BAB III
ASKEP TEORITIS
1. I. PENGKAJIAN
1) Identitas klien
2) Riwayat kesehatan
1. Nutrisi
Bagaimana pola makan dan minum klien pada saat sehat dan sakit,apakah ada perbedaan konsumsi diit nya.
1. Eliminasi
Kaji miksi,dan defekasi klien
1. Pemeriksaan diagnostik
Tes Audiometri : AC menurun
Tes berbisik
3) Perubahan persepsi/sensoris berhubungan dengan obstruksi, infeksidi telinga tengah atau kerusakan di
syaraf pendengaran.
Kriteria hasil :Nyeri yang dirasakan kien berkurang dengan skala 2-0 darirentang skala 0-10
Intervensi Keperawatan :
Ajarkan teknik relaksasi pada klien dengan mengajarkan teknik relaksasi (misalnya bernafas perlahan,
teratur, atau nafas dalam)
Kolaborasikan dengan tim medis dalam pemberian analgetik
Kaji kembali nyeri yang dirasa oleh klien setelah 30 menitpemberian analgetik
Beri informasi kepada klien dan keluarga tentang penyebab yeriyang dirasa
Rasional
Teknik relaksasi yang benar dan efektif dapat membantumengurangi nyeri yang dirasab.
Analgetik dapat menekan pusat saraf rasa nyeri, sehingga nyeridapat berkurang
Untuk mengetahui keefektifan pemberian analgetik
Informasi yang cukup dapat mengurangi kecemasan yang dirasaoleh klien dan keluarga
Kriteria hasil :
Klien dapat melakukan komunikasi dengan baik
Menerima pesan melalui metoda pilihan (misal : komunikasitulisan, bahasa lambang, berbicara dengan
jelas pada telinga yangbaik.
Intervensi Keperawatan :
Dapatkan apa metode komunikasi yang dinginkan dan catat padarencana perawatan metode yang
digunakan oleh staf dan klien, eperti : tulisan, berbicara, ataupun bahasa isyarat.
Kaji kemampuan untuk menerima pesan secara verbal.- Jika ia dapat mendegar pada satu telinga,
berbicara denganperlahan dan dengan jelas langsung ke telinga yang baik (hal inilebih baik daripada
berbicara dengan keras).
Tempatkan klien dengan telinga yang baik berhada pandengan pintu.
Dekati klien dari sisi telinga yang baik.-
Jika klien dapat membaca ucapan
Lihat langsung pada klien dan bicaralah lambat dan jelas.
Hindari berdiri di depan cahaya karena dapatmenyebabkan klien tidak dapat membaca bibi anda.-
Perkecil distraksi yang dapat menghambat konsentrasi klien.
Minimalkan percakapan jika klien kelelahan atau gunakankomunikasi tertulis.
Tegaskan komunikasi penting dengan menuliskannya.-
Jika ia hanya mampu bahasa isyarat, sediakan penerjemah.Alamatkan semua komunikasi pada klien,
tidak kepadapenerjemah. Jadi seolah-olah perawat sendiri yang langsungberbicara kepada klien dnegan
mengabaikan keberadaanpenerjemah.
Gunakan faktor-faktor yang meningkatkan pendengaran danpemahaman
Bicara dengan jelas, menghadap individu.
Ulangi jika klien tidak memahami seluruh isi pembicaraan.
Gunakan rabaan dan isyarat untuk meningkatkan komunikasi.
Validasi pemahaman individu dengan mengajukan pertanyaanyang memerlukan jawaban lebih dari ya
dan tidak.
Rasional :
Dengan mengetahui metode komunikasi yang diinginkan oleh klienmaka metode yang akan digunakan
dapat disesuaikan dengankemampuan dan keterbatasan klien.
Pesan yang ingin disampaikan oleh perawat kepada klien dapatditerima dengan baik oleh klien.
Memungkinkan komunikasi dua arah anatara perawat dengan kliendapat berjalan dnegan baik dan klien
dapat menerima pesanperawat secara tepat.
v Perubahan persepsi/sensoris berhubungan dengan obstruksi, infeksidi telinga tengah atau kerusakan di syaraf
pendengaran.
Tujuan : Persepsi / sensoris baik.
Kriteria hasil : Klien akan mengalami peningkatan persepsi/sensoris pendengaransampai pada tingkat
fungsional
Intervensi Keperawatan :
Kriteria hasil :
Menunjukkan kepada klien bahwa dia dapat berkomunikasi denganefektif tanpa menggunakan alat
khusus, sehingga dapat mengurangirasa cemasnya.
Harapan-harapan yang tidak realistik tidak dapat mengurangikecemasan, justru malah menimbulkan
ketidak percayaan klienterhadap perawat.
Memungkinkan klien untuk memilih metode komunikasi yangpaling tepat untuk kehidupannya sehari-hari
disesuaikan dnegantingkat keterampilannya sehingga dapat mengurangi rasa cemas danfrustasinya.
Dukungan dari bebarapa orang yang memiliki pengalaman yangsama akan sangat membantu klien.