Anda di halaman 1dari 24

TEMBANG TERIMA(OPERAN JAGA DINAS)

No No Revisi Halaman
dokumen 0 1/2
Ditetapkan
Tanggal Direktur Rumah Sakit Medika
STANDAR OPERASIONAL terbit : Stannia
PROSEDUR

Dr. H. KHAERUL SALEH, Sp.PD


Nip :
PENGERTIAN Timbang terima ( operan ) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu ( laporan ) yang
berkaitan dengan keadaan klien.
TUJUAN 1. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara
paripurna.
2. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
Akan
3. Terjalin suatu hubungan kerjasama yang bertanggung
jawab antar anggota tim perawat
4. Terlaksananya asuhan keperawatan terhadap klien
yang berkesinambungan
KEBIJAKAN 1. menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindak
lanjuti oleh perawat pada shift berikutnya.
2. Dapat melakukan cross check ulang tentang hal-hal
yang dilaporkan dengan keadaan klien yang
sebenarnya.
3. Klien dapat menyampaikan masalahnya secara
langsung bila ada yang belum terungkap

PERSIAPAN
PROSEDUR 1. Perawat yang bertanggung jawab terhadap pasien
melaporkan langsung kepada perawat penanggung
jawab berikutnya. Cara ini memberikan kesempatan
diskusi yang maksimal untuk kelanjutan dan kejelasan
rencana keperawatan.
2. Pelaksanaan timbang terima dapat juga dilakukan di
ruang perawat kemudian dilanjutkan dengan berkeliling
mengunjungi klien satu persatu
3. Kedua kelompok dinas sudah siap
4. Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji
secara penuh terhadap masalah, kebutuhan dan
segenap tindakan yang telah dilaksanakan serta hal-hal
yang penting lainnya selama masa perawatan
(tanggung jawab)
5. Hal-hal yang sifatnya khusus, memerlukan perincian
yang matang sebaiknya dicatat khusus untuk kemudian
diserahterimakan kepada petugas berikutnya
6. Hal-hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima :
a. Identitas klien dan diagnosa medis.
b. Masalah Keperawatan yang masih muncul.
c. Tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan
(secara umum)
d. Intervensi kolaboratif yang telah dilaksanakan.
e. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan
dalam kegiatan operatif, pemeriksaan laboratorium /
pemeriksaan penunjang lain, persiapan untuk
konsultasi atau prosedur yang tidak rutin dijalankan.
f. Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu
dilaporkan.
7. Perawat yang melakukan timbang terima dapat
melakukan klarifikasi, tanya jawab dan melakukan
validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang
terimakan atau berhak terhadap keterangan-
keterangan yang kurang jelas.
8. Sedapat-dapatnya, mengupayakan penyampaian yang
jelas, singkat dan padat.
9. Lama timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5
menit,kecuali dalam kondisi khusus dan memerlukan
keterangan yang rumit.
10. Hal-hal yang perlu Diperhatikan:
a. Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian
dinas yang disepakati.
b. Dipimpin oleh penanggung jawab klien / perawat
primer.
c. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan
dinas.adanyaunsur bimbingan dan pengarahan dari
penanggung jawab.
d. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat,
sistematik dan menggambarkan kondisi klien pada
saat ini serta kerahasiaan klien.
e. Timbang terima harus berorientasi pada masalah
keperawatan yang ada pada klien, dengan kata lain
informasi yang diberikan berawal dari masalahnya
terlebih dahulu ( setelah diketahui melalui
pengkajian ), baru kemudian terhadap tindakan yang
telah dilakukan dan belum dilakukan serta
perkembangan setelah dilakukan tindakan.
f. Timbang terima dilakukan didekat pasien,
menggunakan volume suara yang pelan dan tegas (
tidak berbisik ) agar klien disebelahnya tidak
mendengarkan apa yang dibicarakan untuk menjaga
privacy klien, terutama mengenai hal-hal yang perlu
dirahasiakan sebaiknya tidak dibicarakan secara
langsung di dekat klien.
g. Bila ada informasi yang mungkin membuat klien
terkejut sebaiknya jangan dibicarakan didekat klien
tetapi diruang perawat

