Anda di halaman 1dari 14

A.

Biografi Soekarno

 Nama lengkap : Ir. Soekarno


 Nama panggilan : Bung Karno
 Nama kecil : Kusno
 Tempat, tanggal lahir : Blitar, 6 Juni 1901
 Agama : Islam
 Nama Isteri :
o Fatmawati
o Hartini
o Ratna Sari Dewi
 Nama Anak :
o Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, Guruh (dari Fatmawati)
o Taufan, Bayu (dari Hartini)
o Kartika (dari Ratna Sari Dewi)
 Pendidikan :
o HIS di Surabaya
o Hoogere Burger School (HBS)
o Technische Hoogeschool (THS) di Bandung
 Meninggal : 21 Juni 1970
 Dimakamkan : Blitar, Jawa-Timur

Bung Karno adalah nama populer dari Soekarno. Lahir pada 6 Juni 1901 di Blitar,
Jawa Timur. Ketika Soekarno kecil, ia tidak tinggal bersama dengan orang tuanya yang
berada di Blitar. Ia tinggal bersama dengan kakeknya yang bernama Raden Hardjokromo di
Tulung Agung, Jawa Timur. Soekarno bahkan sempat mengenyam sekolah disana walau
tidak sampai selesai, karena harus ikut bersama dengan orang tuanya yang pada waktu itu
pindah ke Mojokerto. Di Mojokerto, Soekarno kemudian disekolahkan di Eerste Inlandse
School dimana ayahnya juga bekerja disitu sebagai guru. Akan tetapi kemudian ia
dipindahkan pada tahun 1911 ke ELS yang setingkat sekolah dasar untuk dipersiapkan masuk
di HBS yang ada di Surabaya. Setelah tamat dan bersekolah di HBS tahun 1915, Soekarno
kemudian tinggal di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto yang
merupakan sahabat dari ayah Soekarno. Darisanalah Soekarno kenal dengan dunia
perjuangan yang membuatnya menjadi pejuang sejati.
Biografi Soekarno : Momen Bersejarah 17 Agustus 1945

Presiden Soekarno saat proklamasi kemerdekaan RI. Sumber: Republika

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan


kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada tanggal ini juga diperingati
sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia yang juga membuat Soekarno diangkat menjadi
presiden pertama Indonesia. Dalam biografi Soekarno, ia berhasil membentuk pancasila
dengan timnya sebagai dasar negara Indonesia.

Dengan proklamasi kemerdekaan ini juga membuat kawannya Mohammad Hatta


dinobatkan sebagai wakil presiden pertama Indonesia mendampingi Soekarno. Diluar
sosoknya sebagai Bapak Bangsa Indonesia, tidak banyak orang yang tahu jika Soekarno
pernah menikah sebanyak sembilan kali. Kharisma yang luar biasa dimiliki oleh Soekarno
melalui penuturan orang – rang yang dekat dengannya membuat wanita cantik terkesima dan
kemudian dijadikan istri Soekarno. Beliau tertarik dengan wanita sederhana dan sopan. Salah
satu istrinya Fatmawati pernah bertanya pada presiden Soekarno mengenai wanita yang
berpenampilan seksi. Beliau menjawab bahwa wanita yang penampilannya sopan dan
sederhana lebih menarik dan lebih ia sukai. Menurut Soekarno kecantikan seorang wanita
terlihat dari keaslian, tutur bahasanya, sikapnya dan kesederhanaan yang terpancar dari dalam
dirinya.

Itulah biografi Soekarno yang dapat menjadi teladan atas perjuangan sejak kecil
sampai menjadi bapak presiden pertama Indonesia yang dikenal dunia. Semoga biografi
Soekarno ini dapat bermanfaat dan membuatmu makin mengagumi sosok bapak presiden
pertama kita ya. Ikuti terus artikel biodata lainnya hanya di AkuPaham.

