responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini maka akan dapat diketahui
sejauh mana identitas responden dalam penelitian ini. Oleh karena itulah
Selatan :
kelompok jenis kelamin terbesar yang datang ke RSU Tanggerang Selatan adalah
dari total responden dan kelompok laki-laki berada di urutan kedua yaitu dengan
frekuensi responden sebesar 12 responden atau sebesar 21,1% dari total responden.
Dari segi umur mayoritas responden adalah berumur 21-30 tahun dengan
frekuensi responden sebesar 25 responden atau sebesar 43,9% dari total responden,
responden atau sebesar 22,8% dari total responden. Adapun urutan terendah dari segi
umur adalah berumur > 50 tahun dengan frekuensi responden sebesar 4 responden
dengan frekuensi responden sebesar 27 responden atau sebesar 47,4% dari total
responden, di urutan kedua berpendidikan D3 dengan frekuensi responden sebesar 18
responden atau sebesar 31,6% dari total responden. Adapun urutan terendah dari segi
38,6% dari total responden, di urutan kedua adalah buruh dengan frekuensi
responden sebesar 14 responden atau sebesar 24,6% dari total responden. Adapun
urutan terendah dari segi pekerjaan adalah dengan pekerjaan PNS/ABRI dengan
frekuensi responden sebesar 10 responden atau sebesar 17,5% dari total responden.
pasien di unit Rawat Inap mayoritas responden adalah 24 jam – 3 hari dengan
frekuensi responden sebesar 25 responden atau sebesar 43,9% dari total responden,
responden atau sebesar 40,4% dari total responden. Adapun urutan terendah adalah >
15 hari dengan frekuensi responden sebesar 3 responden atau sebesar 5,3% dari total
responden.
lengkap dengan frekuensi responden sebesar 23 responden atau sebesar 40,4% dari
total responden, di urutan kedua adalah murah dengan frekuensi responden sebesar
15 responden atau sebesar 26,3% dari total responden. Adapun urutan terendah
adalah aman dengan frekuensi responden sebesar 6 responden atau sebesar 10,5%
sebesar 25 responden atau sebesar 43,9% dari total responden, di urutan kedua
adalah dari UGD dengan frekuensi responden sebesar 20 responden atau sebesar
35,1% dari total responden. Adapun urutan terendah adalah datang sendiri dengan
responden atau sebesar 52,6% dari total responden, di urutan kedua adalah murah
dengan frekuensi responden sebesar 15 responden atau sebesar 26,3% dari total
responden. Adapun urutan terendah adalah tidak ada pilihan lain dengan frekuensi
Dari data responden Petugas Unit Rawat Inap RSU Tanggerang Selatan Tabel
5.2, kelompok jenis kelamin terbesar Petugas Unit Rawat Inap RSU Tanggerang
Selatan adalah Laki-Laki dengan frekuensi responden sebesar 30 responden atau
sebesar 52,6% dari total responden dan kelompok perempuan berada di urutan kedua
yaitu dengan frekuensi responden sebesar 27 responden atau sebesar 47,4% dari total
responden.
Dari segi umur mayoritas responden adalah berumur 20-29 tahun dengan
frekuensi responden sebesar 28 responden atau sebesar 49,1% dari total responden,
responden atau sebesar 26,3% dari total responden. Adapun urutan terendah dari segi
umur adalah berumur 40-49 tahun dengan frekuensi responden sebesar 14 responden
responden sebesar 10 responden atau sebesar 17,5% dari total responden. Adapun
frekuensi responden sebesar 1 responden atau sebesar 1,8% dari total responden.
dilakukan Uji Validitas dan Reliabilitas terhadap instrumen penelitian dengan tujuan
a. Uji Validitas
menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid
atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Rumus
yang ingin digunakan dalam uji validitas ialah dengan cara menghitung
dianggap Valid jika mempunyai nilai r yang bernilai positif serta mempunyai
nilai p-value r < 0,05 (maka indikator valid) dan jika nilai p-value dari r >
terdapat dua puluh lima (25) item pernyataan yang digunakan untuk
Empati mempunyai nilai p-value uji validitas yang kurang dari 0,05, sehingga
Empati tersebut adalah valid. Hal ini berarti bahwa masing-masing item
Empati di atas.