UNIT TERKAIT iGD, ICU, IRI


PENGISIAN DOKUMEN
ADMINISTRASI

STANDAR NOMOR NO.REVISI HALAMAN


OPERASIONAL DOKUMENTASI -
PROSEDUR Tgl. Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RS. MEDIKA STANNIA

Dr. H. KHAERUL SALEH, Sp.PD


Nip :
PENGERTIAN Proses perjalanan pasien umum maupun asuransi di Rumah
Sakit Medika Stannia mulai dari pendaftaran sampai dengan
pembayaran di kasir Rawat Inap, Menyiapkan rekapitulasi
pembayaran pasien keluar RS, baik yang sudah diijinkan
pulang, pulang atas kemauan sendiri , di rujuk atau karena
meninggal
TUJUAN 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pasien keluar Rumah
Sakit
2. Memudahkan Administrasi pembayaran pasien rawat Inap
3. Mendapatkan pelayanan administrasi yang terarah mudah
cepat dan efisien
KEBIJAKAN 1. Ada bukti tertulis pasien pulang, pulang atas kemauan
sendiri, di rujuk maupun meninggal.
2. Ada rincian pembayaran dari petugas ruangan
3. Klarifikasi input tindakan medis maupun penggunaan alat
, obat terkait, dilakukan oleh petugas lewat telepon atau
langsung datang kebagian yang dinginkan
4. Semua transaksi laporan harian harus disertai dengan
kwitansi dan nota pasien sebagai dokumen pendukung.
PERSIAPAN
PROSEDUR 1. Pasien / keluarga pasien datang ke bagian pendaftaran
rawat Inap biasanya dirujuk, atau emergency. Ada juga
pasien rawat inap yang dirawat sesuai rujukan dari dokter
di Poliklinik (Pasien dirawat dari Poli Rawat Jalan).
2. Petugas pendaftaran memastikan terlebih dahulu ke
bagian Rawat inap apakah ada kamar kosong atau tidak
3. Pasien biasanya sebelum masuk ruangan, di observasi
terlebih dahulu di IGD, setelah kamar sudah disiapkan
maka perawat rawat inap mengantarkan pasien menuju
ruangan
4. Setelah pasien dirawat untuk beberapa hari maka pasien
tersebut dibolehkan pulang, namun pasien tidak hanya
sudah diperbolehkan namun juga karena atas permintaan
sendiri,dirujuk ataupun meninggal.
5. Perawat kemudian konfirmasi ke bagian administrasi
rawat inap, siapa-siapa saja pasien yang akan pulang,
kemudian petugas administrasi datang ke bagian
perawatan untuk menanyakan tindakan-tindakan, dokter
visit selain dari dokter jantung dan sebagainya
6. Setelah itu petugas administrasi rawat inap, melakukan
pengecekan untuk tindakan-tindakan apa saja yang
sudah atau belum masuk yang ada di form rincian pasien
7. Jika ada tindakan yang belum diinput maka petugas
administrasi yang melakukan penginputan.
8. Petugas juga mengkonfirmasi ke bagian laboratorium dan
farmasi.
9. Setelah selesai dari semua bagian maka petugas siap
untuk menutup billing dan menginput biaya administrasi.
10. Setelah semuanya selesai petugas menyiapkan billing
kemudian petugas memanggil pasien atau keluarga
melalui perawat rawat inap.
11. Setelah pasien/keluarga pasien datang ke bagian Kasir.
Petugas menyebutkan nominal yang harus dibayarkan
sesuai dengan invoice yang ada
12. Setelah pembayaran dilakukan, kasir menyiapkan
kwitansi yang telah dibubuhi tanda tangan lembar putih
untuk pasien/keluarga pasien, lembar merah untuk
dokumen keuangan.
13. Selain kwitansi dan rincian biaya pasien juga diberikan
surat ijin pulang oleh bagian administrasi sebagai tanda
bahwa administrasi telah selesai. Surat ijin pulang
terdapat 2 (dua) rangkap, lembar pertama untuk bagian
perawat inap, lembar kedua untuk bagian security.
14. Begitu pula untuk pasien asuransi atau pasien BPJS,
sama prosedurnya. Untuk pasien bpjs yang naik kelas
dan ada selisih pembayaran, maka yang menyiapkan
selisih pembayaran tersebut pun administrasi rawat inap
15. Pasien BPJS sesuai kelas hanya tandatangan. 16.
Petugas administrasi meminta budget ke bagian case
mix, kemudian mengambil SEP rawat inap ke bagian
Rekam Medis. Untuk nantinya ditandatangani
pasien/keluarga pasien.
16. Setelah administrasi selesai maka pasien diperbolehkan
pulang
UNIT TERKAIT Pendaftaran pasien, Rekam Medis, Unit Layanan
Laboratorium dan Rontgen, Poli Rawat Jalan, Rawat Inap,
Instalasi IGD dan Apotek.
PENERIMAAN PASIEN BARU

STANDAR NOMOR NO.REVISI HALAMAN


OPERASIONAL DOKUMENTASI -
PROSEDUR Tgl. Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RS. MEDIKA STANNIA

Dr. H. KHAERUL SALEH, Sp.PD


Nip :

