ISI
RUANGAN PRODUKSI STERIL
Ruangan produksi steril adalah tempat yang disiapkan secara khusus dari bahan-bahan dan
tata bentuk yang harus sesuai dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Ruangan ini
dipersiapkan untuk produksi obat steril, sehingga harus mempunyai syarat khusus. Obat atau
bahan obat yang akan diproduksi harus mempunyai kepastian bahwa obat tidak
terkontaminasi (pure).
Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat hendaklah memiliki desain, konstruksi dan
letak yang memadai, serta disesuaikn kondisinya dan dirawat dengan baik untuk
memudahkan pelaksanaan operasi yang benar. Tata letak dan desain ruangan harus dibuat
sedemikian rupa untuk memperkecil resiko terjadinya kekeliruan, pencemaran-silang dan
kesalahan lain, dan memudahkan pembersihan , sanitasi dan perawatan yang efektif untuk
menghindari pencemaran silang, penumpukan debu atau kotoran, dan dampak lain yang dapat
menurunkan mutu obat.
Menurut CPOB, ruangan steril dikategorikan ruang kelas I dan II atau sering disebut white
area, yang harus memenuhi syarat jumlah partikel dan mikroba. Kelas I sebenarnya berada
dalam ruangan kelas II, tetapi ruang kelas I memiliki alat LAF (Laminar Air Flow), yaitu alat
yang menjamin ruangan dalam kondisi steril dan bias dipakai untuk pembuatan secara
aseptik.
Sebaliknya, ruangan produksi steril harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Bebas mikroorganisme aktif
Untuk mendapatkannya, udara yang ada di dalam ruangan disaring dengan HEPA filter agar
mendapatkan udara yang bebas mikroorganisme dan partikel.
Ada batasan kontaminasi dengan partikel
Tekanan positif, yakni tekanan udara di dalam ruangan lebih besar daripada udara di luar,
sehingga udara di dalam mengalir ke luar (udara di luar yang lebih kotor tidak dapat masuk
ke dalam ruangan yang lebih bersih)
Minimal terbagi atas tiga area, yaitu area kotor (black area), intermediate area (grey area),
dan area bersih (white area)
Tata letak ruang hendaklah dikaji sejak tahap perencanaan konstruksi bangunan demi
keefektifan semua kegiatan, kelancaran arus kerja, komunikasi, dan pengawasan serta untuk
menghindari ketidakteraturan. Tata letak ruang dalam area produksi yang harus dipenuhi
antara lain :
1. Untuk pengolahan produk yang mengandung bahan yang menimbulkan sensitisasi tinggi, disediakan
fasilitas tersendiri untuk masing-masing produk. Udara yang dikeluarkan dari fasilitas itu dilewatkan
atau melalui suatu sistem yang sesuai sebelum dilepaskan ke atmosfer.
2. Luas area kerja produksi minimal 2 kali luas yang diperlukan untuk penempatan peralatan (termasuk
wadah yang diperlukan untuk suatu kegiatan) ditambah luas area untuk keperluan pembersihan dan
perawatan mesin oleh operator produksi dan/atau teknisi.
3. Permukaan lantai, dinding, langit-langit dan pintu hendaklah :
Kedap air
Tidak terdapat sambungan untuk mengurangi pelepasan atau pengumpulan partikel.
Tidak merupakan media pertumbuhan mikroba.
Mudah dibersihkan, serta tahan terhadap proses pembersihan, bahan pembersih dan disinfektan yang
digunakan berulangkali dengan memperhatikan faktor kepadatan, porositas, tekstur, dan sifat
elektrostatis
Area produksi hendaknya memperhatikan
beberapa hal, antara lain :
Petugas yang akan bekerja di dalam ruangan produksi steril harus mengganti baju dan
membersihkan diri menggunakan cairan antiseptik di dalam ruangan clean changing area dan
dibilas dengan udara steril, sehingga diharapkan petugas bebas dari kotoran dan
mikroorganisme.
Petugas yang akan bekerja di dalam ruangan produksi steril saat masuk ke rumah changing
area, harus mengganti baju dan sepatu serta memakai topi dan kacamata steril yang telah
tersedia. Setelah itu, dia baru masuk ke ruangan clean filling room atau ruangan preparation
area.
Laminair airflow merupakan tempat bekerja secara aseptic, untuk tes sterilitas, aseptic
dispensing, dan i.v. mixture (pencampuran obat suntik). Tekanan yang ada di dalam ruangan
laminair airflow dibuat menjadi tekanan negatif. Artinya, aliran udara yang ada mengalir
kembali kedalam ruangan laminair airflow.
Penyebab kontaminasinya adalah :
Udara yang masuk ke ruangan, baik dara dai dalam maupun dari luar.
Hasil-hasil produksi yang ada di ruangan
Oleh karena itu, control kualitas diperlukan untuk :
1. Control udara
Dengan menggunakan HEPA filter, bila berasap menggunakan smoke detector.
2. Temperature dan humidity
Target temperature 20°C dan relative humidity 35-45% dengan tekanan positif.