Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu aspek yang mempengaruhi kualitas dan
produktifitas sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang makmur dan sejahtera. Kesehatan yang ingin dicapai adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Dalam pasal 5 Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992
menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga serta
lingkungan. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan ini
diperlukan sistem kesehatan nasional sebagai pemikiran dasar yang
memberi arah tujuan, bentuk dan sifat pembangunan kesehatan yang
dilaksanakan nantinya dapat bersifat menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Tujuan ini hanya dapat diwujudkan oleh petugas
kesehatan dan peran serta masyarakat.
Berdasarkan sistem pelayanan kesehatan yang terdapat di indonesia,
maka puskesmas menjadi bagian terdepan dalam memberi pelayanan
kesehatan pada masyarakat. Puskesmas adalah suatu unit organisasi
fungsional terdepan yang berfungsi mengembangkan dan membina peran
serta masyarakat menyelengarakan pelayanan kesehatan dalam wilayah
kerjanya secara menyeluruh dan terpadu secara integrasi melalui usaha-
usaha kegiatan pokok puskesmas mencapai tujuan yaitu: meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat secara optimal melalui promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 Tahun
2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat bahwa puskesmas
didefinisikan sebagai unit pelaksana teknis di Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab melaksanakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah

1
kerja. Data Papua Dalam Angka Tahun 2016, menunjukkan jumlah
puskesmas di Papua sebanyak 365 unit, 847 puskesmas pembantu dan 3085
posyandu. Lokasi puskesmas ini terletak di berbagai daerah yang berbeda-
beda kondisi sosial budaya, ekonomi dan pola epidemiologinya.
Puskesmas Hamadi merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kota Jayapura yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah Kota Jayapura. Tujuannya adalah
meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan
termasuk Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan serta pemberdayaan
profesi kesehatan sesuai kebutuhan dan juga diikuti dengan program
pencegahan dan pemberantasan penyakit yang bertujuan menurunkan angka
kesakitan dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular serta
penyakit karantina dan risiko masalah kesehatan yang memperoleh
perhatian internasional (Public Health Risk of Internatinal Concern).
Kurikulum Kepaniteraan Klinik Madya Fakultas Kedokteran
Universitas Cenderawasih khususnya dibidang studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat/Kedokteran Komunitas mengharuskan mahasiswa untuk
mengetahui dan memahami tentang sistem manajemen dan pelayanan
kesehatan puskesmas secara menyeluruh..

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui manajemen dan pelayanan kesehatan masyarakat
di Puskesmas Hamadi Kota Jayapura.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran umum Puskesmas Hamadi Kota Jayapura.
2. Untuk mengetahui manajemen Puskesmas Hamadi Kota Jayapura
3. Untuk mengetahui upaya–upaya kesehatan wajib, pengembangan dan
penunjang di Puskesmas Hamadi Kota Jayapura.

2
1.3 Manfaat
1. Sebagai informasi dan masukan bagi Puskesmas Hamadi Kota Jayapura
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
2. Sebagai informasi dan masukan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Cenderawasih tentang peran serta pelayanan Puskesmas
Hamadi Kota Jayapura terhadap pembangunan kesehatan di Kota
Jayapura dan melalui laporan Kepaniteraan Klinik Madya (KKM) Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Hamadi Kota Jayapura,
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai informasi,
perbandingan, serta referensi bagi kelompok selanjutnya.

3
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Definisi Puskesmas


Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat puskesmas adalah Unit
Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Selain itu puskesmas adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima
dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat
guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.
Menurut Pedoman Kerja Puskesmas DEPKES RI, puskesmas adalah
suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok.
Puskesmas merupakan ujung tombak dari peranan pemerintah dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat luas. Dengan
kata lain Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
2.2 Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan
nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
2.3 Wilayah Kerja Puskesmas
Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan
keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam

4
menentukan wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat
Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja
puskesmas ditetapkan oleh Bupati atau Walikota, dengan saran teknis dari
kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Sasaran penduduk yang dilayani
oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk setiap Puskesmas.
Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas
perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang
disebut Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Khusus untuk kota
besar dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah kerja
Puskesmas bisa meliputi 1 Kelurahan. Puskesmas di ibu kota kecamatan
dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa atau lebih, merupakan “Puskesmas
Pembina“ yang berfungsi sebagai pusat rujukan bagi Puskesmas kelurahan
dan juga mempunyai fungsi koordinasi. Kriteria wilayah kerja puskesmas,
yaitu :
1. Pedesaan, wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit tiga dari empat kriteria kawasan pedesaan sebagai berikut: (1)
aktivitas lebih dari 50% penduduk pada sektor agragris; (2) memiliki
fasilitas antara lain sekolah dengan radius lebih dari 2 km, rumah sakit
dengan radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas bioskop atau hotel;
(3) rumah tangga dengan listrik kurang dari 90%; (4) terdapat akses jalan
dan transportasi menuju fasilitas yang dimaksud pada poin (2).
2. Perkotaan, yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi
paling sedikit tiga dari empat kriteria kawasan perkotaan sebagai berikut:
(1) aktivitas lebih dari 50% penduduk pada sektor non agragris, terutama
industri, perdagangan, dan jasa; (2) memiliki fasilitas perkotaan antara
lain sekolah dengan radius 2,5 km, pasar radius 2 km, memiliki rumah
sakit dengan radius kurang dari 5 km, bioskop, atau hotel; (3) lebih dari
90% rumah tangga memiliki listrik dan/atau; (4) terdapat akses jalan raya
dan transportasi menuju fasilitas perkotaan yang dimaksud pada poin (2).
3. Terpencil/sangat terpencil, wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan
karakteristik sebagai berikut: (1) berada di wilayah yang sulit dijangkau
atau rawan bencana, pulau kecil, gugus pulau, atau pesisir; (2) akses

5
transportasi umum rutin satu kali dalam satu minggu, jarak tempuh
pulang pergi dari ibu kota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam,
dan transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau
cuaca; (3) kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang
tidak stabil.
2.4 Fungsi Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan
nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas.
Apabila dilihat dari fungsinya Puskesmas dan Pustu memiliki tiga fungsi
yaitu:
1. Pusat penggerak pembanguanan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat
dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta
mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu puskesmas aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah
mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masrakat
untuk hidup sehat, berperan aktif adalah memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan masyarakat ini diselenggarakan
dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya
masyarakat setempat.

