Injector Salah satu komponen utama dalam sistem bahan bakar diesel di antarnya adalah Injector atau
pengabut atau Nozle. Injector berfungsi untuk menghantarkan bahan bakar diesel dariinjection pump ke
dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston) mendekati posisi TMA. Injector
yang dirancang sedemikian rupa merubah tekanan bahan bakar dari injection pump yang bertekanan
tinggi untuk membentuk kabut yang bertekanan antara 60 sampai 200 kg/cm², tekanan ini
mengakibatkan peningkatan suhu pembakaran didalam silinder meningkat menjadi 600°C. Tekanan
udara dalam bentuk kabut melaui Injector ini hanya berlangsung satu kali pada setiap siklusnya yakni
pada setiap akhir langkah kompresi saja sehingga setelah sekali penyemprotan dalam kapasitas tertentu
dimana kondisi pengabutan yang sempurna maka injector yang dilengkapi dengan jarum yang berfungsi
untuk menutup atau membuka saluran injectror ini sehingga kelebihan bahan bakar yang tidak
mengabut akan dialirkan kembali kebagian lain atau ke tangki bahan bakar sebagai kelebihan aliran
(overflow).
Untuk menyempurnakan fungsi injector ini maka injektor akan kita temukan dalam beberapa jenis,
tentu saja dengan karakteristik yang berbeda antara lain terdiri atas (Single hole) dan injetor berlubang
banyak (multi hole). Injector model pin atau trotle, injeKtor ini terdapat dalam model trotle dan model
pintle. Macam-macam injektor seperti disebutkan diatas dengan sifat pengabutan dan karakteristik yang
berbeda maka pemilihan untuk fungsi pemakaiannya juga berbeda yang bergantung pada proses
pembakarannya dan proses pembakaran ini ditentukan oleh bentuk ruang bakarnya, untuk sifat-sifat
injector ini antara lain adalah seperti berikut Injector berlubang satu (Single hole) proses pengabutannya
sangat baik akan tetapi mememrlkukan tekanan injektion pump yang tinggi.
Demikian halnya dengan Injektor berlubang banyak (multi hole) pengabutannya sangat baik. Injector ini
sangat tepat digunakan pada direct injection (injeksi langsung).Injektor dengan model pin, injektor
model pin ini model trotle maupunmodel pintle lebih tepat digunakan pada motor diesel dengan ruang
bakar yang memiliki combustion chamber, kamar muka maupun kamar pusar (turbulen) dan Type
Lanova.
Injektor pada motor diesel berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke dalam selinder pada akhir
langkah konpresi saat piston berada pada 14° sebelum TMA, pada langkah ini nozzle ( bagian injektor )
menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk kabut sempurnya secara kontyniu dan teratur sesuai
mekhanisme katup. Injektor di dalam mekhanismenya di bantu oleh komponen – komponen penunjang
agar memaksimalkan kinerja dari injektor di dalam mengabutkan bahan bakar.
1. Capsule type nozzle di pergunakan pada precombution camber ( PC ) dan direct injektion engine ( DI
), nozzle jenis ini tidak dapat di perbaiki atau di stel, jadi apabila ada kerusakan nozzle harus diganti
dengan yang baru.
2. Pencyl tipe nozzle yang dipergunakan pada direc injektion engine ( DI ) , nozzle jenis ini ada yang
dapat di perbaiki dan ada juga yang tidak dapat diperbaiki.
1) Hole type :
a) Single hole
b) Multiple hole
2) Pin type :
a) Throttle.
b) Pintle
B. Jenis jenis injektor yang sering digunakan pada motor diesel menurut waktu penginjeksian bahan
bakar
Injektor dalam penggunaannya pada motor diesel terdiri dari berbagai jenis yaitu injektor langsung dam
injektor tidak langsung.Dari segi pemakaian kedua jenis injektor ini sering digunakan pada kendaraan
karena keduanya memiliki kekurangan serta kelebihan masing masing.Adapun perbedaan antara
injektor langsung dan tidak langsung adalah :
1. Injektor jenis tidak langsung ( precombution camber PC )
Pada sistem ini bahan bakar tidak langsung disemprotkan langsung ke dalam cylinder ( ruang bakar
utama ), melainkan terlebih dahulu melalui suatu kamar muka atau precombution camber ( PC ),
sehingga proses pembakaran terjadi secara menjalar ke ruang bakar utama.
