kepada Pak Blengur agar ia mendapatkan uang. Blengur
pun hanya memandang foo itu.
42 Episode 42 Blengur adalah orang yang sibuk sehingga ia tidak dapat bermanis-
manis dirumah. Blengur terus menatap foto Srintil sementara Bajus
terus memberikan keterangan tentang Srintil. Kemudian merekapun
pergi ke vila tempat srintil berada. Bajus mengenalkan kepada Srintil
bawah itu adalah Pak Blengur yang baik dan kaya, sementara Pak
Blengur terus menatap Srintil. Setelah beberapa lama Blengur ingin
mandi tetapi tidak ada air panas di vila akhirnya Blengur
memutuskan kembali ke hotel dan Bajus memaksa Pak Blengur
untuk kembali lagi untuk menginap. Saat pakBlengur kembali ke
hotel Bajus mengajak Srintil berbicara bahwa ia ingin dibalas budinya
karena telah banyak menolong Srintil. Srintilpun akan melakukan apa
yang Bajus minta karena Bajus sudah sangat membantunya.
43 Episode 43 Bajus pun berkata Srintil harus menemani Pak Blengur tidur untuk
membalas budinya seama ini. Srintil kaget dan tidak percaya
terhadap apa yang Bajus katakan iapun masuk ke kamar dan
menangis. Bajus pun merasa takut bila rencananya gagal ia tidak
akan mendapatkan uang dari Pak Blengur. Kemudian Bajus
memasuki kamar Srintil ia berniat membujuk Srintil tapi Srintil malah
ingin pulang. Akhirnya Bajus berkata sambil mengancam Srintil yang
membuat Srintil kaget tersentak dan mulai kehiilangan jiwanya.
Sementara Bajus di ruang tamu ia disusul oleh sopir dari Blengur
untuk menujju ke hotel.
44 Episode 44 Saat menuju kamr hotel, Bajus mencoba mencari alasan kepada
blengur tentang keadaan Srintil sekarang. Tetapi Blengur malah
menolak dan ia memberikan uang banyak yang dimasukkan kedalam
amplop kepada Bajus untuk Srintil. Karena Bajus takut ia kehilangan
pekerjaannya kemudian ia menanyakan mengapa Blengur tidak mau
melakukannya. Ternyata Blengur tau bahwa Srintil ingin menjadi ibu
rumah tangga seperti layaknya wanita lain. Blengur tetap
memberikan pekerjaan kepada Bajus dan meminta Bajus agar
mengantarkan Srintil ke Dukuh Paruk. Saat Bajus kembali ke hotel ia
akan menerangkan bahwa semuanya sudah usai tapi Srintil sudah
dalam keadaan kehilangan jiwanya. Kemudian dia mengantarkan
srintil lembali ke dukuh paruk. Sementara itu Rasus yang sedang
bertugas di Kalimantan teringat akan masa kecilnya dahulu.
45 Episode 45 Saat rasus sedang bertugas di Kalimantan ia mendengar bahwa
batalionnya akan ditarik kembali ke Jawa. Ia melihat banyak teman-
temannya yang bahagia karena akan kembali bertemu dengan istri
dan anaknya dan ada juga temannya yang mendapat benda atau
binatang yang mereka akan gunakan sebagai jimat atau
semacamnya. Rasus juga teringat tentang Dukuh Paruk yaitu tempat
dimana ia kecil dan di besarkan, tempat yang sudah ia anggap
sebagai ibunya.
46 Episode 46 Rasus tersadar akan perilakunya yang selama ini salah terhadap
Dukuh Paruk. Ia salah membiarkan Dukuh Paruk dalam kesengsaraan
dan ia meninggalkan Dukuh itu tempat dimana ia dulu tinggal.
Kemudian saat hari cuti ketiga ia memutuskan untuk kembali ke
Dukuh Paruk. Ia sampai disana sudah larut malam, dilihatnya tak ada
lagi kendaraan-kendaraan proyek dan warung-warung yang buka
hingga tengah malam. Dan keadaan Dukuh Paruk yang sepi.
