Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan
Konseling.
Disusun Oleh :
Kelompok 12
1. Nurleli ( 140641130 )
2. Tasrini ( 140641143 )
Kelas : SD14 - A4
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyaji panjatkan kepada Tuhan YME, yang telah memberi
karunia kepada penyaji dan atas perlindungan-Nya penyaji dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “ Struktur Program Bimbingan Konselingdan
Implementasinya ”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Bimbingan Konseling.
Penyaji menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Namun, penyaji berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan
saran sangat diharapkan dalam penyusunan makalah di masa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………….i
Daftar isi…………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………
2
C. Tujuan
Penulisan…………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……………………………………………………………...14
B. Saran………………………………………………………….…………14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pelayanan Responsif
Pelayanan responsif adalah layanan bimbingan dan konseling
bagi peserta didik yang memiliki kebutuhan dan menghadapi masalah
yang memerlukan penanganan dengan segera, sebab jika tidak segera
dibantu dapat menilmbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-
tugas perkembangannya. Dalam hal ini konseling mungkin berinisiatif
mendatangi konselor untuk memanfaatkan bantuan profesional yang
diperlukannya dari konselor karena mengalami masalah atau kesulitan
tertentu karena adanya rujukan dari guru, orangtua atau profesional lain.
Strategi layanan ini dilaksanakan melalui:
a. Konseling Individual: ialah layanan yang ditujuan untuk membantu
peserta didik yang mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya.
b. Referal (Rujukan atau Alih Tangan): yaitu pelimpahan wewenang
penanganan masalah yang dihadapi konseli kepada orang atau lembaga
yang lebih berwenang.
c. Kolaborasi: ialah suatu kegiatan kerjasama perlu dilakukan oleh
konselor dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah/madrasah seperti
orangtua, guru bidang studi dan wali kelas yang berkaitan dengan
kegiatan belajar dan pengembangan potensi peserta didik secara
langsung maupun tidak langsung.
d. Konsultasi: yaitu layanan konsultasi bagi guru, orangtua, pimpinan
sekolah/madrasah, yang terkait dengan pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling di sekolah/madrasah.
e. Bimbingan Teman Sebaya: ialah pemberian pelatihan kepada peserta
didik yang dianggap mampu membimbing teman-temannya. Peserta
didik yang menjadi pembimbing akan berperan sebagai tutor sebaya
yang membantu teman-temannya dalam memahami persoalan-
persoalan yang berkaitan dengan akademik maupun non akademik.
f. Konferensi Kasus: yaitu kegiatan yang dilakukan untuk membahas
permasalahan peserta didik yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberikan keterangan, kemudahan dan pemecahan masalah.
g. Kunjungan Rumah: ialah kunjungan konselor ke rumah peserta didik
untuk memperoleh informasi dan data utuh tentang peserta didik dan
lingkungannya untuk membantu mengentaskan masalah peserta didik.
Pelayanan renponsif bertujuan untuk membantu peserta didik agar
dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang
dialaminya, atau membantu peserta didik yangmengalamihambatan dan
kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Tujuan
pelayanan ini dapat juga sebagai upaya untuk mengintervensi masalah-
masalah atau kepedulian pribadi peserta didik yang muncul segera dan
dirasakan pada saat itu. Hal tersebut berkenaan dengan masalah-masalah
sosial-pribadi, karir, dan atau masalah pengembangan belajar-pendidikan.
3. Perencanaan Individual
Perencanaan individual ialah proses bantuan yang diberikan kepada
peserta didik sebagai upaya merencanakan, memonitor dan mengelola
aktivitas yang berkaitan dengan kemajuan dan kesuksesan masa depannya
berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta
pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.
Strategi implementasi dari perencanaan individual adalah dengan
cara:
a. Individual appraisal yaitu konselor sekolah membantu siswa untuk
menilai dan menafsirkan kemampuan, minat, keterampilan dan
prestasi mereka
b. Individual advisement yaitu konselor sekolah membantu siswa untuk
menggunakan informasi pribadi/sosial, akademik, karir, dan informasi
pasar tenaga kerja untuk membantu mereka merencanakan dan
menyadarkan mereka tentang pribadi, sosial, akademik, dan tujuan
karirnya
c. Transition planning yaitu konselor sekolah dan tenaga pendidikan
lainnya membantu siswa untuk melakukan transisi dari sekolah ke
kerja atau untuk pelajaran tambahan dan pelatihan
d. Follow-up yaitu konselor sekolah dan tenaga pendidikan lainnya
memberikan bantuan tindak lanjut untuk siswa serta tindak lanjut
mengumpulkan data untuk evaluasi dan perbaikan program.
