Anda di halaman 1dari 7

SIMULASI ALIRAN DAN PRESSURE DROP PADA PIPA S MENGGUNAKAN

COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

Abstrak
Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk memindahkan fluida, baik
cair, gas, maupun campuran cair dan gas dari suatu tempat ketempat yang lain, pipa memiliki
berbagai ukuran dan bentuk penampang. Percabangan pipa banyak digunakan dalam sistem
perpipaan di industri, pertambangan, dan distribusi air minum. Penurunan tekanan (Pressure drop)
di dalam pipa sangat penting untuk diketahui guna merancang sistem perpipaan dan akan
disimulasikan mengunakan Computational Fluid Dynamics (CFD). Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh belokan pipa terhadap penurunan tekanan dan laju alir. Penelitian ini
menggunakan Software Autodesk Inventor 2016 dan ANSYS Fluent 19.1 untuk memodelkan
penurunan tekanan dan laju alir pada pipa S. Penelitian ini dilakukan dengan diameter dalam pipa
400 mm dan laju alir 20 m/s. Hasil yang diperoleh yaitu tekanan tertinggi pada 9.60 x 10 5 Pa,
tekanan terendah pada -2.60 x 105 Pa, selisih penurunan tekanan (∆P) yaitu 122 x 104 Pa. Selisih
laju alir yang diperoleh yaitu sebesar 1239,91 m/s.

Kata kunci: Pressure drop, pipa S, Computional Fluid Dynamics (CFD).

Abstarct
The piping system is a system that is widely used to move fluids, both liquid,gas, and liquid mixture
and gas from somewhere to local, pipes have various sizes and cross section. Pipe branching is
widely used in piping systems in industrial, mining and distribution of drinking water. Pressure drop
in the pipe is very important to know to design the piping system and will be simulated using
Computational Fluid Dynamics (CFD). This research aims to test the effect of pipe turn on the
pressure and flow rate. This research used Software Autodesk Inventor 2016 and ANSYS Fluent
19.1 to model the pressure and flow rate in the pipeline. This research was conducted with a
diameter in the 400 mm pipe and the 20 m/s flow rate. The result obtained is the highest pressure
on 9.60 x 105 Pa, lowest pressure of - 2.60 x 105 Pa, the difference in pressure drops 122 x 104 Pa.
The flow rate difference obtained is equal 1239,91 m/s.

Key words: Pressure drop, pipe S, Computational Fluid Dynamics (CFD).