47 Episode 47 Saat sampai di Dukuh Paruk Rasus mendengar suara seseorang yang
sedang menyanyikan lagu ronggeng, ia mengenali suara tersebut, ya
memang benar suara tersebut adalah suara Srintil. Tak hanya
menembang Srintil juga kadang tertawa terbahak-bahak. Rasuspun
memutuskan untuk datang kerumah Srintil untuk mengetahui apa
yang sebenarnya terjadi. Ia disambut oleh nyai Sakarya dan nyai
hanya diam. Sementara itu Rasus merasa Srintil ada di dalam kamar
dan di dobraklah pintu kamar itu. Melihat keadaan Srintil hati Rasus
sungguh sedih kemudia Ki Kertareja menceritakan apa yang terjadi
sebenarnya. Kertareja menceritakan Srintil menjadi tidak waras
setelah Bajus tidak bisa mengawininya karena ia lelaki peluh akibat
suatu kecelakaan di Jati Luhur.
48 Episode 48 Warga Dukuh Paruk sudah memanggilkan tiga orang sakti untuk
mengusir siapa tahu Srintil kemasukan roh jahat tapi ia malah
merobek-robek pakaian bahkan ia hampir mencekik Goder,
untungnya ketahuan sehingga tidak terjadi apa-apa. Akhirnya orang
sekitar memasukan Srintil ke dalam kamar dan memberika celana
serta baju yang compang-camping agar Srintil tidak melakukan hal-
hal yang tidak diinginkan. Saat sudah lewat tengah malam Rasus
mencoba untuk massuk ke kamar Srintil dan tanggapan Srintil adalah
dia mengajak untuk kembali meronggeng, hal tersebut
menyebabkan keperihan di hati rasus. Rasus pun pulang kerumah
untuk istirahat. Pagi harinya Rassus akan mengantar Srintil ke Rumah
sakit jiwa tetapi Srintil harus mandi dulu. Srintil harus dimandikan
oleh tiga orang dan Rasus terpaksa mendekat karena hal tersebut
merupakan keadaan genting
49 Episode 49 Saat itu Srintil hanya mau mandi jika Rasus yang memandikan. Rasus
menyirami baddan Srintil sementara Nyai Kertareja dan Tampi
membersihkan badannya. Setelah mandi Srintil dibawa pulang ke
rumah dan rasus duduk sambil menunggu Srintil selesai di dandani.
Nyai Sakarya keluar untuk menyerahkan uang yang diberikan oleh
Bajus, tetapi Rasus menolak dan akan menanggung biaya rumah
sakit dengan uangnya sendiri. Srintil keluar yang diapit oleh nyai
Kertareja dan Tampi ia bertanya tentang apakah benar dirinya akan
menjadi penganten, ia cekikikan dan meminta untuk diambilkan
bunga untuk ditaruh di rambutnya agar seperti penganten. Tampi
dan anak Sakum sempat membawakan bunga untuk Srintil tetpai
ditolak kemudian Srintil lari sendiri untuk mengambil
bunganya.Rasus dan Srintil pun berangkat menuju rumah sakit jiwa,
sampai di pasar Dawuan Srintil hendak masuk ke pasar tapi Rasus
mencegahnya. Dan ketika sampai di terminal bus, sopir bus sempat
tidak ingin mengangkut mereka berdua tetapi akhirnya setelah Rasus
menunjukkan kartu tentaranya sopirpun mau mengantar. Di dalam
kendaraan Srinti dapat dikendalikan.
50 Episodee 50 Saat telah sampai di Rumah sakit jiwa militer, kepala bangsal
memanggil Rasus untuk dimintai keterangan mengenai Srintil. Srintil
yang masuk di dalam kamar yang seperti kerangkeng itu terus
menerus menyebutkan nama-nama orang Dukuh Paruk dan yang
paling sering disebut adalah namanya. Ada petugas yang sempat
menanyai Rasus siapakah wanita itu sebenarnya.saat petugas
menanyakan apakah itu calon istri Rasus, Rasus menjawab “Ya”
dengantegas dan singkat. Saat telah kembali Dukuh Paruk yang
kembali bersedih karenakehilangan Srintil. Ia merasa ia harus
kembali membangun Dukuh Paruk agar terhindar dari
kemelaratan,kesengsaraan dan kebodohan yang turun menurun.

Anda mungkin juga menyukai