DISUSUN OLEH
Wiwik Wijayanti
G3A017263
2018
ASUHAN KEPERWATAN KELUARGA
A. PENGKAJIAN KELUARGA
Pengkajian dilakukan pada hari Minggu, tanggal 20 Mei 2018 di rumah keluarga Ny. S pukul
15.00 WIB.
1. DATA UMUM
Nama kepala keluarga : Ny. S
Alamat : Desa Wonolopo RT/RW 04/05, Kec. Mijen, Kota Semarang
Pekerjaan kepala keluarga : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan kepala keluarga : Tidak Tamat SD
Komposisi keluarga :
Ny.S
Sdr.N
Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
= Laki-laki meninggal
= Perempuan meninggal
3. DATA LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Rumah Ny.S termasuk semi permanen dengan setengah dari rumah adalah tembok, terdiri
dari ruang tamu, 3 kamar tidur. Penerangan rumah pada malam hari menggunakan listrik,
ventilasi rumah Ny.S belum mencukupi, pencahayaan di setiap ruang kurang baik, air yang
digunakan air artetis, kamar mandi dan WC jadi satu, lantai rumah plester, penataan setiap
ruangan tampak berantakan, sampah dibuang ke tempat sampah kemudian diambil oleh
petugas kebersihan dua hari sekali.
b. Denah Rumah
Kamar 2
Kamar 3
Dapur WC
c. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga Ny.S sebagian adalah keluarga besarnya sendiri. Bila ada masalah antara warga
diselesaikan dengan cara musyawarah dan saling tolong menolong, keluarga Ny.S juga ikut
serta dalam mengikuti kegiatan seperti pengajian setiap hari minggu dirumah warga dan
PKK setiap bulannya, Ny.S dapat bersosialisasi dengan baik.
d. Mobilitas geografis keluarga
Ny.S mempunyai berbagai macam aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Ny. S bekerja
menanam beberapa sayuran seperti bayam, kacang dibelakang rumahnya, kalau sudah
mulai panen Ny.S menjualnya ke pasar. Selebihnya klien hanya berjualan di rumah dan
beristirahat. Sarana transportasi yang digunakan keluarga untuk menuju tempat pelayanan
kesehatan adalah sepeda motor.
e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Ny.S sering berinteraksi dengan masyarakat, baik hal ini terlihat dari
keikutsertaan anggota keluarga Ny.S dalam acara perkumpulan PKK dan arisan di pasar.
Masyarakat sekitar memberikan bantuan bila ada anggota masyarakat yang harus segera
dibawa ke pelayanan kesehatan. Keluarga mengatakan bahwa kerja bakti tingkat RT
kadang dilakukan sebulan sekali pada minggu dan keluarga selalu mengikuti kegiatan kerja
bakti. Peran serta keluarga Ny. S dalam masyarakat hanya sebagai warga masyarakat.
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Cara komunikasi yang digunakan keluarga Ny.S adalah komunikasi langsung dan bersifat
terbuka, setiap ada masalah Ny.S mengungkapkan masalahnya pada Sdr. N dan anak-
anaknya yang lain
b. Struktur kekuatan keluarga
Klien memberi nasehat pada anak-anaknya bagaimana cara berperilaku yang baik, menjaga
hubungan baik dengan orang lain, cara berumah tangga yang baik, kekuatan masih berada
pada Ny.S. Pengambilan keputusan terletak pada kepala keluarga yaitu Ny. S, akan tetapi
sebelum pengambilan keputusan dilakukan musyawarah antar anggota keluarga.
c. Struktur peran
Ny.S berperan sebagai kepala keluarga, Ny. S berperan sebagai ibu rumah tangga, dan
Sdr.N berperan sebagai anak bagi Ny.S dan ibu bagi An.B dan An.I.
d. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan normal keluarga meyakini bahwa kesehatan sangat penting sehingga selalu
menjaga cek/kontrol kesehatannya saat mulai merasa tidak enak badan ke dokter dan selalu
menjaga pola makan agar tidak sakit.
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Antara keluarga saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Ny.S dan Sdr.N selalu
mendukung apa yang dilakukan oleh anggota keluarga, selama batas kewajaran dan tidak
melanggar etika, sopan santun dalam masyarakat. Keluarga Ny. S berusaha mendidik
anaknya agar selalu menghormati orang tua dan menyayangi sesama anggota keluarga dan
teman-temannya serta berusaha menanamkan kedisiplinan pada cucunya.
b. Fungsi sosial
Antar keluarga tetangga tidak ada masalah dalam bersosialisasi Karena setiap hari mereka
saling berkomunikasi dan berkumpul sehingga terjalin hubungan yang semakin erat.
Karena sebagian besar tetangga memang keluarga sendiri.
c. Fungsi perawatan kelurga
Persoalan dalam keluarga dibicarakan bersama tetapi pada tahap perkembangan usia
pertengahan Ny.S belum mengetahui tentang cara mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan terutama hipertensi.
1) Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 20 Mei 2018, Keluarga mengatakan Ny.S
sudah menderita penyakit tersebut sudah 5 tahun. Ny. S akhir-akhir mengeluh sering
nyeri kepala dan terasa kencang di bagian leher. keluarga Ny.S mengatakan sudah tahu
apa itu hipertensi yaitu ia hanya tahu kalau tensinya naik, tetapi tidak tahu tanda gejala
hipertensi, dan penyebab hipertensi serta diit dan pembatasan aktivitas yang sesuai
dengan penderita hipertensi.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan
Ny.S sudah kontrol ke dokter untuk memeriksakan hipertensi dan mendapatkan obat
yang harus rutin diminum setiap harinya, tetapi saat pengkajian Ny.S mengatakan
bahwa ia lupa untuk minum obatnya, dan Ny.S juga mengatakan bahwa sering lupa
untuk meminum obatnya. Keluarga sudah mampu mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah kesehatan pada Ny. S, akan tetapi pengambilan keputusan tersebut
tidak didasari oleh pengetahuan tentang masalah kesehatan yang dialami, dibuktikan
keluarga memeriksakan Ny. S jika sakit.
3) Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. S mengatakan mengurangi sudah mengurangi untuk tidak mengkonsumsi makanan
seperti gorengan di pinggir jalan, jeroan dan lebih suka makan tempe dan tahu goreng.
Tetapi dalam memasak Ny.S suka makanan yang asin, karena kalau tidak asin makanan
akan terasa hambar.
4) Kemampuan keluarga dalam memelihara dan memodifikasi lingkungan
Keluarga Ny. S tidak memelihara lingkungan yang sehat hal ini ditunjukkan penataan
rumah yang kurang maksimal ditunjukan dengan penataan perabotan yang berantakan,
dan sampah yang menumpuk di depan rumah karena belum diambil oleh petugas
kebersihan. Ny.S tidak mengetahui pengobatan tradisional untuk mengatasi hipertensi.
5) Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan
Keluarga Ny. S sudah mengetahui pelayanan kesehatan seperti puskesmas, dokter
praktek, rumah sakit dan keluarga dapat menggunakan dan memanfaatkan fasilitas
kesehatan dengan baik.
d. Fungsi reproduksi
Ny.S berusia 58 tahun merupakan usia lansia akhir dan Sdr.N 36 tahun merupakan
usia dewasa akhir, jumlah anak yang dimiliki Ny.S 3 orang anak yaitu 2 laki-laki dan 1
perempuan.
e. Fungsi ekonomi
Ny.S bekerja dirumah dengan berjualan es cream dan menjual beberapa sayuran ke
pasar untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya. Untuk penghasilan tiap bulannya tidak
menentu.
6. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek dan panjang
Yang menjadi pemikiran Ny.S saat ini adalah agar selama sisa hidupnya jangan sampai
merepotkan anak dan keluarganya. Dia ingin saat meninggal nanti jangan sampai di rawat
di rumah sakit agar tidak mengeluarkan biaya banyak dan merepotkan orang lain. Ny.S
masih memikirkan almarhum suaminya yang meninggal dengan serangan jantung tanpa
keluhan apapun dan melimpahkan semua tanggungjawab anaknya kepada Ny.S, tetapi
Ny.S tetap bersyukur dengan apa yang telah di berikan Allah kepadanya. Karena sampai
saat ini Ny.S masih di beri kesehatan untuk mencari rezeki untuk keluarganya dan memiliki
rumah sendiri.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi
Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor, keluarga berupaya mengatasi
masalah berdasarkan kemampuan yang ada dalam keluarga yang mencoba memeriksakan
Ny.S ke pelayanan yang tersedia.
c. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan adalah bila ada masalah dalam keluarga dapat diselesaikan
secara musyawarah dan kekeluarga.
7. PEMERIKSAAN FISIK
8. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap selalu diberikan kesehatan oleh Allah agar dapat mencari rezeki untuk anak
dan cucunya, selain itu juga tidak merepotkan anaknya. dan keluarga berharap kedatangan
mahasiswa kesehatan dapat memberikan informasi kesehatan sehingga anggota keluarga dapat
memelihara kesehatan. Karena Ny.R mengutamakan kesehatan dalam keluarganya.
B. ANALISA DATA
No Hari/tanggal DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Minggu, 20 Data subyektif Gangguan perfusi jaringan
Mei 2018 Ny.S mengatakan kepalanya sering nyeri serebral pada keluarga Ny. S
Pukul 15.00 kepala dan terasa kencang di leher khususnya Ny. S b.d
WIB Ny.S mengatakan mempunyai penyakit Ketidakmampuan keluarga dalam
hipertensi sudah lama sekitar 5 tahun memelihara dan memodifikasi
yang lalu lingkungan
Ny.S mengatakan hipertensi berarti
tensinya naik tetapi tidak tahu penyebab,
tanda gejalanya dan komplikasi serta diit
nya
Ny.S mengatakan untuk perawatan
hipertensi sudah rutin kontrol ke dokter
dan mendapat obat tetapi masing sering
lupa untuk meminumnya
Ny.S tidak tahu cara memodifikasi
lingkungan yang aman bagi penderita
hipertensi dan juga pengobatan
tradisional untuk mengatasi hipertensi
Ny.S mengatakan tidak tahu terkait diit
tentang hipertensi
Ny.S mengatakan ia tidak tamat sekolah
dasar
Data Obyektif
TTV = TD 160/90 mmHg, Nadi :
84x/menit, RR: 20x/menit
Ny. S tampak mengeluarkan keringat
dingin
Ny.S tampak pucat
C. SKORING DAN PRIORITAS
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
JUMLAH 5
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga Ny. S khususnya Ny. S b.d Ketidakmampuan
keluarga dalam memelihara dan memodifikasi lingkungan