PENGERTIAN Menerima pasien baru di ruang instalasi rawat inap yang


berasal dari IGD maupun poli umum untuk dirawat sesuai
kondisi pasien. Pasien segera memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan kebutuhan
TUJUAN Sebagai acuan untuk penerimaan pasien baru di rawat inap
KEBIJAKAN Dilakukan oleh petugas yang terampil
PERSIAPAN
PROSEDUR 1. Perawat irna menerima pasien dari IGD/ Poliklinik dan
memperkenalkan diri.
2. Pasien dan keluarganya diterima dengan ramah.
3. Serah terima pasien dan rekam medis dari IGD atau
Poli
4. Melakukan orientasi ruangan dan pengkajian.
5. Melengkapi RM dan mengisi buku register pasien baru.
6. Melapor kedokter jaga bangsal
7. Selanjutnya lakukan pengkajian data melalui anamnese
dan pemeriksaan fisik.
8. Laporkan pasien pada penanggung jawab ruangan.
9. Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tata
tertib yang berlaku di Rumah Sakit serta orientasi
keadaan ruangan/fasilitas yang ada.
10. Mencatat data dari hasil pengkajian pada catatan medik
dan catatan perawatan pasien.
11. Memasang gelang identitas pasien ditangan pasien
(SOP: Pemasangan gelang identitas pasien).
12. Mengambil obat ke farmasi
13. Permintaan gizi

UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap, IGD, Poliklinik,


MEMINDAHKAN PASIEN DARI
BRANKARD KE TEMPAT TIDUR

STANDAR NOMOR NO.REVISI HALAMAN


OPERASIONAL DOKUMENTASI -
PROSEDUR Tgl. Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RS. MEDIKA STANNIA

Dr. H. KHAERUL SALEH, Sp.PD


Nip :
PENGERTIAN Memindahkan pasien yang mengalami ketidakmampuan,
keterbatasan, tidak boleh melakkukan sendiri, atau tidak sadar
dari brankard ke tempat tidur yang dilakukan oleh dua atau tiga
orang perawat.
TUJUAN Memindahkan pasien dari brankard ke tempat tidur dengan tujuan
untuk perawatan atau tindakan medis lainnya.
KEBIJAKAN 1. Pertahankan agar kasur yang digunakan memberikan
suport yanng baik bagi tubuh.
2. Yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan kering, karena
alas tidur yang lembab atau terlipat akan meningkatkan
resiko terjadinya ulkus dekubitus.
3. Letakkan alat bantu ditempat yang membutuhkan, sesuai
dengan jenis posisi
4. Jangan letakkan satu bagian tubuh diatas bagian
tubuh yang lain, terutama daerah tonjolan tulang.
PERSIAPAN Persiapan Alat :
1. Tempat tidur pasien dan brankard
2. Sarung tangan jika perlu
PersiapanPasien :
1. Pasien berada di brankard
2. Jelaskan prosedur pada pasien
PROSEDUR 1. Atur brankar dalam posisi terkunci dengan sudut 90 derajat
terhadap tempat tidur
2. Dua atau tiga orang perawat menghadap ke brankar/pasien
3. Silangkan tangan pasien kedepan dada
4. Tekuk lutut anda kemudian masukkan tangan anda
kebawah tubuh pasien
5. Perawat pertama meletakkan tangan dibawah leher/bahu
dan bawah pinggang, perawat kedua meletakkan tangan di
bawah pinggang dan panggul pasien, sedangkan perawat
ketiga meletakkan tangan dibawah pinggul dan kaki.
6. Pada hitungan ketiga, angkat pasien bersama-sama dan
pindahkanke tempat tidur pasien.
7. Lakukan gerakan mengangkat pasien dengan gerakan
yang anatomis, tidak membungkuk secara berlebihan
8. Posisikan pasien pada posisi yang nyaman.
9. Rapikan pasien dan bereskan alat-alat
10. Cuci tangan
UNIT TERKAIT IGD, Instalasi Rawat Inap, Ruang Operasi
MEMINDAHKAN PASIEN DARI KURSI
RODA KE TEMPAT TIDUR

STANDAR NOMOR NO.REVISI HALAMAN


OPERASIONAL DOKUMENTASI -
PROSEDUR Tgl. Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RS. MEDIKA STANNIA

Dr. H. KHAERUL SALEH, Sp.PD


Nip :

