ABSTRACT
This research is based on the way of Government in giving facilitation to people regarding the implementation of tax
obligation by establishing Government Regulation No. 46 2013. This research is purposed to explain influence
variable of tax understanding, controlling, and Socialization significantly influence in taxpayers compliance.
Research method that is used is explanatory research with quantitative approach. Data collection method by using
questionnaire for 100 MSME owners who are registered in tax office pratama malang selatan. Using descriptive
analysis and multiple linear regression helped by SPSS software version 21, this study showed that the variable tax
understanding, controlling, and Socialization significantly influence in taxpayers compliance.
Keywords: Tax Understanding, Controlling, Socialization, and Taxpayer Compliance
Indonesia, UMKM terbukti berhasil memainkan
PENDAHULUAN peran sebagai katup pengaman perekonomian
5
Unstandardized Standardized R Adjusted R Std. Error of
Model R
Model Coefficients Coefficients T Sig. Square Square the Estimate
B Std.Error Beta ,672
1 a
,451 ,434 ,20958
(Constant) 1,405 ,291 4,832 ,000
X1 ,262 ,072 ,299 3,621 ,000 Dari hasil regresi linear berganda pada tabel
1
X 2 ,166 ,045 ,308 3,721 ,000 2 diketahui besarnya R Square atau koefisien
X3 ,244 ,066 ,301 3,684 ,000 determinasi sebesar 0,451 (45,1%) yang berarti
Maka didapatkan model regresi sebagai variabel Pemahaman Wajib Pajak, Pengawasan,
berikut: dan Sosialisasi dapat mempengaruhi Kepatuhan
Y = 1,405 + 0,262 X1 + 0,166 X2 + 0,244 X3 Wajib Pajak sebesar 45,1%. Selain itu, Kepatuhan
Dimana : Wajib Pajak juga dapat dipengaruhi oleh variabel
1. Dari hasil analisis regresi linear bebas yang lain diluar dari penelitian ini sebesar
berganda didapatkan nilai konstanta 54,9% (100%-45,1%).
sebesar 1,405. Hal ini mengartikan 2. Uji Simultan (Uji F)
bahwa jika nilai variabel Pemahaman Uji Simultan atau Uji secara bersama-sama
Wajib Pajak, Pengawasan, dan dilakukan untuk menguji apakah variabel
Sosialisasi tidak Pemahaman Wajib Pajak, Pengawasan, dan
mengalami perubahan tetap/konstan, Sosialisasi memiliki pengaruh secara bersama-
maka nilai variabel Kepatuhan Wajib sama terhadap Kepatuhan wajib Pajak.
Pajak sebesar 1,405. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
2. Variabel Pemahaman Wajib Pajak hipotesis, jika H0 benilai 0, maka variabel bebas
memiliki nilai koefisien sebesar 0,262. tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Hal ini berarti Kepatuhan Wajib Pajak variabel terikatnya. Namun jika Ha tidak bernilai 0
akan mengalami peningkatan sebesar maka variabel bebas memiliki pengaruh yang
0,262 jika variabel Pemahaman Wajib signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Pajak naik sebesar 1 satuan dengan Pengujian yang lain dapat dilakukan dengan