Bertahun-tahun dijajah oleh para penjajah, pada akhirnya Indonesia pun bisa
mengumandangkan kemerdekaan. Kemerdekaan Indonesia yang bertepatan dengan tanggal
17 Agustus puluhan tahun silam tentu tidak akan bisa dilepaskan dari jasa para pahlawan
yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia ini. Salah satu pahlawan
pemberani yang namanya tidak akan pernah bisa dilepaskan dari sisi kemerdekaan negeri ini
adalah Ir Soekarno. Proklamator sekaligus Presiden Indonesia yang pertama ini memang
memberikan begitu banyak pengaruh hingga akhirnya Indonesia bisa merdeka. Sebagai
bangsa yang menghargai pahlawannya, ada baiknya kita bisa mengetahui biografi Soekarno,
Sang Proklamator.

Masa kecil Ir Soekarno

Soekarno Kecil

Biografi Soekarno tentu harus diawali dari masa kecilnya lebih dulu sehingga Anda
bisa mengenal lebih dalam. Terlahir di Blitar tanggal 6 Juni 1901 dengan
nama Kusno Sosrodihardjo. Masa kecil Presiden Soekarno bersama kedua orang tuanya di
Blitar tidak dihabiskan dalam waktu lama. Ayahnya adalah Raden Soekemi Sosrodihardjo
yang merupakan seorang guru di Jawa, tepatnya di Surabaya. Sedangkan Ibunya adalah Ida
Ayu Nyoman Rai yang asalnya dari Buleleng, Bali. Selanjutnya Beliau tinggal dengan
kakeknya yang bernama Raden Hardjoko yang ada di Tulung Agung, Jawa Timur. Beliau
sempat bersekolah di sana meski tidak hingga selesai lantaran kembali ikut orang tuanya ke
Mojokerto.

Pendidikan Ir Soekarno

Soekarno Muda 1922

Mengenal biografi Soekarno, tentu tak lengkap jika tak tahu tentang riwayat
pendidikannya. Saat di Mojokerto, ayah Ir Soekarno nmenyekolahkan Soekarno kecil di
tempat sang ayah menjadi guru. Tetapi di tahun 1911 ayahnya memindahkan Soekarno ke
sekolah ELS atau Europeesche Lagere School yang bertujuan agar nantinya Soekarno bisa
mudah masuk ke HBS atau Hogere Burger School yang ada di Surabaya. Tamat sekolah di
Hogere Burger School di tahun 1915, Soekarno selanjutnya tinggal bersama Haji Oemar Said
Tjokroaminoto atau kini banyak yang lebih mengenal dengan nama H.O.S Cokroaminoto
dimana beliau ini adalah teman dari ayah Soekarno yang juga dikenal pendiri Serikat Islam.

Biografi Soekarno tentang pendidikan masih berlanjut dimana saat di rumah


Cokroaminoto, Soekarno yang masih muda pun mulai belajar dalam dunia politik. Soekarno
muda juga belajar untuk pidato dengan cara melakukannya sendiri di kamarnya di depan
cermin. Di sekolahnya, Hogere Burger School, Soekarno pun memperoleh banyak sekali ilmu
terkait banyak hal. Setelah menyelesaikan pendidikan di Hogere Burger School di tahun
1921, kemudian Soekarno pindah ke Bandung lalu tinggal bersama Haji Sanusi yang
kemudian melanjutkan sekolah ke THS atau Technische Hooge School di jurusan teknik sipil
dimana saat ini sudah menjadi ITB lalu kemudian bisa lulus di tanggal 25 Mei 1926 sehingga
mendapatkan gelar Insinyur atau Ir.