PENGERTIAN Suatu kegiatan yang dilakuan pada klien dengan kelemahan


kemampuan fungsional untuk berpindah dari kursi roda ke
tempat tidur.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PERSIAPAN Kursi roda dan sarung tangan (jika perlu)
PROSEDUR 1. Jelaskan pada pasien tentag prosedur yang akan
dilakukan
2. Cuci tangan
3. Atur kursi roda dengan posisi 45ºC dari arah tempat
tidur pasien, pastikan semua roda kursi terkunci
4. Minta pasien untuk meletakkan tangan disamping
badan atau memegang telapak tangan perawat
5. Berdiri disamping pasien berpegang telapak dan lengan
tangan pada bahu pasien
6. Observasi respon pasien saat berdiri dari kursi roda
7. Bantu pasien untuk jalan ke tempat tidur
8. Posisikan pasien senyaman mungkin di tempat tidur
9. Jelaskan pada pasien bahwa tindakan telah selesai di
lakukan
UNIT TERKAIT Poliklinik, IGD, Instalasi Rawat Inap
MENGIDENTIFIKASI PASIEN

STANDAR NOMOR NO.REVISI HALAMAN


OPERASIONAL DOKUMENTASI -
PROSEDUR Tgl. Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RS. MEDIKA STANNIA

Dr. H. KHAERUL SALEH, Sp.PD


Nip :
PENGERTIAN Suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan
antara pasien satu dengan yang lain sehingga memperlancar
atau mempermudah dalam pemberian pelayanan kepada
pasien..
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan
identitas pada pasien, untuk membedakan pasien, untuk
menghindari kesalahan medis (mal praktik).
KEBIJAKAN
PERSIAPAN
PROSEDUR 1. Di Bagian Pendaftaran
a. Sapa pasien (oleh petugas pendaftaran)
b. Menanyakan data pasien, nama, tanggal lahir, alamat
c. Dicatat di form identitas pasien dan diinput ke
komputer
2. Di Bagian Rawat Jalan / IGD
a. Petugas menyapa dan menanyakan kartu identitas
pasien
b. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien dengan
berkas rekam medis yang ada di bagian Rawat Jalan.
c. Petugas menanyakan riwayat alergi obat pada pasien
d. Petugas memanggil pasien untuk mendapat
pemeriksaan dokter dengan menyebutkan nama
lengkap (minimal 2 kata) sesuai urutan antrian pasien
e. Dokter mengkonfirmasi identitas pasien (tanyakan
nama dan alamat) sebelum memeriksa pasien.
f. Dokter memberikan pelayanan medis & resep (dalam
resep tertera: nama, usia, tanggal peresepan, riwayat
alergi, tanda tangan dokter).
3. Di Bagian Farmasi
a. Petugas farmasi menerima resep
b. Sebelum obat diserahkan petugas menanyakan &
memastikan bahwa nama obat telah sesuai dengan
kondisi pasien
4. Di Bagian Rawat Inap
a. Perawat memeriksa kesesuaian identitas & kondisi
pasien dengan data identitas di RM.
b. Pemasangan gelang identitas pada pasien. Isi data
pada gelang adalah nama, usia, jenis kelamin,
tanggal masuk, nomer RM, nama dokter penanggung
jawab.
c. Pemberian gelang tambahan untuk pasien riwayat
alergi.
d. Pemberian gelang tambahan untuk pasien resiko
jatuh
e. Papan identitas dituli dan diletakkan di bed/ruang bilik
pasien
f. Di nurse station, perawat memisahkan obat antar
pasien dengan memberikan nama label kotak obat. g.
Seluruh petugas medis & paramedis harus
mengkonfirmasi identitas pasien dengan melihat
gelang indentitas sebelum melakukan tindakan
ataupun pemberian obat.
UNIT TERKAIT Poliklinik, IGD, Instalasi Rawat Inap, Rekam Medis, Depo
PEMBERSIHAN TANGAN
BEDAH(SURGICAL HANDWASH)

