Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyuluhan merupakan suatu sistem pendidikan nonformal untuk anggota


masyarakat di pedesaan agar pengetahuan, keterampilan, dan sikap mentalnya
meningkat menjadi lebih produktif sehingga mampu meningkatkan pendapatan
keluarga dan kesejahteraan hidupnya.

Penyuluhan sebagai proses pendidikan atau proses belajar diartikan bahwa,


kegiatan penyebar-luasan informasi dan penjelasan yang diberikan dapat merangsang
terjadinya proses perubahan perilaku yang dilakukan melalui proses pendidikan atau
kegiatan belajar. Artinya, perubahan perilaku yang terjadi/dilakukan oleh sasaran
tersebut berlangsung melalui proses belajar. Hal ini penting untuk dipahami, karena
perubahan perilaku dapat dilakukan melalui beragam cara, seperti: pembujukan,
pemberian insentif/hadiah, atau bahkan melalui kegiatan-kegiatan pemaksaan (baik
melalui penciptaan kondisi ling-kungan fisik maupun social-ekonomi, maupun
pemaksaan melalui aturan dan ancaman-ancaman).

Menstuasi merupakan siklus alamiah tubuh wanita untuk reproduksi.


Sangatlah penting bagi setiap wanita untuk mengetahui semua hal mengenai
menstruasi terutama bagi mereka yang pertama kali mengalaminya. Anak-anak
perempuan yang tidak mengenal tubuh mereka dan proses reproduksi dapat mengira
bahwa menstruasi merupakan bukti adanya penyakit atau bahkan hukuman akan
tingkah laku yang buruk. Anak-anak perempuan yang tidak diajari untuk menganggap
menstruasi sebagai fungsi tubuh normal dapat mengalami rasa malu yang amat dan
perasaan kotor saat menstruasi pertama mereka. Bahkan saat menstruasi akhirnya
dikenali sebagai proses yang normal, perasaan kotor dapat tinggal sampai masa
dewasa.
1.2 Tujuan

Diadakan kegiatan penyuluhan tersebut bertujuan untuk memberikan


informasi kesehatan reproduksi wanita pada saat mengalami menstruasi dan juga
diantaranya bertujuan untuk :

 Mengetahui definisi menstruasi


 Mengetahui proses terjadinya menstruasi
 Memahami gejala – gejala menstruasi
 Menjelaskan gangguan-gangguan menstruasi
 Menjelaskan cara mengatasi nyeri menstruasi
 Mengetahui cara menjaga kebersihan saat menstruasi

1.3 Waktu Dan Tempat Kegiatan


Kegiatan penyuluhan dengan Tema : Menstruasi dilaksanakan pada tanggal 13
Juli 2018 pada jam 10.00-10.20, bertempat di Ruang Tunggu Pasien Puskesmas DTP
Jayagiri.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Menstruasi

Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan
sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi bisa juga
diartikan sebagai perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala
dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron.
Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap
bulan antara usia remaja sampai menopause. Satu siklus menstruasi dihitung dari hari
pertama menstruasi sampai tepat satu hari sebelum menstruasi bulan berikutnya.

Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita


untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain dapat
membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10 dan 16 tahun,
tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat
tubuh relatif terhadap tinggi tubuh.

Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia


45 – 50 tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya.
Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopause dan menandai
akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Panjang rata-rata daur menstruasi
adalah 28 hari, namun berkisar antara 21 hingga 40 hari. Panjang daur dapat
bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan
bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik,
emosi, dan nutrisi wanita tersebut. Jika darah keluar lebih dari 15 hari maka itu
termasuk darah penyakit. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah
10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.
2.2 Manfaat menstruasi

Berikut adalah manfaat dari menstruasi :

1. Membersihkan darah kotor dalam tubuh.


Darah yang keluar ketika menstruasi dihasilkan dari sisa-sisa peluruhan
dinding rahim, sisa pembuluh darah kapiler, dan sisa sel telur yang tidak dibuahi
karena tidak adanya proses pembuahan, karena itu bentuk darah menstruasi adalah
merah pekat dan kadang disertai gumpalan.

Biasanya darah haid mula-mula keluar berwarna hitam, kemudian berubah


menjadi merah, lalu antara merah dan kuning, kemudian kuning keruh (antara putih
dan coklat), hingga akhirnya putih bersih yang merupakan tanda selesai menstruasi.
Setelah proses pembuangan darah tersebut, maka otomatis tubuh akan membentuk sel
darah baru, tentunya sel darah baru ini lebih sehat dan sangat penting untuk
metabolisme tubuh.

2. Indikator kesehatan tubuh.


Wanita yang rutin menstruasi tiap bulan merupakan bukti bahwa tubuhnya
melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan. Hal ini berarti tubuh kita berada
dalam kondisi sinkron dan merupakan salah satu indikator kesehatan yang baik,
(penelitian Dr. Cheryl Pagel, dokter keluarga dari Banner Good Samaritan Medical
Center).
3. Bisa hidup lebih lama.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa wanita lebih sering berusia panjang
daripada pria. Kondisi ini karena adanya zat besi dalam darah yang hilang saat
menstruasiberlangsung.
Disamping itu, menghilangkan kelebihan zat besi dalam darah bisa bermanfaat
untuk menurunkan resiko penyakit alzheimer dan penyakit jantung.

4. Perubahan Penampilan fisik dan psikis yang lebih baik dan nyaman.
Kita pasti pernah mengeluh dengan timbulnya nyeri pada payudara, pinggang
pegal, muncul jerawat di wajah, serta sering emosional. Gejala ini normal, karena ada
perubahan hormon yang terjadi, biasanya kita menyebutnya dengan PMS (Pra
Menstruasi Sindrome). Setelan menstruasi, maka anda akan merasa lebih nyaman.
Lakukan olahraga rutin tapi ringan untuk mempelancar aliran darah, seperti jalan
santai keliling komples rumah anda. Perhatikan juga asupan cairan tubuh ketika
menstruasi, kerana jika kekurangan cairan maka tubuh akan mudah lelah.
2.3 Proses Menstruasi
Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh
wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang
dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar
dibawah otak depan, dan indung telur. Pada permulaan daur, lapisan sel rahim mulai
berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang
sedang tumbuh bila wanita tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di
dalam indung telur untuk mulai berkembang.

Tak lama kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indung telur wanita dan
mulai bergerak menuju tuba Falopii terus ke rahim. Bila telur tidak dibuahi oleh
sperma pada saat berhubungan intim (atau saat inseminasi buatan), lapisan rahim akan
berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina.
Periode pengeluaran darah, dikenal sebagai periode menstruasi (atau mens, atau haid),
berlangsung selama tiga hingga tujuh hari. Bila seorang wanita menjadi hamil,
menstruasi bulanannya akan berhenti. Oleh karena itu, menghilangnya menstruasi
bulanan merupakan tanda (walaupun tidak selalu) bahwa seorang wanita sedang
hamil. Kehamilan dapat di konfirmasi dengan pemeriksaan darah sederhana.

Fase terjadinya Menstruasi:


1. Fase Menstruasi
Pada fase ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan keluar
melalui vagina dalam bentuk darah dengan kadar kekentalan yang berbeda-
beda. Terkadang terdapat juga gumpalan-gumpalan darah dalam proses
tersebut. Fase ini berlangsung selama 3 sampai dengan 4 hari.

2. Fase Pasca Menstruasi


Selama kurang lebih 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim
tersebut akan sembuh secara perlahan.
3. Fase Poliferasi atau pra-ovulasi
Fase ini terjadi setelah penyembuhan berhasil. Pada fase ini dinding
rahim mengalami penebalan dengan tebal kurang lebih 3.5 mm. Fase ini
berlangsung dari hari 5 sampai dengan hari ke 14. Pada fase ini leher rahim
akan mengeluarkan lender yang bersifat basa untuk menetralkan sifat asam
yang di hasilkan oleh vagina. Penetralan ini terjadi untuk memperpanjang
hidup sperma sehingga pembuahan lebih mudah terjadi.

4. Fase Sekresi atau ovulasi


Fase ini terjadi pada hari ke 14 atau yang di kenal dengan masa subur.
Pada fase ini sel endometrium mengeluarkan glikogen dan kapur yang
nantinya digunakan sebagai bahan makanan untuk telur yang sudah di buahi.
Pada fase ini ovum di matangkan dan siap untuk di buahi.

5. Fase Pascaovulasi
Jika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon
estrogen mengalami kemunduran sehingga fase menstuasi terjadi kembali.

2.4 PMS (Pre-menstruasi Symdrome)


PMS (pre menstruasi syndrome) atau gejala pre-menstruasi, dapat menyertai
sebelum atau saat menstruasi. Antara lain:

 Keluhan Fisik Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah
merasa lelah.
1. Buah dada nyeri, tegang dan sakit saat di sentuh
2. Mengalami kram perut (dismenorrhoe).
3. Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam.
4. Kepala nyeri.
5. Berat badan bertambah, karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang
banyak.
6. Pinggang terasa pegal.
7. Nyeri pada otot dan sendi.
8. Diare atau konstipasi.
9. Muncul jerawat.
 Keluhan Biologis
1. Emosi menjadi labil.
2. Kurang konsentrasi.
3. Mudah menangis.
4. Insomnia.
5. Perubahan nafsu makan.
6. Kecemasan berlebihan.
7. Turunnya rasa percaya diri.
8. Gairah seks yang menurun.

2.5 Jenis-jenis warna darah menstruasi

1.Warna merah muda

Berarti kadar estrogen dalam tubuh rendah. Dampaknya bukan hanya pada
siklus menstruasi saja, tapi juga memicu risiko osteoporosis.

Praktisi keperawatan di New York – Margaret Romero menyampaikan bahwa


darah haid yang berwarna merah muda menunjukkan bahwa Anda memiliki kadar
estrogen yang rendah. Apalagi jika alirannya sedikit dan tidak terlalu 'deras' di hari-
hari pertama haid. Olahraga berlebihan atau turunnya berat badan dalam waktu
singkat bisa menyebabkan rendahnya kadar estrogen.

Solusinya: Konsumsi makanan ringan yang kaya protein, seperti yoghurt dan
kacang almond. Atur pola olahraga, usahakan tak terlalu berlebihan.
2. Warna merah terang

Warna merah terang seperti cranberry ini menunjukkan bahwa kamu memiliki
kondisi tubuh yang sehat. Ini karena dinding rahimmu melebur dalam kecepatan yang
normal dan setelah darah haid habis, tidak ada darah yang tersisa di dalam rahimmu.

Yang tidak bagus adalah ketika selama masa haid, misalnya 7 hari berturut-
turut darahmu selalu berwarna merah terang dan dalam jumlah yang banyak. Kalau
sudah seperti itu, kamu harus segera memeriksakan dirimu ke dokter

3. Merah Tua

Kebanyakan ladies pasti pernah mengalami warna ini. Warna merah tua
adalah warna yang paling umum dan menandakan kondisi kesehatanmu baik.

Di hari pertama sampai ketiga, biasanya ada gumpalan merah tua yang keluar
dan darah yang keluar itu seperti pipa bocor yang tak henti-henti.Tapi jangan khawatir
ladies, semua itu normal karena rahimmu sedang bekerja untuk mengeluarkan
gumpalan tersebut.
Tapi jika hal ini terus berlanjut hingga hari ke 4 dan seterusnya, bisa jadi
rahimmu tumbuh sebuah tumor dan kamu harus segera memeriksakannya ke dokter

kandungan.Tapi jika kamu juga melihat ada gumpalan darah berwarna abu--
abu, bisa jadi kamu sedang mengalami keguguran.

4. Warna cokelat tua

Jika warna darah haid Anda coklat tua, ini menandakan darah sudah tersimpan
dalam rahim untuk waktu yang lama, bisa juga karena rendahnya kadar progesteron.
Anda tak perlu khawatir kalau ini terjadi dengan Anda karena hal itu normal dialami
wanita.

Darah haid yang berwarna cokelat tua merupakan lapisan rahim dan darah
yang perlu waktu lebih lama untuk keluar dari tubuh. Darah haid ini juga memiliki
waktu lebih lama untuk beroksidasi, sehingga warnanya yang semula merah menjadi
cokelat tua – bahkan hampir hitam.

Hal seperti ini biasanya terjadi pada awal atau mendekati akhir periode
menstruasi dengan aliran yang tidak deras atau hanya bercak saja. Selain itu, wanita
dengan siklus menstruasi yang tak teratur cenderung mengalami darah haid berwarna
cokelat tua. Hal ini dikarenakan rendahnya kadar progesteron yang menyebabkan sel
telur tidak sepenuhnya terlepas dari dinding rahim.
Solusinya: Konsumsi makanan kaya vitamin B, seperti telur untuk
meningkatkan kadar progesteron.

2.6 Kelainan Menstruasi

1. Amenorea
Amenorea adalah tidak ada menstruasi. Istilah ini digunakan untuk perempuan
yang belum mulai menstruasi setelah usia 15 tahun (amenore primer) dan yang
berhenti menstruasi selama 3 bulan, padahal sebelumnya pernah menstruasi
(amenore sekunder).
 Amenorea primer biasanya disebabkan oleh gangguan hormon atau
masalah pertumbuhan.
 Amenore sekunder dapat disebabkan oleh rendahnya hormon
pelepas gonadotropin (pengatur siklus haid), stres, anoreksia,
penurunan berat badan yang ekstrem, gangguan tiroid, olahraga berat,
pil KB, dan kista ovum.
Jika wanita tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan, kemungkinan ia
sedang hamil. Namun penyebab lainnya bisa juga karena ia mengalami
amenorrhea, perimenopause, atau menopause. Penyebab yang paling umum dari
absennya menstruasi adalah kehamilan. Amenorrhea juga merupakan efek
samping dari penyakit, stres, latihan terlalu berat, atau turunnya berat badan yang
terlalu banyak. Jika wanita tidak menstruasi, bisa jadi ia tidak berovulasi (tidak
melepas telur setiap bulan). Jika tidak berovulasi maka ia akan kesulitan hamil.
Penderita sebaiknya menghindari diet dan latihan yang ketat.
2. Dismenore
Dismenore adalah menstruasi menyakitkan. Nyeri menstruasi terjadi di perut
bagian bawah tetapi dapat menyebar hingga ke punggung bawah dan paha. Nyeri
juga bisa disertai kram perut yang parah. Kram tersebut berasal dari kontraksi
dalam rahim, yang merupakan bagian normal proses menstruasi, dan biasanya
pertama dirasakan ketika mulai perdarahan dan terus berlangsung hingga 32-48
jam. Dismenore yang dialami remaja umumnya bukan karena penyakit (dismenore
primer). Pada wanita lebih tua, dismenore dapat disebabkan oleh penyakit tertentu
(dismenore sekunder), seperti fibroid uterus, radang panggul, endometriosis atau
kehamilan ektopik. Dismenore primer dapat diperingan gejalanya dengan obat
penghilang nyeri/ anti-inflamasi seperti ibuprofen, ketoprofen dan naproxen.
Berolah raga, kompres dengan botol air panas, dan mandi air hangat juga dapat
mengurangi rasa sakit. Bila nyeri menstruasi tidak hilang dengan obat pereda
nyeri, maka kemungkinan merupakan dismenore sekunder yang disebabkan
penyakit tertentu.

3. Menoragia
Menoragia adalah istilah medis untuk perdarahan menstruasi yang berlebihan.
Dalam satu siklus menstruasi normal, perempuan rata-rata kehilangan sekitar 30
ml darah selama sekitar 7 hari haid. Bila perdarahan melampaui 7 hari atau terlalu
deras (melebihi 80 ml), maka dikategorikan menoragia. Penyebab utama
menoragia adalah ketidakseimbangan jumlah estrogen dan progesteron dalam
tubuh. Ketidakseimbangan tersebut menyebabkan endometrium terus terbentuk.
Ketika tubuh membuang endometrium melalui menstruasi, perdarahan menjadi
parah. Menoragia juga bisa disebabkan oleh gangguan tiroid, penyakit darah, dan
peradangan/infeksi pada vagina atau leher rahim.
Gejala yang dirasakan diantaranya Dismenore umumnya terjadi ketika dinding
rahim berkontraksi dan menekan pembuluh darah di sekitarnya. Akibatnya,
pasokan oksigen terhenti dan menyebabkan munculnya rasa nyeri. Selain itu,
beberapa gejala lainnya seperti tanda-tanda anaemia, merasa lemas, atau napas
pendek juga dapat dirasakan.
4. Perdarahan abnormal

Perdarahan menstruasi abnormal berat atau berkepanjangan juga disebut


perdarahan uterus abnormal. Kita kadang-kadang menggunakan istilah umum ini
untuk menggambarkan perdarahan yang tidak mengikuti pola normal, seperti
bercak antara haid. Hal ini kadang-kadang digunakan untuk disebut sebagai
menoragia, tetapi istilah ini tidak lagi digunakan secara medis.

Perdarahan vagina abnormal (di luar menstruasi) antara lain:

 Pendarahan di antara periode menstruasi


 Pendarahan setelah berhubungan seks
 Perdarahan setelah menopause

2.7 Menjaga kebersihan alat reproduksi

Pada saat wanita mengalami menstruasi sangat disarankan untuk selalu menjaga
kebersihan alat reproduksi, diantaranya dengan cara sebagai berikut :

1. Cuci tangan sebelum dan sesudah memakai pembalut


Sebelum Anda memakai pembalut sebaiknya cuci tangan terlebih dahulu dengan
memakai sabun atau antiseptik. Ini untuk menghindari terjadinya iritasi pada area
vagina, karena memang area kewanitaan adalah bagian paling sensitif wanita
sehingga harus benar-benar dijaga kebersihannya.

2. Rutin mengganti pembalut


Untuk menjaga kebersihan, gantilah pembalut setiap 3-4 jam agar tidak timbul
rasa gatal atau bau tak sedap. Jangan menunggu pembalut Anda penuh dengan
cairan baru menggantinya.

3. Kebiasaan seperti ini adalah kebiasaan tidak sehat yang harus Anda hindari. Jadi,
meskipun pembalut Anda belum penuh dengan cairan, segeralah ganti jika sudah
dipakai selama 3-4 jam.

4. Bersihkan daerah kewanitaan sebelum dan sesudah memakai pembalut

5. Baik sebelum maupun sesudah memakai pembalut, Anda harus segera


membersihkan daerah kewanitaan Anda. Disarankan untuk membersihkannya
dengan air mengalir, tidak perlu memakai sabun khusus.

6. Pembersihan ini bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran yang masih


menempel di kulit sekitar vagina.
7. Buang pembalut bekas dengan bijak

8. Jangan membuang pembalut langsung ke tong sampah. Sebelum membuangnya,


Anda harus membungkus rapat pembalut bekas tersebut agar tidak dihinggapi
lalat. Anda bisa membungkusnya dengan plastik atau tisu toilet kemudian baru
membuangnya ke tempat sampah.
Bab III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
DAFTAR ISI

Anda mungkin juga menyukai