menganggap variabel Pengawasan dan cara membandingkan nilai Signifikasi F dengan
Sosialisasi bernial 0/tetap. nilai α = 0,05. Untuk penjelasan lebih lanjut dapat
3. Nilai Koefisien pada variabel dilihat pada tabel 3.
Pengawasaan sebesar 0,166 yang Tabel 3 Uji Simultan
memiliki arti bahwa variabel Kepatuhan
Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa Didapatkan nilai ttabel dengan nilai signifikansi 0,05 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari > α cara sebagai berikut :
= 0,05. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa H0 df = jumlah sampel – jumlah variabel bebas
ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan = 100 – 3
bahwa ke-tiga variabel bebas dalam penelitian = 97
ini akan mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak. Maka nilai ttabel pada df = 97 adalah 1,66. Sedangkan Nilai
3. Hasil Uji Parsial thitung diperoleh dari Coefficients dimana diketahui :
Penggunaan uji parsial dalam penelitian ini 1. Variabel Pemahaman Perpajakan
adalah untuk mengetahui apakah variabel bebas, Dari hasil uji parsial pada tabel 4, dapat disimpulkan bahwa
yaitu Pemahaman Wajib Pajak, Pengawasan, dan variabel Pemahaman Perpajakan memiliki pengaruh signifikan
Sosialisasi memilik pengaruh yang signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Hal tersebut di buktikan dengan
terhadap Kepatuhan ajib Pajak. Teknik pengujian hasil penelitian melalui analisis regresi linear beganda, nilai t hitung
dilakukan jika suatu variabel bebas memiliki t hitung pada variabel Pemahaman Perpajakan terhadap variabel
lebih besar dari ttabel atau nilai Sig. t lebih kecil Kepatuhan Wajib Pajak adalah 3,621 dengan signifikan sebesar
dari nilai α = 0,05 maka variabel bebas 0,000. Dengan demikian nilai thitung 3,621 lebih besar dari ttabel 1,66
tersebut memiliki pengaruh yang signifikan serta nilai signifikansi pada α = 0,05 yang berarti 0,05 > 0,000.
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Untuk lebih 2. Variabel Pengawasan
jelasnya lihat tabel 4. Tabel 4 menunjukkan bahwa thitung variabel Pengawasan
Tabel4 UjiParsial memiliki nilai lebih besar jika dibandingkan dengan nilai t tabel
Unstandardized Standardized (3,721 > 1,66) dan nilai signifikansi pada variabel Pengawasan
Model Coefficients Coefficients t Sig. sebesar 0,000 yang berarti nilai tersebut lebih kecil dibandingan
B Std.Error Beta
dengan taraf signifikansi α = 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan
(Constant) 1,405 ,291 4,832 ,000
X1 ,262 ,072 ,299 3,621 ,000 demikian variabel
1
X
2 ,166 ,045 ,308 3,721 ,000
X3 ,244 ,066 ,301 3,684 ,000
6
Pengawasan memiliki pengaruh yang 1. Pengaruh Pemahaman Perpajakan
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Pajak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
3. Variabel Sosialisasi Pemahaman Perpajakan memiliki pengaruh
Berdasarkan hasil uji parsial signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di
(uji t) untuk variabel Sosialisasi KPP Pratama Malang Selatan. Dengan melihat
pada tabel 4 menunjukkan bahwa hasil perhitungan dari analisis regresi linear
variabel memiliki pengaruh yang berganda, maka didapat nilai t tabel < thitung yaitu
signifikan terhadap variabel sebesar 1,66. Angka tersebut lebih kecil jika
Kepatuhan Wajib Pajak. Hal dibandingkan dengan nilai thitung yaitu sebesar
tersebut dibuktikan melalui uji 3,621. Selain itu, dapat diketahui juga nilai
parsial (uji t) yang telah dilakukan signifikansi dari variabel Pemahaman
oleh peneliti. Perpajakan sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih
Hasil dari pengujian tersebut kecil dibandingkan dengan toleransi kesalahan
adalah variabel Sosialisasi (α=0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel
memiliki nilai thitung sebesar 3,684 Kepatuhan Wajib Pajak mendapat pengaruh
dan nilai signifikansi sebesar yang signifikan oleh variabel Pemahaman
0,000. Hal tersebut menunjukkan Perpajakan, yang berarti Ha diterima dan Ho
bahwa thitung > ttabel (3,684 > 1,66) ditolak.
dan nilai signifikan sebesar 0,000. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
Nilai tersebut lebih kecil jika telah dilakukan Ekawati (2008:2) yang
dibandingkan dengan nilai menyatakan “Pemahaman Perpajakan meliputi
signifikansi α sebesar 0,05. pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) dengan
benar, penghitungan pajak sesuai dengan pajak
Pembahasan terutang, dan penyetoran pajak secara tepat
Dengan menggunakan waktu sesuai tempatnya”. Jadi, dapat
software SPSS versi 21, maka disimpulkan bahwa selama ini para responden
hasil uji hipotesis yang didapat mampu memahami setiap kewajiban perpajakan
adalah sebagai berikut. yang harus dipenuhi.
Semakin tinggi tingkat Pemahaman oleh fiskus, maka semakin tinggi pula tingkat ketaatan yang
Model Sum of df Mean F Sig.
Perpajakan, maka semakin tinggi pula tingkat dimiliki oleh Squares
Wajib PajakSquaredalam memenuhi kewajiban
kepatuhan yang dimiliki oleh Wajib Pajak dalam perpajakannya,
Regression begitu
3,464 pula
3 sebaliknya.
1,155 26,290 ,000b
pemenuhan kewajiban perpajakan. Hal ini sesuai 1 Residual
Hal ini sesuai
4,217dengan
96 penjelasan
,044 dari Djuanda (2012) yang
dengan hasil penelitian terdahulu yang telah Total 7,681 99
mengatakan pengawasan dalam perpajakan dapat dibagi menjadi
dilakukan Prasetyo (2006) yang mengatakan 2, secara intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi memiliki
bahwa variabel Pemahaman Perpajakan dengan arti menambah jumlah objek pajak yang telah dimiliki seseorang
Kepatuhan Wajib Pajak memiliki pengaruh yang Wajib Pajak, sedangkan ekstensifikasi berarti menambah objek
positif. Pernyataan tersebut sesuai dengan pajak yang tidak dikenakan pajak sebelumnya.
penelitian yang telah dilakukan oleh Ningtyas Pengaruh variabel Pengawasan terhadap kepatuhan Wajib
(2012) yang menjelaskan diantara variabel Pajak dapat diketahui dari hasil uji t yang memiliki nilai t hitung
Pemahaman Perpajakan dengan Kepatuhan Wajib lebih besar dari nilai ttabel (3,721>1,66) serta nilai sig. yang lebih
Pajak terdapat pengaruh yang saling berkaitan, kecil dari α=0,05 (0,000<0,05). Dengan demikian Ha diterima dan
sesuai dengan penjelasan Cahyono dalam H0 ditolak.
Priambudi (2012:100) yang menyatakan bahwa 3. Pengaruh Sosialisasi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
pemahaman perpajakan yang dimiliki oleh seorang Variabel Sosialisasi dengan variabel Kepatuhan Wajib Pajak
Wajib Pajak mengenai peraturan perpajakan yang memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini sesuai dengan hasil
berlaku dapat dikatakan patuh jika Wajib Pajak riset yang telah dilakukan peneliti, diketahui nilai t hitung sebesar
tersebut melaksanakan apapun yang telah 3,684 dan nilai signifikan sebesar 0,000.
dipahaminnya, begitu pula sebaliknya.
2. Pengaruh Pengawasan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak.
Sesuai dengan penelitian yang telah
dilakukan, didapatkan pengawasan yang dilakukan
oleh pegawai pajak memiliki pengaruh signifikan
terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak. Semakin
tinggi atau sering pengawasan yang dilakukan
7
Dengan demikian nilai thitung pemanfaatan media cetak maupun elektronik
memiliki nilai yang lebih besar dalam memberikan Sosialisasi.
dibandingkan nilai ttabel (3,684 > Jadi Kepatuhan Wajib Pajak dapat meningkat
1,66), sementara nilai signifikansi mengikuti kegiatan Sosialisasi yang dilakukan
sebesar 0,000 memiliki nilai yang oleh kantor pajak, mengingat pajak 1% atas
lebih kecil dibandingkan dengan peredaran bruto tertentu ini merupakan pajak
nilai toleransi kesalahan sebesar penghasilan baru. Untuk memberikan edukasi
0,05 (α=0,05) sehingga dapat kepada Wajib Pajak secara menyeluruh, DJP dapat
dikatakan bahwa Ho ditolak dan melakukan pemasangan iklan di berbagai media,
Ha diterima. penyebaran brosur, serta menyamakan persepsi
Hasil penelitian tersebut antar fiskus dalam menjawab atas pertanyaan atau
selaras dengan hasil penelitian keluhan Wajib Pajak.
terdahulu yang telah dilakukan
Adiyati (2009), dalam KESIMPULAN DAN SARAN
penelitiannya dijelaskan bahwa Kesimpulan
Kepatuhan Wajib Pajak dapat Kesimpulan yang dapat diambil adalah
dipengaruhi oleh variabel sebagai berikut.