terdapat dua puluh lima (30) item pernyataan yang digunakan untuk
uji validitas yang kurang dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Promosi tersebut adalah valid. Hal ini berarti bahwa masing-masing item
a. Jika Cronbach’s alpha (α) pengujian > 0,6 maka pertanyaan dalam
b. Jika Cronbach’s alpha (α) pengujian < 0,6 maka pertanyaan dalam
Cronbach’s
Konstruk Items Keputusan
Alpha
Tangibles / Berwujud Harapan 10 0,959 Reliable
Tangibles / Berwujud Kenyataan 10 0,840 Reliable
Reliability / Keandalan Harapan 4 0,920 Reliable
Reliability / Keandalan Kenyataan 4 0,871 Reliable
Responsiveness / Keresponsifan
4 0,907 Reliable
Harapan
Responsiveness / Keresponsifan
4 0,902 Reliable
Kenyataan
Assurance / Keyakinan Harapan 4 0,873 Reliable
Assurance / Keyakinan Kenyataan 4 0,854 Reliable
Emphaty / Empati Harapan 3 0,915 Reliable
Emphaty / Empati Kenyataan 3 0,876 Reliable
Sumber : Data responden diolah dengan SPSS
Sekaran (lebih besar dari 0,60). Dengan demikian maka jawaban responden
(reliable).
Tabel 5.7 : Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner Pelanggan Eksternal
Cronbach’s
Konstruk Items Keputusan
Alpha
Tanggung Jawab Harapan 6 0,837 Reliable
Tanggung Jawab Kenyataan 6 0,782 Reliable
Pekerjaan Itu Sendiri Harapan 6 0,697 Reliable
Pekerjaan Itu Sendiri Kenyataan 6 0,658 Reliable
Penghargaan Harapan 6 0,645 Reliable
Penghargaan Kenyataan 6 0,611 Reliable
Pengakuan Harapan 6 0,665 Reliable
Pengakuan Kenyataan 6 0,686 Reliable
Promosi Harapan 6 0,733 Reliable
Promosi Kenyataan 6 0,762 Reliable
Sumber : Data responden diolah dengan SPSS
Sekaran (lebih besar dari 0,60). Dengan demikian maka jawaban responden
(reliable).
hasil dari perbedaan antara harapan konsumen dengan kinerja yang dirasakan oleh
berupa evaluasi purna beli terhadap suatu barang atau jasa yang dirasakannya
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara
persepsi atau kesan terhadap kinerja atau hasil suatu produk serta jasa dan harapan-
harapannya. Jadi, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja
dan harapan.
𝑃𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑎𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑝𝑢𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 = 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛
Dari hasil perhitungan dengan rumus di atas akan menghasilkan tiga kriteria
nilai yaitu:
1. Nilai > 0 berarti layanan yang diberikan sudah melebihi harapan pelanggan.
2. Nilai = 0 berarti layanan yang diberikan sama dengan tingkat harapan pelanggan.
3. Nilai < 0 berarti layanan yang diberikan masih berada di bawah pengharapan
pelanggan.
Pada Tabel 4.8 berikut dapat dilihat kesenjangan untuk setiap butir kebutuhan
kenyataan – harapan.
servqual terdapat tiga indikator yang mendekati antara kenyataan dengan harapan
pelanggan yaitu dengan nilai gap sebesar -0,280, -0,333 dan -0,473, sehingga
pelanggan berpendapat sudah mendekati dengan harapan pelanggan yaitu dalam hal
Perawat dan Bidang yang selalu ada di tempat saat dibutuhkan, Petugas
berpenampilan rapih dan bersih dan Alat-alat yang digunakan terlihat bersih (alat
tangibles/berwujud.
