Anda di halaman 1dari 2

Kode Etik IFAC

IFAC (International Federation of Accountans) adalah organisasi global untuk


profesi akuntansi. IFAC berkomitmen untuk melindungi kepentingan umum
dengan mengembangkan standar internasional menjadi berkualitas tinggi,
mempromosikan nilai-nilai etika secara intensive, mendorong kualitas prakteknya
dan mendukung pembangunan di segala bidang profesi di seluruh dunia.

Kode etik ini meliputi dalam tiga bagian:

Bagian A adalah bagian yang menetapkan prinsip-prinsip dasar etika untuk


akuntan dan menyediakan kerangka kerja konseptual untuk menerapkan prinsip-
prinsip tersebut.

Kerangka kerja konseptual untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut. Kerangka


kerja konseptual menyediakan kerja konseptual guna mengidentifikasi ancaman
terhadap kepatuhan prinsip-prinsip dasar etika, untuk mengevaluasi pengaruh
signifikan dari ancaman-ancaman itu dan menerapkan perlindungan untuk
mengurangi ancaman-ancaman hingga ketingkat yang dapat diterima.

Bagian B dan C menggambarkan bagaimana kerangka kerja konseptual diterapkan


dalam situasi khusus. Kerangka kerja konseptual mengandung contoh penjagaan
terhadap prinsip-prinsip dasar, dan juga mengandung contoh situasi dimana
penjagaan keamanan tidak tersedia, sehingga tercipta ancaman-ancaman yang
seharusnya bias dihindari

Bagian B diterapkan profesi akuntansi dalam praktek untuk kepentingan publik.


Bagian C diterapkan profesi akuntan dalam praktek untuk dunia bisnis. Dalam
praktek profesi akuntan untuk kepentingan publik mungkin juga ditemukan
tuntunan kode etik bagian C yang relevan dengan kondisi mereka sebenarnya.

Prinsip-prinsip Fundamental Etika IFAC ada 5 bagian, yaitu


 Integritas: seorang akuntan professional harus bertindak tegas dan jujur
dalam semua hubungan bisnis dan profesionalnya.
 Objektivitas: seorang akuntan professional seharusnya tidak boleh
membiarkan terjadinya bias, konflik kepentingan, atau dibawah pengaruh orang
lain sehingga mengesampingkan pertimbangan bisnis dan professional.
 Kompetensi professional dankehati-hatian: seorang akuntan professional
mempunyai kewajiban pada tingkat yang diperlukan untuk menjamin seorang klien
atau atasan menerima jasa professional yang kompeten yang didasarkan atas
perkembangan praktik, legislasi, dan teknik terkini.
 Kerahasiaan: seorang akuntan professional harus menghormati kerahasiaan
informasi yang diperolehnya sebagai hasil dari hubungan professional dan bisnis
serta tidak boleh mengungkapkan informa siapa pun kepada pihak ketigatan paizin
yang benar dan spesifik.
 Perilaku professional: seorang akuntan professional harus patuh pada hukum
dan perundang-undangan yang relevan dan harus menghindari tindakan yang dapat
mendiskreditkan profesi.

Anda mungkin juga menyukai