1. PENDAHULUAN
Organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi profit-oriented karena tidak adanya pendistribusian
keuntungan kepada pemilik dan beberapa perbedaan lainnya. Proses penyusunan anggaran di organisasi
nirlaba sangat penting karena sumber dananya tergantung dari adanya donatur sehingga manajer harus
secara ketat mengikuti rencana yang disusun di anggaran. Sehingga proses evaluasi anggarannya juga
harus mampu mengevaluasi pelaksanaan anggaran pada periode tersebut dan dapat memberi masukan
pada penyusunan anggaran periode berikutnya.
Organisasi nirlaba termasuk perusahaan swasta nirlaba (seperti rumah sakit, institut, perguruan tinggi
swasta, dan organisasi amal) serta unit pemerintah atau lembaga publik (seperti departemen sosial,
lembaga pemasyarakatan, dan universitas negeri).
Berbeda dengan organisasi profit-oriented yang mengandalkan penjualan barang atau jasanya sebagai
sumber dana, manajernya dapat mengubah atau menyesuaikan anggaran, asalkan menjanjikan
peningkatan laba.
Di Indonesia, organisasi nirlaba semakin berkembang setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, misalnya sekolah, Rumah Sakit, dan yayasan pelestarian lingkungan dll.
Proses penyusunan dan evaluasi anggaran pada praktek di organisasi nirlaba tidak sesederhana dalam
teori. Suatu organisasi juga tidak dapat dipaksakan untuk memenuhi semua rincian sesuai teori karena
pasti organisasi tersebut telah melakukan penyesuaian-penyesuaian yang paling tepat dengan
organisasinya.
2. PEMBAHASAN
2.1 Niralaba
Sektor nirlaba dalam suatu perekonomian merupakan sektor penting untuk beberapa alasan. Pertama,
masyarakat menginginkan barang dan jasa tertentu (terutama jasa layanan) yang oleh perusahaan pencari
laba tidak dapat atau tidak akan disediakan. Hal tersebut berhubungan dengan barang publik atau kolektif
karena orang yang tidak membayar untuk barang-barang tersebut juga menerima manfaat darinya. Jalan
beraspal, perlindungan polisi, museum, dan sekolah-sekolah adalah contoh barang publik. Orang tidak
akan dapat menggunakan barang-barang hasil produksi swasta bila tidak mampu membayarnya. Secara
umum, jika sebuah barang publik tersedia, setiap orang dapat menggunakannya, menarik manfaat darinya,
atau menikmatinya.
Kedua, organisasi swasta nirlaba cenderung menerima manfaat dari masyarakat, yang perusahaan pencari
laba tidak dapat memperolehnya. Status penerima kelebihan pajak adalah salah satu manfaat utama yang
diterima organisasi nirlaba. Section 501 (c) 3 dalam peraturan pajak kantor pajak Amerika Serikat (IRS)
membebaskan perusahaan tanpa saham dari pajak pendapatan perusahaan. Organisasi swasta nirlaba juga
menikmati pembebasan dari berbagai pajak lainnya dari negara bagian, lokal, dan federal. Di bawah
kondisi-kondisi tertentu, organisasi tersebut menarik manfaat dari pengurangan pajak kontribusi para
donor dan kewajiban-kewajiban keanggotaan. Sebagai tambahan, mereka memenuhi syarat untuk
menikmati kemudahan jasa layanan pos kelas tiga. Manfaat- manfaat tersebut disediakan karena
organisasi swasta nirlaba biasanya adalah organisasi jasa layanan, yang diharapkan menggunakan setiap
kelebihan penerimaan atas biaya untuk meningkatkan pelayanan atau mengurangi harga jasa layanan.
Orientasi jasa layanan itu dicerminkan dengan fakta bahwa organisasi nirlaba tidak menggunakan
terminologi pelanggan kepada para penerima layanan. Mereka biasanya menyebut para penerima jasa
layanan sebagai seorang pasien, pelajar, klien, kasus, atau sederhananya “publik”.
b. Fokus perencanaan yang terintegrasi cenderung bergeser dari hasil yang akan dicapai kepada sumber
daya yang tersedia.
Karena organisasi niralaba cenderung menyediakan jasa yang sulit diukur, mereka jarang memilki
garis batas kinerja yang jelas. Oleh karena itu, perencanaan menjadi lebih berhubungan dengan
ketersediaan sumber daya, yang dapat diukur dengan mudah,daripada jasa layanannya yang sulit
diukur.
c. Sasaran-sasaran proses operasi yang memiliki arti ganda / ambigu menciptakan kesempatan
terjadinya politik internal dan perubahan tujuan.
Kombinasi sasaran yang tidak jelas dan besarnya perhatian yang diberikan pada sumber daya yang
ingin diperoleh, membuat para manajer mempunyai peluang yang cukup dalam aktifitas-aktifitasnya.
Peluang tersebut memungkinkan mereka melakukan manuver politik bagi kepentingan seseorang.
b. Keterkaitan kepedulian yang sama terhadap integrasi eksternal-internal menjadi hal yang penting.
Karena besarnya ketergantungan pada sponsor luar. Muncul kebutuhan khusus bagi orang-orang yang
ada dalam peran “penyangga” untuk menghubungkan baik ke dalam maupun ke luar kelompok-
kelompok yang ada.
c. Job enlargement dan pengembangan eksekutif dapat terhambat dengan adanya profesionalisme.
Dalam organisasi yang mempekerjakan sejumlah besar para profesional, manajer harus mendesain
pekerjaan-pekerjaan yang menarik untuk mempengaruhi norma-norma profesionalisme.
b. Pengawasan sepenuhnya hanya memperhatikan input yang digunakan dibandingkan output yang
dihasilkan dengan kinerja.