Letak rawat inap yang nyaman, Penataan ruang rawat yang rapi-bersih dan aman-
tidak bising, Adanya layanan informasi yang jelas, Dokter umum dan spesialis selalu
ada di tempat, Adanya fasilitas penunjang yang memadai bersih aman (mencakup:
toilet, parkir, mushola) serta Tersedianya apotik yang lengkap” masih dirasa cukup
Tangibles/Berwujud agar dapat dilihat lebih jelas lagi dengan menggunakan grafik
Q10
Dimensi Tangibles/Berwujud
Q9
Q8
Q7
Q6
Q5
Q4
Q3
Q2
Q1
Q7, Q3 dan Q5 hampir mendekati nilai harapan dari pelanggan RSU Tanggerang
Selatan.
Pada Tabel 4.9 berikut dapat dilihat kesenjangan untuk setiap butir kebutuhan
kenyataan – harapan.
bahwa nilai gap asing-masing indikator menunjukkan bahwa nilai tersebut hampir
pelanggan dikarenakan nilai gap tersebut < -0,5 atau mendekati -1. Adapun dapat
dijelaskan bahwa nilai gap minimum adalah pada indikator “Prosedur masuk rawat
inap yang tidak berbelit” dan nilai gap maksimum adalah pada indikator “Jadwal
rawat inap yang tidak berbelit, Penerimaan pasien yang cepat dan tepat, Pelayanan
yang cepat dilakukan (ambil darah, radiologi, laboratorium), Jadwal visitasi rutin
sesuai jadwal oleh dokter yang merawat” agar dapat lebih mendekati pada nilai
harapan pelanggan atau lebih dari harapan pelanggan di masa yang akan datang.
Reliability/Keandalan agar dapat dilihat lebih jelas lagi dengan menggunakan grafik
Q4
Q3
Q2
Q1
servqual terdapat satu indikator yang mendekati antara kenyataan dengan harapan
pelanggan yaitu dengan nilai gap sebesar -0,368, sehingga pelanggan berpendapat
sudah mendekati dengan harapan pelanggan yaitu dalam hal “Perawat dan dokter di
Rawat Inap RSU selalu merespon permintaan pasien”. Disimpulkan bahwa indikator
tersebut merupakan indikator yang hampir memenuhi harapan pelanggan saat ini
perlu ditingkatkan lagi ke depannya adalah “Kemampuan dokter dan perawat untuk
jelas dan mudah dimengerti, dan Tindakan cepat saat pasien membutuhkan” masih
Dimensi Responsiveness/Keresponsifan Q4
Q3
Q2
Q1
Q4 adalah indikator yang hampir mendekati nilai harapan dari pelanggan RSU
Tanggerang Selatan.
Pada Tabel 4.11 berikut dapat dilihat kesenjangan untuk setiap butir
servqual terdapat dua indikator yang mendekati antara kenyataan dengan harapan
pelanggan yaitu dengan nilai gap sebesar -0,263 dan -0,298, sehingga pelanggan
berpendapat sudah mendekati dengan harapan pelanggan yaitu dalam hal “Petugas
Rawat Inap (Dokter, Perawat, Petugas lainnya) memiliki rasa percaya diri dan
Pengetahuan dan kemampuan para dokter menetapkan diagnosis dengan benar (tidak
indikator yang hampir memenuhi harapan pelanggan saat ini khususnya dimensi
Assurance/Keyakinan.