STANDAR NOMOR NO.REVISI HALAMAN


OPERASIONAL DOKUMENTASI -
PROSEDUR Tgl. Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RS. MEDIKA STANNIA

Dr. H. KHAERUL SALEH, Sp.PD


Nip :
PENGERTIAN Proses menghilangkan atau menghancurkan transien dan
mikroorganisme yang tinggal dilapisan kulit yang lebih dalam
serta didalam folikel rambut yang tidak dapat dihilangkan
seluruhnya (floral residen)
TUJUAN 1. Meminimalkan atau menghilangkan mikroorganisme
2. Mencegah transisi mikroorganisme dari petugas ke
pasien, dari pasien ke petugas, dari pasien ke pasien
serta lingkungan pasien.
KEBIJAKAN
PERSIAPAN
PROSEDUR 1. Basahi tangan dan ujung jari sampai lengan
2. Tuangkan larutan antiseptic / sabun cuci tangan
ketelapak tangan kiri sebanyak 3 – 5 cc
3. Rendamkan ujung-ujung jari tangan dengan posisi
menguncup kedalam larutan yang ada ditelapak tangan
kiri lalu gosok dengan memutar sampai sabun berbusa
untuk membersihkan kotoran – kotoran di kuku
4. Usapkan sabun keseluruh tangan kiri mulai dari ujung
jari sampai ke siku dengan gerakan memutar
5. Ulangi gerakan no. 1 – 3 untuk tangan kiri
6. Lakukan 5 langkah kebersihan tangan operasi berikut :
a. Tuangkan lagi sabun ke telapak tangan 3 – 5 cc lalu
ratakan dengan kedua telapak tangan
b. Gosok punggung dan sela – sela jari tangan kiri
dengan tangan kanan, lalu gosok punggung dan
sela – sela jari tangan kanan dengan tangan kiri
c. Gosok telapak tangan dengan sela – sela jari
d. Jari – jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci
dan saling digosokkan
e. Genggam ibu jari tangan kiri dengan menggunakan
tangan kanan lalu gerakkan memutar seperti
memegang setang motor ulangi juga untuk jari- jari
tangan kanan
7. Bilas kedua tangan secara sempurna dengan air
mengalir dengan cara mengulangi 6 langkah kebersihan
tangan, lalu diteruskan dengan membilas tangan
sampai ke siku
8. Pertahankan kebersihan tangan dengan memposisikan
telapak tangan lebih tinggi dari siku
9. Jangan menyentuh lingkungan sekitar sampai di kamar
operasi dan siap melakukan prosedur operasi.
UNIT TERKAIT IBS
MENCUCI TANGAN BIASA

STANDAR NOMOR NO.REVISI HALAMAN


OPERASIONAL DOKUMENTASI -
PROSEDUR Tgl. Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RS. MEDIKA STANNIA

Dr. H. KHAERUL SALEH, Sp.PD


Nip :
PENGERTIAN Membersihkan tangan dengan cairan / sabun desinfektan
TUJUAN Agar tangan tetap bersih dan terhindar dari kuman / bibit
penyakit
KEBIJAKAN
PERSIAPAN 1. Wastafel set
2. Sabun / cairan desinfektan yang tidak merusak tangan
3. Lap tangan bersih dan kering
PROSEDUR Permbersihan tangan dengan sabun dan air mengalir

Langkah-langkah Pembersihan tangan :


1. Gulung lengan lalu buka perhiasan yang digunakan,
basahi tangan dengan air yang mengalir
2. Lakukan enam langkah kebersihan tangan
menggunakan sabun :
a. Tuangkan handwash/sabun ke telapak tangan 3-5 cc
lalu ratakan dengan kedua telapak tangan
b. Gosok punggung dan sela-sela tangan kiri dengan
tangan kanan, lalu gosok punggung dan sela – sela
jari tangan kanan dengan tangan kiri
c. Gosok telapak tangan dan sela-sela jari
d. Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci
dan saling digosokkan
e. Genggam ibu jari tngan kiri dengan menggunakan
tangan kanan lalu gerakkan memutar seperti
memegang setang motor ulangi juga untuk jari
tangan kanan
f. Bersihkan kuku dengan cara menggosokkan ujung-
ujung jari tangan kanan ke telapak tangan kiri
dengan gerakkan memutar ulangi untuk ujung jari-
jari tangan kiri
3. Bilas kedua tangan tangan dengan air menngalir
dengan cara mengulangi 6 langkah kebersihan tangan
4. Keringkan kedua tangan dengan tissue sekali pakai
5. Gunakan bekas tissue tersebut untuk menutup kran air
Sekarang tangan sudah aman (Prosedur dilakukan
dengan waktu 40-60 detik)
Pembersihan tangan dengan cairan antiseptic (handrub)
Langkah – langkah pembersihan tangan menggunakan
Handrub
1. Gulung lengan baju lalu buka perhiasan yang digunakan
2. Lakukan 6 langkah hand hygien/ kebersihan tangan
menggunakan Handrub :
a. Tuangkan handrub/larutan antiseptic berbasis
alkohol ke telapak tangan 3-5 cc lalu ratakan
dengan kedua telapak tangan
b. Gosok punggung dan sela-sela tangan kiri dengan
tangan kanan, lalu gosok punggung dan sela – sela
jari tangan kanan dengan tangan kiri
c. Gosok telapak tangan dan sela-sela jari
d. Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci
dan saling digosokkan
e. Genggam ibu jari tngan kiri dengan menggunakan
tangan kanan lalu gerakkan memutar seperti
memegang setang motor ulangi juga untuk jari
tangan kanan
f. Bersihkan kuku dengan cara menggosokkan ujung-
ujung jari tangan kanan ke telapak tangan kiri
dengan gerakkan memutar ulangi untuk ujung jari-
jari tangan kiri
UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Jalan
- IGD
- Instalasi Rawat Inap
- Keuangan