Oleh karena inputnya dapat diukur dengan lebih mudah dibanding output yang dihasilkannya,
organisasi niralaba cenderung lebih berfokus pada sumber-sumber daya yang mendukung kinerja
dibandingkan dengan kinerja itu sendiri. Dengan demikian organisasi niralaba lebih menekankan
pada penetapan batas maksimum biaya dan pengeluaran yang harus dikeluarkan.
Organisasi nirlaba harus memiliki lima sumber daya berikut ini sebelum Organisasi itu memulai aktivitas
untuk memperoleh penerimaan.
1. Memiliki sesuatu untuk dijual.
Organisasi harus menilai dahulu sumber-sumber dayanya untuk menentukan apakah orang-orang
yang ada akan berminat untuk membayar barang-barang atau jasa terkait erat dengan aktivitas utama
organisasi.
2. Memiliki orang-orang dengan bakat manajemen dalam jumlah yang cukup.
Harus cukup tersedia orang-orang yang akan mengelola dan memelihara usaha tersebut untuk
berjalan selama jangka waktu yang cukup panjang. Persyaratan ini merupakan hal yang sulit untuk
dipenuhi karena banyak para profesional NFP yang kompoten tidak ingin menjadi manajernya.
3. Dukungan dewan pengawas.
Jika dewan pengawas memiliki perasaan direncanakan, mereka dapat secara aktif atau pasif menolak
ketertiban komersial.
4. Mempunyai sikap kewirausahaan.
Pihak manajemen harus mampu mengkombinasi suatu minat dalam gagasan-gagasan inovatif
dengan nilai praktis bisnis.
5. Memiliki modal usaha.
karena sering membutuhkan dukungan modal yang cukup untuk dapat memperoleh pendapatan yang
diinginkan, terlibat dalam sebuah usaha patungan dengan sebuah perusahaan bisnis dapat
menyediakan modal awal yang diperlukan, juga dukungan pemasaran dan manajemen.
Pemerintah di seluruh dunia menyadari bahwa mereka perlu membangun portal Internet, serupa dengan
Yahoo! yang dapat memberikan 1 lokasi untuk memenuhi semua kebutuhan warga negaranya. Sebuah
portal pemerintah pusat telah diluncurkan di Singapura; lainnya sedang dikembangkan di Austria. Di
Inggris, BT memenangkan kontrak untuk membangun UK Online, portal untuk menawarkan layanan
pemerintah. Sama seperti bisnis mendorong pemasok mereka untuk melakukan bisnis dengan mereka
secara online, begitu juga pemerintah - sehingga mempersingkat kegiatan instansi pemerintah. Misalnya
EDS mengembangkan intranet berbasis Web untuk pangkalan angkatan laut di Corpus Christi, Texas,
sehingga mekaniknya dapat memiliki akses ke suku cadang di mana pun di dunia. IBM bekerja dengan
Emeli Sandigi, sebuah organisasi jaminan sosial pemerintah Turki untuk mengembangkan intranet untuk
menghubungkan 17.000 apotek sehingga mereka dapat memeriksa validitas kartu kesehatan pelanggan
dan faktor lainnya. Sistem baru mengurangi jumlah apoteker waktu dibayar dari 2 bulan hingga kurang
dari seminggu. Internet juga dapat meningkatkan kualitas hubungan antara pemerintah dan warganya.
Misalnya, primary Demokrat di Arizona di mana voting online diizinkan mendorong partisipasi pemilih
hingga 6 kali dari biasanya.
Pengaplikasian konsep strategi pada organisasi non profit dilakukan dengan empat pedoman :
1. Mengembangkan misi organisasi non profit secara jelas.
2. Mengidentifikasi publik sasaran.
3. Menciptakan deskripsi organisasi non profit yang mampu mengkomunikasikan misi kepada publik.
4. Fokus menciptakan kepuasan publik sasaran.
Selanjutnya, beberapa aktifitas yang menempatkan organisasi non profit bekerjasama secara
menguntungkan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Membuat proyek bersama
2. Menyelenggrakan forum dengan sponsor bersama untuk mengkaji isu-isu pokok
3. Membentuk koalisi aktif
4. Mengembangkan program pertukaran kerja antara organisasi non profit dengan para praktisi
Meskipun membantu penggalangan dana untuk aksi sosial, situs crowdfunding sebenarnya bukanlah
lembaga amal atau non-profit. kitabisa.com berorientasi pada laba dan pengembangan bisnis. situs ini
mematok biaya administrasi untuk setiap aksi penggalangan dana. Situs ini pun sudah mendirikan
perseroan terbatas (PT) untuk menaungi bisnisnya.
Untuk membiayai operasional sehari-hari, Rumah Anyo melakukan penjualan kartu Flazz BCA seharga
Rp.100.000 dengan kuota Rp.20.000. Saat ini masih tersedia 1400 kartu Flazz yang bisa Anda gunakan
untuk pembayaran di gardu toll, parkir dan beberapa restaurant yang bekerjasama dengan Flazz.
Rumah Anyo juga menerima bantuan dalam bentuk Voucher Belanja untuk memastikan bahwa
sumbangan yang diberikan tepat guna dan sasaran dengan kondisi anak-anak pasien kanker dan jumlah
mereka. Meski tidak menolak menerima bantuan dalam bentuk barang, Voucher Belanja lebih bermanfaat
untuk menghindari penumpukan barang yang tidak bisa di-akomodasikan di Rumah Anyo dalam waktu
lama.