ditingkatkan lagi ke depannya adalah “Pelayanan yang sopan dan ramah serta
Dokter, perawat, dan petugas lainnya selalu siap dalam bekerja” masih dirasa cukup
Assurance/Keyakinan agar dapat dilihat lebih jelas lagi dengan menggunakan grafik
Q4
Q3
Q2
Q1
Q4 dan Q1 adalah indikator yang hampir mendekati nilai harapan dari pelanggan
servqual terdapat tiga indikator yang mendekati antara kenyataan dengan harapan
pelanggan yaitu dengan nilai gap sebesar -0,333, -0,385 dan -0,491, sehingga
pelanggan berpendapat sudah mendekati dengan harapan pelanggan yaitu dalam hal
“Respon yang baik dalam menerima kritik dan saran, Kesabaran dalam melayani
Emphaty/Empati agar dapat dilihat lebih jelas lagi dengan menggunakan grafik
Dimensi Emphaty/Empati
Q3
Q2
Q1
Q3, Q2 dan Q1 adalah indikator yang hampir mendekati nilai harapan dari pelanggan
Pada Tabel 4.13 berikut dapat dilihat kesenjangan untuk setiap dimensi
servqual terdapat tiga dimensi yang mendekati antara kenyataan dengan harapan
pelanggan yaitu dengan nilai gap sebesar -0,399, -0,403 dan -0,491, sehingga
pelanggan berpendapat sudah mendekati dengan harapan pelanggan yaitu dalam hal
harapan pelanggan.
Grafik 4.6 dibawah ini menunjukkan analisa Servqual seluruh dimensi agar
dapat dilihat lebih jelas lagi dengan menggunakan grafik batang di bawah ini:
Emphaty/Empati
Assurance/Keyaki
Dimensi Servqual
nan
Responsiveness/K
eresponsifan
Reliability/Keand
alan
Tangibles/Berwuj
ud
adalah dimensi yang hampir mendekati nilai harapan dari pelanggan RSU
Tanggerang Selatan.
4.1.4 Deskripsi Kebutuhan Pelanggan Internal RSU Tanggerang Selatan
Pada Tabel 4.12 berikut dapat dilihat kesenjangan untuk setiap butir
servqual terdapat tiga indikator yang mendekati antara kenyataan dengan harapan
pelanggan internal yaitu dengan nilai gap sebesar -0,280, -0,280 dan -0,385,
pelanggan internal yaitu dalam hal saya merasa bertanggung jawab untuk membantu
kawan saya agar bekerja lebih baik, saya merasa bahwa saya merupakan bagian
penting di Unit Rawat Inap ini, saya merasa bagian dari tim Unit Rawat Inap tempat
saya bekerja. Disimpulkan bahwa ketiga indikator tersebut merupakan indikator yang
hampir memenuhi harapan pelanggan internal saat ini khususnya dimensi tanggung
jawab.
ditingkatkan lagi ke depannya adalah “Saya dan teman sekerja lebih sering bekerja
sama daripada bersaing, Saya merasa nyaman dengan pekerjaan saya dan bisa
melakukan pekerjaan dengan baik, Setiap orang di Unit Rawat Inap saling
mendukung untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pasien” masih dirasa
Jawab agar dapat dilihat lebih jelas lagi dengan menggunakan grafik batang di bawah
ini:
Q6
Dimensi Tanggung Jawab
Q5
Q4
Q3
Q2
Q1
Q3, Q5 dan Q1 hampir mendekati nilai harapan dari pelanggan internal RSU
Tanggerang Selatan.
Pada Tabel 4.13 berikut dapat dilihat kesenjangan untuk setiap butir
servqual terdapat dua indikator yang sudah baik antara kenyataan dengan harapan
pelanggan internal dan dua indikator yang mendekati antara kenyataan dengan
harapan pelanggan internal yaitu dengan nilai gap sebesar 0,017, 0, -0,385 dan -
pelanggan internal yaitu dalam hal salah satu penyebab kegagalan saya pada
pekerjaan adalah bahwa saya terkadang harus bergantung pada teman sekerja dalam
melayani pasien, terkadang saya merasa sulit mengelola pekerjaan karena terlalu
banyak melayani permintaan pasien pada waktu yang bersamaan. Pelanggan internal
berpendapat sudah mendekati dengan harapan pelanggan internal yaitu dalam hal
masalah yang sulit saya atasi, RS memperkerjakan orang yang telah terlatih di Unit
Rawat Inap. Disimpulkan bahwa empat indikator tersebut merupakan indikator yang
sudah dan hampir memenuhi harapan pelanggan internal saat ini khususnya dimensi
Adapun indikator lainnya pada dimensi pekerjaan itu sendiri yang perlu
ditingkatkan lagi ke depannya adalah “Saya diberi kebebasan dalam melayani pasien
pelanggan internal.