1. PENDAHULUAN
Indonesia dikategorikan sebagai salah satu negara industri, dapat dikatakan
demikian karena saat ini segala barang-barang kebutuhan sehari-hari masyarakat
bergantung kepada hasil industri. Untuk itu sistem perpipaan sangatlah dibutuhkan pada
industri – industri tersebut.
Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk
memindahkan fluida, baik cair, gas, maupun campuran cair dan gas dari suatu tempat
ketempat yang lain, pipa memiliki berbagai ukuran dan bentuk penampang. Sistem
perpipaan dapat ditemukan hampir pada semua jenis industri, baik di industri yang
membutuhkan saluran pipa untuk mengalirkan fluida, di perusahaan air minum, dan
industri perminyakan (Listyadi, 2016).
Pipa merupakan alat transportasi fluida yang murah. Pipa memiliki berbagai
ukuran dan bentuk penampang salah satunya yaitu pipa berbentuk S (Setiawan).
Dalam dunia industri, penurunan tekanan (pressure drop) sangat penting untuk
diketahui guna merancang sistem perpipaan. Pada belokan pipa terjadi penurunan
tekanan (pressure drop) yang lebih besar daripada pipa lurus untuk panjang yang sama.
Semakin besar ∆p atau meningkatnya pressure drop tersebut dapat menyebabkan energi
yang dibutuhkan untuk mengalirkan fluida juga meningkat. Penurunan tekanan yang
terlalu besar dapat menyebabkan terjadinya kavitasi dan getaran pada instalasi pipa.
Salah satu cara untuk mengurangi vortex akibat adanya katup, belokan atau akibat
sambungan pipa adalah dengan pemasangan suatu flow conditioner (alat pengkondisi
aliran) berupa suatu pelat perforasi. Terkait dengan fluida, viskositas mempunyai peranan
yang penting (Pratikto, 2000).
Bila fluida mengalir melalui suatu pipa dan tekanan fluida diukur pada dua tempat
sepanjang pipa, akan dijumpai kenyataan bahwa tekanan berkurang dalam aliran fluida.
Penurunan tekanan ini disebabkan karena gesekan fluida pada dinding pipa (Nurcholis,
2008).
Hal-hal yang mempengaruhi pressure drop antara lain adalah faktor friksi,
panjang pipa, kecepatan alir fluida, diameter pipa dan juga seberapa besar pengaruh
diameter terhadap koefisien kerugian pada percabangan pipa. Penurunan tekanan terjadi
akibat adanya turbulensi aliran yang akan menimbulkan gesekan besar pada dinding
pipa sehingga akan menimbulkan head losses yang besar. Penurunan tekanan adalah
hasil dari gaya gesek pada fluida seperti yang mengalir pada tabung. Penurunan
tekanan dalam pipa sangat penting untuk diketahui guna merancang sistem perpipaan.
Secara matematis pressure drop pada pipa horizontal adalah ditunjukkan dalam
persamaan 1.1 berikut:
Δp = ρ. g. Δh (1.1)
Dimana: Δp= pressure drop (N/m), ρ = massa jenis fluida (kg/m3), g = gravitasi (m/s2),
Δh= selisih ketinggian pada manometer(m)
Untuk menghitung perbedaan tekanan antara sisi masuk pipa dan sisi keluar pipa
sering kali menggunakan rumus Bernoulli seperti persamaan 1.2 berikut ini:
𝑃𝐴 𝑣𝑎2 𝑃𝐵 𝑣𝑏 2 𝐿 𝑣𝑏 2
+ + ZA = + + ZB+ f + (1.2)
𝜌𝑔 2𝑔 𝜌𝑔 2𝑔 𝐷 2𝑔
Dalam rumus di atas, tekanan di sisi masuk pipa disimbolkan denga subscript A
dan tekanan di sisi keluar pipa disimbolkan dengan subscript B. Penurunan tekanan
aliran untuk berbagai kondisi aliran dijelaskan sebagai berikut: Untuk aliran dalam pipa
berdiameter seragam dan tidak terdapat beda ketinggian (Sepfitrah, 2013).
Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan pressure drop dan kecepatan
aliran pada pipa S menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD). Computational
Fluid Dynamics (CFD) adalah adalah suatu cabang dinamika fluida yang menggunakan
metode numerik dan algoritma untuk memecahkan dan menganalisa masalah-masalah
yang melibatkan aliran fluida.
2. Metodologi Penelitian
Aplikasi yang digunakan
Aplikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah perangkat lunak
komersil ANSYS FLUENT 19.1 dan AUTODESK INVENTOR PROFESIONAL 2016.

Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel
bebas, variabel tetap dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah laju alir 20 m/s, Material terdiri dari water dan aluminium, variabel tetap yaitu
geometri pipa dengan diameter dalam pipa 400 milimeter, serta jumlah belokan terdiri
dari dua belokan, variabel terikat adalah penurunan tekanan (pressure drop) dan
kecepatan aliran fluida.

Alur Penelitian
Alur proses pembuatan pipa berbentuk S dimulai dari tahap pembentukan
geometri hingga penentuan kondisi batas, tahap ini juga disebut preprosessor. Kemudian
dilanjutkan dengan mengimport geometri pipa ke fluent, untuk eksekusi, perlakuan pada
fluent ini merupakan tahap prosessor dan postprosessor (dapat dilihat pada gambar 2).
Secara keseluruhan proses simulasi untuk penelitian ini memiliki beberapa tahapan yang
sebelumnya dimulai dari pembentukan geometri dapat dilihat pada diagram alir prosedur
simulasi pada Gambar 1 dan Gambar 2 berikut ini:

Gambar 1 Alur Penelitian Penggambaran Geometri (Pre-Processor)


Gambar 2 Bagan Alir Ansys Fluent (Processor dan Postprocessor).

