Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. PRINSIP TEORI
Komposit citra adalah citra baru hasil dari suatu penggabungan 3 saluran yang
mampu menampilkan keunggulan dari saluran-saluran penyusunnya (Sigit, 2011).
Hal ini dilakukan karena keterbatasan mata yang kurang mampu dalam membedakan
gradasi warna dan lebih mudah memahami dengan pemberian warna.
Landsat Data Continuity Mission (LDCM) atau dikenal juga dengan nama
Landsat 8 merupakan satelit generasi terbaru dari Program Landsat. Satelit ini
merupakan project gabungan antara USGS dan NASA beserta NASA Goddard Space
Flight Center dan diluncurkan pada hari Senin, 11 Februari 2013 di Pangkalan
Angkatan Udara Vandeberg, California Amerika Serikat. Satelit Landsat 8 yang
direncanakan mempunyai durasi misi selama 5 – 10 tahun ini, dilengkapi dua sensor
yang merupakan hasil pengembangan dari sensor yang terdapat pada satelit-satelit
pada Program Landsat sebelumnya. Kedua sensor tersebut yaitu Sensor Operational
Land Manager (OLI) yang terdiri dari 9 band serta Sensor Thermal InfraRed Sensors
(TIRS) yang terdiri dari 2 band. Untuk Sensor OLI yang dibuat oleh Ball Aerospace,
terdapat 2 band yang baru terdapat pada satelit Program Landsat yaitu Deep Blue
Coastal/Aerosol Band (0.433 – 0.453 mikrometer) untuk deteksi wilayah pesisir serta
Shortwave-InfraRed Cirrus Band (1.360 –1.390 mikrometer) untuk deteksi awan
cirrus. Sedangkan sisa 7 band lainnya merupakan band yang sebelumnya juga telah
terdapat pada sensor satelit Landsat generasi sebelumnya. Dan untuk lebih detailnya,
berikut ini daftar 9 band yang terdapat pada Sensor OLI.
Panjang Resolusi
Band Spektral Gelombang Spasial Kegunaan dalam pemetaan
(µ) (meter)
Band 1 – Coastal
0,43 – 0,45 30 Penelitian Coastal dan Aerosol
Aerosol
Pemetaan batimetri, membedakan
Band 2 – Blue 0,45 – 0,51 30 tanah dari vegetasi dan daun dari
vegetasi konifera
Tekanan puncak vegetasi, yang
Band 3 – Green 0,53 – 0,59 30 berguna untuk menilai kekuatan
tanaman
Band 4 – Red 0,64 – 0,67 30 Mendiskriminasi lereng vegetasi
Band 5 – Near Menekankan kandungan biomassa
0,85 – 0,88 30
InfraRed dan garis pantai
Band 6 – Short Mengungkapkan kadar air tanah
Wavelength 1,57 – 165 30 dan vegetasi; menembus awan
InfraRed tipis
Band 7 – Short
Peningkatan kadar air tanah dan
Wavelength 2,11 – 2,29 30
vegetasi serta penetrasi awan tipis
InfraRed
Band 8 – Mempunyai resolusi 15 meter;
0,50 – 0,68 15
Panchromatic definisi gambar yang lebih tajam
Peningkatan deteksi kontaminasi
Band 9 – Cirrus 1,36 – 1,38 30
awan cirus
Band 10 – Long Mempunyai resolusi 100 meter;
10,60 –
Wavelength 100 pemetaan termal dan perkiraan
11,19
InfraRed kelembapan tanah
Band 11 – Long Mempunyai resolusi 100 meter;
11,50 –
Wavelength 100 peningkatan pemetaan termal dan
12,51
InfraRed perkiraan kelembapan tanah
Proses pemotongan citra dilakukan dengan cara penentuan lintang dan bujur.
Hal ini sesuai dengan batas wilayah studi dan dibatasi oleh batas adminitrasi
masing-masing daerah. Pemotongan citra dilakukan agar lebih mudah dalam
pembatasan daerah dan menjadi lebih detail.