Grafik 4.8 dibawah ini menunjukkan analisa Servqual dimensi Pekerjaan Itu
Sendiri agar dapat dilihat lebih jelas lagi dengan menggunakan grafik batang di
bawah ini:
Q6
Q5
Q4
Q3
Q2
Q1
Q6, Q5, Q3 dan Q1 sudah dan hampir mendekati nilai harapan dari pelanggan
Pada Tabel 4.14 berikut dapat dilihat kesenjangan untuk setiap butir
servqual terdapat dua indikator yang sudah baik antara kenyataan dengan harapan
pelanggan internal dan empat indikator yang mendekati antara kenyataan dengan
harapan pelanggan internal yaitu dengan nilai gap sebesar 0,070, 0,017, -0,140, -
0,228, -0,316 dan -0,351, sehingga pelanggan internal berpendapat sudah baik
dengan harapan pelanggan internal yaitu dalam hal banyaknya pekerjaan administrasi
membuat saya sulit untuk memberikan pelayanan yang efektif, dan di RS ini
meskipun petugas melayani pasien dengan baik tidak akan menambah penghasilan
atau penghargaan.
internal yaitu dalam hal apa yang pasien inginkan dari saya dan apa yang manajemen
baik.
agar dapat dilihat lebih jelas lagi dengan menggunakan grafik batang di bawah ini:
Grafik 4.9 : Analisa Servqual Dimensi Penghargaan
Q6
Dimensi Penghargaan
Q5
Q4
Q3
Q2
Q1
Q4, Q2, Q6, Q3, Q1 dan Q5 sudah dan hampir mendekati nilai harapan dari
Pada Tabel 4.15 berikut dapat dilihat kesenjangan untuk setiap butir
servqual terdapat tiga indikator yang sudah baik antara kenyataan dengan harapan
pelanggan internal dan tiga indikator yang mendekati antara kenyataan dengan
harapan pelanggan internal yaitu dengan nilai gap sebesar 0,263, 0,122, 0,053, -
0,298, -0,368 dan -0,403, sehingga pelanggan internal berpendapat sudah baik
dengan harapan pelanggan internal yaitu dalam hal saya memahami aspek mana dari
pekerjaan saya yang ditekankan oleh supervisor dalam mengevaluasi pekerjaan, saya
merasa bahwa saya mengerti dengan pelayanan yang ditawarkan RS ini, dan
informasi yang saya terima dari manajemen mengenai apa yang harus saya lakukan
sudah cukup
internal yaitu dalam hal saya merasa mendapatkan pelatihan yang baik dari RS ini
untuk berinteraksi dengan pasien, RS dan saya memiliki ide yang sama tentang
agar dapat dilihat lebih jelas lagi dengan menggunakan grafik batang di bawah ini:
Q6
Dimensi Pengakuan
Q5
Q4
Q3
Q2
Q1
bahwa Q6, Q3, Q2, Q5, Q1 dan Q4 sudah dan hampir mendekati nilai harapan dari
Pada Tabel 4.16 berikut dapat dilihat kesenjangan untuk setiap butir
servqual terdapat enam indikator yang mendekati antara kenyataan dengan harapan
pelanggan internal yaitu dengan nilai gap sebesar -0,052, -0,157, -0,210 -0,315, -
0,315 dan -0,333, sehingga pelanggan internal berpendapat sudah mendekati dengan
harapan pelanggan internal yaitu dalam hal saya sering tidak mengetahui promosi
yang dibuat RS, saya sering berinteraksi dengan bagian lain, mendiskusikan
ini berkonsultasi dengan petugas mengenai apa yang akan dirpomosikan, persaingan
yang ketat akan mendorong RS untuk menciptakan hal yang baru, dalam menghadapi
persaingan dengan RS lain, kami membuat pelayanan khusus yang tidak dapat
dipenuhi oleh RS lain sehingga akan menambah pelanggan baru, dan kebijakan RS
dalam melayani pasien adalah pasien tetap dilayani pada masing-masing ruangan
dokternya.