3. Hasil dan Pembahasan


Untuk mengetahui hal tersebut maka perlu dilakukan simulasi dengan
menggunakan software ANSYS 19.1, perubahan dari variabel-variabel berpengaruh
terhadap tekanan yang akan dilakukan menggunakan CFD, karena dalam modeling
perubahan bentuk geometri dan laju alir lebih mudah dilakukan

Analisa Profil Aliran Fluida dan Penurunan Tekanan (Pressure drop) dengan
metode simulasi ANSYS 19.1
Gambar 3 menggambarkan bentuk dari pipa berbentuk S dengan diameter dalam
400 mm. Penggambaran model dilakukan menggunakan software autodesk inventor
2016.
Gambar 3 Pipa berbentuk S
Selanjutnya ditandai inlet, outlet dan body, kemudian masuk ketahap meshing untuk
pengecekan geometri dari pipa s. Hasil mesh dapat dilihat pada gambar 4, dan bisa
disimpulkan mesh yang dilakukan berhasil, ini ditandai dengan warna geometri pipa S
berubah menjadi hitam.

Gambar 4 Hasil Meshing

Selanjutnya dilakukan iterasi untuk mengecek apakah pipa convergen atau tidak. Hasil
dari pengecekan iterasi dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini. Dari gambar 5
didapatkan bahwa iterasi mencapai convergen yaitu pada iterasi ke 852.

Gambar 5 Hasil Iterasi


ANALISA KECEPATAN ALIRAN PADA PIPA S
Pada gambar 6 dapat dilihat kecepatan aliran fluida yang menunjukkan bahwa terjadi
penyebaran kecepatan laju alir dengan ditandai perubahan yaitu warna merah, warna
kuning, hijau, biru, dan biru tua. Warna biru tua menunjukkan laju alir terendah,
sedangkan warna merah menunjukkan laju alir tertinggi. Adapun selisih dari kecepatan
alirannya yaitu 1239,91 m/s.

Gambar 6 contour kecepatan aliran

ANALISA KONTUR PRESSURE DROP PADA PIPA S

Gambar 6 contour pressure

Gambar 7 contour of mesh

Pada gambar 7 menunjukkan terjadinya perbedaan tekanan, perbedaan ini ditunjukkan


dengan perubahan warna pada kontur pipa. Dapat dilihat pada gambar 7 bahwa warna
merah menunjukkan tekanan tertinggi yaitu pada 9.60 x 105 Pa, sedangkan warna biru
menunjukkan tekanan terendah yaitu pada -2.60 x 105 Pa. Tekanan tertinggi diperoleh
dari inlet dan tekanan terendah didapat dari outlet, ini dikarenakan pada bagian inlet tidak
melewati belokan sehingga tidak terjadinya penurunan tekanan. Pada belokan pipa terjadi
penurunan tekanan (pressure drop) yang lebih besar daripada pipa lurus untuk panjang yang
sama. Selisih penurunan tekanan yang didapat yaitu sebesar 122 x 10 4 Pa.

4. Kesimpulan dan saran


Kesimpulan
Dari data hasil penelitian, tekanan maksimum yaitu pada 9.60 x 10 5 Pa,
sedangkan tekanan minimum pada -2.60 x 105 Pa. Selisih tekanan yang didapat yaitu
sebesar 122 x 104 Pa. Selisih untuk kecepatan aliran yang didapat yaitu sebesar 1239,91
m/s.
Saran
Adapun saran untuk penelitian selanjutnya adalah penelitian ini dapat dilanjutkan
dengan memvariasikan laju alir, ukuran pipa, jenis material seperti air, oil.

Daftar Pustaka

Listyadi, Digdo. (2016). Karekteristik Aliran Fluida pada Lengkungan S (Dua Elbow 90 ◦)
Dengan Variasi Jarak Antara Elbow dan Arah Keluaran. Jurnal ISSN: 2528-6382,
Vol 01 No. 01: 51-56.

Nurcholis, Lutfi. (2008). Perhitungan Laju Aliran Fluida Pada Jaringan Pipa. Jurnal ISSN:
1693-3451, Vol 7: 19-31.

Pratikto. (2010). Penurunan Kerugian Head Pada belokan pipa dengan peletakan Tube
Bundle. Jurnal Teknik Mesin, Vol 12 No. 1: 51–57.

Sepfitrah. (2013). Analisa pressure drop pada instalasi pipa alat uji rugi-rugi aliran
mengunakan cfd fluent 6.0. Jurnal APTEK, Vol 5 No. 1: 45–56.

Setiawan, Irawan, dkk. Analisa Aliran Fluida Pada Pipa Spiral Dengan Variasi Diameter
Menggunakan Metode Computational Fluid Dinamics (CFD). 1-16.

Anda mungkin juga menyukai