Anda di halaman 1dari 7

8

BAB II
PERENCANAAN MERCU BENDUNG
(Bentuk Mercu Bendung)

II.1 Bentuk Mercu Ogee


Bendung dengan mercu Ogee, adalah bendung dengan bentuk mercu yang mengikuti
bentuk kelopak bawah aliran melalui ambang tajam, seperti yang telah dibahas terdahulu.
Bentuk mercu tersebut didisain pada kondisi terjadi debit banjir rencana, sehingga pada waktu
terjadi banjir tersebut tidak terjadi tekanan negatip pada mercu bendung. Tapi pada debit yang
lebih kecil, mercu akan mengalami tekanan dari aliran air berupa tekanan positif atau tekanan
kebawah. Untuk merencanakan permukaan mercu Ogee bagian hilir, U.S.Army Corps of
Engineer telah mengembangkan persamaan berikut :

n
Y 1  X 
  
Hd K  H d 

dimana X dan Y merupakan koordinat-koordinat permukaan hilir, sedangkan Hd adalah


tinggi muka air diatas mercu ( tidak termasuk V2/2g). K dan n adalah parameter-parameter
yang besarnya tergantung pada kondisi permukaan hulu. Besarnya harga-harga K dan adalah
seperti pada daftar berikut ini.
Dafta 4.2. Nilai K dan n berdasarkan kemiringan permukaan hulu
Kemiringan permukaan hulu K n
vertikal 2,000 1,850
3 : 1 1,936 1,836
3 : 2 1,939 1,810
1 : 1 1,873 1,776
Namun antara permukaan hulu dengan lengkung mercu menurut rumus tersebut, masih ada
lengkung peralihan berupa lengkung dengan satu atau dua jari-jari. Ketentuan jari-jari
tersebut menurut US Army Corps of Engineer dan dengan menggunakan harga-harga K dan n
dari daftar tersebut didapat bentuk mercu seperti pada gambar berikut ini.
8

Perlu diperhatikan bahwa bentuk mercu Ogee ini tergantung pada kemiringan permukaan
hulunya, sehingga pada kondisi sungai yang banyak membawa endapan bentuk ini tidak dapat
digunakan karena bentuk permukaan hulunya akan selalu berubah tergantung pada banyaknya
endapan dibagian hulunya. Kalau duhulu bendung dipenuhi oleh nedapan, maka kemiringan
permukaan hulunya adalah horisontal, dan kondisi ini tidak tercakup dalam daftar diatas.
Karenanya sebaiknya bentuk mercu ini hanya digunakan pada waduk atau sungai yang tidak
mengandung endapan.

II.2 Besarnya debit yang dapat dialirkan.


Besarnya debit yang dapat dialirkan oleh mercu Ogee ini dapat dihitung menurut rumus
sebagai berikut :

1,5
QC d .2/3. 2/3.g .b.H1

dimana :
Q = Debit, m3/detik. H1 = Tinggi energi diatas ambang, m.

Cd = Koeffisien debit ( = C0 . C1 . C2 ) b = Lebar mercu, m.

g = percepatan gravitasi 9,8 m/dt2 .


8

Besarnya C0 menurut Direktorat Irigasi adalah konstan yaitu 1,50. Sedangkan nilai C1
merupakan faktor koreksi yang besarnya tergantung dari besarnya p/Hd dan H1/Hd . Besarnya
nilai C1 dapat diambil dari grafik berikut ini.

Grafik faktor koreksi C1.

Besarnya koeffisien C2 dapat diambil dari grafik 4.8 yang telah dsampaikan dalam
pembahasan mengenai mercu bulat terdahulu.

Untuk aliran yang tenggelam, maka besarnya debit yang dihitung berdasar rumus diatas harus
dikalikan dengan faktor f yang besarnya tergantung pada besarnya H2 /H1 dan p2 /H1.
Besarnya faktor f pada berbagai nilai H2 /H1 dan p2 /H1 adalah seperti pada grafik 4.19 berikut
ini.
8

Grafik besarnya faktor f.

II.3 PENENTUAN LEBAR MERCU.


Dalam perencanaan bendung, umumnya yang diketahui terlebih dahulu adalah
besarnya debit banjir, penampang sungai serta peta situasi. Ada dua cara yang umum
dilakukan untuk merencanakan :

a. Menentukan lebar total bendung terlebih dahulu.


b. Menentukan muka air banjir terlebih dahulu.
Kalau kita memilih menentukan lebar total bendung terlebih dahulu berdasar lebar sungai
yang ada, maka pada akhir perhitungan akan didapat tingginya muka air banjir.
8

Ketinggian muka air banjir ini harus dibandingkan dengan situasi dihulu bendung, Jangan
sampai terjadi penggenangan permukiman misalnya. Kalau ketinggian muka air terlalu tinggi,
maka lebar total bendung harus diperlebar. Kalau tidak mungkin diperlebar, maka
kemungkinannya adalah menggunakan bendung gerak. Tapi kalau muka air banjir masih
terlalu rendah, lebar total bendung dapat diperkecil untuk menghemat biaya pembangunan
bendung. Namun kesulitannya dalam menentukan besarnya koeffisen debit, yang baik pada
mercu bulat maupun pada mercu Ogee, besarnya koeffisien debit tergantung dari besarnya
ketinggian muka air hulu.