Injeksi langsung pada motor diesel cara kerjanya adalah nozzle menyemprotkan baha n bakar dalam
bentuk kabut ke dalam selinder ( ruang bakar ) sehingga proses pembakaran terjadi secara serempak.
Kelebihan – kelebihan injeksi langsung (direct injeksion ) dengan injeksi tidak langsung (precombution) :
a. Untuk precombution pembakaran lebih sempurna , sedangkan direct injektion pemakaian bahan
bakar lebih hemat.
b. precombution umur komponen utama lebih panjang, pada direct injektion engine response (
percepatan ) lebih baik.
c. Pada precombution nozzle tidak cepat kotor atau buntu, untuk direct injektion engine lebih mudah
dihidupkan.
d. Precombution lebih ramah lingkungan, karena tingkat polusi udara lebih rendah , padadirect
injektion kapasitas alat pendingin lebih kecil.
e. Pada precombution kemungkinan pemakaian bahan bakar yang lebih berat ( energi lebih besar )
sedangkan pada direct injetion horse power lebih besar.
1. Sebelum Penginjeksian
Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksimelalui oil passage menuju oil pool
pada bagian bawah nozzle body.
3. Akhir Penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar,tekanan bahan bakar turun dan pressure spring
mengembalikan nozzle needle keposisi semula (menutup saluran bahan bakar).Sebagian bahan bakar
yang tersisa antara nozzle needle dan nozle body,melumasi semua komponen dan kembali ke over flow
pipe.
Proses pengabutan bahan bakar diesel melalui injektor ini diperlukan agar terjadi proses pembakaran
yang sempurna didalam silinder, kendati pada motor diesel ini pembakaran diberikan melalui panas
yang dihasilkan oleh pemampatan udara luar namun nyala api tidak akan terjadi tanpa adanya
penambahan oksigen. Oleh karena itu, dalam proses pengabutan ini pada dasarnya adalah mencampur
bahan bakar dengan oksigen, untuk itu proses pengabutan untuk memperoleh gas bahan bakar yang
sempurna pada injector dapat dilakukan dengan tiga sistem pengabutan yaitu :
1) Pengabutan Udara
Proses pengabutan udara terjadi pada saat bahan bakar yang bertekanan 60 sampai 85 kg/cm²
mengakibatkan tekanan pada rumah pengabut sebesar 60 kg/cm² yang selalu berhubungan langsung
dengan tabung udara dengan tekanan bahan bakar dari pompa mencapai 70 kg/cm² pada Volume
tertentu akan tertampung pada cincin pembagi dari pengabut tersebut. Tekanan bahan bakar dari
pompa tadi juga akan mengangkat jarum pengabut dengan demikian, udara yang bertekanan tadi akan
mengalir bersama bahan bakar melalui lubang-lubang halus pada cincin pembagi sehingga membentuk
gas bahan bakar dan masuk kedalam silinder. Gas bahan bakar yang terbentuk karena proses
persenyawaan antara udara dengan bahan bakar maka akan sangat mudah terbakar bila berhubungan
dengan udara panas dan bertekanan tinggi. Dengan plunger pompa injeksi yang digerakan oleh poros
bubungan dan distel sedemikian rupa maka pengabutan hanya terjadi pada akhir kompresi.
2) Pengabutan Tekan
Pada proses pengabut tekan ini saluran bahan bakar dan ruangan dalam rumah pengabut harus selalu
terisi penuh oleh bahan bakar, dengan jarum pengabut yang tertekan oleh pegas sehingga saluran akan
tertutup. Namun ketika bahan bakar dari injection pump yang beterkanan 250 kg/Cm² mengalir
kebagian takikan jarum pengabut, pengabut akan tertekan keatas sehingga saluran akan terbuka.
Dengan demikian, bahan bakar akan terdesak melalui celah di antara jarum pengabut dalam bentuk gas.
Untuk memperoleh proses pembakaran yang sempurna didalam silinder maka proses pemampatan
udara di dalam silinder diusahakan menghasilkan turbulensi udara.
3) Pengabutan Gas
Pengabut ini dikonstruksi sedemikisn rups dengan komponen-komponen yang terdiri atas rumah
poengabut, katup dan bak pengabut yang ditempatkan di bagian bawah dari pengabut dan berada di
dalam ruang bakar. Dalam proses pengabutan ini bahan bakar telah berada dalam keadaan bertekanan
tinggi dan katup injeksi sudah terbuka sejak langkah pengisapan oleh torak dan pada kondisi demikan ini
sebagian bahan bakar telah menetes ke bak pengabut yang di bagian sisinya terdapat lubang-lubang
kecil. Keadaan ini akan mengakibatkan motor menjadi sangat panas sehingga bahan bakar tadi akan
berubah menjadi kabut. Pada akhir langkah kompresi udara yang bertekanan akan menerobos masuk ke
bak pengabut tersebut melalui lubang-lubang kecil dari bak pengabut tersebut dan mengakibatkan
letusan Namun hal ini tidak cukup membakar bahan bakar secara keseluruhan kartena tidak cukup
oksigen sehingga sisa bahan bakar yang tidak terbakar akan keluar masuk didalam ruang bakar dan
terbakar pada ruangan ini, oleh kerena itu pada sisitem pengabutan ini askan terjadi dua kali proses
pembakaran yaitu proses pembakaran mula dan prose pembakaran yang sebenarnya, kendati sistem ini
jarang digunakan namun proses pengabutan dengan gan ini dapat menghasilkan kabut bahan bakar
yang memenuhi syarat dalam kebutuhan proses pembakaran.
Di dalam menyemprotkan bahan bakar, nozzle memiliki bentuk bentuk penyemprotan bahan bakar ,
bentuk penyemprotan ini sangat berpengaruh terhadap kualitas campuran bahan bakar di dalam
selinder.Di bawah ini akan dijelaskan mengenai bentuk penyemprotan nozzle serta pengaruhnya
terhadap pembakaran.
Keterangan :
a) Pada gambar a terlihat tidak terjadi penyemprotan pada nozzle dan ini menandakan bahwa terjadi
penyumbatan pada nozzle nedle. Keadaan ini apabila dibiarkan akan menimbulkan kerugian serta efek
samping terhadap mesin. Nozzle yang tersumbat akan mengakibatkan tidak adanya bahan bakar yanga
disalurkan ke dalam selinder, ini akan mengakibatkan mesin akan pincang dan tenaga akan berkurang
bila nozzle yang tersumbat hanya satu buah.
b) Sedangkan pada gambar b terlihat penyemprotan nozzle tidak sempurna karena pengabutan
hanya berpusat pada satu titik saja dan keadaan ini mengakibatkan pembakaran tidaklah sempurna
karena bahan bakar yang dikabutkan tidak terkabut secara sempurna dan pemakaian bahan bakar alan
boros dan asap pada kenalpot akan tebal dan berwarna putih.
c) Pada gambar c terlihat pengabutan yang sempurna dimana pengabutannya menyebar dan tidak
berpusat pada satu titik . Pengabutan yang baik membentuk sudut pengabutan dengan sudut 14 º.
Pengabutan yang sempurna akan menghasilkan pembakaran yang sempurna dan pembakaran yang
sempurna akan menngkatkan efisiensi mesin. Diameter nozzle akan mempengaruhi tekanan pengabutan
tekanan pengabutan yang baik tergantug dari spesifikasi motor diesel.
Pelindung panas pada nozzle berfungsi untuk melindungi nozzle dari temperatur yang tinggi, temperatur
yang tinggi akan mempengaruhi kinerja dari nozzle karena dengan temperatur yang tinggi akan
menyebabkan berubahnya bentuk dan fisik nozzle itu sendiri. Melihat dari kondisi di atas maka para
insinyur mulai mengembangkan pendingin nozzle yang berfungsi untuk mengurangi resiko yang
ditimbulkan akibat temperatur yang tinggi.Di bawah ini akan dijelaska jenis jenis pendingin pada nozzle
yang banyak digunakan dewasa ini pada motor diesel.