Biografi Soekarno di masa pergerakan nasional

Biografi Soekarno memasuki masa pergerakan nasional dimana di tahun 1926


Soekarno muda mendirikan Algemene Studie Club yang ada di Bandung. Ternyata organisasi
ini jadi awal mula mendirikannya Partai Nasional Indonesia dimana didirikan di tahun 1927.
Selanjutnya aktivitas Soekarno di Partai Nasional Indonesia pun menyebabkannya ditangkap
oleh Belanja pada Desember 1929 lalu memunculkan pledoi fenomenal saat itu yaitu
Indonesia Menggugat. Beliau kemudian dibebaskan saat 31 Desember 1931.

Selanjutnya Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia atau Partindo pada Juli
1932 dimana partai ini adalah pecahan Partai Nasional Indonesia. Karena aktivitasnya ini,
Soekarno pun kembali ditangkap pada Agustus 1933 lalu diasingkan ke Flores. Pada kondisi
ini, Soekarno pun hampir dilupakan para tokoh nasional karena lokasinya yang jauh dan
terasing. Meski begitu, semangat Soekarno pun tidak pernah runtuh meski dalam
pengasingan yang bisa tersirat dari setiap surat ke Ahmad Hassan yang merupakan Guru
Persatuan Islam. Biografi Soekarno masih berlanjut dalam masa pengasingan yang
dipindahkan ke Provinsi Bengkulu di tahun 1938. Soekarno pun bisa bebas di masa
penjajahan Jepang di tahun 1942.

Biografi Soekarno di masa penjajahan Jepang

Soekarno pada Jaman Penjajahan Jepang


Ketika awal masa penjajahan Indonesia oleh Jepang sekitar tahun 1942 sampai 1945,
pemerintah Kepang masih belum memperhatikan tokoh dari pergerakan Indonesia. Hal ini
bisa terlihat dari Gerakan 3A yang tokohnya adalah Shimizu dan Mr. Syamsuddin dimana
mereka berdua kurang populer. Tapi pada akhirnya pada masa pemerintahan Jepang, tokoh
Indonesia ini kemudian mulai diperhatikan lalu dimanfaatkan juga mulai dari Soekarno, Moh
Hatta dan masih banyak lagi beserta organisasinya, sehingga diusahakan bisa menarik
perhatian dari penduduk Indonesia.

Masih berlanjut biografi Soekarno saat masa penjajahan Jepang dimana disebutkan
ragam organisasi mulai dari Jawa Hokokai, BPUPKI, Pusat Tenaga Rakyat (Putera) hingga
PPKI dengan tokoh mulai dari Soekarno, Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, hingga K.H Mas
Mansyur dan tokoh yang lainnya yang aktif dalam aktivitas pergerakan nasional. Akhirnya,
para tokoh nasional ini kemudian bekerja sama bersama pemerintah Jepang dalam mencapai
kemerdekaan Indonesia. Meski begitu, tetap ada yang melakukan gerakan bawah tanah yaitu
Amir Sjarifuddin dan Sutan Syahrir, mengingat mereka menganggap jika Jepang merupakan
fasis berbahaya.

Soekarno di antara para pemimpin dunia

Soekarno bersama John F. Kennedy saat berkunjung ke Amerika Serikat

Di tahun 1943, Hideko Tojo yang merupakan Perdana Menteri Jepang mengundang
para tokoh Indonesia yakni Soekarno, Moh Hatta hingga Ki Bagoes Hadikoesoemo menuju
Jepang dan langsung diterima oleh Kaisar Hirohito. Bintang kekaisaran yaitu Ratna Suci pun
diberikan kepada ketiga tokoh tersebut oleh Kaisar Hirohito. Penganugerahan ini pun
menjadikan pemerintahan pendudukan Jepang kaget lantaran karena adanya penganugerahan
bintang itu maka ketiga tokoh dari Indonesia tersebut sudah dianggap sebagai keluarga dari
Kaisar Jepang itu.