6
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi
tanggungjawab puskesmas meliputi:
a. Pelayanan kesehatan perorangan. Pelayanan kesehatan perorangan
adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan
utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan,
tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan masyarakat
adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan
utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.

2.5 Visi dan Misi Puskesmas


2.5.1 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang
hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator
kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama, yaitu: (1)
lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu, (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada
visi pembangunan kesehatan puskesmas di atas, yakni terwujudnya
kecamatan sehat, yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi
masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.

7
2.5.2 Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi
tersebut adalah :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain
yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek
kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku
masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di
bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan
menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat,
mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan
efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh
anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan
kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan
bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas yang bersangkutan, tanpa
diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan

8
yang dilakukan puskesmas mencakup pula aspek lingkungan dari yang
bersangkutan.
2.6. 1
Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan asas penyelenggaraan puskesmas secara
terpadu. Asas penyelenggaraan puskesmas tersebut dikembangkan dari
ketiga fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya
menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi puskesmas dalam
menyelenggarakan setiap upaya puskesmas, baik upaya kesehatan wajib
maupun upaya kesehatan pengembangan. Asas penyelenggaraan puskesmas
yang dimaksud adalah :
2.6.1 Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan, maka puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem
kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya
kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni:
1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang
mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah : (1) upaya promosi
kesehatan; (2) upaya kesehatan lingkungan; (3) upaya Kesehatan Ibu dan
Anak serta Keluarga Berencana (KIA/KB); (4) upaya perbaikan gizi
masyarakat; (5) upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
(P2M); (6) upaya penyembuhan penyakit dan pelayanan kesehatan.
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
Upaya kesehatan pengembangan terdiri dari: (1) upaya kesehatan
sekolah, (2) upaya kesehatan olah raga, (3) upaya perawatan kesehatan

9
masyarakat, (4) upaya kesehatan kerja, (5) upaya kesehatan jiwa, (6)
upaya kesehatan mata, (7) upaya kesehatan usia lanjut, (8) upaya
pembinaan pengobatan tradisional.
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat
serta upaya pencatatan dan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga
upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan
upaya pengembangan puskesmas.
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang,
baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.
Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi permasalahan spesifik di
daerah tersebut, maka dapat dijadikan sebagai salah satu upaya kesehatan
pengembangan.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh
puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan masukan dari BPP. Upaya kesehatan pengembangan
dilakukan apabila upaya kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana secara
optimal, dalam arti target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah
tercapai. Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya
kesehatan pengembangan, padahal menjadi kebutuhan masyarakat, maka
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggung jawab dan wajib
menyelenggarakannya. Untuk itu Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota perlu
dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya.
Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula pelayanan
rawat inap. Untuk itu di puskesmas dapat dikembangkan pelayanan rawat
inap tersebut, yang dalam pelaksanaannya harus memperhatikan berbagai
persyaratan tenaga, sarana dan prasarana sesuai standar yang telah
ditetapkan.
2.6.2 Asas Penyelenggaraan Puskesmas
Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama di Indonesia,
pengelolaan program kerja puskesmas berpedoman pada 4 asas pokok yaitu,
asas pertanggung jawaban wilayah, asas peran serta masyarakat, asas
keterpaduan dan asas rujukan.

10
1. Asas Pertanggungjawaban Wilayah
Dalam asas pertanggungjawaban wilayah, puskesmas
bertanggung jawab untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang tinggal di wilayah kerjanya. Upaya peningkatan kesehatan
masyarakat dapat dilihat dari berjalannya program Posyandu dan
kunjungan petugas-petugas kesehatan ke pemukiman penduduk. Petugas
kesehatan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan sedekat mungkin
kepada masyarakat dan melakukan berbagai program pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit yang merupakan bagian dari
pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
2. Asas Peran Serta Masyarakat
Asas peran serta masyarakat merupakan upaya-upaya yang
dilakukan petugas kesehatan di puskesmas untuk sebisa mungkin
memberdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam
menyelenggarakan program kerja puskesmas. Contohnya yaitu pelatihan
kader-kader posyandu.
3. Asas Keterpaduan
Asas keterpaduan bertujuan untuk mengatasi keterbatasan sumber
daya serta diperolehnya hasil yang optimal, penyelenggaraan setiap
upaya puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu. Upaya ini
memadukan kegiatan-kegiatan masyarakat dengan program kesehatan
lain (lintas program dan lintas sektoral).
4. Asas Rujukan
Asas rujukan menjelaskan bahwa puskesmas sebagai sarana
kesehatan tingkat pertama memiliki kemampuan yang terbatas. Dalam
membantu puskesmas menyelesaikan berbagai masalah kesehatan dan
untuk meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap upaya
puskesmas harus ditopang oleh asas rujukan. Untuk pelayanan
kedokteran, jalur rujukannya adalah rumah sakit, dan untuk pelayanan
kesehatan masyarakat jalurnya adalah kantor kesehatan/bagian kesehatan
masyarakat.

