Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PADA An. L KELUARGA Tn. M DENGAN KESIAPAN PENINGKATAN


PERKEMBANGAN TODDLER DI RW 6 DUSUN SENDANG PUTRI DESA
NYATNYONO

Disusun Oleh :

NI WAYAN YUNIK WINTARI

0701168050

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN TODLLER

Pokok Bahasan : Kesiapan Peningkatan Perkembangan Todller

Hari / Tanggal : Senin , 19 Juni 2017

Waktu penyuluhan : 30 menit

Sasaran : Keluarga Tn. M

Tempat penyuluhan : Rumah Tn. M

Penyaji : NI WAYAN YUNIK WINTARI

A. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM


Pada akhir proses penyuluhan keluarga dapat mengenal dan memahami cara mengasuh
dan membimbing anak usia toddler.
B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat :
1. Menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2. Menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing
anak
3. Menyebutkan hakikat mengasuh dan membimbing anak
4. Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia toddler (1 – 3 tahun)
C. SASARAN
Keluarga dengan anak usia toddler
D. MATERI ( TERLAMPIR)
1. Mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak
3. Hakekat mengasuh dan membimbing anak
4. Mengasuh dan membimbing anak usia toddler 1 – 3 tahun

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. MEDIA
1. Leaflet
G. METODE EVALUASI
1. Keluarga dapat menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2. Keluarga dapat menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan
membimbing anak
3. Keluarga dapat menjelaskan tentang hakekat mengasuh dan membimbing anak
4. Keluarga dapat menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia toddler (1
– 3 tahun)
KEGIATAN PENYULUHAN

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience


Pembukaan 1. Memperhatikan
1. Penyuluh memulai penyuluhan dengan mengucapkan salam 2. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 4. Memperhatikan
4. Menyebutkan materi yang akan diberikan 5. Memperhatikan
1. 10 Menit 5. 6. Membagikan leaflet 6. Menerima dan membaca
Pelaksanaan :
1. Menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2. Menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam
mengasuh dan membimbing anak
3. Menyebutkan hakikat mengasuh dan membimbing anak
4. Memberikan kesempatan pada audience untuk bertanya dan 1. Memperhatikan
memberikan jawaban atas pertanyaan 2. Memperhatikan
5. Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia 3. Memperhatikan
toddler (1 - 3 tahun) 4. Bertanya dan mendengarkan jawaban
6. Memberikan kesempatan pada audience untuk bertanya dan 5. Memperhatikan
2. 35 Menit memberikan jawaban atas pertanyaan 6. 6. Bertanya dan mendengarkan jawaban
Evaluasi : 1. Menjelaskan mengapa anak perlu diasuh
3. 10 Menit 1. Meminta Ny. E menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dan dibimbing
dibimbing 2. Menyebutkan tentang hal yang perlu
2. Meminta audience menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan
diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak membimbing anak
3. Meminta audience menyebutkan tentang hakikat mengasuh 3. Menyebutkan tentang hakikat mengasuh
dan membimbing anak dan membimbing anak
4. Meminta audience menjelaskan tentang mengasuh dan 4. Menjelaskan tentang mengasuh dan
membimbing anak usia toddler (1 - 3 tahun) membimbing anak usia toddler (1 – 3
tahun)
Terminasi
1. Mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan 1. Memperhatikan
4. 5 Menit 2. Mengucapkan salam penutup 2. Membalas salam
H. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Penyuluh : Ni Wayan Yunik Wintari
H. LAMPIRAN
A. MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER (USIA 1 – 3
TAHUN) MENGAPA ANAK PERLU DIASUH DAN DIBIMBING
Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan adalah bertumbuhnya anak dari segi jasmani.Perkembangan
ialah berkembangnya kepribadian anak, dari seorang mahluk yang tadinya secara mutlak
bergantung pada lingkungannya, menjadi seorang yang secara relatif mandiri dan
berguna bagi lingkungannya.
Perkembangan anak merupakan proses. Artinya, perkembangan itu meliputi
berbagai aspek kehidupan manusia, dan terjadi sebagai hasil interaksi antara faktor
bawaan dan faktor lingkungan.Agar perkembangan itu berjalan sebaik-baiknya, anak
perlu diasuh dan dibimbing oleh orang dewasa, terutama dalam lingkungan kehidupan
berkeluarga.
A. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGASUH DAN
MEMBIMBING ANAK
Sebagaimana dijelaskan diatas, perkembangan anak dipengaruhi oelh faktor
bawaan dan faktor lingkungan.Kedua faktor itu perlu diperhatikan dalam mengasuh anak.
1. Faktor bawaan
Faktor bawaan adalah sifat yang dibawa anak sejak lahir :
- Ada anak yang penyabar, pemarah, pendiam, banyak bicara, cerdas, bodoh, dll
- Keadaan fisik yang berbeda-beda, ada yang tinggi/pendek, ada yang berkulit
hitam/putih, hidung mancung/pesek, dll
Faktor bawaan dapat mempercepat, menghambat, atau melemahkan pengaruh faktor
lingkungan. Setiap anak itu unik, artinya bahwa tidak ada satu anak pun yang persis
sama. Dalam mengasuh dan membimbing anak, kita tidak boleh membandingkan
perkembangan anak yang satu dengan yang lainnya, tanpa memperhatikan sifat
mereka masing-masing.
2. Faktor lingkungan
Adalah pengaruh luar atau lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak.
Faktor lingkungan meliputi suasana lingkungan dalam keluarga dan hal lain yang
berpengaruh dalam perkembangan anak, seperti sarana dan prasarana yang tersedia,
misalnya alat bermain, lapangan bermain atau televisi.
Faktor lingkungan dapat merangsang berkembangnya fungsi tertentu dari anak,
sehingga mempercepat perkembangan anak.Namun, faktor lingkungan juga dapat
mmeperlambat atau mengganggu kelangsungan perkembangan anak.Peran orangtua
adalah menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak ke arah yang
positif.
3. Faktor status nutrisi
Makanan memegang peranan yang penting dalam tumbuh kembang anak, karena
anak sedang tumbuh sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang dewasa.
Kekurangan makanann yang bergizi akan menyebabkan retardasi pertumbuhan anak.
Makan yang berlebihan juga tidak baik, karena dapat menyebabkan
kegemukan.Kedua keadaan ini dapat meningkatkan resiko anak terserang penyakit.
ASI juga memegang peranan dalam mencegah anak terserang penyakit.Itu disebabkan
karena ASI disamping mempunyai nilai gizi yang tinggi juga mengandung berbagai
macam zat anti yang melindungi anak dari berbagai infeksi. Pemberian makanan
empat sehat lima sempurna pada anak toddler sangat dianjurkan karena anak pada
usia ini sangat membutuhkan energi untuk aktivitasnya.
B. HAKIKAT MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK
1. Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam mendidik anak. Pendidikan
di lingkungan keluarga merupakan dasar-dasar pertama perkembangan anak
2. Mengasuh dan membimbing anak ialah mendidik anak agar kepribadian anak dapat
berkembang dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadi manusia dewasa yang
bertanggung jawab.
3. Mengasuh dan mebimbing anak melibatkan seluruh aspek kepribadian anak, baik
aspek jasmani, intelektual, emosional dan keterampilan, serta aspek norma dan nilai.
4. Hakikat mengasuh dan membimbing anak meliputi pemberian kasih sayang dan rasa
aman, sekaligus disiplin dan contoh yang baik. Oleh karena itu, diperlukan suasana
kehidupan keluarga yang stabil dan bahagia
5. Mengasuh dan membimbing anak selain merupakan tantangan dalam keluarga, juga
merupakan pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.
6. Mengasuh dan membimbing anak membutuhkan pengetahuan, keterampilan,
pengalaman dan kesabaran orangtua
C. MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER (1 – 3 TAHUN)
Dengan bertambah matangnya perkembangan fisik, anak usia toddler sudah bisa
berjalan. Ia mulai menyadari bahwa gerakan badannya dapat diaturnya sendiri, dikuasai,
dan digunakannya untuk suatu maksud. Tahap ini merupakan tahap pembentukan rasa
otonomi diri. Apabila terdapat gangguan dalam mencapai rasa otonomi diri, maka anak
akan dikuasai rasa malu, ragu-ragu, dan pengekangan diri yang berlebihan.
1. Ciri dan tuntutan perkembangan
Anak akan bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dengan kemauannya sendiri, sehingga
ia seolah-olah ingin mencoba apa yang dapat dilakukannya. Tak henti-hentinya ia
berjalan kian kemari dengan perasaan senang dan puas, tangannya pun akan meraih
segala sesuatu yang terjangkau olehnya.
Anak pun dapat menuntut atau menolak apa yang ia kehendaki atau tidak ia
kehendaki. Akan tertanam perasaan otonomi diri, yaitu rasa kemampuan mengatur
badannya dan lingkungannya sendiri. Hal ini menjadi dasar terbentuknya rasa yakin
pada diri dan harga diri di kemudian hari
2. Sikap orangtua
a. Doronglah agar anak dapat bergerak bebas dan berlatih melakukan hal-hal yang
diperkirakan mampu ia kerjakan, sehingga akan menumbuhkan rasa kemampuan
diri. Namun harus bersikap tegas untuk melindungi dari bahaya, karena dorongan
anak berbuat belum diimbangi oleh kemampuan untuk melaksanakannya secara
wajar dan rasional
b. Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya. Dengan demikian ia akan
belajar bagaimana mengikuti aturan permainan. Namun jangan lupa bahwa dalam
bermain atau berhubungan dengan orang lain, anak masih bersifat egoistis, yaitu
mementingkan diri sendiri dan memperlakukan orang lain sebagai obyek atau
benda sesuai dengan kemauannya sendiri
c. Banyaklah berbicara kepada anak dalam kalimat pendek yang mudah dimengerti
d. Bacakan buku cerita atau dongeng kepada anak setiap hari, dan doronglah agar ia
mau menceritakan kepada anda apa yang ia lihat atau dengar
e. Ajak anak ke taman, toko, kebun binatang, lapangan, atau tempat lainnya
f. Usahakan agar anak membereskan mainannya setelah bermain, membantu
kegiatan rumah tangga yang ringan dan menanggalkan pakaiannya tanpa dibantu.
Hal ini akan melatih anak untuk bertanggung jawab.
g. Latihlah anak dalam hal kebersihan diri, yaitu buang air kecil dan buang air besar
pada tempatnya, namun jangan terlalu ketat
h. Latihlah anak untuk makan sendiri memakai sendok dan garpu, dan ajaklah ia
makan bersama keluarga
i. Berilah alat permainan yang sederhana, dan doronglah agar anak mau bermain
balok-balok atau menggambar
j. Jangan terlalu banyak memberikan larangan. Namun orangtua pun jangan terbiasa
menuruti segala permintaan anak. Bujuk dan tenangkanlah anak ketika ia kecewa
dengan cara memeluknya dan mengajaknya berbicara.
k. Gangguan dalam mencapai rasa otonomi diri akan berakibat bahwa anak dikuasai
oleh rasa malu dan keragu-raguan serta pengekangan diri yang berlebihan.
Sebaliknya, dapat juga terjadi sikap melawan dan memberontak.
3. Gangguan / penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini
a. Kesulitan makan, terutama bila ibu memaksa makan
b. Suka mengadat (ngambek/tempertantrum)
c. Tingkah laku kejam
d. Tingkah laku menentang dan keras kepala
e. Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang diwarnai oleh sikap
menyerang
DAFTAR PUSTAKA
Markum A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1, Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 1991
Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Cetakan I, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta, 1995
Whaley & Wong, Nursing Care of Infant’s and Children, Fifth Edition, Mosby Company,
Missouri, 1995
Martono, Lydia Herlina, Mengasuh dan Membimbing Anak Dalam Keluarga, Edisi I, PT
Pustaka Antara, Jakarta, 1996

Anda mungkin juga menyukai