Anda di halaman 1dari 6

Pada tahun 2010

indeks kesehatan masyarakat Indonesia


TUGAS MAKALAH
MO SDM II

Disusun Oleh:
Aftina Mutiara Karima
20181030031

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018

PENDAHULUAN

Berkembangnya pesatnya rumah sakit pada era globalisasi ini mengakibatkan semakin
ketatnya persaingan diantara rumah sakit baik dari pemerintah maupun swasta. Rumah sakit
merupakan salah satu perusahaan jasa atau instansi yang memberikan pelayanan jasa kepada
masyarakat dibidang kesehatan, rumah sakit bertujuan memberikan kepuasan kepada masyarakat
melalui bidang kesehatan atau pengobatan. Dengan tujuan tersebut rumah sakit dituntut lebih
intensif dalam mengelola sumber dayanya, karena manusia adalah faktor terpenting atau dengan
kata lain banyak sumber daya lain yang tidak begitu kuat dibandingkan dengan SDM dalam
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Pegawai merupakan salah satu faktor yang penting yang harus diperhatikan oleh
perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan dituntut dalam mengelola
SDM sebagai tenaga pelaksana operasional perusahaan untuk menghasilkan daya guna dan hasil
guna dalam setiap kegiatan perusahaan, dengan demikian perusahaan tidak hanya dapat
mempertahankan keuntungan yang diperoleh, tetapi juga dapat mempertahankan eksistensinya.
Peranan ini biasanya diwujudkan dalam bentuk pelatihan yang terus menerus bagi para pegawai
baik yang baru saja diterima maupun yang sudah lama bekerja didalam perusahaan. Setelah
pegawai diseleksi dan ditetapkan, pegawai tersebut harus diberi pelatihan supaya mereka dapat
melaksanakan tugas dengan baik. Pengembangan pegawai melalui pelatihan member manfaat
kepada kedua belah pihak yaitu pegawai dan perusahaan. Dimana manfaat yang diperoleh pegawai
yaitu adanya peningkatan kemampuan atau keterampilan mereka, sedangkan manfaat yang
diperoleh keseluruhan adalah meningkatkan produktivitas perusahaan.

Pelatihan merupakan proses sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai
tujuan perusahaan. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk
melaksanakan pekerjaan ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu pegawai untuk
membantu pegawai mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam
melaksanakan pekerjaannya. Tujuan dari pelaksanaan pelatihan itu adalah agar pegawai
mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang cukup dibidang pekerjaan yang
ditekuninya. Pelatihan pegawai yang optimal dapat menumbuhkan pegawai yang produktif yang
menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

LATAR BELAKANG

Health valley hospital (HVH) adalah sebuah rumah sakit yang memberikan pelayanan
komprehensif, termasuk pelayanan untuk penyakit kangker, jantung, trauma, dan emergency.
HVH mempunyai 2300 karyawan tetap. Selama 4 tahun HVH menggunakan filosofi
desentralisasi untuk pelatihan dan pengembangan organisasi. Setiap departemen yang ada di
rumah sakit mempunyai unit pelatihan dan trainer/educator sendiri. Departemen SDM juga
mempunyai komponen pendidikan yang disebut Education Service yang menyediakan
pelatihan untuk topik yang bersifat umum, meliputi orientasi karyawan baru, pelayanan
pelanggan, kepemimpinan/manajemen, dan pengembangan staf. Education Service tidak
menyediakan pelatihan dengan topik seperti pendidikan perawat, pelayanan keselamatan
pasien, pelayanan emergency, persiapan penanggulangan bencana.

Unit pelatihan dari setiap departemen terpisah satu sama lain dan masing-masing
melakukan pelacakan informsi sendiri. Dengan interupsi yang konstan dan emergency inheren
di lingkungan rumah sakit, dapat dipahami bahwa fungsi pelacakan kadang-kadang
mendapatkan prioritas yang rendah sehari-hari. Karena informasi tentang pelatihan secara
keseluruhan tidak pada satu tempat yang terpusat, permintaan CEO ini menjadi tanggungjawab
yang utama. Lebih-lebih, setiap unit pelatihan melacak informasi dengan cara dan format yang
berbeda, yang termasuk daftar spreadsheets, tulisan tangan, data base elektronik, dan tempat
penyimpanan file.