Grafik 4.11 dibawah ini menunjukkan analisa Servqual dimensi Promosi agar
dapat dilihat lebih jelas lagi dengan menggunakan grafik batang di bawah ini:
Q6
Dimensi Penghargaan
Q5
Q4
Q3
Q2
Q1
bahwa Q2, Q3, Q1, Q5, Q6 dan Q4 sudah dan hampir mendekati nilai harapan dari
Pada Tabel 4.17 berikut dapat dilihat kesenjangan untuk setiap dimensi
servqual terdapat tiga dimensi yang mendekati antara kenyataan dengan harapan
pelanggan yaitu dengan nilai gap sebesar -0,105. -0,157 dan -0,230, sehingga
yaitu dalam hal dimensi Pengakuan, Penghargaan dan Promosi. Disimpulkan bahwa
dimensi Tanggung Jawab dan Pekerjaan Itu Sendiri masih dirasa cukup jauh dari
Grafik 4.12 dibawah ini menunjukkan analisa Servqual seluruh dimensi agar
dapat dilihat lebih jelas lagi dengan menggunakan grafik batang di bawah ini:
Promosi
Dimensi Servqual
Pengakuan
Penghargaan
Pekerjaan Itu
Sendiri
Tanggung
Jawab
bahwa dimensi Pengakuan, Penghargaan dan Promosi adalah dimensi yang hampir
Selanjutnya untuk mengetahui faktor mana yang perlu mendapat prioritas dan
Harapan
Kuadran A Kuadran B
Kuadran C Kuadran D
pelanggan.
Kuadran B kuadran ini menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil
dilaksanakan perusahaan. Hal ini wajib dipertahankan karena unsur faktor atau
atribut tersebut dianggap sangat penting dan sangat memuaskan bagi pelanggan.
Pada Kuadran A indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q10
memadai, bersih, aman (mencakup: toilet, parkir, mushola)), kuadran ini menunjukan
Pada Kuadran B indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q2 (Penataan
ruang rawat yang rapih dan bersih, dan aman dan tidak bising), Q1 (Letak rawat inap
yang nyaman), Q7 (Perawat dan Bidang yang selalu ada di tempat saat dibutuhkan)
dan Q3 (Petugas berpenampilan rapih dan bersih), kuadran ini menunjukan faktor
Pada Kuadran C indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q8 (Adanya
(Dokter umum dan spesialis selalu ada di tempat), kuadran ini menunjukan faktor
Pada Kuadran D indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q5 (Alat-alat
yang digunakan terlihat bersih (alat makan)), kuadran ini menunjukan beberapa
Pada Kuadran A tidak ada indikator yang masuk kedalam kuadran ini, kuadran ini
(Penerimaan pasien yang cepat dan tepat), kuadran ini menunjukan faktor atau
Pada Kuadran C indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q2 (Pelayanan
yang cepat dilakukan (ambil darah, radiologi, laboratorium)) dan Q3 (Jadwal visitasi
rutin sesuai jadwal oleh dokter yang merawat), kuadran ini menunjukan faktor
Pada Kuadran D indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q4 (Prosedur
masuk rawat inap yang tidak berbelit), kuadran ini menunjukan beberapa faktor yang
Pada Kuadran A tidak ada indikator yang masuk kedalam kuadran ini, kuadran ini
pasien) dan Q2 (Petugas memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti),
kuadran ini menunjukan faktor atau atribut yang dianggap menjadi pertahankan
prestasi.
Pada Kuadran C indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q3 (Tindakan
cepat saat pasien membutuhkan), kuadran ini menunjukan faktor dengan prioritas
rendah.