11
Gambar 2.1 : Skema Pelaksanaan Asas Rujukan Kemenkes, 2004
Sumber: Kemenkes 2004
2.7. Rujukan
2.7.1 Sistem Rujukan Upaya Kesehatan
Adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik
atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan
masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang lebih
kompeten, terjangkau dan dilakuakan secara rasional.
2.7.2 Jenis Rujukan
Sistem rujukan secara konsepsional menyangkut hal-hal sebagai
berikut:
1. Rujukan medik
2. Rujukan kesehatan
2.7.3 Tujuan Sistem Rujukan Upaya Kesehatan
1. Umum
Dihasilkannya pemerataan upaya kesehatan masyarakat yang
didukung kualitas pelayanan yang optimal dalam rangka memecahkan
masalah kesehatan.
2. Khusus

12
a. Dihasilkannya upaya pelayanan kesehatan klinik yang bersifat kuratif
dan rehabilitatif secara berhasil guna dan berdaya guna.
b. Dihasilkannya upaya kesehatan masyarakat yang bersifat preventif
dan promotif secara berhasil guna dan berdaya guna.
2.7.4 Jenjang Tingkat Pelayanan Kesehatan
Tabel 2.1. Hierarki Pelayanan Kesehatan
Jenjang (hirarki) Komponen / Unsur Pelayanan Kesehatan
Tingkat rumah tangga Pelayanan kesehatan oleh individu atau oleh
keluarganya sendiri
Tingkat masyarakat Kegiatan swadaya masyarakat dalam
menolong mereka sendiri oleh kelompok
paguyuban, PKK, Saka Bhakti Husada,
anggota RW, RT dan masyarakat
Fasilitas pelayanan Puskesmas, puskesmas pembantu,puskesmas
kesehatan profesional keliling, praktek dokter swasta, dan lain-lain
tingkat pertama
Fasilitas pelayanan Rumah sakit kabupaten/kota, RS swasta,
rujukan klinik swasta, laboratorium dan lain-lain
tingkat pertama
Fasilitas pelayanan RS type B dan type A, lembaga spesialistik
rujukan swasta, lab. Kes. Daerah, dan lab. Klinik
yang lebih tinggi swasta, dll.

2.7.5 Alur Rujukan


Alur rujukan medik adalah sebagai berikut:
a. Intern antar petugas puskesmas.
b. Antara puskesmas pembantu dengan puskesmas.
c. Antara masyarakat dengan puskesmas.
d. Antara puskesmas yang satu dengan puskesmas yang lain.
e. Antara puskesmas dengan rumah sakit, laboratorium, atau fasilitas
kesehatan lainnya.

13
2.8. Struktur Organisasi Puskesmas
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban
tugas masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas
di satu Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah. Sebagai
acuan dapat digunakan struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:
1. Unsur Pimpinan : Kepala Puskesmas
2. Unsur Pembantu Pimpinan : Urusan Tata Usaha
3. Unsur Pelaksana :
a. Unit yang terdiri dari tenaga / pegawai dalam jabatan fungsional.
b. Jumlah unit tergantung kepada kegiatan, tenaga dan fasilitas tiap
daerah.
c. Unit terdiri dari: unit I, II, III, IV, V, VI dan VII [lihat bagan].
2.9. Manajemen Puskesmas
2.9.1 Perencanaan Tingkat Puskesmas
1. Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap yaitu :
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Analisa Situasi
c. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
d. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 2.2 Sistem Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas


Sumber: Manajemen Kesehatan Prodi Kedokteran Universitas
Mulawarman. Samarinda. 2006

14
2. Langkah pertama dalam mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas
adalah rencana usulan kegiatan yang meliputi usulan kegiatan wajib dan
usulan kegiatan pengembangan.
2.9.2 Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pemantauan
Ruang lingkup:
1. Lintas Program
Memantau pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan
perencanaan dan memecahkan masalah yang dihadapi serta tersusunya
rencana kerja baru.
2. Lintas Sektor
Dalam rangkat meningkatkan peran serta masyarakat dan
dukungan sektor – sektor yang bersangkutan dalam pelaksanaan
pembangunan kesehatan.
3. Penilaian
Pedoman penilaian kinerja puskesmas. Penilaian kinerja adalah
proses menilai hasil karya SDM dalam suatu organisasi melalui
instrumen penilaian kinerja. Variabel penilaian:
a. Variabel Kelompok SDM
b. Variabel Pendidikan
c. Variabel Masa Kerja
d. Variabel Kehadiran
e. Variabel Pengurang
f. Variabel Penambah
g. Variabel Produktivitas

15
BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS HAMADI

3.1 Sejarah Singkat Puskesmas Hamadi


Puskesmas Hamadi dibangun pada tahun 1979, untuk melayani
masyarakat di wilayah kerja puskesmas. Puskesmas Hamadi terletak di
Jalan Perikanan Hamadi No.1, kelurahan Hamadi, Distrik Jayapura Selatan,
Kota Jayapura, Provinsi Papua. Kode Puskesmas Hamadi, yaitu 26010201.
Puskesmas Hamadi direnovasi tahun 2000. Puskesmas Hamadi membawahi
dua puskesmas pembantu (PUSTU), yaitu PUSTU Tobati dan PUSTU
Tahima Soroma. Kepala Puskesmas Hamadi saat ini adalah Apolonia
Yantewo, SKM.
3.2 Wilayah Kerja Puskesmas Hamadi
Wilayah kerja Puskesmas Hamadi meliputi 3 Kelurahan dan 2 Desa,
yaitu: 1) Kelurahan Hamadi; 2) Kelurahan Argapura; 3) Kelurahan
Numbay; 4) Desa Tahima Soroma; 5) Desa Tobati. Puskesmas Hamadi
memiliki 2 Pustu, yaitu Pustu Tobati dan Pustu Tahima Soroma (Kayu
Pulo).