Sosialisasi. 1. Variabel Pemahaman Perpajakan memiliki
Sosialisasi dapat dinilai nilai Sig. sebesar 0,000. Jika dibandingkan
melalui 4 (empat) dimensi seperti dengan nilai α=0,05 maka nilai Sig. untuk
yang dijelaskan oleh Vedhayana variabel Pemahaman Perpajakan menjadi
(2012:20), yaitu penyuluhan lebih kecil. Hal ini menandakan bahwa
berupa ketepatan pelaksanaan variabel Pemahaman Perpajakan memiliki
penyuluhan yang dilakukan oleh pengaruh yang signifikan terhadap
kantor pajak, penyelenggaraan kepatuhan pemenuhan kewajiban
dapat berupa intensitas waktu perpajakan yang dilakukan oleh Wajib
pelaksanaan Sosialisasi, cara Pajak UMKM. Dengan kata lain semakin
Sosialisasi seperti pemaparan tinggi tingkat kepatuhan Wajib Pajak,
materi yang dijelaskan sesuai semakin tinggi pula tingkat Pemahaman
dengan kebutuhan Wajib Pajak, Perpajakan yang dimiliki Wajib Pajak.
dan media yang digunakan berupa 2. Kepatuhan Wajib Pajak dapat dipengaruhi
secara signifikan oleh variabel Pengawasan.
Dengan demikian, tingkat Kepatuhan Wajib
Pajak dalam memenuhi kewajiban tarif pajak berdasarkan jenis usaha dan/atau
perpajakannya tergantung dengan berdasarkan jumlah omzet.
Pengawasan yang dilakukan oleh DJP.
Semakin sering DJP melakukan DAFTAR PUSTAKA
Pengawasan, maka Wajib Pajak akan Anonim. 2009. Undang-Undang Usaha Mikro,
semakin patuh. Hal ini sesuai dengan Kecil, dan Menengah (UU RI No. 20
penelitian yang telah dilakukan, Tahun 2008). Jakarta : Sinar Grafika.
didapatkan nilai Sig. 0,000 lebih kecil dari . 2013. Modul Pelatihan Pajak Terapan
nilai α=0,05. variabel yang telah dilakukan dalam penelitian ini. Hal ini
3. Tingkat intensitas pelaksanaan Sosialisasi perlu dilakukan mengingat nilai koefisien determinasi
yang dilakukan oleh kantor pajak dapat dalam penelitian ini sebesar 45,1% sehingga diharapkan
menggambarkan tingkat Kepatuhan Wajib penelitian selanjutnya mendapatkan hasil yang lebih baik.
Pajak yang terdaftar pada kantor pajak 2. Penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini hanya
setempat. Hal ini sesuai dengan hasil yang mengambil sampel pada pemilik UMKM pada KPP
didapatkan bahwa nilai Sig. sebesar 0,000 Pratama Malang Selatan. Maka peneliti selanjutnya
lebih kecil dari level signifikansi 5% disarankan untuk melakukan penelitian pada pemilik
(α=0,05) yang menandakan bahwa UMKM dari berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini berguna
Kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi secara untuk membandingkan kondisi pemilik UMKM di berbagai
signifikan oleh variabel Sosialisasi. wilayah Indonesia.
Saran 3. Mengingat pajak 1% atas peredaran bruto tertentu baru
Saran-saran penelitian sebagai berikut. ditetapkan pada tahun 2013, maka Direktorat Jendral Pajak
1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan diharapkan dapat meningkatkan intensitas waktu Sosialisasi
variabel-variabel yang berbeda dengan pada KPP Pratama di seluruh Indonesia dan tetap konsisten
8
memberikan informasi melalui media cetak Brevet A & B Terpadu. Jakarta : Ikatan
maupun media elektronik. Sosialisasi yang Akuntan Indonesia.
konsisten dan sering diadakan sejalan
. 2013. PPh atas Wajib Pajak Peredaran
dengan tingkat pengetahuan perpajakan
Bruto Tertentu adalah Untuk Keadilan.
yang dimiliki Wajib Pajak untuk http://www.pajak.go.id (diakses pada
menjalankan kewajiban perpajakannya. tanggal 8 Oktober 2013).
4. DJP diharapkan untuk mengkaji ulang
. 2013. Realisasi Penerimaan Negara.
terkait peraturan pajak atas peredaran
http://www.bps.go.id (diakses pada
bruto tertentu agar pengenaan pajak lebih tanggal 3 Oktober 2013).
tepat sasaran. Dapat dengan cara
membedakan Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
9
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Di Kota
Surabaya”. Skripsi Universitas Brawijaya,
Malang.