Keadaan tersebut mendorong CEO untuk mencari solusi memo kepada Departemen SDM
meminta informasi terkait dengan masalah pendidikan, termasuk semua aktivitas
pendidikan/pelatihan secara detail, seperti nama pelatihan, tujuan, kesesuaiannya dengan tujuan
organisasi, outcomes-nya, nama pendidik/pelatih atau fasilitator, dan nama karyawan yang
hadir dan menyelesaikan pelatihan. Pada dasarnya Rumah sakit membutuhkan pelatihan untuk
pengembangan SDM yang berintegrasi pada tiap divisinya. Satu-satunya cara untuk memenuhi
permintaan tersebut semua unit yang terlibat cepat bekerja sama secara kolaboratif sesuai Visi
rumah sakit.
IDENTIFIKASI MASALAH

Masalah mendasar yang dihadapi HVH adalah:

1. Pelatihan apa saja yang sudah dilaksanakan oleh perusahaan ?


2. Pelatihan apa saja yang sebenarnya dibutuhkan oleh perusahaan ?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelatihan dan pengembangan
perusahaan ?
4. Program/ tindakan apa yang harus dilakukan oleh manajemen jangka dan jangka
panjang agar program pengembangan SDM Perusahaan berjalan sesuai dengan target
perusahaan ?

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui Pelatihan apa saja yang sudah dilaksanakan oleh perusahaan
2. Untuk mengetahui Apa saja kebutuhan pelatihan yang harus dilaksanakan perusahaan
3. Untuk mengetahui Apa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelatihan dan
pengembangan perusahaan
4. Untuk mengetahui Program/ tindakan apa yang harus dilakukan oleh manajemen jangka
dan jangka panjang agar program pengembangan SDM Perusahaan berjalan sesuai
dengan target perusahaan.
PEMBAHASAN

Dari hasil data yang diperoleh, ternyata pelatihan yang sudah dilaksanakan oleh HVH meliputi :

a. Pelatihan-pelatihan yang terkait dengan manajerial yang belum mencakup


pengetahuan dan ketrampilan terkait medis
b. Pelatihan-pelatihan masih bersifat sektoral; belum terintegrasi dan disesuaikan
dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang terus berkembang

Sehingga bisa di ambil kesimpulan pokok permasalahan yang terjadi

a. Belum disusunnya Man Power Planning yang terpadu sebagai pedoman divisi
pelatihan untuk menyusun program pelatihan dan pengembangan SDM yang
terintegrasi

Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan kajian ulang atau merevitalisasi perencanaan
manajemen SDM, antara lain dengan :

a. Departemen SDM menyusun kembali visi,misi, dan tujuan departemen SDM sesuai
dengan Visi Misi dan tujuan perusahaan sebagai dasar penyusunan Man Power
Planning.
b. Masing-masing bagian / unit perusahaan perlu menyusun kebutuhan pelatihan dan
pengembangan SDM, baik materi maupun kompetensi dan capability tutornya
c. Agar pelatihan pengembangan SDM berdaya guna maka perlu dilakukan self
assesment terlebih dahulu; sehingga berdasarkan permaslahan yang ada perusahaan
dapat merumuskan tindakan jangka pendek berupa tindakan
penyelamatan/pemecahan masalah yang ada, maupun perencanaan jangka panjang
untuk mengantisipasi tantangan dan permaslahan jangka panjang
d. Melakukan bisnis re enjinering untuk merubah pola desentralisasi menjadi sentralisasi
untuk bagian HRD (human resoaurces development)
SARAN

Dari hasil pembahasan maka disarankan

1. Manajemen mengundang semua kepala divisi atau bagian Rumah sakit untuk:
a. Merumuskan permasalahan yang ada
b. Mendata kebutuhan pengembangan SDM dalam mengantisipasi kondisi yang ada
c. Menyesuaikan dan mensinkronisasikan langkah ke depan
d. Menyusun kembali Perencanaan SDM [man power planning] :
Jangka pendek; misalnya berupa pelatihan-pelatihan aplikatif
1. Pelatihan dasar manajemen mutu, untuk membangun QCC [quality
control circle]
2. Pelatihan service excelences
3. Pelatihan penjaminan keselamatan pasien
4. Pelatihan mengenai ketrampilan medis sesuai dengan ilmu yang
terbaru

Jangka Panjang; misalnya

1. Menyusun perencanaan strategis mulai dari pengadaan /


rekruitmen SDM sampai program jaminan pensiun

2. Menyusun program pelatihan yang simultan berkesinambungan


baik pelatihan manajerial maupun pelatihan pelayanan medis

2. Mendesain Sistem Informasi Manajemen SDM terpadu; sehingga perusahaan punya data
base terkait dengan seluruh SDM nya; yang merupakan keterpaduan antara potensi yang
ada dengan kebutuhan, kemampuan ke depan secara berkesinanbungan, dimana di
dalamnya juga termasuk sistem perencanaan pendidikan pelatihan guna mengantisipasi
perubahan industri perumahsakitan.
SUMBER
Ilyas, Y. 2004. Perencanaan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit. Teori Metoda
dan Formula. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI. Jakarta
Kurniati, A dan Efendi, F. 2012. Kajian SDM Kesehatan di Indonesia. Salemba
Medika. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai