Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODOLOGI

3. 1. Waktu dan Tempat


Praktikum Geologi Struktur ini dilaksanakan di 5 (lima) stopsite yang terletak di
dua kabupaten yaitu Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Trenggalek. pada tanggal
18 November 2017. Pada stopsite pertama dilakukan di Rejotangan, Kabupaten
Tulungagung. Sedangkan pada stopsite kedua dilakukan di desa Gamping, Kecamatan
Campurdarat, kabupaten Tulungagung. Pada stopsite keiga dilaksanaakan di lokasi
tambang Marmer di desa Besole, kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Pada
stopsite keempat berada di Goa Lowo di desa Watuagung, kecamatan Watulimo,
kabupaten Trenggalek. Stopsite terakhir berada di pantai Prigi, kecamatan Watulimo,
kabupaten Trenggalek.
3. 2. Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam melakukan praktikum geologi struktur secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
1. Palu Geologi
Pada umumnya palu geologi dibedakan menjadi dua yaitu palu batuan beku dan
palu batuan sedimen. Palu batuan beku dapat pula digunkan untuk batuan yang keras
termasuk batuan metamorf. Palu batuan beku ini umumnya memiliki ciri-ciri
berujung runcing sedangan palu batuan sedimen berujung lebar.

Gambar 3.2.1 Palu Geologi batuan sedimen dan Palu Geologi batuan beku
2. Gps
Alat ini digunakan untuk menentukan letak pada lokasi praktikum dengan bantuan
penyelarasan sinyal yang berasal dari satelit. Alat ini akan menunjukkan posos E dan
S pada lokasi praktikum dengan pambacaan berdasarkan derajat, menit, dan detik.

Gambar 3.2.2 Gps


3. Kompas Geologi
Kompas geologi digunkan untuk mencari arah berupa panunjuk magnetis yang
bebas menyelaraskan dengan medan magnet bumi secara akurat. Alat ini sangat
berguna ketika berada pada lokasi praktikum untuk mengetahui arah objek suatu
geologi.

Gambar 3.2.3 Kompas Geologi


4. Papan dada
Digunakan sebagai alas untuk menulis, serta dapat digunakan untuk membantu
menentukan strike dan dip pada suatu struktur.
5. Alat tulis
Digunakan untuk menulis sesuatu yang penting dan menggambar
sketsa dari suatu bentuk struktur.
6. Kamera
Digunakan untuk mengambil dokumentasi saat praktikum berlangsung.

3. 3. Prosedur Penelitian
1. Briefing
Briefing dilakukan pada pukul 07.30 yang dilaksanakan di gazebo Raden Wijaya
(Gazebo UB) Universitas Brawijaya oleh panitia dan dosen pembimbing yaitu
Bapak Alamsyah Juwono dan Bapak Wiyono. Pada kesempatan tersebut
dijelaskan secara singkat tentang kondisi dan objek utama yang akan dikunjungi di
daerah Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Trenggalek.
2. Perjalanan Menuju Lokasi Praktikum
Pada perjalanan ini dimulai pada pukul 08.00 dengan menggunakan 2 (dua) buah
bis dan 1 buah mobil dengan estimasi perjalanan sekitar 3 jam.
3. Stopsite 1
Pada stopsite ini terletak di dekat gapura masuk Kabupaten Tulungagung tepatnya
di kecamatan Rejotangan, kabupaten Tulungagung. Pada lokasi ini ditemukan
sebuah singkapan batu kapur yang terletak di pinggir jalan raya. Pada lokasi ini
hanya dilakukan pengamatan terhadap bentuk, warna dan kondisi disekitar
singkapan.
4. Stopsite 2
Pada stopsite 2 ini terletak di desaGemping, kecamatan Campurdarat, kabupaten
Tulungagung. Pada lokasi ini ditemukan sebuah bukit dengan ketinggian kurang
lebih 50 meter. Pada lokasi ini hanya dilakukan pengamatan sampel dan beberapa
pengambilan sampel batuan. Pada pengamatan sampel dilakukan dengan
mengamati arah bukit, bentukan bukit, warna bukit dan kondisi disekitar bukit.
Sedangkan pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil sampel di lapangan
lokasi pengamatan dan diperoleh batu kapur.
5. Stopsite 3
Pada stopsite ini terletak di desa Besole, kecamatan Besuki, kabupaten
Tulungagung. Pada lokasi ini berada di daerah penambangan marmer. Pada lokasi
ini dilakukan pengamatan serta pengambilan sampel batuan disekitar area
pertambangan. Di lokasi ini kami tidak diizinkan untuk masuk ke dalam
pertambangan. Untuk itu pengamatan dilakukan dari jauh dengan mengamatai
bentuk bukit, struktur bukit, struktur batuan, vegetasi diatas bukit, serta warna
bukit setelah dilakukan penambangan. Sesangkan pengambilan sampel dilakukan
degan mengambil beberapa sampel batuan metamorf yaitu marmen serta beberapa
butuan intrusif yang dapat ditemukan disekitar lokasi penambangan serta rumah-
rumah masyarakat.
6. Stopsite 4
Pada lokasi stopsite 4 ini terletak di desa Watuagung, kecamatan Watulimo,
kabupaten Trenggalek. Dilokasi ini terdapat goa Lowo serta sungai kecil dan bukit
disekitar Goa Lowo. Dilokasi ini dilakukan pengamatan serta pengambilan sampel
beberapa batuan. Pengamatan dilakukan dengan melihat kondisi sungai terrmasuk
ukuran batuan serta bentuk dinding sungai. Sedangkan di lokasi goa dilakukan
pengamatan terhadap beberapa batuan serta penjelasan tentang sejarah
terbentuknya goa. Di dalam go juga dilakuakan pengamatan terhadap kondisi di
dalam go termasuk bentuk stalatit dan stalakmit yang terbentuk alami.
7. Stopsite 5
Terletak di pantai Prigi, kecamatan Wztulimo, Kabupaten Trenggalek. Pada lokai
ini dilakuakn pengamatan terhadap bentuk pantai. Pantai Prigi terbentuk karena
adanya dorongan kuat dari samudra Hindia dan menyebabkan lokasi ini berbentuk
seperti huruf U. Hal ini dikarenakan pada sisi ujung U kana dan kiri merupakan
bukit karang sehingg sulit untk mengalami erosi. Hal ini sangat berbeda dengan
pantai Prigi yang bukan merupakan bukit karang sehingga bentuk pantai
menjorong kea rah dalam membentuk teluk yang dikenal sebagai teluk Prigi.
8. Perjalanan pulang
Pada perjalanan pulang dilakukan mulai dari pantai Prigi pada pukul 18.45 dan
tiba di gazebo Raden Wijaya, Universitas Brawijaya pada pukul 23.50.

Anda mungkin juga menyukai