Anda di halaman 1dari 5

 Overview material handling equipment

Definisi
1. Material handling adalah ilmu dan seni memindahkan, menyimpan, melindungi, dan
mengontrol/ mengawasi material.
2. Material handling merupakan penyediaan material dalam jumlah yang tepat, pada
kondisi yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, pada posisi yang tepat, pada
urutan yang tepat, dengan biaya yang tepat dan menggunakan metode yang tepat.
3. material handling adalah kegiatan mengangkat, mengangkut, meletakkan bahan-
bahan/barang-barang dalam proses di dalam pabrik, kegiatan ini dimulai sejak bahan-
bahan masuk atau diterima di pabrik, sampai pada saat barang jadi dikeluarkan dari
pabrik.

ASPEK Material Handling


1. PERPINDAHAN= Perpindahan material membutuhkanwaktudantempat •
Perpindahan material membutuhkankesesuaian:
-ukuran
-bentuk
-berat
-kondisimaterial denganlintasan
-analisis frekuensi getaran
2. PENYIMPANAN
 Penyangga operasi
 Memudahkan pekerjaan manusia dan mesin
 Hal-hal yang perlu dipertimbangkan:
 Ukuran
 Berat
 Kondisi dan kemampuan tumpukanmaterial
 Keperluan untukmengambil dan menempatkan material
 Keperluan mengambil dan menempatkan material
 Kendala bangunan (beban lantai, kondisi lantai dll)

3. PERLINDUNGAN
 Pengawasan
 -Pengepakan
 -Pengelompokan Material
 -Dirancang untuk meminimasi pengawasan dan biaya

4. PENGAWASAN
 - Pengawasan Fisik Pengawasan yang berorientasi pada susunan dan jarak
penempatan antar material
 - Pengawasan Status Material Pengawasan tentang lokasi, jumlah, tujuan,
kepemilikan, keaslian dan jadwal material

Tujuan Material Handling

1. Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan


dan memberikan perlindungan terhadap material.
2. Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja.
3. Meningkatkan produktivitas:
4. Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas
5. Sebagai pengawasan persediaan.

Prinsip Dasar Material Handling


 Sistem material handling yang disusun harus memenuhi tujuan dan
persyaratan dasar.
 Peralatan material handling dan prosedurnya didisain sedemikian
rupa dengan mempertimbangkan faktor kemampuan manusia dan
keterbatasannya.
 Metode dan peralatan material handling harus sesuai dengan
peraturan keselamatan yang berlaku.
 Metode dan peralatan harus bisa menangani berbagai kondisi
operasi.
 Metode dan peralatan material handling harus mempunyai
dampak minimal terhadap lingkungan.
7. Analysis Of Material Transport System
Merupakan cara pemindahan material. Pemindahan material ini harus
dilakukan secara hati – hati, efisien, murah, dalam waktu yang tepat, akurat
(material yang tepat dengan jumlah dan lokasi yang tepat pula), dan tanpa ada
kerusakan pada material.
Peralatan Pemindahan Material, pemindahan material meliputi peralatan
yang digunakan untuk memindahkan material di dalam pabrik, gudang
penyimpanan, atau fasilitas lain. Peralatan ini dapat dibagi menjadi lima kategori
berikut:
a. Truk industri. Truk ini dibagi menjadi dua: Tanpa sumber tenaga dan
dengan sumber tenaga
1). Truk tanpa sumber tenaga adalah konstruksi landasan atau kontainer
dilengkapi dengan roda – roda yang didorong atau ditarik oleh tenaga manusia
untuk memindahkan material.
2). Truk dengan sumber tenaga dikemudikan oleh manusia
b. Automated Guide Velucles (AGVs). AGV adalah kendaraan yang
dikendalikan secara otomatis dan vertenaga batere dan mengikuti jalur – jalur
di atas lantai. Jalur – jalur itu tidak secara secara jelas terlihat mata. AGV ini
digunakan untuk memindahkan barang - barang dari stasiun pemuatan ke
stasiun pembongkaran dalam fasilitas produksi. Perubahan lintasan juga
dimungkinkan, dengan maksud bahwa barang yang berbeda dipindahkan ke
stasiun – stasiun yang berbeda. Peralatan ini umumnya dilengkapi antar muka
dengan sistem – sistem yang lain untuk mencapai manfaat sepenuhnya dari
otomasi terintegrasi.
c. Monorel dan kendaran dibimbing dengan rel lainnya. Kendaraan ini
bergerak secara mandiri pada suatu sistem rel tetap, baik yang ada pada lantai
ataupun yang tergantung pada langit - langit. Kendaraan ini beroprasi secara
bebas dan biasanya digerakan dengan motor listrik yang mengambil tenaga
listrik dari rel elektrik tersebut. Seperti layaknya AGV, variasi lintasan juga
dimungkinkan pada sistem kendaraan terbimbing pada rel.
d. konveyor. Konveyor terdiri dari kelompok besar dari peralatan
pemindah material yang dirancang untuk memindahkan material diatas lintasan
tetap, umumnya untuk kualitas atau volume yang besar. Contohnya meliputi
konveyor beroda, konveyor belt dan konveyor tow-line (tarikan kabel) konveyor
dapat dilengkapi sumber tenaga atau tanpa sumber tenaga. Konveyor dengan
sumber tenaga dibedakan dari peralatan pemindah material bertenaga lainnya
dimana sistem penggerak mekaniknya dibangun dalam lintasan yang tetap.
Konveyor tanpa sumber tenaga diaktifkan baik dengan tenaga manusia atau
dengan memanfaatkan gaya grafitasi.
e. crane dan hoist. Kelompok ini merupakan perangkat pananganan untuk
menaikkan, menurunkan, dan memindahkan material, seiring untuk beban yang
sangat berat. Hoist bekerja untuk pengangkatan vertikal, tersedia dalam baik
secara manual maupun dengan sumber tenaga. Crane memberikan
perpindahan horizontal dan umumnya memakai satu atau lebih hoist.