Pemotongan citra diperlukan karena terkadang luas wilayah kajian jauh lebih
bila dibandingkan dengan luas scene citra. Pemotongan citra memerlukan batas
polygon wilayah kajian. Akibat pemotongan adalah ukuran citra menjadi lebih kecil
sehingga tidak boros ruang penyimpanan hard disk komputer. Dengan ukuran yang
lebih kecil akan mempermudah dan mempercepat dalam pemrosesan data.
Data asli hasil rekaman sensor pada satelit maupun pesawat terbang
merupakan representasi dari bentuk permukaan bumi yang tidak beraturan.meskipun
kelihatannya merupakan daerah yang datar, tetapi area yang direkam sesungguhnya
mengandung kesalahan (distorsi) yang diakibatkan oleh pengaruh kelengkungan
bumi dan atau oleh sensor itu sendiri.
1. Untuk mengetahui cara pembuatan citra komposit dan display citra serta
fungsinya.
2. Untuk mengetahui cara pemotongan citra dan koreksi geometri serta fungsinya.
3. Untuk mengetahui proses klasifikasi tidak terbimbing (unsupervised
classification) dan klasifikasi terbimbing (supervised classification) pada data
raster serta perbedaan klasifikasi tidak terbimbing (unsupervised classification)
dan klasifikasi terbimbing (supervised classification).
b. Prosedur Kerja
1. Pastikan ekstensi Spatial Analyst anda aktif dengan cara : klik Customize
pada Menubar pilih Extensions. Beri tanda centang √ Spatial Analyst.
2. Tampilkan citra yang telah dipotong sesuai dengan Batas Administrasi
Kabupaten Bungo.
Supervised classification :
1. Pastikan ekstensi Spatial Analyst anda aktif dengan cara : klik Customize
pada Menubar klik Extensions. Beri tanda centang √ Spatial Analyst.
2. Selanjutnya, pastikan juga menu Image Classification dan Spatial
Analyst anda aktif dengan mengklik Customize pada Menubar klik
Toolbars lalu beri tanda centang √ pada Image Classification dan beri
tanda centang √ pada Spatial Analyst. Menu Image Classification akan
ditampilkan seperti gambar dibawah ini:
Pada lansat 8 yang merupakan citra multispektral adalah salah satu jenis citra
penginderaan jauh yang menyajikan gambaran permukaan bumi secara sinoptik
melalui dua atau lebih saluran spektral (band) yang direkam secara bersamaan. Citra
multispektral mempunyai banyak kelebihan. Salah satu diantaranya adalah saluran-
salurannya dapat disusun menjadi citra warna 3 saluran (RGB), sehingga sangat
bermanfaat untuk aplikasi yang mengandalkan pada teknik interpretasi visual seperti
aplikasi geologi dan geomorfologi.
5. Atmospheric Penetration – 7 6 5
Kombinasi band 7 6 5 digunakan untuk
memperjelas ketebalan awan, memperjelas
garis pantai, dan tutupan vegetasi. Kombinasi
ini dapat memperjelas citra dari gangguan
cuaca. Komposite 7 6 5 seperti pada gambar
disamping terlihat jelas obyek awannya, yaitu
berwarna putih. Awan yang tipis pun dapat
terlihat pada kombinasi band 7 6 5 ini.
6. Healthy Vegetation – 5 6 2
Kombinasi band 5 6 2 berguna untuk
menghasilkan citra yang menampakkan
tumbuhan yang sehat. Komposit band 5 6 2
dengan spektrum masing-masing inframerah
dekat, inframerah gelombang pendek dan
hijau menghasilkan citra dengan spektrum
inframerah modifikasi dengan panjang
gelombang antara 0.525-0.600 μm dan
0.845-1.660 μm
7. Land/Water – 5 6 4
Kombinasi band 5 6 4 digunakan
untuk menghasilkan citra dengan
perbedaan yang jelas pada air dan daratan.
Dapat digunakan untuk mengalisa Daerah
Aliran Sungai dan daerah sepanjang garis
pantai (coastal line). Pada kombinasi ini
terlihat jelas bahwa pada perairan
berwarna biru tua dan pada daratan akan
berwarna coklat kehijauan.
9. Shortwave Infrared – 7 5 4
Kombinasi band 7 5 4 digunakan
untuk mendapatkan citra dengan kontras
yang jelas dan citra yang lebih bersih dari
tutupan awan. Sekilas penampakan
kombinasi 7 5 4 sama dengan penampakan
kombinasi 7 4 3, tetapi ada perbedaan di
band terakhir yaitu 4 yang dapat
mendeteksi dan mendiskriminasi lereng
vegetasi. Jadi pada vegetasi yang berada
dilereng dapat diketahui dengan jelas pada kombinasi ini.
10. Vegetation Analysis – 6 5 4
Kombinasi ini digunakan untuk
menganalisa tumbuh-tumbuhan. Kombinasi 6
5 4 dikhususkan untuk analisis vegetasi,
sehingga sangat berguna untuk bidang
kehutana dan pertanian. Analisis yang bisa
dilakukan adalah analisis kerapatan, dominasi
vegetasi, luas tutupan lahan, sehingga sangat
bermanfaat bagi analisis inventarisasi SDA
hutan.
Klasifikasi tidak terbimbing ini lumayan sulit kita lakukan karena persamaan
spectral warna di citra asli yang menyebabkan 20 kelas klasifikasi ini berbeda
didalam memberikan keterangan warna. Misalnya pada lahan terbuka dan
permukiman pada keadaan asli atau komposit 6 5 4 mempunyai warna yang jelas
berbeda yaitu permukiman umumnya berwarna terang atau putih sedangkan lahan
terbuka berwarna coklat, namun ada lahan terbuka yang mempunyai warna terang
atau putih sehingga pada 20 klasifikasi yang dihasilkan ada warna yang seharusnya
di permukiman, namun terdapat juga di lahan terbuka.
Supervised classification
Hasil dari supervised clasisfication
BAB V
PENUTUP
Pada pembuatan komposit citra ada 10 komposit band pada landsat 8 yaitu
pada tabel berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2005. Modul Praktikum Interpretasi Citra Untuk Penggunaan Lahan Dan
Vegetasi. Yogyakarta: Program Diploma PJ dan SIG
http://blogs.esri.com/esri/arcgis/2013/07/24/band-combinations-for-landsat-8/
https://www.academia.edu/30414558/Laporan_Inderaja_Citra_
https://chaderinsaputra.wordpress.com/2012/06/05/laporan-penginderaan-jauh/
http//:Klasifikasi%20Tak%20Terbimbing/Penginderaan%20Jauh%20dan%20Interpr
etasi%20Citra%20%20%20anitasilvianadewi.html
http://met038.files.wordpress.com/2008/09/interpretasi-citra-dan-foto-udara.pdf.
http://nurnatasyarasyid.blogspot.co.id/2014/06/laporan-praktikum-penginderaan-
jauh.html
https://irfaniadiah.wordpress.com/2013/04/25/kombinasi-band-dalam-citra-landsat-
dan-kegunaannya/
https://tnrawku.wordpress.com/2013/09/24/komposit-band-citra-landsat-8-dengan-
arcgis-10/
https://nafiabiyyu.blogspot.co.id/2016/09/komposit-band-citra-landsat-8.html
https://www.scribd.com/doc/290011654/Laporan-Penginderaan-Jauh-Kombinasi-
Band-Citra-Landsat-8
http://www.info-geospasial.com/2015/07/composite-band-citra-landsat-di-
arcgis.html
http://www.info-geospasial.com/2015/07/kombinasi-band-citra-landsat-8.html
http://www.wawanhn.com/2015/05/mengenal-komposit-band-pada-landsat-8.html
http://vebyrahmadara.blogspot.co.id/2015/02/laporan-praktikum-interpretasi-
citra.htmhttp://nuningk.blogspot.co.id/2016/12/laporan-praktikum-1.htmll