16
Gambar. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Hamadi
3.3 Visi, Misi dan Motto
3.3.1 Visi
Menjadi Puskesmas Terdepan di Kota Jayapura
3.3.2 Misi
1. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu.
2. Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan.
3. Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional.
4. Menciptakan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3.3.3 Motto dan Janji Layanan
Motto : “Kesehatan dan Kesembuhan Anda Adalah Kebahagiaan Kami”
Janji Layanan : “ Melayani Dengan Hati”

17
3.4 Data Geografis/Data Wilayah
Luas wilayah kerja puskesmas hamadi meliputi 3 (Tiga) kelurahan,
dan 2 (Dua) Desa dengan jumlah penduduk 46.662 jiwa. Puskesmas Hamadi
berbatasan dengan :
 Sebelah Timur dengan Kelurahan Entrop
 Sebelah Barat dengan Kelurahan Gurabesi
 Sebelah Utara dengan Puskesmas Elly Uyo
 Sebelah Selatan dengan Laut Bebas
1. Topografi
Merupakan daerah pantai, daerah rata, 2222324pegunungan,
tetapi sebagian dari masyarakat tinggal di daerah pinggiran laut.
2. Iklim
Tropis dengan temperatur berkisar 26-330C, kelembapan berkisar
80-900C, curah hujan tinggi, musim kemarau dan penghujan tidak begitu
jelas.
3. Sosial Ekonomi
Mata pencaharian penduduk sebagian besar pegawai negeri,
nelayan, pedagang, dan buruh.
4. Sarana Komunikasi
Letak wilayah kerja Puskesmas Hamadi di tengah kota, sehingga
transportasi darat cukup baik.
5. Sarana Kesehatan
Puskesmas Hamadi selain sebagai Puskesmas induk, pelayanan ke
masyarakat sudah didirikan juga puskesmas pembantu, guna menjangkau
pelayanan kesehatan ke masyarakat yaitu Pustu Tobati dan Pustu Kayu
Pulo. Pelayanan penunjang untuk kesehatan ibu dan anak telah ditunjang
dengan pendirian 24 posyandu, yang terbagi dalam 3 (Tiga) Kelurahan
dan 2 (Dua) Desa.
6. Lingkungan Fisik
Kondisi lingkungan fisik dan biologis ada yang belum memadai
mengakibatkan tingginya angka kesakitan penyakit infeksi dan parasit.
Kondisi perumahan yang padat dan tata rumah yang letaknya padat,

18
mengakibatkan keluhan penyakit yang mendominasi adalah penyakit
infeksi saluran pernapasan atas. Penyakit infeksi saluran pernapasan atas
masih menjadi penyakit tertinggi di dalam 10 (sepuluh) besar penyakit di
Puskesmas Hamadi. Di samping itu penyakit diare pun selalu masuk
dalam urutan 10 (sepuluh) besar penyakit sudah jelas bahwa faktor
lingkungan fisik sangat mempengaruhi baik kebersihan lingkungan,
tempat tinggal, kebersihan perorangan, dan gizi buruk.
7. Penyediaan Air Bersih
Dari pendataan rumah yang kita peroleh data, wilayah kerja
Puskesmas hamadi dengan lokasi perumahan yang disediakan pemerintah
mendominasi di daerah pertengahan wilayah kerja Puskesmas Hamadi,
sehingga penggunaan air bersih dari PDAM dengan sistem perpipaan dari
rumah ke rumah, sedangkan untuk sebagian besar masyarakat yang
bertempat tinggal di pinggiran pantai bahkan yang menempati rumah
berlabuh perpipaan yang disediakan PDAM belum semuanya dapat
melayani masyarakat, sehingga penggunaan sumur gali menjadi alternatif
dan penampungan air hujan menjadi sarana yang sering dipakai dan
digunakan.
8. Pembuangan Kotoran Manusia
Jumlah jamban yang diperiksa tahun ini dapat disimpulkan semua
rumah sudah memiliki jamban, tetapi pemakaian jamban itu yang masih
kurang, jika di bandingkan dengan jumlah penghuni yang ada di dalam
rumah. Hal ini disebabkan dengan 1 (satu) rumah biasa ditempati oleh
beberapa KK. Penggunaan jamban juga sebagian sudah memakai leher
angsa sedangkan sebagian lagi masih menggunakan jamban yang tidak
sesuai standar kesehatan. Untuk masyarakat di pinggiran laut,
penggunaan jamban yang digunakan dengan cemplung yang langsung
dibuang ke laut.

19
3.5 Data Upaya Bersumber Daya Masyarakat Dan Sarana Pendidikan
1. Sarana Kesehatan
Guna menjangkau pelayanan kesehatan ke masyarakat didirikan
dua puskesmas pembantu yaitu Pustu Tobati dan Pustu Kayu Pulo.
Pelayanan untuk kesehatan ibu dan anak telah ditunjang dengan
pendirian 24 posyandu, yang terbagi dalam 3 (Tiga) Kelurahan dan 2
(Dua) Desa.
2. Data Dasar Kesehatan Lingkungan Sekolah
a. SD dan TK : 12
Jamban : 18
Tempat pembuangan sampah : 14
Sarana air bersih : 16
b. SMP dan SMA :6
Jamban :6
Tempat pembuangan sampah : 12
Sarana air bersih :6
3. Pengawasan Lingkungan Pemukiman
a. Pendataan Rumah : 48.850
b. Kesehatan Rumah : 1.085
c. Industri Rumah Tangga :3
d. Pemeriksaan TPS :8
e. Sumber Air : 14
4. Tempat-Tempat Umum
a. BAR :5
b. Panti Pijat :4
c. Lokalisasi (Tangga Seribu) :1
d. Hotel : 11
e. Restoranst :1
f. Rumah Makan : 12
g. Warung Makan : 30
h. Industri Makanan :3
i. Depot Air Minum :1

