Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengelolaan lingkungan terkait antara hubungan faktor abiotik, biotik dan sosial
budaya pada lokasi tertentu, hal ini berkaitan dengan kawasan bentanglahan yang
mencakup pada sistem ekologi dan ekosistem lokasi tersebut. Dalam pengelolaan
lingkungan hidup bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi
setiap warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam perkembangannya kebijakan-kebijakan pemerintah dalam pengelolaan


lingkungan hidup tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup. Dinamika
dalam pengelolaan lingkungan mengalami perkembangan secara signifikan dari
waktu ke waktu sehingga UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan
hidup dilakukan pembaharuan menjadi UU RI Nomor 32 Tahun 2009. Hal ini
diperlukan untuk lebih menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan
terhadap hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat
sebagai bagian dari perlindungan terhadap keseluruhan ekosistem. Kepastian hukum
menjadi portal dalam pengelolaan lingkungan untuk proses kegiatan pencegahan
(preventif) dan sanksi administratif dalam pencemaran dan Perusakan lingkungan
hidup (Hardjasoemantri 1999).

Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh proses interaksi komponen lingkungan


yaitu abiotik, biotik dan sosial, ekonomi serta budaya. Apabila ditinjau dari aspek
sosial, ekonomi dan budaya. Suatu pemerintahan dalam proses perkembangannya dari
Negara berkembang menuju Negara maju berorientasi pada Economic Development,
kecenderungan perkembangan ini terhadap explotitative models sehingga
permasalahan yang muncul adalah penurunan kualitas lingkungan (Sustainable

1
Environment). Perkembangan ini akan diikuti oleh Population Development, pada
tahun 2000 Persatuan Bangsa-Bangsa (United Nations) berinisiasi untuk melindungi
dan mengatur mengenai Population Development dengan sebuah program ideologi
yang disebut The Millennium Development Goals (MDGs). Tujuan program ini untuk
mengurangi ketimpangan di negara berkembang dari berbagai aspek seperti
pendidikan, pendapatan, kemiskinan, kesehatan, dll). Program ini disepakati pada
tahun 2000 sampai akhir periode 2015.
Perkembangan konsep Economic Development dan Population Development ini
berujung kepada permasalahan lingkungan hidup, hal ini berkaitan dengan daya
tampung (caring capacity) dan daya dukung (supporting capacity) lingkungan dari
aktivitas manusia. Sehingga konsep Envinroment Development menjadi isu global
yang menjadi perhatian oleh negara-negara di dunia. Pada tahun 2012, pertemuan The
Rio+20 Summit membahas mengenai environment sustainability sebagai evaluasi dari
konsep The Millennium Development Goals (MDGs) yang akan berakhir dan
dievaluasi pada tahun 2015. Konsep yang akan dikembangkan masa periode 2015
sampai tahun 2030 adalah Sustainable Development Goals (SDGs).

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai pendekatan untuk
mempelajari proses perkembangan isu global mengenai terhadap pengelolaan
lingkungan yang berakitan dengan komponen lingkungan yaitu faktor abiotik, biotik
dan sosial - ekonomi - budaya.

2
BAB II
TINJAUAN LITERATUR

2.1. Konsep Sustainable Development


Konsep pembangunan yang berkelanjutan yang telah disepakati pada tahun 1987
oleh The Brundtland Comission of The United Nations. Berikut ini definisi dari
pembangunan yang berkelanjutan.
“Sustainable Development is development thats meets the needs of the present
without compromising the ability of future generations to meet their own needs”
Dalam pengertian di atas memaparkan bahwa pembangunan yang berasaskan
kelestarian dimana memenuhi kebutuhan saat ini tanpa berdampak terhadap
kebutuhan dimasa akan datang.

Rockstrom (2009) dalam Griggs (2012) menyatakan bahwa pembangunan yang


berkelanjutan memiliki 6 aspek yang perlu dicapai dalam dunia global antara lain:
thriving lives and livehoods (kehidupan yang sehat dan layak), sustainable food
security (keamanan dan ketahanan pangan), secure sustainable water (sumber air
bersih), universal clean energy (energi yang aman), healthty and productive
ecosystems (ekosistem yang produktif dan sehat), governance for sustainable
Societies (kebijakan yang berpihak terhadap komunitas).

2.2. Perubahan Iklim Global (Climate Change)


The United Nations Environment Programme dalam upaya mitigasi terhadap
perubahan iklim melalui The Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) dan
The World Meteorogical Organization. Berdasarkan hasil penelitian dan penilaian
(assessment on measures to mitigation climate change) menyatakan bahwa
peningkatan emisi karbon CO2 yang secara global diakibatkan oleh pertumbuhan
ekonomi dan populasi. emisi karbon CO2 yang berasal dari bahan bakar fosil dan
kegiatan industri menyumbang sebanyak 78% dari total gas rumah kaca (GHG)
(Greenhouse Gas) (Fjord 2014). Sedangkan peningkatan dari aktivitas manusia

3
(anthopogenic) terjadi secara signifikan antara tahun 2000- 2010, peningkatan
tersebut berasal dari Energy supply (47%), Industri (30%), transportasi (11%) dan
bangunan (3%). Akibat peningkatan gas rumah kaca tersebut suhu rata-rata bumi
meningkat 2O C dan akan diperkirakan akan terus meningkat bila tidak dilakukan
mitigasi menjadi 3,7O C-4,8O C pada tahan 2100.

4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Profil Sustainable Development
The Millennium Development Goals (MDGs) merupakan agenda program
International yang telah berjalan selama 15 tahun yang telah disepakati oleh negara-
negara anggota PBB (United Nations) dan akan berakhir pada tahun 2015. Berikut ini
Gambar 3.1. mengenai fokus materi/kajian MDGs sebagai program International
yang dimulai sejak tahun 2000 sampai pada tahun 2015 .

The Millenium Development Goals (MDGs)

1. Eradicate extreme poverty and hunger

2. Achieve universal primary education

3. Promote gender equality and empower women

4. Reduce child mortality

5. Improve maternal health

6. Combating HIV/AIDS, malaria, and other diseases

7. Ensure enviromental sustainability

8. Develop a global partnership for development

Gambar 3.1. Fokus materi/kajian MDGs sebagai program International.


Pada tahun 1992 dalam pertemuan The Earth Summit di Rio de Janeiro Brazil
dan dilanjutkan pada tahun 2012 pada pertemuan The Rio+20 yang membahas dan
mengevaluasi perkembangan MDGs sehingga terfokuskan terhadap permasalahan isu
lingkungan global sehingga terbentuk konsep The Sustainable Development Goals
(SDGs). Berikut ini Gambar 3.2. mengenai konsep SDGs sebagai program
International pengganti MDGs pada akhir tahun 2015.

5
Gambar 3.2. Konsep Sustainable Development.

Berdasarkan hasil dari pertemuan The Rio+20, negara anggota United Nations.
Total 30 anggota OWP (Open Working Group) telah diberikan mandat dalam
pertemuan the Rio+20 Outcome Document untuk menyiapkan proposal dalam rangka
pengembangan program SDGs yang pengembangnya berdasarkan tiga komponen
dimensi dalam pembangunan berkelanjutan (social, environmental, economic) dalam
keseimbangan arah perkembangnya.
Laporan hasil kajian dari anggota OWP (Open Working Group) akan dibahas
pada pertemuan yang ke 68 (the 68th session of the Assembly) pada Bulan September
2013 sampai September 2014 untuk pertimbangan dan keputusannya. The OWG uses
a constituency based system of representation, which means that most of the seats in
the working group are shared by several Countries. Berikut ini Gambar 3.3.
mengenai agenda/isu yang akan dibahas dalam menyusun konsep SDGs sebagai
program International pengganti MDGs pada akhir tahun 2015.

6
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil review mengenai program International (United Nations) The
Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan dideklarasikan pada akhir tahun
2015, maka dapat disimpulkan bahwa:
(1). Perubahan konsep dan fokus isu yang mendasar secara signifikan terhadap isu-
isu permasalahan lingkungan.;

(2). Perkembangan pembangunan menjadi siklus yaitu Economic Development -


Population Development - Environment Development.

4.2 Saran
Berdasarkan hasil review mengenai program International (United Nations) The
Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan dideklarasikan pada akhir tahun
2015, maka saran dari penulis ialah;
(1). Kepentingan lingkungan menjadi prioritas dibandingkan kepentingan sebagian
negara anggota (United Nations) sehingga perlu ditekankan bahwa keberhasilan
pengelolaan lingkungan akan mencapai dari The Sustainable Development Goals
(SDGs).

(2). Kegagalan pencapaian tujuan dari The Sustainable Development Goals (SDGs)
akan mempercepat bencana global, sehingga keterlibatan antar anggota dituntut
konsistensinya dalam pencapaian Environment Development.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Infographic: Sustainable Development Goals for Beginners (A Breif


Overview of The road to The new Sustainable Development Goals.
https://www.ihdp.unu.edu/file/get/11308 [20 Juni 2017].
Barry, E. 2014. Post-Rio to Post-2015 Think Piece Sustainable Development Goals
(SDGs). Geneva: Sustainable World Initiative.
http://www.unep.org/civilsociety/Portals/24105/documents/NY%20consultation/
SDGs%20thinkpiece.pdf [20 Juni 2017].
Evans, K. 2014. Annual Investment of US $30 billion in Tropical Forest
Conservation cam support and Sustainable Economic Growth. Geneva: United
Nations Environment Programme. http://www.unep.org/Newcentre.
Default.aspx. [20 Juni 2017].
Fjord,A. 2014. IPPC Pressent assesment on Measures to mitigate climate Changde.
Greenland Credit: New York. http://www.unep.org/Newcentre. Default.aspx. [20
Mei 2014].
Griggs, D. 2013. From MDGs to SDGs: Key challenges and opportunities. Jerman:
Monash Sustainability Institute.
http://sustainabledevelopment.un.org/content/documents/3490griggs.pdf [20 Juni
2017].
Hardjasoemantri, K. 1999. Hukum Tata Lingkungan, Edisi Ketujuh. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Loewe, M. 2012. Post 2015: How to Reconcile the Millennium Development Goals
(MDGs) and the Sustainable Development Goals (SDGs). Jerman: German
Development Institute. http://post2015.files.wordpress.com/2013/01/loewe-
2012-post-2015-mdgs-and-sdgs-english. [20 Juni 2017].
Sachs, J, D. 2013. High stakes at the UN on Sustainable Development Goals. New
York: Columbia University. http://www.thelancet.comjeffsachs.org/wp-

8
content/uploads/2013/09/Lancet_High-Stakes-at-UN-on-SDGs.pdf [20 Juni
2017].
United Nations. 2013. Sustainable Develoment Knowledge Paltform.
http://sustainabledevelopment.un.org/index.php?menu [20 Juni 2017].

Anda mungkin juga menyukai