Namun saat Agustus 1945 beliau kembali diundang Marsekal Terauchi yang
merupakan pimpinan Angkatan Darat di wilayah Asia Tenggara di daerah Vietnam dimana
menyatakan jika proklamasi Indonesia adalah urusan dari rakyat Indonesia. Tetapi karena
banyaknya Soekarno berhubungan dengan pemerintahan Jepang dan badan organisasi Jepang
menjadikan Soekarno pun justru dituduh Belanda sudah bekerja sama dengan pihak Jepang
misalnya dalam kasus romusha.

Biografi Soekarno di masa perang revolusi

Menjelang persiapan Proklamasi kemerdekaan RI, Soekarno pun mulai


mempersiapkan segalanya bersama para tokoh nasional. Setelah sudah BPUPKI selesai,
terbentuklah Panitia Kecil yang beranggotakan 8 orang resmi dan Panitia Kecil yang
beranggorakan sembilan orang dimana disebut Panitia Sembilan dan menghasilakan piagam
yang dikenal dengan Piagam Jakarta dan juga PPKI. Soekarno dan Moh Hatta pun
mendirikan Negara Indonesia yang berdasar Pancasila beserta UUD 1945.

Menjelang pembacaan teks proklamasi, Presiden Soekarno menyatakan jika meski


beberapa tokoh bekerja sama dengan pihak Jepang, namun sebetulnya rakyat Indonesia tetap
mengandalkan kekuatannya sendiri dalam mengusahakan kemerdekaan. Dalam biografi
Soekarno, disebutkan jika beliau amat aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan misalnya
dengan merumuskan Pancasila, UUD 1945 hingga dasar pemerintahan Indonesia hingga
perumusan naskah proklamasi kemerdekaan juga. Beliau sempat juga dibujuk untuk bisa
menyingkir ke Rengasdengklok sehingga ada peristiwa Rengasdengklok yang selalu
disebutkan dalam sejarah bangsa Indonesia.

Setelah pertemuannya dengan Marsekal Terauchi di Vietnam, maka terjadilah


peristiwa Rengasdengklok di tanggal 16 Agustus 1945 dimana Soekarno dan Moh Hatta yang
dibujuk pemuda menyingkir ke asrama pasukan PETA di Rengasdengklok. Tokoh pemuda
pembujuk Soekarno dan Moh Hatta diantaranya adalah Soekarni, Wikana, Singgih hingga
Chairul Saleh. Pemuda ini menuntut Soekarno dan Moh Hatta untuk bisa segera
memproklamasikan kemerdekaan RI lantaran Indonesia sedang terjadi kevakuman
kekuasaan.

Kevakuman kekuasaan ini sebetulnya terjadi lantaran Jepang sudah mengaku


menyerah dan pasukan sekutu pun belum tiba. Meski begitu Soekarno dan Moh Hatta tetap
menolak karenalasannya adalah masih menunggu kejelasan dari penyerahan Jepang ini.
Alasan lain ini adalah karena Soekarno sedang menunggu tanggal tepat yaitu 17 Agustus
1945 dimana saat itu sedang bertepatan bulan Ramadhan dimana diyakini sebagai bulan turun
wahyu untuk kaum muslim yaitu Al-Qur’an sehingga proklamasi pun tetap dilakukan di
tanggal 17 Agustus 1945.

Selanjutnya di tanggal 18 Agustus 1945, PPKI kemudian mengangkat Presiden dan


Wakil Presiden RI yang pertama yaitu Soekarno dan Moh Hatta. Pengangkatan ini kemudian
dikukuhkan di tanggal 29 Agustus 1945 oleh KNIP. Baru sebentar jadi Presiden, Soekarno di
tanggal 19 September 1945 sudah mampu menyelesaikan masalah tanpa adanya pertumpahan
darah yang ada di Lapangan Ikada dimana ada 200 ribu lebih rakyat Jakarta yang berencana
bentrok dengan pasukan Jepang dengan senjata yang masih lengkap.