20
3.6 Fasilitas Fisik Puskesmas Hamadi
Jumlah ruangan dalam Puskesmas Hamadi adalah 2 (Dua) unit ruang
yang terpisah yaitu ruangan induk dan ruangan klinik reproduksi. Dalam
ruangan induk di bagi dalam 17 ruangan dengan bagian-bagian program.
Puskesmas Hamadi dibangun 2 lantai terdiri dari :
1. Ruang Atas : R. Kepala PKM
R. TU
R. Gizi
R. Apotik
R. Kesling
R. P2M
R. Laboratorium TB
R. Kamar Mandi/ WC
R. Gudang
2. Ruang Bawah : R. Loket Satu Pintu
R. Loket Kartu (Swasta)
R. Loket Askes
R. Anamnesis
R. BKIA
R. Gigi
R. VCT
R. Imunisasi
R. Kamar Mandi/ WC
R. Gudang
R. Laboratorium
Sarana Penunjang :
1. 1 buah mobil pusling.
2. 7 kendaraan roda dua.
3. 4 buah computer (1 komputer yang telah rusak).
4. 1 buah mesin ketik.

21
3.7 Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan
Dapat dilihat bahwa, pegawai di Puskesmas Hamadi didominasi oleh
jenis kelamin antara lain :
1. Jumlah wanita : 34 orang
2. Jumlah pria : 4 orang
Sedangkan tingkat pendidikan meliputi :
1. Fakultas Kedokteran : 3 Orang
2. Apoteker : 1 Orang
3. Fakultas Kesehatan Masyarakat : 1 Orang
4. D3 Keperawatan : 8 Orang
5. D3 Kesling : 1 Orang
6. D3 kebidanan : 7 Orang
7. D3 Gizi : 2 Orang
8. D3 Farmasi : 1 Orang
9. SPAG : 2 Orang
10. SMAK : 6 Orang
11. SMF : 1 Orang
12. Perawat Gigi : 1 Orang
13. SPK : 1 Orang
14. SMA : 1 Orang
15. SPK Bidan : 2 Orang

22
3.8 Struktur Organisasi Puskesmas Hamadi

Gambar. Struktur Organisasi Puskesmas Hamadi


3.9 Alur Pelayanan Kesehatan Puskesmas Hamadi

Gambar. Alur Pelayanan Puskesmas Hamadi

23
3.10 Manajemen Puskesmas Hamadi
1. Pembinaan Melalui Pertemuan Minilok
a. Pembinaan melalui pertemuan/ minilok tiap bulan dapat terlaksana
dengan baik dan yang menjadi kendala yaitu kehadiran dari peserta
yang tidak memenuhi syarat yang lebih sering di sebabkan dengan
materi yang tidak terselesaikan atau permasalahan yang tidak
terselesaikan.
b. Pembinaan manajemen staf masing-masing seksi pada penanggung
jawab program di Puskesmas Hamadi setiap bulan dan dilakukan tiap
minggu ke 3 (Tiga) dan kegiatan ini sudah berjalan dengan lancar
setiap program membuat power point untuk dipresentasikan pada
setiap lokakarya mini pada setiap bulan.
c. Pembinaan manajemen oleh penanggung jawab program berupa
monitoring dan evaluasi kegiatan program di Pusksmas Hamadi
dalam bentuk laporan kegiatan yang pelaporannya di lakukan perbulan
dan pelaporan ini di arsipkan serta di kirim langsung ke Dinas
Kesehatan Kota.
d. Pembinaan manajemen pengarsipan surat yang dilakukan oleh petugas
administrasi/TU berdasarkan data yang terarsipkan di tahun 2013
adalah :
Surat Masuk : 211 surat
Surat Keluar : 201 surat
e. Pembinaan manajemen yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan ke
puskesmas sering kali masih berupa monitoring biasa dan tidak
dilakukan dengan waktu yang di tentukan (disesuaikan dengan surat
pemberitahuan).
f. Pembinaan kedisiplinan pegawai di lakukan oleh kepala puskesmas,
melalui absen pegawai serta penilaian DP3 untuk pengurusan
kenaikan pangkat pegawai yang proses selanjutnya dikirimkan
langsung ke kepegawaian Dinas kesehatan Kota Jayapura. Disamping
pembinaan kedisiplinan absen pegawai puskesmas hamadi setiap

24
bulan harus dilaporankan/ mengirim absen pegawai ke Dinas
Kesehatan Kota Jayapura khususnya ke kepegawaian dan keuangan.
2. Tugas Wewenang Dan Tanggung Jawab
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Daerah
yang melaksanakan pelayanan upaya kesehatan secara menyeluruh
kepada masyarakat di wilayah kerja tertentu. Organisasi dan tata kerja
Puskesmas berdasarkan SK. Mendagri No.23 Tahun 1994.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada
masyarakat di wilayah kerjanya. Untuk melaksanakan tugas tersebut,
Puskesmas mempunyai fungsi :
a. Pelayanan upaya kesehatan kesejahteraan ibu dan anak, pelayanan
KB, perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pemberantasan penyakit imunisasi, pembinaan kesehatan lingkungan,
PKM usaha kesehatan sekolah, olahraga, pengobatan termasuk
pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut,
laboratorium sederhana, upaya kesehatan kerja serta usia lanjut,
kesehatan jiwa, kesehatan mata, dan pencatatan serta laporan.
b. Pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi
semua upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksana
rujukan medik, pembantuan sarana dan bimbingan teknis puskesmas
pembantu. Bidang kesehatan, pengembangan kegiatan swadaya
masyarakat.
c. Pembangunan upaya kesehatan dalam pengembangan pembangunan
kader. Bidang kesehatan, pengembangan kegiatan swadaya
masyarakat.
3. Orginisasi Puskesmas
a. Kepala Puskesmas
Mempunyai tugas memimpin, mengawasi mengkoordinasikan
pelaksanaan pelayanan kesehatan secara menyeluruh kepada
masyarakat di wilayah kerjanya. Bertanggung jawab dalam urusan
administrasi dan manajemen dari puskesmas yang di pimpinnya.

