Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi fluidized bed combustion (FBC) adalah salah satu teknologi


terbaik untuk menkonversi bahan bakar padat menjadi listrik karena
mempunyai keunggulan mengkonversi berbagai jenis bahan bakar baik
sampah, limbah, biomasa ataupun bahan bakar fosil berkalori rendah.
Teknologi ini telah diperkenalkan sejak abad ke duapuluh dan telah
diaplikasikan dalam banyak sektor industri dan pada tahun-tahun belakangan
ini telah diaplikasikan untuk mengkonversi biomasa menjadi energi. Efisiensi
pembakaran yang lebih tinggi bisa diperoleh dari teknologi fluidized bed
combustion dibandingkan dengan sistem pembakaran konvensional karena
perpindahan panas yang sangat bagus di dalam sistem. Salah satu fenomena
yang terjadi dalam fluidized bed combustion yaitu fluidisasi.
Fueyo (1995) mendefinisikan fluidisasi adalah sebuah kejadian
dimana bed partikel padat berubah berperilaku seperti fluida dengan
menggunakan kontak dengan partikel gas atau cairan.
Dalam permodelan bubbling fluidized bed, jika salah satu parameter
diubah dan divariasikan maka akan memberikan hasil fluidisasi yang berbeda.
Bentuk hasil fluidisasi yang berbeda-beda merupakan salah satu fenomena
yang terjadi akibat perubahan parameter operasi. Fluidisasi dengan
menggunakan partikel dengan jenis dan ukuran partikel yang berbeda akan
memberikan hasil fluidisasi yang berbeda pula, mulai dari kecepatan
fluidisasi minimumnya dan pressure drop yang dihasilkan. Sudut cone
merupakan parameter yang dapat digunakan agar dapat memberikan
kesamaan dengan hasil fluidisasi secara eksperimental.
Penelitian yang tentang Fludized Bed Combustion juga dilakukan oleh
Arromdee et all (2011). Penelitian ini mengenai studi komparasi pembakaran
kulit kacang dan kulit buah asam pada conical bubbling fluidized bed.
Penelitian tersebut menggunakan conical fluidized bed combustor dengan
sudut cone 400 dan dengan tiga variasi ketinggian bed yaitu 20 cm, 30 cm,

1
2

dan 40 cm. Penelitian ini dilakukan untuk mencari ketinggian bed optimal
yang diperlukan untuk mencapai proses fluidisasi.
Moharana dan Malik (2011) meneliti fluidisasi pada conical bed
dengan menggunakan dua cara. Penelitian ini dilakukan dengan cara simulasi
numerik Computational Fluid Dynamic (CFD) ANSYS dan eksperimental.
Penelitian menggunakan CFD juga dimaksudkan agar dapat membandingkan
distribusi fase bed tiga jenis partikel yatu batubara, glassbeads, dan besi.
Penelitian secara empirik menggunakan alat percobaan conical fluidized bed
dengan sudut cone 10,370 dan menggunakan material partikel glassbeads.
Tujuannya adalah mengetahui bagaimana pengaruh ketinggian bed,
kecepatan superfisial, dan diameter rata-rata partikel terhadap kararakteristik
kurva pressure drop vs kecepatan minimum fluidisasi.
Sementara itu sebuah tim peneliti di Jurusan Teknik Mesin dan
Industri, FT-UGM sejak tahun 2012 melakukan penelitian co-firing dalam
sebuah bubbling fluidized bed combustor berbentuk cone dalam skema
Penelitian Strategi Nasional. Untuk turut serta memberikan informasi yang
komprehensif, maka penelitian mengenai pengaruh sudut cone menjadi
penting. Penelitian ini awal mulanya menggunakan simulasi conical
bubbling fluidized bed untuk memodelkan penelitian tersebut agar kemudian
dapat dibuat bentuk penelitian empirisnya dengan membuat alat percobaan
conical fluidized bed combustor. Tujuan simulasi ini adalah agar dapat
mengetahui sudut dan diameter partikel optimal yang dapat digunakan dalam
percobaan nantinya kelak. Dari simulasi percobaan dengan menggunakan
beberapa sudut dan diameter, akan didapatkan hubungan pressure drop (Pa)
dan kecepatan minimum fluidisasi, serta akan didapatkan visualisasi yang
dapat digunakan sebagai gambaran situasi yang mendekati situasi aktual.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan
dikaji pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh sudut cone terhadap
karakteristik bubble pada bubbling fluidized bed. Penelitian ini menggunakan
parameter kecepatan superficial udara masuk serta geometri distributor udara.
Sudut cone yang digunakan adalah sudut 400, sudut 450,dan sudut 500.
3

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fluidisasi pada


bubbling fluidized bed. Karakteristik fluidisasi pada bubbling fluidized bed
yang ingin diketahui antara lain yaitu pressure drop , kecepatan minimum
fluidisasi, dan distribusi fase bed.
1.3. Asumsi dan Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis menggunakan asumsi:
1. Tidak ada transfer kalor dari luar sistem
2. Massa jenis setiap fase yang digunakan konstan.
3. Diameter tiap partikel yang digunakan seragam.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh sudut cone terhadap distribusi fase bed,
pressure drop dan kecepatan minimum fluidisasi dalam
conical bubbling fluidized bed.
2. Untuk mengetahui pengaruh diameter rata-rata partikel yang digunakan
terhadap distribusi fase bed, pressure drop dan kecepatan minimum
fluidisasi dalam conical bubbling fluidized bed.
1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:


1. Dapat mensimulasikan pola aliran fluidisasi 3D dan pengaruh sudut
cone dengan software CFD Fluent serta mengaplikasikan ilmu untuk
melakukan penelitian ini.
2. Memenuhi persyaratan kelulusan yang diterapkan di Program Studi
Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.
3. Memberikan sumbangan pemikiran dalam bidang numerik dengan
menggunakan software Fluent untuk simulasi 3D fluidized bed.

Anda mungkin juga menyukai