Ketika sekutu datang dengan pimpinan saat itu adalah Letjen. Sir Phillip Christison,
mereka pun akhirnya mengakui dengan de facto kedaulatan Indonesia setelah adanya
pertemuan dengan Presiden Soekarno. Presiden pun berusaha keras untuk bisa menyelesaikan
krisis yang saat itu terjadi di Surabaya. Tetapi karena adanya provokasi dari pasukan Belanda
dan membonceng sekutu di bawah Inggris, pada akhirnya peristiwa 10 November 1945 tetap
meledak yang akhirnya menggugurkan pahlawan Brigadir Jendral A.W.S Mallaby.

Provokasi yang terus terjadi di Jakarta masa itu membuat kondisi pemerintahan
cenderung sulit. Karena itu Presiden Soekarno pun memutuskan memindah Ibukota yang
awalnya di Jakarta kemudian pindah ke Yogyakarta yang diikuti oleh Wakil Presiden beserta
pejabat tinggi lain. Kedudukan Presiden Soekarno berdasar UUD 1945 saat itu adalah selaku
kepala pemerintahan namun juga kepala negara. Namun selama adanya revolusi saat itu,
sistem pemerintahannya berubah menjadi semi presidensiil dimana Presiden Soekarno adalah
kepala negara lalu Sutan Syahrir menjadi Perdana menteri yakni kepala pemerintahannya.
Hal ini adalah jalan agar Indonesia menjadi negara yang lebih demokratis.
Namun perlu diketahui juga karena meski sistem pemerintahannya berubah, ketika
revolusi kemerdekaan kedudukan dari Presiden Soekarno sendiri tetap yang paling penting,
terutama ketika menghadapi peristiwa Madiun di tahun 1948 dan Agresi Militer Belanda II
saat itu yang menjadikan Presiden dan Wakil Presiden beserta pejabat tinggi ditahan oleh
Belanda. Meski saat itu sudah dibentuk Pemerintahan Darurat RI yang ketuanya adalah
Sjarifuddin Prawiranegara, namun kenyatan yang ada dunia internasional tetap mengakui jika
Soekarno dan Moh Hatta adalah pemimpin sesungguhnya di Indonesia sehingga dari
kebijakannya saja yang mampu menyelesaikan sengketa yang ada antara Indonesia dan
Belanda.

Biografi Soekarno di masa kemerdekaan

Presiden Soekarno saat proklamasi kemerdekaan RI. Sumber: Republika

Setelah pemerintahan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, Presiden Soekarno


pun diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat sdengan Mohamad Hatta sebagai
Perdana menterinya. Lalu jabatan Presiden RI diberikan kepada Mr Assaat dimana dikenal
sebagai RI Jawa-Yogya saat itu. Meski begitu, karena tuntutan Indonesia menjadi yang ingin
Indonesia kembali menjadi negara kesatuan, maka 17 Agustus 1950 RIS diubah kembali
menjadi RI dan Soekarno kembali menjadi Presiden RI. Saat itu Indonesia sedang mengalami
jatuh bangun kabinet dimana Presiden Soekarno kurang percaya pada sistem multipartai dan
menyebut sebagai penyakit kepartaian.
Selain itu, Presiden Soekarno juga memberikan banyak gagasan di dunia internasional
karena keprihatinan pada nasib bangsa di Asia-Afrika yang banyak belum merdeka dan
belum memiliki hak menentukan nasib sendiri. Hal ini juga yang menjadikan Presiden
Soekarno mengambil inisiatif mengadakan Konferensi Asia Afrika di tahun 1955 saat itu di
Bandung. Di Konferensi tersebut, para pimpinan negara ini kemudian membocarakan
berbagai macam persoalan mulai dari ketimpangan, kekhawatiran kemunculan perang nuklir,
ketidakadilan badan-badan internasional dalam hal pemecahan konflik dan banyak lagi
menjadi hal yang dibicarakan di sana.