Pada Kuadran D indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q4 (Perawat
dan dokter di Rawat Inap RSU selalu merespon permintaan pasien), kuadran ini
menjadi berlebihan.
perawat, dan petugas lainnya selalu siap dalam bekerja) dan Q3 (Pelayanan yang
sopan dan ramah), kuadran ini menunjukan faktor atau atribut yang dianggap
(tidak terjadi kesalahan diagnosis)), kuadran ini menunjukan faktor atau atribut yang
Pada Kuadran C tidak ada indikator yang masuk kedalam kuadran ini, kuadran ini
Pada Kuadran D indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q4 (Petugas
Rawat Inap (Dokter, Perawat, Petugas lainnya) memiliki rasa percaya diri), kuadran
ini menunjukan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya yang dianggap
menjadi berlebihan.
Pada Kuadran B tidak ada indikator yang masuk kedalam kuadran ini, kuadran ini
Pada Kuadran C indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q3 (Kesabaran
dalam melayani pasien), kuadran ini menunjukan faktor dengan prioritas rendah.
Pada Kuadran D indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q2 (Respon
yang baik dalam menerima kritik dan saran), kuadran ini menunjukan beberapa
orang di Unit Rawat Inap saling mendukung untuk memberikan pelayanan yang baik
kepada pasien), Q6 (Saya merasa nyaman dengan pekerjaan saya dan bisa melakukan
pekerjaan dengan baik) dan Q4 (Saya dan teman sekerja lebih sering bekerja sama
daripada bersaing), kuadran ini menunjukan faktor atau atribut yang dianggap
Pada Kuadran B indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q1 (Saya
merasa bagian dari tim Unit Rawat Inap, tempat saya bekerja), kuadran ini
Pada Kuadran C indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q5 (Saya
merasa bahwa saya merupakan bagian penting di Unit Rawat Inap ini), kuadran ini
Pada Kuadran D indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q3 (Saya
merasa bertanggung jawab untuk membantu kawan saya agar bekerja lebih baik),
kuadran ini menunjukan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya yang
Performance Matrix RSU Tanggerang Selatan dimensi Pekerjaan Itu Sendiri dengan
saya) dan Q4 (Saya diberi kebebasan dalam melayani pasien, sesuai permintaan
pasien), kuadran ini menunjukan faktor atau atribut yang dianggap menjadi prioritas
utama.
Pada Kuadran B indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q1 (RS
memperkerjakan orang yang telah terlatih di Unit Rawat Inap), kuadran ini
Pada Kuadran C indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q3 (Saya
masalah yang sulit saya atasi), kuadran ini menunjukan faktor dengan prioritas
rendah.
(Terkadang saya merasa sulit mengelola pekerjaan karena terlalu banyak melayani
permintaan pasien pada waktu yang bersamaan) dan Q6 (Salah satu penyebab
kegagalan saya pada pekerjaan adalah bahwa saya terkadang harus bergantung pada
teman sekerja dalam melayani pasien), kuadran ini menunjukan beberapa faktor yang
Pada Kuadran B indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q1 (RS harus
berinteraksi terhadap pasien/keluarga), Q6 (Apa yang pasien inginkan dari saya dan
apa yang manajemen inginkan dari saya, biasanya mempunyai kesamaan) dan Q4
yang efektif) kuadran ini menunjukan faktor atau atribut yang dianggap menjadi
pertahankan prestasi.
Pada Kuadran C indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q3 (Di RS ini
pegawai yang memberikan pelayanan terbaik terhadap pasien tidak akan mendapat
Pada Kuadran D indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q2 (Di RS ini
meskipun petugas melayani pasien dengan baik tidak akan menambah penghasilan
atau penghargaan), kuadran ini menunjukan beberapa faktor yang kurang penting
kuadran ini menunjukan faktor atau atribut yang dianggap menjadi prioritas utama.
Pada Kuadran B indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q2 (Informasi
yang saya terima dari manajemen mengenai apa yang harus saya lakukan masih
kurang), Q3 (Saya sering merasa bahwa saya tidak mengerti dengan pelayanan yang
ditawarkan RS ini) dan Q6 (Saya tidak tahu aspek mana dari pekerjaan saya yang
ditekankan oleh supervisor dalam mengevaluasi pekerjaan), kuadran ini menunjukan
Pada Kuadran C indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q1 (RS dan
saya memiliki ide yang sama tentang bagaimana sebaiknya pekerjaan dilakukan) dan
Q5 (Saya merasa mendapatkan pelatihan yang baik dari RS ini untuk berinteraksi
Pada Kuadran D tidak ada indikator yang masuk kedalam kuadran ini, kuadran ini
menjadi berlebihan.
menghadapi persaingan dengan RS lain, kami membuat pelayanan khusus yang tidak
dapat dipenuhi oleh RS lain sehingga akan menambah pelanggan baru), kuadran ini
RS dalam melayani pasien adalah pasien tetap dilayani pada masing-masing ruangan
hal yang baru), kuadran ini menunjukan faktor atau atribut yang dianggap menjadi
pertahankan prestasi.
Pada Kuadran C indikator yang masuk kedalam kuadran ini adalah Q1 (Orang-
orang yang akan mempromosikan RS ini berkonsultasi dengan petugas mengenai apa
mendiskusikan pelayanan yang baik untuk pelanggan) dan Q2 (Saya sering tidak
mengetahui promosi yang dibuat RS), kuadran ini menunjukan faktor dengan
prioritas rendah.
Pada Kuadran D tidak ada indikator yang masuk kedalam kuadran ini, kuadran ini
menjadi berlebihan.
BAB V
5.1 Kesimpulan
diperoleh dari penerapan kesenjangan mutu pelayanan di Unit Rawat Inap RSU
adalah berturut-turut dari nilai yang terbesar: 1). Perawat dan Bidan yang
selalu ada ditempat saat dibutuhkan (dimensi berwujud), 2). Prosedur masuk
rawat inap yang tidak berbelit (dimensi keandalan), 3). Perawat dan Dokter di
4). Petugas Rawat Inap (Dokter, Perawat, Petugas lainnya) memiliki rasa
percaya diri (dimensi keyakinan), 5). Respon yang baik dalam menerima
adalah berturut-turut dari nilai yang terbesar: 1). Saya merasa bertanggung
jawab untuk membantu kawan saya agar bekerja lebih baik (dimensi
tanggung jawab), 2). Salah satu penyebab kegagalan saya pada pekerjaan
adalah bahwa saya terkadang harus bergantung pada teman sekerja dalam
(dimensi penghargaan), 4). Saya memahami aspek mana dari pekerjaan saya
(dimensi promosi).
kebutuhan sebagai berikut: 1). Tersedianya apotik yang lengkap, 2). Adanya
mushola), 3). Dokter, perawat, dan petugas lainnya selalu siap dalam bekerja,
4). Pelayanan yang sopan dan ramah, 5). Memberikan perhatian tanpa
memandang status.
kebutuhan sebagai berikut: 1). Setiap orang di Unit Rawat Inap saling
mendukung untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pasien, 2). Saya
merasa nyaman dengan pekerjaan saya dan bisa melakukan pekerjaan dengan
baik, 3). Saya dan teman sekerja lebih sering bekerja sama daripada bersaing,
dengan RS lain, kami membuat pelayanan khusus yang tidak dapat dipenuhi
Diagram Cartesius untuk jangka waktu lima tahun kedepan. Metode ini dapat
diterapkan dengan lebih efektif jika membentuk suatu tim yang terdiri dari
perwakilan bagian yang terlibat langsung dan saling berhubungan dan seluruh
dan mengendalikan mutu yang ada agar penilaian terhadap Unit Rawat Inap
inap.
rumah sakit.
b. Dapat menggunakan objek lain selain rumah sakit, sebagai penelitian mutu