7. Storage system performance and location strategies


(Kinerja sistem penyimpanan dan strategi lokasi)

Fungsi dari penyimpana barang adalah untuk menyimpan barang yang


diperlukan dalam masa periode yang ditentukan atau di izinkan. Contoh
penyimpanan tanaman biasanya digunakan metode manual dimana manusia
sebagai pengontrol manual. Manusia disini sebagai pengatur penyimpanan
dirasa kurang efesien. Sedakan metode otomasi yang digunakan oleh
manufaktur merupakan suatu sistem penyimpanan yang gunanya
mengefesiensikan metode penyimpanan yang telah ada.
Kinerja sistem penyimpanan
Hal-hal yang diperhatikan dalam kinerja sistem penyimpanan dianataranya :
1. kapasitas penyimpanan
penyimpanan memiliki kapasistas tertentu yang dapat diukur berdasarkan luas
ruangan penyimpanan dan benda yang disimpan. Kebanyakan dari sistem
penyimpanan menstandarkan tempat penyimpanan yaitu dengan kontainer.
Standar kontener memungkinkan segera dapat diangkut dan disimpan. Oleh
karena itu standar yang dipakai dalam penyimpanan yaitu berupa satuan beban.
Kapasitas penyimpanan harus lebih besar jumlah bebanya dari jumlah
maksimum beban yang disimpan, dimana untuk mempermudah masuk
keluarnya barang di tempat penyimpanan.
2. Kepadatan
Didefinisikan sebagai ruang yang tersedia untuk penyimpanan. Biasanya
mengukur suatu kepadatan berdasarkan luas lantai sebenarnya kepadatan itu
berdasarkan daerah kepadatan.
3. Aksesbilitas Mengacu kemmapuan untuk mengakses apapun item yang diinginkan
yang disimpan dalam suatu sistem.
4. Throughput
Banyaknya waktu yang dibutuhkan guna melakukan penyimpanan tersebut.

5. Pemanfaatan
Proposi yang sebenarnya dalam penggunaan penyimpanan.

6. Kehandalan
Berarti mengukur dari kehandalan sistem, dimana proposi waktu dari suatu sistem yang operasi
dibandingkan dengan jadwal normalnya.
Sistem lokasi startegis
Sistem lokasi ini mempengaruhi kinerja penyimpanan. Pada dasarnya sistem ini
terdapat dua startegi yaitu randome storage (penyimpanan acak) dan dedicate storage
(penyimpanan khusus). Penyimpanan acak ini biasanya lebih di suatu lokasi penyimpanan yang
biasanya terbuka. Untuk penyimpanan khusus sendiri penyimpanan dilakukan dengan
menggunakan sisi. Barang masuk diberikan penomoran lalu ditaruh ditempat berdasarakan
penomoran tersebut. Sistem ini dibandingkan memiliki kelebihan masing-masing. Sistem acak
memungkinkan pemanfaatan dan kepadatan dapat digunakan secraa maksimal. Sedangkan
untuk penyimpanan khusus lebih efesien waktu.

Anda mungkin juga menyukai