Ptkipapujismpnkanor2 141019193029 Conversion Gate01 PDF
Ptkipapujismpnkanor2 141019193029 Conversion Gate01 PDF
PENDAHULUAN
Alam (IPA). Apabila suatu Negara mengalami kemajuan dalam mengkaji Ilmu
berkembang pesat.
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Depdiknas, 2006 :
5). Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih
alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan
mendorong siswa untuk bekerja secara ilmiah, selama ini pembelajaran IPA di
1
SMP Negeri 1 Kanor lebih banyak menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab. Realitas menunjukkan sebanyak 52 % nilai IPA di kelas VIII dari hasil
ulangan harian kurang dari KKM Individu yang ditentukan sekolah yaitu
sebesar 75. Sedangkan rata – rata nilai kelas adalah 67,50. Ini menunjukkan
bahwa selama ini prestasi belajar siswa di kelas VIII dalam mata pelajaran
IPA masih rendah. Hal ini disebabkan kurangnya motivasi dan antusiasme
belajar.
siswa lebih termotivasi dalam belajar yang pada akhirnya dapat melejitkan
prestasi belajar.
2
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini mengambil judul :
1. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
belajar siswa pada materi sistem pernafasan di kelas VIII C SMP Negeri
1 Kanor Bojonegoro?
belajar siswa pada materi sistem pernafasan di kelas VIII C SMP Negeri
1 Kanor Bojonegoro?
2. Pemecahan Masalah
terjadi interaksi antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa
3
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
kelas (PTK)
2. Bagi siswa.
IPA .
3. Bagi sekolah.
4
Dapat digunakan sebagai contoh suatu model pembalajaran. Model
E. Batasan Masalah
1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Kanor
Bojonegoro
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Umum dijelaskan pengertian secara etimologis dari kata prestasi itu adalah
Hasil yang dicapai dari yang dilakukan, dikerjakan. (Pringgodibyo, 1993 :263)
setelah suatu kegiatan pembelajaran pada suatu periode tertentu. Prestasi itu
pada nilai positif tersebut. Perubahan perilaku yang mengarah pada nilai
yang berwujud perubahan yang terjadi pada diri siswa (seseorang) yang
mengarah pada tingkat nilai positif tertentu. Dalam pembelajaran IPA prestasi
tersebut sering kali disimbolkan dengan angka yang berjenjang dalam skala
6
Dapat dikatakan juga bahwa prestasi belajar merupakan tingkat
mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport
setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar
IPA siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat
prestasi yang berkenaan dengan prestasi belajar bidang study IPA tentu
dengan kaidah ilmiah seperti jujur, disiplin, rendah hati, menghargai orang
lain dan lain sebagainya. Dalam kaitan prestasi bidang studi IPA ini justru
antara aspek kognitif dan yang lainnya harus mempunyai suatu keseimbangan.
7
B. Pembelajaran Quantum Teaching
dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka. Hal ini mengingatkan
Memasuki terlebih dahulu dunia mereka berarti akan memberi izin untuk
8
kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih luas. Dengan mengaitkan apa
yang diajarkan oleh guru dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan
yang didapatkan dari kehidupan rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi
atau akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, dengan mudah dunia
antara tujuan dan prioritas. Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin diraih.
sebagai tujuan.
a) Segalanya berbicara
9
memotivasi: “tetapkanlah sasaran tersebut agar bisa berprestasi setiap
harinya”.
akan menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses yang paling
10
(Fun and Motivated Learning). Dalam penerapannya Quantum Teaching
a. Tumbuhkan
b. Alami
c. Namai
Langkah ketika guru memberikan data saat siswa minat siswa telah
mencapai maksimal.
d. Demonstrasikan
e. Ulangi
telah di bahas dan juga dalam fase ini guru melaksanakan evaluasi
f. Rayakan
11
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti sebagai guru bekerja sama dengan teman
sejawat. Hal ini peneliti lakukan agar dalam penelitian ini siswa dapat diamati
secara maksimal. Kehadiran peneliti sebagai guru dalam kelas dilakukan seperti
A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah Guru IPA dan siswa – siswi kelas VIII C SMP
1. Waktu penelitian
12
2. Tempat penelitian
Kanor Bojonegoro.
C. Prosedur Penelitian
dilaksanakan terdiri dari 2 siklus dan tiap siklusnya terdiri dari 1 kegiatan
tatap muka , dengan masing – masing tatap muka selama 2 jam pelajaran ( 2 x
35 menit ).
pengamatan, dan refleksi. Hal ini dapat dilihat dalam Gb. 3.1 sebagai berikut
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
?
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
(Suharsimi Arikunto dkk, 2007:9)
13
SIKLUS I :
1. Tahap Perencanaan :
Hubungan gaya dan gerak, sebagai sumber belajar siswa yang didahului
pernafasan .
c. RPP yang telah disusun diberikan kepada teman guru untuk dipelajari
ditentukan di RPP.
pembelajaran.
14
3. Tahap Observasi dan Evaluasi tindakan :
b. Peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar yang
4. Tahap Refleksi :
pada siklus I dan dijadikan bahan pertimbangan untuk memasuki siklus II.
b. Jika ketuntasan belajar secara klasikal siswa <85 % siswa yang tuntas
secara individu
SIKLUS II
sudah tercapai harapan penelitian maka tidak dilaksanakan siklus II, tetapi jika
siklus I masih belum menunjukkan hasil peningkatan hasil belajar siswa maka
15
D. Instrumen Penelitian
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing –
siswa ( terlampir )
3. Tes Formatif
pada materi system pernafasan. Tes formatif ini diberikan setiap akhir
16
E. Analisis Data
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
KKM Individu = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100%
17
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
b. Pelaksanaan ( Acting)
1) Kegiatan Awal
sistem pernafasan.