Karena itu sebaiknya digunakan cara kedua dengan menentukan terlebih dahulu adalah
ketinggian muka air banjir, dengan memperhitungkan ketinggian permukiman, sawah dihulu
bendung dsb, maka yang didapat pada akhir perhitungan adalah lebar total bendung yang
diperlukan. Lebar total ini dibandingkan dengan lebar sungai yang ada. Kalau lebar total ini
lebih besar dari 1,2 lebar sungai, maka lebar total bendung harus dikurangi, dengan
menaikkan muka air banjir. Kalau kenaikan ini tidak mungkin, maka pemecahannya adalah
dengan bendung gerak. Tapi kalau lebar bendung total bendung yang diperlukan terlalu kecil,
maka muka air banjir diturunkan agar didapat lebar total bendung yang lebih lebar.

II.4 CONTOH PERHITUNGAN BENTUK MERCU OGEE


Dalam contoh perhitungan berikut ini, akan dicoba digunakan mercu Ogee.

Diketahui data-data sebagai berikut :

a. Debit banjir rencana = 20 m3/detik.

b. Lebar sungai = 10 meter.


c. Ketinggian mercu = + 52,573 meter.
d. Ketinggian dasar sungai = + 45,963 meter.
e. Ketinggian muka air banjir = + 54,573 meter.
f. Lebar mercu = 1,2 x B
= 1,2 x 10
= 12 m
g. Kp dan Ka = 0,01 dan 0,1
8

 Menghitung Lebar Efektif


Besarnya kecepatan hampiran V1 merupakan kecepatan pada sungai dihulu bendung.
Besarnya V1 ini dapat dihitung menurut rumus :

Q 20661
V1 = { B .( p + Hd ) }= = 0,232 m/dt
{ 10 .(6,61 + 2 )}

V12 0,232²
Sehingga Ha = 2 .g = = 0,003 meter.
2 .9,8

Dan besarnya H1 = Hd + Ha = 2 + 0,003 = 2,003 meter.


Co = menurut direktorat irigasi adalah konstan 1,5
𝐻1
C1 = merupakan factor koreksi dari besarnya P/Hd = 0,72 dan 𝐻𝑑 = 1,00 . Berdasarkan grafik

maka di dapat C1 = 0,99


𝑝
C2 = merupakan factor koreksi untuk permukaan hulu bendung 1 : 1. Sedangkan 𝐻1 = 0,70 .

berdasarkan grafik maka didapat C2 = 0,99


Cd = Co . C1 . C2
= 1,5 . 0,99 . 0,99 = 1,47

 Lebar efektif
2 2
Q = Cd . 3 √3 . 𝑔 . 𝑏 . 𝐻11,5

2 2
Q = 1,47 . 3 √3 . 9,8 . 𝑏 . 2,0031,5
20
b = 1,47 . 2 2
√ .9,8 .𝑏 .2,0171,5
3 3

= 2,83 m

 Lebar total bendung

Beff = B - 2 ( n Kp + Ka ) H1 - b - 0,2 pb
B = Beff + 2 ( n Kp + Ka ) H1 + b + 0,2 pb
= 2,83 + 2 ( 1 . 0,01 + 0,1 ) 3,50 + 2,017 + 1 + 0,2 . 1
= 6,261 meter = 6 meter.
8

 Ternyata dengan mercu ogee lebih memenuhi karena


B’ < 1,2 . lebar sungai
B’ < 1,2 . 10 m
B’ < 12
 Maka untuk kemungkinan ini muka air banjir dapat di turunkan.

 Untuk bentuk mercu ogee, karena menggunakan permukaan hulu bendung 1 : 1maka
persamaannya adalah sebagai berikut :

X1,776 = 1,873 Hd0,776 Y.


Dengan memasukkan Hd = 2 meter didapat :
X1,776 = 1,873 . 20,776 Y.
X1,776 = 3,207.Y.
Y = 0,312. X1,776

Dengan memasukkan berbagai nilai X, didapat nilai Y sebagai berikut :

X 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2
Y 0.005 0.017 0.036 0.061 0.091 0.125 0.165 0.209 0.258 0.312 0.369 0.431

X 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2 2.1 2.2 2.3 2.4
Y 0.497 0.567 0.641 0.718 0.800 0.886 0.886 1.068 1.165 1.265 1.369 1.477

X 2.5 2.6 2.7 2.8


Y 1.588 1.702 1.802 01.942
Dihulu mercu untuk kemiringan permukaan hulu 1 : 1, terdapat lengkung mercu satu jari-jari
dengan :

r ( jari-jari ) = 0,45 Hd = 0,45 . 2 = 0,9 meter

jarak = 0,119 Hd = 0,119 . 2 = 0,238 meter

Anda mungkin juga menyukai