Tujuan layanan perencanaan individual ini dapat juga
dirumuskan sebagai upaya untuk memfasilitasi peserta didik untuk
merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir,
dan pengembangan pribadi-sosial oleh dirinya sendiri. Isi layanan
perencanaan individual ini adalah hal-hal yang menjadi kebutuhan
peserta didik untuk memahami secara khusus tentang perkembangan
dirinya sendiri. Dengan demikian, meskipun perencanaan individual
ditujukan untuk memandu seluruh peserta didik, namun pelayanan yang
diberikan lebih bersifat individual karena didasarka atas perencanaan,
tujuan dan keputusan yang ditentukan oleh masing-masing peserta didik.
4. Dukungan Sistem
Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang
bertujuan untuk memantapkan, memelihara dan meningkatkan program
bimbingan secara menyeluruh. Layanan dukungan sistem sangat banyak
dan bervariasi, antara lain dapat berupa kegiatan pengembangan
profesional konselor; hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan
guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas; peningkatan mutu
manajemen program; peningkatan anggaran dan fasilitas, pelatihan BK
bagi para Pengawas dan Kepala Sekolah/Madrasah.
Dukungan sistem ini meliputi beberapa aspek, yaitu sebagai
berikut:
a. Pengembangan Profesi: yaitu Berkaitan dengan pengembangan
profesi, konselor dituntut untuk terus memperkaya diri dengan
pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya dengan kegiatan-
kegiatan: (a) in-service training, (b) aktif dalam kegiatan organisasi
profesi, (c) aktif dalam kegiatan ilmiah, (d) mengikuti kegiatan
seminar, workshop (lokakarya), (e) melanjutkan studi ke program
yang lebih tinggi.
b. Kegiatan Manajemen: Kegiatan manajemen ini merupakan berbagai
upaya untuk memantapkan, memelihara dan meningkatkan mutu
program Bimbingan dan Konseling melalui kegiatan-kegiatan: (a)
pengembangan program, (b) pengembangan staf, (c) pemanfaatan
sumber daya dan (d) pengembangan penataan kebijakan.
c. Riset dan Pengembangan: Kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh
konselor misalnya penelitian, membuat karya tulis, mengikuti
kegiatan peningkatan profesi atau organisasi profesi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program bimbingan dan konseling di sekolah ialah
sejumlah kegiatan bimbingan dan konseling yang
direncanakan oleh sekolah, dan dilaksanakan dalam jangka
waktu tertentu.
Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu konseli agar dapat
mencapai tugas-tugas perkembangannya. Sedangkan tujuan program
bimbingan dan konseling disekolah terdiri dari: tujuan umum
dan tujuan khusus.
Struktur program bimbingan dan konseling di sekolah
diklasifikasikan ke dalam empat komponen layanan, yaitu:
Pelayanan Dasar, Pelayanan Responsif, Perencanaan
Individual dan Dukungan Sistem.
Implementasi program bimbingan dan konseling untuk masing-masing
jenjang pendidikan dapat dirumuskan sesuai dengan karakteristiknya, yaitu:
1. Program Bimbingan di TK (Taman Kanak-kanak)
2. Program Bimbingan di SD (Sekolah Dasar)
3. Program Bimbingan di SMP (Sekolah Menengah Pertama)
4. Program Bimbingan di SMA (Sekolah Menengah Atas) dan
5. Program Bimbingan di Perguruan Tinggi (PT)
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books?
id=B8cfnF69lOEC&pg=PA89&dq=struktur+program+bimbingan+konseling&hl=
en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=struktur%20program%20bimbingan
%20konseling&f=false
http://ente-go.blogspot.co.id/2013/07/manajemen-bimbingan-dan-konseling
di_3.html
http://benczad94.weebly.com/komponen-struktur-program-bimbingan-dan-
konseling-di-sekolah.html