25
b. Tata Usaha
Mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kepegawaian,
urusan umum, surat menyurat dan Humas serta perencanaan dan
pelaporan setiap bulan.
c. Pengelola Keuangan
Untuk mengelola keuangan, maka telah ditentukan
penanggung jawab keuangan. Berdasarkan sumber dana yang di dapat
yaitu dari APBD daerah, dana yang diperuntukkan untuk masyarakat
miskin yang bersumber dari pusat dan dana bantuan operasional
kesehatan yang di dapat dari Kemenkes Pusat dalam puskesmas
bendara ada beberapa yaitu :
1) Bendahara Jamkesmas
2) Bendahara BOK
3) Bendahara Barang
4) Bendahara Rutin
5) Bendahara Askes
Selain itu bendahara di Puskesmas pun mempunyai tugas :
1) Mencatat arus penerimaan dan pengeluaran keuangan puskesmas.
2) Menerima dan mencatat hasil penerimaan retribusi dari unit-unit
pelayanan puskesmas sesuai dengan peraturan daerah setempat.
3) Menyetor hasil penerimaan retribusi puskesmas kepada
penanggung jawab keuangan Dinas Kesehatan Kota Jayapura.
d. Sistem Pencatatan Dan Pelaporan Terpadu di Puskesmas (SP2TP)
Sistem SP2TP adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang
lengkap untuk pengelolahan puskesmas, meliputi : 1) keadaan fisik; 2)
tenaga; 3) sarana dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang
dicapai oleh puskesmas.
Adapun tata cara pengiriman laporan, yaitu :
1) Dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kota.
2) Dari Dinas Kesehatan Kota dikirimkan ke Dinas Kesehatan
Provinsi.

26
3) Sedangkan SP2TP di puskesmas adalah melakukan koordinasi
pengumpulan data laporan bulanan dan migguan di puskesmas dan
semua laporan akan diarsipkan setiap bulan berjalan pada tiap-tiap
file/ laporan sesuai bulan berjalan.
e. Satuan Fungsional
Mempunyai tugas sesuai dengan bidang keahlian dan
kebutuhan, kelompok fungsional di puskesmas terdiri dari tenaga
medis sesuai dengan keahliannya. Jenis dan jenjang tenaga fungsional
pada puskesmas ditentukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Kelompok fungsional di puskesmas
menyelenggarakan kegiatan unit-unit pelayanan yang terdiri dari :
1) Unit pencegahan dan pemberantasan penyakit
2) Unit peningkatan kesehatan dan kesehatan keluarga
3) Unit pemulihan kesehatan dan rujukan
4) Unit kesehatan lingkungan, penyuluhan dan peran serta
masyarakat.
5) Unit perawatan
6) Unit penunjang
7) Unit pelaksana khusus
8) UGD

27
BAB 4
PENCAPAIAN PROGRAM PUSKESMAS

4.1 Upaya Kesehatan Wajib


Upaya kesehatan wajib yang dilaksanakan di Puskesmas Hamadi
meliputi :
1. Upaya Promosi Kesehatan
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KIA/KB)
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
6. Upaya Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan
4.1.1 Upaya Promosi Kesehatan
Kegiatan yang dilakukan antara lain :
1. Penyuluhan kesehatan di dalam gedung sebelum pelayanan setiap hari
kerja.
2. Penyuluhan di posyandu.
3. Penyuluhan kesehatan di sekolah.
4. Penyuluhan kesehatan di posyandu lansia dan prolanis.
5. Penyuluhan pada kegiatan Pusling dan pengobatan massal.
Tabel. Laporan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Tahun 2016
Ceramah Masyarakat Umum
No Program
Kali Orang
1. Malaria 204 9792
2. Gizi 512 24.576
3. Imunisasi 207 9936
4. Diare 210 10.000
5. KIA 219 10.512
6. Kes. Lingkungan 203 9744
7. ISPA 153 7344
8. TB. Paru 140 6720
9. Kusta 130 6240

28
10. AIDS 288 13824

30000

24576
25000

20000

15000 13824

9792 9936 10000 10512 9744 Kali


10000
7344 6720 Orang
6240
5000
204 512 207 210 219 203 153 140 130 288
0

Grafik. Laporan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Tahun 2016

4.1.2 Upaya Kesehatan Lingkungan


Upaya kesehatan lingkungan yang dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Hamadi, antara lain pemeriksaan kesehatan rumah atau rumah
sehat, industri rumah tangga, tempat pembuangan sampah (TPS), sumber air
dan tempat-tempat umum.
Tabel. Laporan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) dan Tempat-
Tempat Umum (TTU)
No Nama Kegiatan Jumlah
1 Jumlah TPM yang Diperiksa 87
2 Jumlah TPM yang Memenuhi Syarat 60
3 Jumlah TTU yang Diperiksa 147
4 Jumlah TTU yang Memenuhi Syarat 80

29
160 147
Diperiksa
140
Memenuhi Syarat
120
100 87
80
80
60
60
40
20
0
TPM TTU

Grafik. Laporan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) dan Tempat-


Tempat Umum (TTU)

4.1.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KIA/KB)
Tabel. Laporan KIA Tahun 2016
Bumil (Ibu Hamil) 208
Buhir (Ibu Melahirkan) 180
Bayi
Anak 816
Pus (Pasangan Usia Subur) 212
Buteki (Ibu Meneteki/Menyusui) 336
B. Resti 9

Grafik. Laporan KIA Tahun 2016

30
1000
816
800

600

400 336
208 180 212
200
9
0
Bumil Buhir Bayi Anak PUS Buteki B. Resti

4.1.4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


Indikator yang digunakan untuk menilai gambaran perbaikan gizi di
Puskesmas Hamadi, antara lain :
1. Indikator K/S
K/S adalah indikator yang menggambarkan jangkauan atau liputan
program. Indikator ini dihitung dengan cara membandingkan jumlah
balita di posyandu dan memiliki KMS dengan jumlah balita yang ada di
wilayah posyandu tersebut dikalikan 100%.
2. Indikator D/S
D/S adalah indikator yang menggambarkan tingkat partisipasi
masyarakat dalam kegiatan di posyandu.
3. Indikator N/S
N/S adalah memberikan gambaran tentang tingkat keberhasilan program
di posyandu. Indikator ini menunjukkan balita yang ditimbang dan naik
berat badannya.
4. Indikator N/D
N/D memberikan gambaran tingkat keberhasilan program dalam kegiatan
UPGK di posyandu. Indikator ini lebih spesifik dibanding dengan
indikator lainnya sehingga dapat digunakan sebagai gambaran dasar gizi
balita.

