Anda di halaman 1dari 3

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
Ttd Ka. Puskesmas
UPT PUSKESMAS Yana Supiana, SKM, MM
CIRACAS NIP. 197009261991031006

1. Pengertian Hipertensi dalam kehamilan adalah kenaikan tekanan darah sistol ≥ 90 mmhg
atau kenaikan 15 mmhg dalam 2 pengukuran berjarak 1 jam. Setelah usia
kehamilan 20 minggu
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas dalam melakukan tindakan pada ibu hamil
dengan hipertensi
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskemas Ciracas Tentang Pelayanan Klinis.
4. Referensi 1. BONELS untuk bidan dan maha siswa tahun 2013
2. Manajemen Kebidanan Gangguan Medis Kehamilan Dan Persalinan 2010
5. Langkah- 1 Lakukan pemeriksaan tekanan darah setiap kali ibu memeriksakan
langkah kehamilannaya
2 Apabila terjadi kenaikan tekanan darah dan usia kehamilan kurang dari 35
minggu. Lakukan pengelolaan rawat jalan
3 Lakukan penilaian seminggu 2 kali, lakukan pemeriksaan protein
4 Lebih banyak istirahat
5 Diet biasa
6 Tidak perlu pemberian obat anti hipertensi
Bila terjadi PEB dan Eklamsi
7 Jika tekanan darah sistol > 110 mmhg, berikan obat anti hipertensi nifedifin
peroral 5-10 mg dapat diberikan
8 Pasang infus RL
9 Lakukan pemeriksaan refleks patella
10 Hitung frekuensi nafas
11 Lakukan pemberian MgSO4 dosis awal 4 gr dalam cairan RL 100 ml dan
habiskan dalam 15 menit ( 60 tetes). Kemudian lanjutkan dengan
pemberian MgSO4 6 gr dalam cairan RL dengan tetesan 20 tetes/
menit.bila dalam 15 menit kejang berulang maka berikan MgSO4 2 gram IV
di suntikan selama 5 menit
12 Hentikan pemberian MgSO4 bila refleks patella (-), frekuensi nafas < 16 kali
/ menit
13 Bila terjadi henti napas berikan antidotum kalsium glukonas 1 gram IV
pelan sampai napas mulai lagi
14 Lakukan rujukan ke fasilitas yang memadai sambil memperhatikan tanda-
tanda vitas dan etesan cairan
6. Diagram Alur Apabila terjadi Lakukan
(jika Lakukan pemeriksaan kenaikan tekanan penilaian
dibutuhkan) tekanan darah setiap darah dan usia seminggu 2 kali,
kali ibu memeriksakan kehamilan kurang dari lakukan
kehamilannaya 35 minggu. Lakukan pemeriksaan
pengelolaan rawat jalan protein

Jika tekanan darah sistol Bila terjadi Tidak perlu


> 110 mmhg, berikan obat PEB dan pemberian Diet biasa Lebih
anti hipertensi nifedifin Eklamsi obat anti banyak
peroral 5-10 mg dapat hipertensi istirahat
diberikan
Lakukan pemberian MgSO4 dosis awal 4 gr
dalam cairan RL 100 ml dan habiskan
Lakukan Hitung
Pasang dalam 15 menit ( 60 tetes). Kemudian
pemeriksaan frekuensi
infus RL lanjutkan dengan pemberian MgSO4 6 gr
refleks patella nafas dalam cairan RL dengan tetesan 20 tetes/
menit.bila dalam 15 menit kejang berulang
maka berikan MgSO4 2 gram IV di suntikan
selama 5 menit
Bila terjadi henti napas Hentikan
Lakukan rujukan ke fasilitas berikan antidotum pemberian MgSO4
yang memadai sambil kalsium glukonas 1 bila refleks patella
memperhatikan tanda-tanda gram IV pelan sampai (-), frekuensi nafas
vitas dan etesan cairan napas mulai lagi < 16 kali / menit

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

8. Unit Terkait 1. Unit KIA-KB


2. Unit Kefarmasian
9. Dokumen
Terkait

10. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Nomor Dokumen :
DAFTAR Nomor Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman : 3/3
Ttd Ka. Puskesmas
UPT PUSKESMAS Yana Supiana, SKM, MM
CIRACAS NIP. 197009261991031006

Tidak
No. Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
Apakah petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah setiap kali
1
ibu memeriksakan kehamilannaya ?
Apakah apabila terjadi kenaikan tekanan darah dan usia kehamilan
2
kurang dari 35 minggu.petugas Melakukan pengelolaan rawat jalan?
Apakah petugas melakukan penilaian seminggu 2 kali, Melakukan
3
pemeriksaan protein ?
4 Apakah lebih banyak istirahat ?
Apakah diet biasa ?
5

6 Apakah tidak perlu pemberian obat anti hipertensi ?

Bila terjadi PEB dan Eklamsi


Apakah petugas Jika tekanan darah sistol > 110 mmhg, berikan
7
obat anti hipertensi nifedifin peroral 5-10 mg dapat diberikan ?
8 Apakah petugas Pasang infus RL ?

9 Apakah petugas lakukan pemeriksaan refleks patella ?

10 Apakah petugas hitung frekuensi nafas ?


Apakah petugas melakukan pemberian MgSO4 dosis awal 4 gr
dalam cairan RL 100 ml dan habiskan dalam 15 menit ( 60 tetes).
11 Kemudian lanjutkan dengan pemberian MgSO4 6 gr dalam cairan RL
dengan tetesan 20 tetes/ menit.bila dalam 15 menit kejang berulang
maka berikan MgSO4 2 gram IV di suntikan selama 5 menit ?
Apakah petugas hentikan pemberian MgSO4 bila refleks patella (-),
12
frekuensi nafas < 16 kali / menit ?
Apakah bila terjadi henti napas berikan antidotum kalsium glukonas
13
1 gram IV pelan sampai napas mulai lagi ?
Apakah petugas melakukan rujukan ke fasilitas yang memadai
14
sambil memperhatikan tanda-tanda vitas dan etesan cairan ?

CR : …………………………………..%

` Serang,

Pelaksana/ Auditor

………………………….

Anda mungkin juga menyukai