MENGUKUR TEKANAN DARAH

STANDAR NOMOR NO.REVISI HALAMAN


OPERASIONAL DOKUMENTASI -
PROSEDUR Tgl. Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RS. MEDIKA STANNIA

Dr. H. KHAERUL SALEH, Sp.PD


Nip :
PENGERTIAN Mengukur tekatan darah melalui permukaan dinding arteri
TUJUAN
KEBIJAKAN Mengetahui tekanan darah pasien
PERSIAPAN 1. Tensi meter
2. Stethoscope
3. Buku Pendokumentasian

PROSEDUR 1. Pasien diberi penjelasan


2. Lengan baju dibuka atau digulung keatas
3. Manset tensi meter dipasang pada lengan atas dengan
pipa karetnya berada di sisi luar lengan, manset dipasang
tidak terlalu kencang atau terlalu longgar.
4. Pipa tensimeter dipasang.
5. Denyut arteri brachialis diraba lalu stethoscope
ditempatkan pada daerah tersebut balon dipompa
6. Sekrup balon dibuka perlahan sehingga air raksa turun
perlahan-lahan, sambil memperhatikan turunnya air raksa
dengarkan denyut pertama (systole) dan terakhir (diastole).
Hasil dicatat
UNIT TERKAIT Keperawatan
MENGUKUR SUHU BADAN

STANDAR NOMOR NO.REVISI HALAMAN


OPERASIONAL DOKUMENTASI
PROSEDUR Tgl. Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RS. MEDIKA STANNIA

Dr. H. KHAERUL SALEH, Sp.PD


Nip :
PENGERTIAN Mengukur suhu badan pasien dengan thermometer dilakukan
pada ketiak untuk pasien dewasa dan anak.
TUJUAN Mengetahui suhu badan pasien untuk menentukan tindakan
perawatan.
KEBIJAKAN
PERSIAPAN 1. Thermometer
2. Tiga buah botol masing-masing berisi larutan sabun,
larutan desinfektan dan air bersih.
3. Bengkok dan Potongan kertas tissue.
PROSEDUR 1. Memberi penjelasan pada pasien.
2. Thermometer diperiksa apakah air raksa tetap pada
angka nol, lalu dijepitkan tepat pada tengah ketiak, dan
lengan pasien diletakan didada.
3. Setelah 5 menit thermometer diangkat dan dilihat sampai
angka berapa air raksanya.
4. Setelah selesai lalu dicatat dan thermometer dicelupkan
kedalam larutan sabun, dilap dengan potongan kertas
atau tissue kemudian dimasukan kedalam larutan
desinfektan dan dibersihkan dengan air bersih lalu
dikeringkan.
5. Air raksa diturunkan kembali pada angka nol diletakkan
pada tempatnya.
6. Perawat cuci tangan
7. Alat-alat dibereskan dan dikembalikan pada tempatnya.
UNIT TERKAIT Keperawatan
MENGHITUNG NADI DAN
PERNAPASAN

STANDAR NOMOR NO.REVISI HALAMAN


OPERASIONAL DOKUMENTASI -
PROSEDUR Tgl. Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RS. MEDIKA STANNIA

Dr. H. KHAERUL SALEH, Sp.PD


Nip :
PENGERTIAN Menghitung denyut nadi pasien dan pernapasan
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam melaksanakan
tindakan keperawatan menghitung nadi dan pernapasan.
KEBIJAKAN
PERSIAPAN Jam tangan dengan petunjuk detik
Alat tulis
PROSEDUR Menghitung Nadi
1. Waktu menghitung nadi bersamaan dengan suhu badan
tanpa diketahui pasien.
2. Pada waktu menghitung nadi, pasien harus benar-benar
beristirahat.
3. Menghitung nadi dengan jari telunjuk dan jari tengah diata
arteri.
4. Lamanya menghitung setengah menit dikalikan dua.
5. Pada anak-anak dihitung satu menit.
6. Hasilnya dicatat.

Menghitung Pernapasan
1. Bersamaan dengan waktu mengukur suhu badan dilakukan
menghitung pernapasan, setelah denyut nadi tanpa
diketahui oleh pasien.
2. Cara menghitungnya dalam satu menit.
Hasilnya dicatat.
UNIT TERKAIT - Keperawatan
PELAKSANAAN MENGIKUTI VISITE
DOKTER

STANDAR NOMOR NO.REVISI HALAMAN


OPERASIONAL DOKUMENTASI -
PROSEDUR Tgl. Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RS. MEDIKA STANNIA

Dr. H. KHAERUL SALEH, Sp.PD


Nip :
PENGERTIAN Mengikuti dokter selama pemeriksaan ke pasien
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam pelaksanaan visite
dokter sehingga memperlancar pemeriksaan fisik dan
pemberian program terapi oleh dokter.
KEBIJAKAN
PERSIAPAN 1. Status pasien
2. Buku visite
3. Alat tulis
PROSEDUR 1. Siapkan status pasien, baca dan teliti :
− Status dilihat apakah?
− Hasil penunjang diagnostic lengkap atau belum, kalau
belum catat alasannya dalam buku catatan visite.
− Lihat dalam buku catatan visite.
Apakah instruksi dokter sudah / belum dilaksanakan.
− Catat keluhan pasien dan obat-obatan yang sudah habis
atau masalah-masalah pengobatan (alergi, mual dan
sebagainya).
2. Siapkan semua data-data diatas untuk mempermudah
waktu dokter memerlukan (simpan dalam status masing-
masing / kereta dorong)
3. Menyiapkan pasien, alat-alat dan lingkungannya.
4. Mendampingi pasien selama pemeriksaan dokter.
5. Menulis program dokter di buku visite, rekam keperawatan
dan di papan acara.
6. Melaksanakan program dokter, mendiskusikan keadaan
pasien / kolaborasi dengan unit terkait.
Mencatat hasil pelaksanan program dalam buku laporan,
rekam keperawatan.
UNIT TERKAIT - Keperawatan
PELAKSANAAN
KONSULTASI/KOLABORASI OLEH
PERAWAT KEPADA DOKTER