Jenis pelindung nozzle pintel dan trothle dengan cara meletakkan / menyisipkan plat di antara mur
penahan dan kepala nozzle. Tujuan diletakkannya plat ini adalah sebagai sirip pendingin yang gunanya
untuk membuang panas ke udara, dengan begitu permukaan nozzle yang menerima panas lebih sedikit.
keterangan gambar :
1. nozzle
2. Mur penahan
4. kepala nozzle
keterangan gambar :
3. Ring / perapat
4. Pelindung panas
5. Kepala nozzle
Katup penyalur pada nozzle merupakan suatu bagian dari injrktor yang berfungsi untuk menyalurkan
bahan bakar yang akan dikabutkan .
Ø Memisahkan hubungan solar antara pipa tekanan tinggi dengan ruang tekan pada pompa injeksi pada
waktu alur pengontrol membuka lubang pemberi.
Ø Menurunkan tekanan solar setelah torak pembebas menutup saluran solar sehingga dapat mencegah
tetesan solar pada nozel (pada akhir penyemprotan).
Ø Menghindari terjadinya kelapukan/keausan pada sistem tekanan yang tinggi yang disebabkan oleh
kecepatan aliran solar.
Ø Kelapukan/keausan dapat terjadi pada elemen pompa dan nozel pada saat langkah efektif berakhir
yang disebabkan oleh getaran solar yang masih mempunyai tekanan tinggi.
Ø Tidak semua motor diesel mempunyai spuyer peredam aliran seperti ini (hanya dipakai pada motor
diesel ukuran besar).
Penyetelan injektor sangat erat sekali hubungannya dengan sempurna atau tidaknya pembakaran
karena menyangkut hubungan dengan homogenisasi campuran bahanbakar dan udara.
Melakukan tes pemeriksan kebocoran pada injektor dengan cara sebagai berikut :
Ø Letakkan / pasangkan injektor pada dudukan yang telah di sediakan pada injektor tester. Kemudian
kuatkan dudukan injekor pada posisinya agar pada saat pengetesan injektor tidakterlepas.
Ø Tekan hendle injektor tester sampai jarum manometer menunjukkan angka pada tekanan 80 kg/cm ².
Ø Biarkan injektor selama 5 menit baru kemudian lakukan pengetesan dengan cara menempelkan
nozzle ke tangan dan periksa kebocoran solar. Apabila tangan basah karena solar berarti ada kebocoran
pada ijektor dan sebaliknya.
Melakukan tes pemeriksan kebocoran pada injektor dengan cara sebagai berikut :
Ø Letakkan injektor pada posisi yang telah disediakan pada injektor tester.
Ø Kemudian tekan handl/ tuas pda injektor tester dengan durasi tiap tekanan 1 detik dengan banyak
tekanan 15 kali tekanan.
Ø Setelah itu lihat besarnya tekanan pada manometer , kemudian bandingkan hasil tekanan dengan
sepesifikasi tekanan dengan limit tekanan 120-150 kg/cm ² untuk engine mitshubishi L 300.
Ø Apabila tekanan melebihi spesifikasi lakuan pengurangan shim pada nozzle karena shim dengan
ketebalan 0.1 mm akan mengurangi tekanan sebesar 10 kg/cm ². Dan sebaliknya apbila tekanan
penyemprotan kurang dari spesifikasi hal yang harus dilakukan adaah dengan cara penmbahan shim
pada injektor sesuai dengan ketentuan di atas.
Warning : sewaktu bekerja dengan nozzle tester, jangan mengarahkan semprotan kebagian tubuh
mekanik. Semprotan nozzle dapat masuk ke aliran darah sehingga dapat menimbulkan keracunan pada
darah.
Ø Pasang injektor pada tester tidak perlu kuat- kuat / longgarkan saja.