Bersama dengan Presiden Gamal Abdel Nasser (Mesir), Josip Broz Tito (Yugoslavia),
U Nu (Birma), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan) dan Jawaharlal Nehru (India), Presiden
Soekarno mengadakan Konferensi Asia Afrika dan membuahkan Gerakan Non Blok. Atas
jasanya ini, banyak negara di kawasan Asia dan Afrika yang bisa mendapatkan kemerdekaan.
Meski begitu tak sedikit juga yang mengalami konflik panjang lantaran ketidakadilan. Atas
jasa besarnya inilah tak heran jika banyak penduduk di kawasan Asia dan Afrika yang
mengenal Soekarno. Untuk bisa menjalankan politik bebas aktif dunia internasional, maka
Presiden Soekarno juga berkunjung ke beberapa negara dan bertemu para pimpinan negara
lain seperti John Fitzgerald Kennedy (Amerika Serikat), Nikita Khruschev (Uni Soviet), Mao
Tse Tung (RRC) hingga Fidel Castro (Kuba).

Masa jatuhnya sang Presiden

Soekarno Lengser dari Istana Kepresidenan

Meski banyak sekali jasa dari Presiden Soekarno, namun beliau juga mengalami masa
jatuh dimana dimulai sejak beliau berpisah dengan Wakil Presiden Moh Hatta di tahun 1956
karena pengunduran diri Moh Hatta dari dunia politik Indonesia. Belum lagi dengan
banyaknya pemberontakan dari separatis dan terjadi di wilayah Indonesia. Puncak
pemberontakan ini pun terjadi dengan adanya G 30 S PKI dimana menjadikan Presiden
Soekarno tidak mampu memenuhi impiannya untuk menjadikan bangsa Indonesia sejahtera
serta makmur.

Setelah itu Soekarno mengalami pengucilan yang dilakukan oleh Presiden pengganti
yaitu Soeharto. Soekarno yang sudah tua pun kerap sakit dan akhirnya wafat di tanggal 21
Juni 1970 di Jakarta tepatnya di Wisma Yaso. Jenazah beliau dikuburkan di Blitar dan sampai
saat ini menjadi ikon Blitar. Tiap tahun, jutaan wisatawan kerap dikunjungi wisatawan baik
dari dalam maupun luar negeri, apalagi saat ada haul Bung Karno.

Penghargaan yang diperoleh Soekarno

PenghargaanPresiden Soekarno pada 24 Mei 2956 di New York, Amerika Serikat.

Semasa hidup, Soekarno memperoleh banyak penghargaan mulai dari gelar Doktor
Honoris Causa yang didapat dari 26 universitas dari dalam dan luar negeri. Beliau juga
mendapatkan penghargaan berupa bintang kelas satu yakni The Order of the Supreme
Companions yang diberikan Thabo Mbeki yakni Presiden Afrika Selatan karena mampu
mengembangkan solidaritas secara internasional demi bisa melawan bentuk penindasan dari
negara maju. Itulah sekelumit biografi Soekarno, sang Proklamator kebanggaan Indonesia
yang bisa dijadikan bahan pembelajaran untuk seluruh rakyat Indonesia atas kegigihan,
semangat dan kecerdasannya demi membangun negara.
B. A. Biodata singkat :

 Nama lengkap : Ir. Soekarno


 Nama panggilan : Bung Karno
 Nama kecil : Kusno
 Tempat, tanggal lahir : Blitar, 6 Juni 1901
 Agama : Islam
 Nama Isteri :
o Fatmawati
o Hartini
o Ratna Sari Dewi
 Nama Anak :
o Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, Guruh (dari Fatmawati)
o Taufan, Bayu (dari Hartini)
o Kartika (dari Ratna Sari Dewi)
 Pendidikan :
o HIS di Surabaya
o Hoogere Burger School (HBS)
o Technische Hoogeschool (THS) di Bandung
 Meninggal : 21 Juni 1970
 Dimakamkan : Blitar, Jawa-Timur

B. Perjalanan Hidup Singkat

 Masa Kecil : Presiden Soekarno bersama kedua orang tuanya di Blitar tidak
dihabiskan dalam waktu lama. Ayahnya adalah Raden Soekemi Sosrodihardjo yang
merupakan seorang guru di Jawa, tepatnya di Surabaya. Sedangkan Ibunya adalah Ida
Ayu Nyoman Rai yang asalnya dari Buleleng, Bali. Selanjutnya Beliau tinggal dengan
kakeknya yang bernama Raden Hardjoko yang ada di Tulung Agung, Jawa Timur.
Beliau sempat bersekolah di sana meski tidak hingga selesai lantaran kembali ikut
orang tuanya ke Mojokerto.
 Soekarno di masa pergerakan nasional : Soekarno muda mendirikan Algemene Studie
Club yang ada di Bandung. Selanjutnya Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia
atau Partindo pada Juli 1932. Karena aktivitasnya ini, Soekarno pun kembali
ditangkap pada Agustus 1933 lalu diasingkan ke Flores.
 Soekarno di masa penjajahan Jepang : para tokoh nasional ini kemudian bekerja sama
bersama pemerintah Jepang dalam mencapai kemerdekaan Indonesia.
 Soekarno di antara para pemimpin dunia : Soekarno, Moh Hatta hingga Ki Bagoes
Hadikoesoemo menuju Jepang dan langsung diterima oleh Kaisar Hirohito. Bintang
kekaisaran yaitu Ratna Suci pun diberikan kepada ketiga tokoh tersebut oleh Kaisar
Hirohito.
 Soekarno di masa perang revolusi : beliau amat aktif dalam usaha persiapan
kemerdekaan misalnya dengan merumuskan Pancasila, UUD 1945 hingga dasar
pemerintahan Indonesia hingga perumusan naskah proklamasi kemerdekaan juga.
 Soekarno di masa kemerdekaan : Presiden Soekarno pun diangkat sebagai Presiden
Republik Indonesia.

C. Keistimewaan
Bintang kekaisaran yaitu Ratna Suci pun diberikan kepada beliau oleh Kaisar
Hirohito.

D. Prestasi
Banyak penghargaan yang didapat mulai dari gelar Doktor Honoris Causa yang
didapat dari 26 universitas dari dalam dan luar negeri. Beliau juga mendapatkan
penghargaan berupa bintang kelas satu yakni The Order of the Supreme Companions
yang diberikan Thabo Mbeki yakni Presiden Afrika Selatan karena mampu
mengembangkan solidaritas secara internasional demi bisa melawan bentuk
penindasan dari negara maju. Itulah sekelumit biografi Soekarno, sang Proklamator
kebanggaan Indonesia yang bisa dijadikan bahan pembelajaran untuk seluruh rakyat
Indonesia atas kegigihan, semangat dan kecerdasannya demi membangun negara.

E. Kesulitan atau Hambatan yang ditemui


 Tetap ada yang melakukan gerakan bawah tanah
 Karena banyaknya Soekarno berhubungan dengan pemerintahan Jepang dan
badan organisasi Jepang menjadikan Soekarno pun justru dituduh Belanda
sudah bekerja sama dengan pihak Jepang misalnya dalam kasus romusha.
 Banyaknya pemberontakan dari separatis dan terjadi di wilayah Indonesia.
Puncak pemberontakan ini pun terjadi dengan adanya G 30 S PKI dimana
menjadikan Presiden Soekarno tidak mampu memenuhi impiannya untuk
menjadikan bangsa Indonesia sejahtera serta makmur.
 Setelah itu Soekarno mengalami pengucilan yang dilakukan oleh Presiden
pengganti yaitu Soeharto.

3. Hal Apa Saja yang Menginspirasi


 Semangat Soekarno yang tak pernah pudar untuk membela dan
mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.
 Soekarno mampu bergabung dan bekerja sama dalam berbagai organisasi.

Anda mungkin juga menyukai