TENTANG
PANDUAN TATA NASKAH DOKUMEN
DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT UMUM KUSUMA UNGARAN KABUPATEN
SEMARANG
Ditetapkan di : Ungaran
Pada tanggal : 2 Januari 2018
Direktur
RSU Kusuma Ungaran,
BAB I
DEFINISI
1. Pedoman
Pedoman/ panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan.
2. Panduan
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman
mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/
panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui penerapan SPO.
3. Kerangka acuan
Kerangka acuan adalah Petunjuk dalam melakukan program/kegiatan yang memuat
dengan jelas tujuan (tujuan umum dan tujuan khusus), cara melaksanakan kegiatan, tujuan
yang dicapai, penjadualan yang jelas dan evaluasi serta pelaporan
4. SPO
Istilah prosedur ada beberapa pengertian, diantaranya:
a. Standard Operating Procedures—Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah
serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses
penyelenggaraan administrasi pemerintah, (Kepmenpan No.021 tahun 2008).
b. Instruksi kerja adalah petunjuk kerja terdokumentasi yang dibuat secara rinci, spesifik
dan bersifat instruktif, yang dipergunakan oleh pekerja sebagai acuan dalam
melaksanakan suatu pekerjaan spesifik agar dapat mencapai hasil kerja sesuai
persyaratan yang telah ditetapkan (Susilo, 2003).
c. Langkah didalam penyusunan instruksi kerja sama dengan penyusunan prosedur,
namun ada perbedaan, instruksi kerja adalah suatu proses yang melibatkan satu
bagian/unit/ profesi, sedangkan prosedur adalah suatu proses yang melibat lebih dari
satu bagian/ unit/ profesi. Prinsip dalam penyusunan prosedur dan instruksi kerja adalah
kerjakan yang ditulis, tulis yang dikerjakan, buktikan dan tindak-lanjut, serta dapat
ditelusur hasilnya.
d. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah suatu perangkat instruksi/langkah-langkah
yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu. Istilah ini digunakan
di Undang-undang No. 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran dan Undang-
undang No. 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit,
Ruang lingkup panduan ini meliputi seluruh dokumen pedoman, panduan, kerangka acuan
program/kegiatan dan SOP di RSU Kusuma Ungaran.
PEDOMAN ……………
Kotak Heading : masing-masing kotak (logo RS, nama RS, judul pedoman, no.
dokumen, no.revisi, tahun terbit, diisi sebagai berikut :
1) Heading dan kotaknya dicetak pada bagian atas halaman setelah sampul.
2) Kotak nama RS diberi nama RSU Kusuma Ungaran
3) Kotak logo rumah sakit diisi logo rumah sakit.
4) Judul Pedoman : diberi judul atau nama pedoman sesuai proses kerjanya.
5) No. Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang berlaku di RSU
Kusuma Ungaran dan dibuat sistematis agar ada keseragaman.
6) Nomor revisi diisi dengan status revisi menggunakan angka. Dokumen baru
diberi kode=00, revisi pertama=01, dan seterusnya
7) Tahun : diisi tahun diterbitkannya pedoman
8) Penomoran dokumen pedoman :
No. Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang berlaku di Rumah
Sakit Umum Kusuma Ungaran dan dibuat sistematis agar ada keseragaman.
Contoh penomoran pedoman : PDM/001/01.00/RSUKU/SMG/2018
Keterangan :
PDM : Pedoman
001 : nomor urut pedoman
01.00 : kode program. revisi (dokumen baru dimulai dari 00)
Kode Program : 01 = bidang umum dan keuangan
02 = bidang SDM dan kepegawaian
03 = bidang pelayanan dan keperawatan
04 = komite medis
05 = komite keperawatan
PANDUAN ……………
Kotak Heading : masing-masing kotak (logo RS, nama RS, judul panduan, no.
dokumen, no.revisi, tahun terbit, diisi sebagai berikut :
1) Heading dan kotaknya dicetak pada bagian atas halaman setelah sampul.
2) Kotak nama RS diberi nama RSU Kusuma Ungaran
3) Kotak logo rumah sakit diisi logo rumah sakit.
4) Judul Pedoman : diberi judul atau nama pedoman sesuai proses kerjanya.
5) No. Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang berlaku di
RSU Kusuma Ungaran dan dibuat sistematis agar ada keseragaman.
6) Nomor revisi diisi dengan status revisi menggunakan angka. Dokumen baru
diberi kode=00, revisi pertama=01, dan seterusnya
7) Tahun : diisi tahun diterbitkannya pedoman
8) Penomoran dokumen panduan
2) Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program tersebut
disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan program
tersebut dapat lebih kuat.
3) Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum adalah tujuan
secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.
4) Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan. Oleh karena itu antara
tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
5) Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan
rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan membentuk tim,
melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain
6) Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai
tujuan-tujuan upaya/ kegiatan .
Sasaran Program/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk
merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
a) Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, bukan
cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok ukur yang jelas
sehingga dapat dijadikan landasan untuk penyusunan strategi dan kegiatan yang
spesifik.
b) Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk memastikan
apa dan kapan pencapaiannya. Akontabilitas harus ditanamkan kedalam proses
perencanaan. Oleh karenanya meetodologi untuk mengukur pencapaian sasaran
(keberhasilan upaya/ kegiatan) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait
dengan sasaran tersebut dilaksanakan.
c) Agressive but Attainable : apabila sasaran harus dijadikan standar keberhasilan,
maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh mengandung target yang tidak
layak.
SPO ……………
Kotak Heading : masing-masing kotak (logo RS, nama RS, judul SPO, no. dokumen,
no.revisi, tahun terbit, diisi sebagai berikut :
1) Heading dan kotaknya dicetak pada bagian atas halaman setelah sampul.
2) Kotak nama RS diberi nama RSU Kusuma Ungaran
3) Kotak logo rumah sakit diisi logo rumah sakit.
4) Judul Pedoman : diberi judul atau nama pedoman sesuai proses kerjanya.
5) No. Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang berlaku di
RSU Kusuma Ungaran dan dibuat sistematis agar ada keseragaman.
6) Nomor revisi diisi dengan status revisi menggunakan angka. Dokumen baru
diberi kode=00, revisi pertama=01, dan seterusnya
7) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman
untuk SPO tersebut. misalnya : halaman pertama : 1 dari 5, halaman kedua: 2
dari 5, halaman terakhir : 5 dari 5
8) Penomoran dokumen SPO :
9) No. Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang berlaku di
Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran dan dibuat sistematis agar ada
keseragaman.
Contoh penomoran pedoman : SPO/0001/01.00/RSKU/SMG/2018
Keterangan :
SPO : Standar Prosedur operasional
0001 : nomor urut SPO
01.00 : kode program. revisi (dokumen baru dimulai dari 00)
Kode Program : 01 = bidang umum dan keuangan
02 = bidang SDM dan kepegawaian
03 = bidang pelayanan dan keperawatan
04 = komite medis
05 = komite keperawatan
06 = komite PPA lain
IV.DOKUMENTASI
Semua Dokumen yang ada di RSU Kusuma Ungaran yaitu Pedoman, Panduan, Kerangka
Acuan, SOP dan SK yang terdiri dari dokumen induk, dokumen terkendali, dokumen tidak
terkendali dan dokumen kadaluarsa.
1. Dokumen Induk
Dokumen Induk adalah dokumen asli dari penyusun yang telah disahkan oleh pejabat
berwenang dan distempel “INDUK”.
2. Dokumen Terkendali
Dokumen terkendali adalah salinan dokumen asli (INDUK) yang distempel
“TERKENDALI” yang didistribusikan sesuai daftar distribusi atau dokumen yang
digandakan dari dokumen “TERKENDALI”, untuk didistribusikan sesuai daftar distribusi
Panduan Tata Dokumen RSU Kusuma Ungaran | 16
3. Dokumen Tidak Terkedali
Dokumen Tidak Terkendali adalah dokumen yang digandakan dari dokumen INDUK atau
dokumen Terkendali dan distempel “TIDAK TERKENDALI”, didistribusikan pada siapa
saja yang tidak termasuk dalam dagtr distribusi
4. Dokumen Kadaluarsa
Dokumen Kadaluarsa adalah Semua Dokumen di RSU Kusuma Ungaran yaitu Pedoman,
Panduan, Kerangka Acuan, SOP dan SK yang terdiri dari dokumen induk, Dokumen
Terkendali, Dokumen Tidak terkendali yang sudah tidak terpakai (Kadaluarsa) dan
distempel “KADALUARSA”
Menimbang : a. ………………..
b. …………..........
c. …………………
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Keputusan Direktur Tentang Kebijakan …………..
Kedua : Kebijakan …………………. di RSU Kusuma Ungaran sebagaimana tercantum
dalam lampiran keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Ungaran
Pada tanggal : 2 Januari 2018
Direktur
RSU Kusuma Ungaran
2,75 cm
JUDUL SPO
Ditetapkan Oleh :
Direktur RSU Kusuma Ungaran
Standar Prosedur Tanggal :
Operasional
dr. Sulthoni, M. Kes.
Pengertian
Tujuan
1. …………..
2. …………..
Prosedur
3. …………..
4. dst
1. ………….
Unit Terkait 2. ………….
3. dst
JUDUL DOKUMEN