31
Tabel. Laporan Cakupan Kegiatan Gizi Tahun 2016
Vit A
K/S D/S N/S N/D BGT/D BGM/D
Biru Merah Nifas
100% 33% 18% 76% 101% 68% 41% 5,8% 2,4%

Ket :
Balita 0-5 thn : 3.887 Orang
Balita 0-1 thn : 751 Orang
Balita 1-5 thn : 3.136 Orang
Bufas : 785 Orang
Balita BGT : 75 Orang
Balita BGM : 32 Orang
Jumlah balita (D) : 1.292 Orang

120%
100% 101%
100%

80% 76%
68%

60%
41%
40% 33%

18%
20%
5.80% 2.40%
0%
K/S D/S N/S N/D Vit A Vit A Vit A BGT/D BGM/D
Biru Merah Nifas

Grafik. Laporan Cakupan Kegiatan Gizi Tahun 2016

32
4.1.5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
Tabel. Laporan Rekapitulasi P2 Diare Tahun 2016
Sarana Kesehatan
No Kelurahan/ Desa Jumlah Jumlah
1 Thn 1- 4 Thn Jumlah
Pnd.Diberi Pemakaian
1. Hamadi 478 202 680 280 280
2. Argapura 208 108 316 96 96
3. Numbay 512 251 763 108 108
4. Luar Wilayah 71 42 113 92 92
5. Kayu Pulau 28 14 42 26 26
6. Tobati - - - - -

900
1 Thn
800 1-4 Thn

700 Jumlah
Jm. Pnd. Diberi
600
Jumlah Pemakaian

500

400

300

200

100

0
Hamadi Argapura Numbay Luar WilayahKayu Pulau Tobati

Grafik. Laporan Rekapitulasi P2 Diare Tahun 2016

33
Tabel. Laporan Kegiatan Puskesmas Tahun 2016
No Nama Kegiatan Jumlah
1 Jumlah Kel. Dengan Penderita TB. Paru yang dibina 432
2 Jumlah Kel. Dengan Penderita Kusta Paru yang dibina 216
3 Jumlah Pemeriksaan BTA/TBC (Sputum) 684
4 Jumlah Pemeriksaan BTA/TBC Sputum Positif 162
5 Jumlah Pemeriksaan BTA/ Kusta (Reitz Serum) 12

800 684
700
600
500 432
400
300 216
162
200
100 12
0
Kel. dengan Kel. Dengan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
Penderita TB Penderita BTA/TBC BTA/TBC BTA/Kusta
Paru yang Kusta yang (Sputum) Sputum (Reitz Serum)
dibina dibina Positif

Grafik. Laporan Kegiatan Puskesmas Tahun 2016


4.1.6 Upaya Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan
Tabel. Laporan Sepuluh Besar Penyakit Tahun 2016
No Nama Penyakit Jumlah
1 Ispa 7,197
2 Dispepsia 2,683
3 Gastritis 2,139
4 Rematik 1,898
5 IJBK 1,253
6 Darah Tinggi 1,186
7 Allergi 1,085
8 Diare 1,059
9 Diabetes 1,055
10 Artritis 774

34
8000 7197
7000
6000
5000
4000
2683
3000 2139 1898
2000 1253 1186 1085 1059 1055
774
1000
0

Grafik. Laporan Sepuluh Besar Penyakit Tahun 2016

Tabel. Laporan Malaria Tahun 2016


No Jenis Pemeriksaan Jumlah
1 Malaria Tropika (P. Falsiparum) 590
2 Malaria. Tertiana (P. Vivax) 72
3 Jumlah Kunjungan Pemeriksaan DDR 662

35
662
700 590

600

500

400

300

200 72
100

0
Malaria Tropika (P. Malaria. Tertiana (P. Kunjungan
Falsiparum) Vivax) Pemeriksaan DDR

Grafik. Laporan Malaria Tahun 2016

4.2 Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan yang dilaksanakan di Puskesmas
Hamadi meliputi :
1. Upaya Kesehatan Sekolah
2. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
3. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

4.2.1 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat


Tabel. Laporan PHN (Public Health Nursing) Tahun 2016
No Keluarga/Kasus Yang Dikunjungi Total
1. Jumlah Bumil Keluarga Rawan 840
2. Jumlah Buteki Keluarga Rawan 660
3. Jumlah Usila Keluarga Rawan 840
4. Jumlah Bumil Resiko Tinggi 530
5. Jumlah Bayi Resiko Tinggi 950
6. Penderita Kelainan Jiwa 12

36
1000 950
900 840 840
800
700 660
600 530
500
400
300
200
100 12
0
Bumil Buteki Usila Bumil Bayi Resiko Penderita
Keluarga Keluarga Keluarga Resiko Tinggi Kelainan
Rawan Rawan Rawan Tinggi Jiwa
Keluarga/Kasus yang dikunjungi