STANDAR NOMOR NO.REVISI HALAMAN


OPERASIONAL DOKUMENTASI -
PROSEDUR Tgl. Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RS. MEDIKA STANNIA

Dr. H. KHAERUL SALEH, Sp.PD


Nip :
PENGERTIAN Sebagai acuan langkah-langkah pelaksanaan bila perawat
akan melakukan konsultasi atau kolaborasi kepada dokter.
TUJUAN Suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat kepada :
 Dokter spesialis untuk melakukan konsultasi atas instruksi
dokter yang merawat pasien yang bersangkutan.
Dokter jaga tersebut atau dokter spesialis / ruangan yang
merawat pasien (diluar jam kerja atau diluar jam visite) untuk
meminta petunjuk program pengobatan / tindakan yang harus
diberikan sehubungan keadaan pasien yang memerlukan
pengobatan / tindakan segera dari dokter tersebut.
KEBIJAKAN
PERSIAPAN - Buku visite
- Alat tulis
- Status pasien
PROSEDUR 1. Perawat menyiapkan data keadaan umum pasien antara
lain:
a. Kesadaran
b. TPRS ( TD, POLS, RESPIRASI, SUHU)
c. Keluhan pasien
d. Program pengobatan yang ada
e. Obat-obat yang telah ada atau yang sudah habis
f. Keadaan lain yang perlu diketahui dokter semua diatas
dalam buku konsultasi / visite.
2. Perawat menyiapkan alat-alat yang harus dibawa :
a. Buku konsultasi / visite
b. Status, pasien dan penunjangnya (foto rontgen)
c. Bila perlu siapkan pasiennya untuk diperiksa langsung
ditempat konsultasi dokter yang bersangkutan.
3. Perawat menghubungi dokter / perawat asisten dokter yang
bersangkutan dan melaporkan bahwa ada pasien yang
akan dikonsultasikan.
4. Setelah disetujui, perawat membawa pasien dan alat-alat
yang sudah disiapkan.
5. Bila sudah sampai ditempat, perawat melapor kedatangan
dan maksud untuk konsultasi dan menyerahkan status
pasien ditambah penunjangnya.
6. Setelah dipersilakan menyiapkan pasien untuk diperikasa
oleh dokter dan melaporkan keadaan umum pasien.
7. Dokter memeriksa pasien dan mencatat hasil serta
program pengobatan / tindakan yang harus diberikan
kepada pasien tersebut serta dokter menyampaikannya
kepada perawat pasien tersebut.
8. Perawat mencatatnya dalam buku konsultasi / visite dan
mengulang apa yang telah dicatat dan dokter
mendengarnya.
9. Setelah semuanya selesai, pasien dibereskan dan dibawa
kembali ke ruangan.
10. Pasien ditidurkan ditempat semula dan kalau perlu
diperiksa tensi dan ukur denyut nadi.
11. Perawat menyiapkan dan melaksanakan program
pengobatan / tindakan sesuai instruksi dokter dan dicatat
dalam formulir Askep.
12. Semua kegiatan, reaksi pasien dan keadaan
perkembangan pasien dicatat dalam buku laporan.
Bila konsultasi tidak membawa pasien
13. Perawat dengan membawa data alat yang sudah disiapkan
menghubungi dokter yang bersangkutan.
14. Setelah dipersilakan perawat menyerahkan status pasien
data penunjang sesuai dengan ditulis dalam buku konsul /
visite serta melaporkan keadaan pasien.
15. Dokter mendengarkan dan mencatat dalam status sesuai
dengan yang diperlukan beserta program pengobatan /
tindakan yang harus diberikan kepada pasien.
16. Perawat mencatat dalam buku konsul, visited an
mengulangi apa yang telah dicatatnya, dokter mendengar.
Melaporkan konsultasi kepada dokter yang
menginstruksikan konsultasi.
17. Bila sudah selesai perawat kembali ke ruangan.
18. Perawat di ruangan menyiapkan / melaksanakan program
pengobatan sesuai dengan instrusi dokter dalam Askep.
19. Semua kegiatan, reaksi pasien, perkembangan pasien,
dicatat dalam buku laporan.
20. Perawat menghubungi dokter / perawat asisten dokter
tersebut melaporkan bahwa ada pasien yang akan
konsultasi.
Bila dokter konsultasi datang ke ruangan
21. Dokter menyetujui, pemeriksaan akan dilakukan di ruangan
tempat pasien dirawat.
22. Perawat mencatatnya dalam buku konsultasi / visited an
mengulang apa yang telah dicatatnya dan dokter
mendengarkannya.
23. Pasien dibereskan.
24. Hasil konsultasi dilaporkan kepada dokter yang
menginstruksikan konsultasi.
25. Perawat menyiapkan dan melaksanakan program
pengobatan / tindakan sesuai instruksi dokter dan dicatat
dalam formulir Askep.
Semua kegiatan, reaksi pasien dan keadaan perkembangan
pasien dicatat dalam buku laporan.
UNIT TERKAIT - IRNA
MENYIAPKAN PENGAMBILAN DARAH
UNTUK PEMERIKSAAN

STANDAR NOMOR NO.REVISI HALAMAN


OPERASIONAL DOKUMENTASI -
PROSEDUR Tgl. Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RS. MEDIKA STANNIA

Dr. H. KHAERUL SALEH, Sp.PD


Nip :
PENGERTIAN Mengambil darah dari pasien untuk dikirim ke laboratorium
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam menyiapkan
pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium.
KEBIJAKAN
PERSIAPAN 1. Botol kecil/tabung
2. Disposable sesuai dengan kebutuhan.
3. Kapas, alcohol dalam tempatnya.
4. Torniguet
5. Label pemeriksaan
Persiapan pasien
1. Memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan.
2. Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan.
3. Membimbing pasien untuk berdoa

PROSEDUR 1. Menentukan pembuluh darah yang aka ditusuk untuk


pengambilan darah.
2. Mengdesifkesi permukaan kulit pembuluh darah yang akan
ditusuk dengan kapas alcohol.
3. Memasang torniquet
4. Mengambil darah dengan cara menusukan jarum
disposable pada pembuluh darah dan mengambilnya
sesuai dengan kebutuhan.
5. Memasukan darah pada tempatnya (botol/tabung) dengan :
− Mencantumkan nama
− No. Rekam Medik
Tanggal dan cara pengambilannya.
UNIT TERKAIT  Laboratorium
 Instalasi Rawat Inap
MEMBERI OBAT MELALUI MULUT

STANDAR NOMOR NO.REVISI HALAMAN


OPERASIONAL DOKUMENTASI -
PROSEDUR Tgl. Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RS. MEDIKA STANNIA

Dr. H. KHAERUL SALEH, Sp.PD


Nip :
PENGERTIAN Pemberian obat melalui mulut
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam memberikan obat
melalui mulut.
KEBIJAKAN
PERSIAPAN 1. Obat yang diperlukan
2. Air minum dalam tempatnya

PROSEDUR 1. Informed consent


2. Obat yang diberikan kepada pasien dijelaskan komposisi
dan kegunaan obat tersebut dan ditunggu sampai pasien
menelan obat yang diberikan hingga habis.
3. Catat Setiap pemberian obat tersebut
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi, Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai