#Bab I Pendahuluan
#Bab I Pendahuluan
1
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya
3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
6. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
7. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pelaksanaan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung
9. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987 tentang Penyusunan Rencana Kota
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/ Kota
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang di Daerah
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1998 tentang Tata Cara Peran serta
Masyarakat Dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah
14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 650 – 658 tentang Keterbukaan Rencana Kota
Untuk Umum
15. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 327/KPTS/M/2002
tentang Penetapan Enam Pedoman Bidang Penataan Ruang
16. Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri Nomor 648-384 tahun 1992, Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 738/KPTS/M/1992 dan Menteri Negara
17. Perumahan Rakyat Nomor: 09/KPTS/1992 tentang Pedoman Pembangunan Perumahan
dan Permukiman dengan Lingkungan Hunian yang Berimbang
18. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk
Penataan Ruang Wilayah
19. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 11 Tahun 1991 tentang Penetapan Kawasan Lindung
Propinsi Jawa Timur
20. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
21. Permendagri Nomor 2 Tahun 1987 tentang Penyusunan Rencana Kota
22. Permendagri Nomor 8 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah
23. Permendagri Nomor 9 Tahun 1998 tentang Tata Cara Peranserta Masyarakat Dalam Proses
Perencanaan Tata Ruang di Daerah
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka
Hijau Kawasan Perkotaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan
25. Peraturan Mentri Pekerjaan Umum Nomor 20 tahun 2012 Tentang Penyusunan Rencana
Detail Tata Ruang Perkotaan dan Peraturan Zonasi
26. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo
2
1. Teridentifikasinya dan terpilihnya kawasan aerotropolis yang akan direncanakan
2. Terdeliniasinya wilayah perencanaan
3. Tersusunnya gambaran awal wilayah perencanaan
4. Tersusunnya metode dan organisasi pelaksanaan kegiatan
5. Teridentifikasinya potensi, isu, dan masalah terkait penataan ruang yang berkembang pada
wilayah studi
6. Tersusunnya analisis kebutuhan pengembangan kawasan yang berbasis pada isu pokok dan
permasalahan di wilayah studi
7. Tersusunnya skenario, konsep, dan strategi pengembangan ruang
8. Tersusunnya rencana pola ruang dan pengembangan infrastruktur
9. Tersusunnya rencana implementasi pemanfaatan ruang kawasan
10. Tersusunnya pengendalian pemanfaatan ruang kawasan
1.4 Ruang Lingkup Perencanaan
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah perencanaan ini adalah Kawasan Aerotropolis Kecamatan
Waru dan Sedati Kabupaten Sidoarjo, dengan luas wilayah perencanaan sebesar XXXX
km2. Wilayah perencanaan ini terdidi dari 3 kelurahan yaitu Kelurahan Tambak Sawah,
Kelurahan Semampir, dan Kelurahan Pranti. Secara khusus, kawasan aerotropolis ini
berbatasan dengan beberapa kelurahan/desa sebagai berikut.
Utara : Kelurahan Tambak Rejo
Timur : Kelurahan Segoro Tambak dan Kelurahan Banjar Kemuning
Barat : Kelurahan Tropodo, Keluraham Pabean, dan Kelurahan Semamlir
Selatan : Kelurahan Sedati Gede
3
4
1.4.2 Ruang Lingkup Perencanaan
Ruang lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1. Penyusunan Laporan Pendahuluan, pokok-pokok materi yang disampaikan adalah:
a. Identifikasi kawasan
b. Deliniasi kawasan
c. Gambaran awal kawasan
d. Penyusunan rencana kerja dan metodologi penyusunan rencana tata ruang
e. Penyusunan organisasi pelaksanaan pekerjaan
2. Penyusunan Survey, pokok-pokok pekerjaan yang dilakukan adalah:
a. Penyiapan metode pelaksanaan survey
b. Persiapan teknis dan administrasi yang berupa penyiapan surat menyurat, peta
dasar, daftar pertanyaaan, peralatan survey dan lain-lain yang digunakan
3. Survey/ Inventarisasi Data, pokok pekerjaan yang dilakukan meliputi kegiatan:
a. Survey data instansional, berupa pengumpulan data atau perekaman dari instansi
terkait. Hasilnya adalah uraian fakta dan informasi baik dalam bentuk data angka
atau peta mengenai keadaan wilayah studi, serta rencana dan kebijakan
pembangunan makro.
b. Identifikasi pemanfaatan ruang, merupakan upaya pemindahan situasi lapangan
terbaru kedalam format dua dimensi dengan dilengkapi data data teknis yang
diperlukan.
Output kegiatan ini meliputi :
a. Pemetaan jenis pemanfaatan ruang
b. Pemetaan penyebaran lokasi sarana dan prasarana
c. Identifikasi intensitas pemanfaatan lahan
- Koefisien dasar bangunan
- Koefisien lantai bangunan
- Garis sempadan bangunan
d. ldentifikasi jaringan jalan
- Fungsi jalan
- Karakter geometrik jalan yang meliputi lebar Damaja, Damija, dan Dawasja
- Karakter lalu lintas baik kendaraan bermotor rnaupun tidak bermotor (volume
lalu lintas), arus manusia pejalan kaki dan lain-lain, tempat parkir dan lainnya
- Permasalahan lalu lintas
e. Identifikasi prasarana
- Jaringan listrik
- Jaringan telepon
- Jaringan air bersih
- Jaringan air limbah (jika ada)
- Jaringan drainase
- Sistem pembuangan sampah
f. ldentifikasi kependudukan dan karakter sosial
- Jumlah dan laju pertambahan penduduk
- Kepadatan penduduk
- Komposisi penduduk
- Angka kemiskinan dan ketenagakerjaan
g. Identifikasi struktur ruang
- Orientasi keruangan
5
- Peran dan fungsi wilayah studi dalam konstelasi kawasan yang lebih luas
h. Identifikasi fasilitas pelayanan kota yang meliputi jenis, jumlah, distribusi / sebaran,
cakupan pelayanan, antara lain :
- Fasilitas pendidikan
- Fasilitas kesehatan
- Fasilitas peribadatan
- Fasilitas perniagaan
- Fasilitas olahraga dan rekreasi
- Fasilitas pemerintahan dan layanan umum
- Fasilitas ruang terbuka hijau
- Fasilitas lainnya