Rangkuman Litigasi
Rangkuman Litigasi
Tahap II : dari penyidik di kirim 2 berkas perkara yang sudah di jilid serta barang bukti jilid
kesatu untuk kejaksaan dan jilid kedua untuk pengadilan
Prapenuntutan adalah kewenangan jaksa penuntut umum untuk memeriksa berkas perkara dari
penyidik apakah sudah lengkap atau belum lengkap bila belum lengkap maka JPU memberikan
petunjuk- petunjuk kekurangannya atau kesalahannya kepada penyidik dan mengembalikannya
ke penyidik untuk di perbaiki
Surat dakwaan adalah divinisi surat dakwaan tidak di berikan oleh KUHAP. Secara umum doi
katakana bahwa surat dakwaan adalah suatu surat atau akte yang memuat suatu perumusan dari
tindak pidana yang di tuduhkan yang sementara dapat di simpulkan dari surat
pemeriksaanpendahuluan yang merupakan dasar bagi hakim untuk melakukan pemeriksaan yang
bilamana cukup bukti terdakwa dapat di jatuhi hukuman dan apabila tidak cukup bukti dapat
dibebaskan
Berkas perkara dari pengadilan harus sama dengan berkas perkara dari kejaksaan masing-masing
menggunakan pasal yang sama
Pentingnya surat dakwaan
1. Bagi terdakwa untuk melakukan pembelaan mengenai tindak pidana yang di dakwakan kepada
dirinya
2. Bagi jaksa untuk melakukan penuntutan dan pembuktian
3. Bagi hakim untuk batas-batas pemeriksaan di pengadilan
Isi surat dakwaan yaitu berisi menyatakan perbuatan – perbuatan yang di dakwakan serta menebut
eaktu dan tempat di lakukannya tindak pidana.
Ketentuan pasal 143 KUHAP.
Bahwa penuntut umum melimpahkan perkara ke pengadilan negri dengan permintaan agar
segera mengadili perkara tersebut dengan surat dakwaan.
Persyarata surat dakwaan ada dua syaratan
a. Pasal 143 ayat 2 huruf A KUHAP.syaratnya yakni syarat formil dan syarat matriel
- Syarat formil meliputi
1. Surat dakwaan harus di hukui tanggal dan tanda tangan dari penuntut umum
2. Surat dakwaan harus memuat secara lengkap identitas terdakwa.
b. Pasal 143 ayat 2 huruf B yakni syarat matriel
1. uraian secara cermat, jelas,dan lengkap mengenai tindak pidana yang di dakwakan
2. uraian secara cermat , jelas dan lengkap mengenai penpos dilieti dan locus dilieti dari tindak
pidana yang di lakukan itu.
- Surat dakwaan
Bahwa ia terdakwa nama joko sunandar pada hari senin tanggal 20 april 2011 jam 20.00 atau
setidak-tidaknya masih dalam tahun 2011.
Bertempat di rumah taman jaya perkasa desa ciracas kecamatan serang kota serang atau setidak-
tidaknya masih dalam daerah hukum pengadilan negeri serang. Telah dengan sengaja
menghilangkan nyawa orang lain yaitu korban dengan cara-cara sebagai berikut :
Pada wakti di tempat seperti yang di lakukan di atas terdakwa pergi kerumah korban untuk
menagih hutang dan setelah korban menagihnya ternyata korban tidak mau membayarnya malah
si korban menonjok terdakwa sehingga terdakwa kesal kepada korban kemudian terdakwa
mengambil pisau yang ada di kantongnya dan menuduk ke bagian dada korban berkali-kali.
Maka matilah si korban sesuai dengan visum at refertum dari docter ahmad tanggal 25 maret
2011.
Penyerahan berkas perkara dari kejaksaan ke pengadilan dapa di lakukan dengan 3 cara sbb;
1. Secara biasa
Cara ini di sebut dalam KUHAP.
Menyerahkan berkas kepada hakim dengan suatu surat penuntutan supaya perkara di ajukan ke
pengadilan untuk di teliti dan di periksa dalam penuntutan JPU berhak mengebutkan dengan
sejelas-jelasnya perbuatan apa yang di tuduhkan kepada terdakwa. Dari penuntutan ini terdakwa
harus mengerti dengan benar perbuatan mana yang disangka dilakukan oleh terdakwa demikian
pula harus di sebutkan perbuatan itu mengandukng syarat-syarat tindak pidana dalam ketentuan
atau pasal-pasal pidana dari suatu perbuatan yang di ancam oleh pidana
2. Cara singkat
Bila mana JPU berpendapat bahwa perkara yang akan di limpahkan kepada hakim tersebut.
Pembuktiannya mudah dan sederhana dalam pelaksanaannya
3. Cara cepat
Acara pemerisaan TP ringan ialah acara pemeriksaan terhadap perkara yang di ancam oleh
pidana /kurungan paling lama 3 bulan atau dengan denda sebanyak-banyaknya 40 ribu subsidair
6 hari kurungan.