Grafik. Laporan PHN (Public Health Nursing) Tahun 2016

4.2.2 Upaya Kesehatan Usia Lanjut


Tabel. Laporan Data Kesakitan Pra Usila – Usila dan Usila Risti Tahun
2016
No Jenis Penyakit Total
1. Diare 1440
2. Gastritis 1560
3. Malaria Tropika (P. Falsiparum) 628
4. Penyakit Kelamin lainnya 12
5. Mastoiditis 19
6. Tekanan Darah Tinggi 138
7. Penyakit Kulit (Infeksi) 286
8. Penyakit Kulit (Alergi) 242
9. Penyakit Kulit (Jamur) 156
10. Penyakit Radang Sendi dan Rematik 480
11. Penyakit Lainnya 152

37
1800
1560
1600 1440
1400
1200
1000
800 628
600 480
400 286 242
138 156 152
200 12 19
0

Grafik. Laporan Data Kesakitan Pra Usila – Usila dan Usila Risti
Tahun 2016

4.3 Data Pelayanan Puskesmas Hamadi Tahun 2016


Tabel. Jumlah Kunjungan Pasien Tahun 2016
No Uraian Jumlah
1. Jamkesmas 9.533
2. Askes 623
3. Swasta 9.788

38
9553 9788
10000
9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000 623
1000
0
Jamkesmas Askes Swasta
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN

Grafik. Jumlah Kunjungan Pasien Tahun 2016


Tabel. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaanm Obat Tahun
2016
No Nama Obat Pemakaian
1 Amoksilin Tablet 500 mg 63.816
2 Asam Askorbat Tab 50 mg 52.350
3 Deksametason Tab 0,5 mg 28.950
4 Gliseril Tab 100 mg 43.800
5 Kotrimoksazol Tab 480 mg 28.550
6 Klorfeniramin Maleat (CTM) Tab 4 mg 89.300
7 Parasetamol Tab 500 mg 65.660
8 Antasida Tablet 22.670
9 Prednison Tab 5 mg 14.934
10 Vit. B Complex 44.230

39
100000
90000
80000
70000
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0

Grafik. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Tahun


2016

40
BAB V
LAPORAN KEGIATAN

5.1 Nama kegiatan


Kepanitraan Klinik Madya SMF Ilmu Kedokteran Masyarakat

5.2 Tujuan kegiatan


Untuk mengetahui manajemen Puskesmas dan sistem Pelayanan Pertama

5.3 Waktu dan tempat pelaksanaan


1. Waktu : 8-12 agustus 2017
2. Tempat : Puskesmas Hamadi

5.4 Jenis kegiatan


Promosi Kesehatan
1. Penyuluhan Asam Urat
Waktu : 11 agustus 2017
Tempat : Ruang tunggu PKM Hamadi
Penyuluh : Junarto B, Anggi A, Fanti W, Benyamin K, Imanuel S,
Rina P, Windha H, Lusia Y.
Pendamping : dr. Grace
2. Penyuluhan : Hipokalemia
Waktu : 12 agustus 2017
Tempat : Ruang tunggu PKM Hamadi
Penyuluh : Imanuel S, Anggi A, Lusia Y, Rina P.
Pendamping : dr. Nurhaeda
3. Penyuluhan : Hipoalbuminemia
Waktu : 12 agustus 2017
Tempat : Ruang tunggu PKM Hamadi
Penyuluh : Junarto B, Benyamin K. Fantimilas W, Windha H.
Pendamping : dr. Grace

41
5.5 Jadwal kegiatan

Ruangan
Pelayanan
Hari Pelayanan
Kesehatan
Tanggal Farmasi P2M Kesehatan Gizi KIA
Bayi Dan
Dewasa
Balita
Selasa/8-7- Imanuel, Junarto,
Benyamin Lusia Anggi Fantimilas
2017 Windha Rina
Junarto, Imanuel,
Rabu/5-7-2017 Lusia Benyamin Fantimilas Anggi
Rina windha
Kamis/6-7- Benyamin, Fantimilas,
Imanuel Windha Junarto Rina
2017 Lusia Anggi
Jumat/7-7-
Kegiatan Posyandu, Lansia, Posbindu,
2017
Sabtu/8-05- Fantimilas, Lusia,
Windha Imanuel Rina Junarto
2016 Anggi Benyamin

42
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
1. Puskesmas Hamadi merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
2. Dalam melaksanakan program, kepala Puskesmas dibantu oleh
tenaga/pegawai dalam jabatan fungsional.
3. Dalam melaksanakan kegiatan Puskesmas Hamadi mempunyai beberapa
fasilitas penunjang dalam menjalakan program-program yang ada seperti
Puskesmas pembantu, Posyandu anak dan balita, Posyandu Lansia,
Puskesmas Keliling.
4. Upaya kesehatan wajib yang dilakukan yaitu promosi kesehatan,
kesehatan ibu dan anak serta KB, kesehatan lingkungan, perbaikan gizi
masyarakat, pemberantasan dan pencegahan penyakit menular serta
pengobatan. Upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan berupa
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan usia lanjut.
5. Pelaksanaan manajemen mutu Puskesmas, sudah dapat menjalankan
program pelayanan kesehatan wajib, program pelayanan kesehatan
pengembangan, dan program kesehatan penunjang.
6. Pencatatan dan pelaporan masih belum berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
6.2 Saran
1. Untuk Puskesmas Hamadi Kota Jayapura, agar meningkatkan pelayanan
kesehatan dan diharapkan agar para petugas yang ada di Puskesmas
Hamadi saling bekerja sama dengan baik dan terstruktur dalam hal
pencatatan dan pelaporan sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal.
2. Untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih dalam
menyikapi permasalahan kurangnya tenaga kesehatan, diharapkan
dengan adanya lulusan yang berkompeten mampu mengisi kebutuhan

43
tenaga kesehatan yang mempunyai semangat untuk melayani
masyarakat, terutama di daerah pedalaman.

44

Anda mungkin juga menyukai