18
b) Guru memulai dengan pernyataan : ” sebelum kita mulai belajar
IPA hari ini saya ingin bertanya apakah kalian kuat tidak bernafas
dalam 10 menit ?
2) Kegiatan Inti
dengan diwakili oleh dua orang siswa. Saat sesi tanya jawab
3) Kegiatan Akhir
system pernafasan.
19
b) Guru bersama-sama siswa merayakan kesuksesan pembelajaran
c. Pengamatan ( Observing)
sebagai berikut :
Pada tabel 4.3 di atas, dapat diketahui yang memperoleh nilai >
20
Tabel 4.4 Rekapitulasi hasil belajar siswa mata pelajaran IPA siklus I
KKM Keterangan Frekuensi %
≥ 75 Tuntas 21 70
< 75 Belum Tuntas 9 30
Dari tabel 4.4 di atas dapat dikatakan bahwa pada siklus I siswa
yang tuntas baru mencapai 70% dan yang belum tuntas 30%, sehingga
sebagai berikut :
Tabel 4.5 Rekapitulasi hasil respon siswa mata pelajaran IPA siklus I
Nilai Kriteria Frekuensi %
≥70 Positif 20 66,67
<70 Negatif 10 33,33
Dari tabel 4.5 di atas dapat dikatakan bahwa pada siklus I siswa
II.
21
d. Refleksi ( Reflection)
penjelasannya, dianalisis dan dikaji secara matang. Dari data yang diperoleh
1) Aktivitas Siswa
keaktifan siswa.
masih ada beberapa siswa yang masih melakukan aktivitas yang tidak
22
3) Respon Siswa
sebelumnya.
acuan untuk perbaikan pada siklus II agar aktivitas siswa, hasil belajar
2. Siklus II
a. Perencanaan (Planning)
23
b) Angket Respon siswa
b. Pelaksanaan ( Acting)
1) Kegiatan Awal
pernafasan
hari ini, bu guru ingin bertanya apa yang terjadi jika seseorang
kekurangan oksigen ?
2) Kegiatan Inti
dengan lancar ..
diwakili oleh dua orang siswa. Saat sesi tanya jawab berlangsung
24
siswa-siswi terdiam, sehingga guru harus menawarkan pertanyaan
3) Kegiatan Akhir
pernafasan.
c. Pengamatan (Observing)
sebagai berikut :
Pada tabel 4.6 di atas, dapat diketahui yang memperoleh nilai >
70 = 26 siswa, dan yang memperoleh nilai <70 = 4 siswa. Dari kriteria yang
25
2. Data Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.7 Rekapitulasi hasil belajar siswa mata pelajaran IPA siklus II
KKM Kriteria Frekuensi %
≥ 70 Tuntas 27 90
< 70 Belum Tuntas 3 10
Dari tabel 4.7 di atas dapat dikatakan bahwa pada siklus II siswa
yang tuntas mencapai 90% dan yang belum tuntas 10%, sehingga pada
siklus II sedah melebihi indikator yang telah ditentukan yaitu minimal 85%
siswa sudah tuntas belajar, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus
berikutnya.
sebagai berikut :
Tabel 4.8 Rekapitulasi hasil respon siswa mata pelajaran IPA siklus I
Nilai Kriteria Frekuensi %
≥70 Positif 26 86,67
<70 Negatif 4 13,33
Dari tabel 4.8 di atas dapat dikatakan bahwa pada siklus I siswa
negatif 13,33%, sehingga pada siklus II sudah melebihi indikator yang telah
26
d. Refleksi ( Reflection)
Dari data yang diperoleh setelah penelitian siklus II, maka ada
1) Aktivitas Siswa
3) Respon Siswa
27
B. Pembahasan
1. Aktivitas Siswa
Dari tabel 4.9 diatas dapat dilihat secara jelas bahwa aktivitas siswa
kelompok.
88,88
90 62,96
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Siklus I siklus II
28
2. Hasil Belajar Siswa
Dari tabel 4.10 diatas dapat dilihat secara jelas bahwa hasil belajar
85,18
90 59,25
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Siklus I siklus II
Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar Siswa Siklus I sampai dengan siklus II
29
3. Respon Siswa
Hasil
Data yang
Siklus I Siklus II Peningkatan
diperoleh
Frekuensi % Frekuensi %
∑ siswa yang
memberi respon 18 66,67 24 88,88 22,22%
positif
Indikator ≥ 85%
Dari tabel 4.11 diatas dapat dilihat secara jelas bahwa respon siswa
90 88.88
80
66.67
70
60
50
40
30
20
10
0
siklus I
Siklus II
Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Siswa Siklus I sampai dengan siklus II
30
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
pelajaran IPA materi gaya dan gerak di kelas VI SDN Banjaran dapat
pelajaran IPA materi gaya dan gerak di kelas VI SDN Banjaran dapat
siklus II.
pelajaran IPA materi gaya dan gerak di kelas VI SDN Banjaran dapat
II.
prestasi belajar pada mata pelajaran IPA materi gaya dan gerak di kelas
31
B. Saran
32
DAFTAR PUSTAKA
Bobby De Porter. 2003. Quantum Teaching, Terjemahan oleh Ary Nilandari Cet.
XI. Bandung : Kaifa
Gordon Dryden. 2004. Revolusi Cara Belajar. Terjemahan Ari Nilandari Cet.
VIII : Bandung: Kaifa
Kathy Wagone. 2004. Seni Meraih Sukses Sederhana, terjemahan oleh Arman
Prayitno. Batam : Interaksara
33