Ø Kemudian lakukan pembangan udarayang ada pada saluran tester, dengan menggerakkan handle
sampai solar ke luar pada sambungan pipa.
Ø Kemudian tutup kran saluran tekan ke mnometer, lakukan pengetesan bentuk penyemprotan dengan
menekan handle selama 15 kali teknan dan durasi tekanan selama 1 detik dengan kuat dan epat.
Bentuk penyemprotan sangat erat sekali hubungannya dengan proses pembakaran karena bentuk
penyemprotan yang baik akan menghasilkan atomisasi pengabutan empurna sedangkan bentuk
pengabutan yang tidak baik akan mempengaruhi atomisasi pengabutan, oleh sebab itu bentuk
penyemprotan juga wajib diperhatikan.
Langkah-langkah pemeriksaan hasil penyemprotan :
v Pasang injektor pada injektor tester kemudian tekan handle tester secara penuh selama 15 kali
tekanan, dan amati bentuk penyemprotan.
Keterangan :
a) gambar A bentuk penyemprotan tidak baik karena penyemprotannya pendek dan menyebar.
b) Gambar B bentuk penyemprotan kurang baik karena sudut penyemprotannya lebih lebar dan juga
pendek.
d) Gambar D bentuk penyemprotan yang di harapkan karena sudut penyemprotan membentuk sudut
14 º dan arah penyemprotan juga lurus.
Ø Bila salah satu tes yang dilakukan hasilnya tidak memuaskan , lepas injektor pada tester kemudian
jepit injektor pada ragum dengan alas penjepit alumunium dan bongkar bagian – bagian injektor.
Keterangan:
1. Nut
2. Gasket
3. Nozzle holder
4. Shim
5. Preasure spring
6. Retaining pin
7. Distance spase
8. Nozzle pin
9. Retaining nut
Ø Setelah melakukan pembersihan komponen menggunakan solar, kemudian lakukan tes luncur jarum
pada nozzle pin dan bodynya. Jarum harus meluncur pelan –pelan dengan sendirinya.
Ø Kemudian lakukan penyetelan tekanan penyemprotn dengan cara mengurangi ataupun menambah
tebal shim. Perbedaan tebal 0.04 mm akan merubah tekanan penyemprotan 4 bar, atau menambahkan
shim dengan tebal 0.1 mm akan menambah tekanan sebesar 10 kg/cm ².
Ø Setelah semua penyetelan tekanan penyemprotan selesai dan hasil tes menunjukkan tekanan
penyemprotan sudah sama dengan standard , kemudian pasang injektor pada mesin.
Ø Terakhir hidupkan mesin dan lakukan pembuangan angin palsu pada injektor saat mesin mati dan
saat nesin hidup.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Injektor yang baik pada motor diesel dapat memaksimalkan kinerja serta perfomani kendaraan di
lapangan.
3. Perawatan pada injektor sangat mudah bila dilakukan perawatan secara berkala.
B. Saran
1. Bagi teknisi kendaraan, bagian maintenence dealer dan masyarakat secara umum hendaknya
memperhatikan kondisi serta keadaan mekhanisme sisitim pengabutan pada kendaraan ( khusus untuk
motor diesel ) , terutama bila terjadi gejala- gejala yang tidak normal pada mesin dan tebalnya asap
kendaraan yang menandakan adanya ketidak beresan pada pembakaran. Hal ini juga berhubungan
dengan kurangnya perawatan secara berkala pada kendaraan serta tidak maksimalnya kinerja sistim
penyemprotan bahan bakar pada kendaraan akan merugikan pengendara sendiri. Jadi, diharapkan agar
perawatan serta pemerisaan sisitim pengabutan dilaksanakan sesuai dengan Standard Operation
Prosedur ( SOP ) masing – masing kendaraan.
2. Mudah- mudahan makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca mengenai
pemeriksaan serta penyetelan sisitim pengabutan bahan bakar ( injektor system ) pada kendaraan.
3. Harapan penulis makalah ini dapat menjadi sumber rujukan dan pedoman dalam melakukan
service dan reparasi injektor pada kendaraan nantinya.