Contohnya ; penghinaan ringan
Penuntutan adalah suatu tindakan PU untuk melimpahkan perkara ke pengadilan yang berwenang
dalam hal dan cara yang di atur dalam UU dengan permintaan supaya di periksa oleh hakim di
siding pengadilan.
Persiapan tindakan penuntutan
Untuk kesempurnaan tugas penuntutan JPU harus mengetahui sejelas-jelasnya semua pekerjaan
di lakukan di TP dari awal sampai akhir semuanya harus atas dasar hukum.
Urut-urutan persidangan
1. Sebelum majelis hakim memasuki ruangan pengadilan. Di ruangan sudah siap JPU dan panitra
pengganti
2. Panitra penggantu mempersilahkan majelis untuk masuk ruangan
3. Setelah majelis masuk ruangan. Kemudian hakim ketua menyuruh JPU untuk menghadirkan
terdakwa ke dalam ruangan pengadilan
4. Hakim menanyakan apakah terdakwa sehat dan siap di perksa kemudian hakim menannyakan
identitas terdakwa
5. Hakim menyuruh JPU untuk membacakan surat dakwaanya dan kepada terdakwa untuk
memperhatikan isi dakwaannya
6. Hakim menanyakan apakah terdakwa mengerti atas dakwaanya bila mengerti terdakwa di
tawarkan apakah ingi mengajukan eksepsi atas dakwaanya dari JPU bila ia maka PH
membacakan eksepsinya
7. Hakim menanyakan kepada JPU apakah ingi menanggapi eksepsi dari PH terdakwa bila ia harus
di jawab langsung
8. Setelah mendebfarkan eksepsi dan tanggapan eksepsi dari dua kubu maka hakim memutuskan
dengan putusan sela
9. Stelah membacakan putusan sela dilanjutkan dengan pemeriksaan pokok perkara untuk
mendengarkan keterangan saksi dan hakim menyuru JPU untuk menghadirkan apara saksi
10. Setelah mendengarka keterangan para saksi kemudian di lanjutkan dengan pemeriksaan
terdakwa
11. Hakim menyuruh JPU untuk membacakan penuntutan
12. Hakim menawarkan kepada penasihat hukum terdakwa untuk mengajukan pledoi
13. Hakim menanyakan kepada JPU apakah ingin mengajukan replik
14. Hakim menanyakan kepada Penasihat hukum terdakwa apakah ingin mengajukan duplik
15. Setelah mendengarkan penuntutan dan pledoi maka saatnya bagi hakim untuk membacakan
putusan ahir.
16. Hakim menawarkan apakah ingin terima dengan putusan ahir atau pikir-pikir untik mengajukan
banding atas putusannya……..maka siding di tutup
Upaya hukum di bagi menjadi 2 ;
1. Upaya hukum biasa adalah upaya terhadap putusan pngadilan yang belum mempunyai kekuatan
hukum tetap contohnya : banding\,kasasi
2. Upaya hukum luar biasa adalah upaya terhadap putusan pengadilan yang sudah memiliki
kekuatan hukum yang tetap. Contoh ; PK
Eksepsi perkara pada hakikatnya adalah keberatan yang di lakukan oleh terdakwa kepada JPU
yang tidak berkaitan dengan pokok perkara
Jenis-jenis eksepsi
1. Masalah kopetensi/kewenangan mengadili
- kopetensi absolute
- kopetensi relative
2. dakwaan tidak dapat di terima di sebabkan karena batalnya melakukan penuntutan(ni bis n idem)
3. karena terdakwa meninggal
4. kesalahan menunjuk terdakwa
5. kadaluarsa
prnisip-prinsip penyelenggaraan peradilan pidana di tingkat pengadilan
- prinsip umum = berlaku pada tiap pemeriksaan mulai dari polisi,kejaksaan dan pengadila.
Contohnya ; prinsip praduga tak bersalah
- prisip khusus = hanya berlaku untuk kasus tertentu saja.
Prinsip yang berlaku di siding pengadilan
1. Prinsip kebenaran materil = menyatakan bahwa dalam pemeriksaan perkara pidana lebih
mementingkan kedalam kebenaran materil. Aspek materil yakni suatukebenaran yang sungguh-
sungguh sesuai dengan kenyataan. Proses ini terlihat dalam proses persidangan bahwa meskipun
terdakwa telah mengakui kesalahannya bahwa belum cukup menjadi alas an untuk menjatuhkan
putusan artinya masih di butuhkan bukti lain untuk mendukung pengakuan terdakwa.
- Alat bukti
a. Keterangan saksi
b. Keterangan ahli
c. Surat
d. petunjuk ---- barang bukti.
e. Keterangan terdakwa.