LAPORAN KASUS
ANEMIA
Oleh:
KASMA YULIANI
R014172035
( ) ( )
1
A. PENGKAJIAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1
Pemeriksaan Fisik (Ceklist pada bagian yang tidak normal)
⃝Gangguan Penglihatan :
⃝Gangguan pendengaran :
MATA, TELINGA,
⃝ Gangguan penciuman :
HIDUNG
⃝ Batuk : ⃝ Dispnea
⃝ Wheezing: ⃝Kiri atas/bawah
⃝Kanan atas/bawah ⃝ Modulasi O2 : 3 lpm via nasal kanula
Catatan :
Nafas vesikuler
⃝ Takikardi : ⃝ Iregular:
⃝ Tingling: ⃝ Edema:
VASKULAR
⃝ Bradikardi: ⃝ Murmur:
KARDIO
⃝ Distensi ⃝ Hipoperistaltik :
⃝ Anoreksia: ⃝ Diare: ⃝ Inkontinensia:
INTESTINAL
GASTRO
Catatan :
Kencing sedikit tapi sering
⃝ Konfusi ⃝ Sedasi ⃝ Pupil non reaktif ⃝ vertigo/nyeri kepala ⃝ Tremor ⃝ tidak seimbang
OLOGI
NEUR
2
Catatan :
GCS: E1M1V1
Catatan :
Tampak luka terbuka pasca operasi pada inguinal lateralis dextra dan ulkus derajat 1 pada gluteus
maximus dextra
Kondisi fisik 1. Sangatburuk 2. Buruk 3. Sedang 4. Baik 2
Kondisi mental 1. Stupor 2. Konfusi 3. Apatis 4. Sadar 3
Aktivitas 1. Ditempat 2. Kursi 3. Jalan dengan 4. Jalan Sendiri 1
NORTON SCALE (Skin Risk
erak s
Inkontinensia 1. Inkontinen 2. Selalu 3. Kadang-kadang 4. Inkontinen 3
urin dan alvi inkonti inkontinen urin
nenurin
Ket : Skor : 11
< 12 : resiko tinggi decubitus, 12-15 resiko sedang decubitus, 16-20 :
resiko rendah
bantuan
Melepas dan memakai 0. Tergantung 1. Tergantung pada 2. Mandiri
celana, membersihkan, orang lain beberapa kegiatan
menyiram jamban pada setiap
kegiatan
Makan 0. Tidak mampu 1. Perlu dibantu 2. Mandiri
memotong makanan
Berubah posisi dari 0. Tidak mampu 1. Dibantu lebih dari 2 2. Dibantu 1 atau 2 3. Mandiri
berbaring keduduk orang orang
Berpindah/berjalan 0. Tidak mampu 1. Dengan kursiroda 2. dibantu 1 orang 3. Mandiri
3
Total Skor 6
Keterangan :
20 : Mandiri, 12-19 : ketergantungan ringan, 9-11 : ketergantungan sedang, 5-8 : ketergantungan berat,
0-4 : ketergantungan total
4
yang terstimulasi sebesar lebih
dari 90%. Penekanan asam
dimulai dalam 1 hingga 2 jam.
Cymeven 500 mg/drips Pengobatan infeksi cytomegalovirus Obat ini bekerja seperti acyclovir
(CMV) yang mengancam jiwa atau yang mempunyai aktivitas 8-20
daya penglihatan pada individu dengan kali lebih besar terhadao CMV
gangguan atau penurunan sistem imun, satu-satunya infeksi virus yang
termasuk AIDS, immunosupresi disetujui untuk diobati dengan
iatrogenik yang berkaitan dengan agen ini. Obat ini merupakan
transplantasi organ, atau kemoterapi
analog nukleosida purin asiklik
untuk neoplasia. Penecgahan CMV
yang aktif terhadap virus Herpes.
pada pasien yang mendapat terapi
immunocompresi sekunder terhadap Ketika dikonsumsi dan diserap ke
transplantasi organ dalam sel, obat ini akan diubah
menjadi acyclovir trifosfat. Zat
ini secara kompetitif akan
menghambat dan menonaktifkan
DNA-polimerase pada virus
kerpes. Ketika DNA-polimerase
berhenti bekerja, maka proses
sintesis benang DNA virus akan
terhenti juga. Dengan begitu virus
tidak dapat memperbanyak diri.
Proses ini berlangsung dalam sel
tangpa mengganggu proses
intraselular lainnya.
Triple adult 1 tab/24 jam/oral Terapi pengobatan HIV Obat ini bekerja untuk
menghambat protease HIV
setelah sintesis mRNA dan
polipoprotein HIV, protease HIV
akan memecah poliprotein HIV
menjadi sejumlah protein
fungsional. Dengan pemberian
obat ini, produksi virion dan
perlekatan dengan sel pejamu
masih terjadi, namun virus gagal
berfungsi dan tidak infeksius
terhadap sel.
Vit. K 1 amp/12 jam Mencegah atau mengobati defisiensi Vitamin K di dalam tubuh
vitamin K, mengobati perdarahan berfungsi sebagai koenzim
yang disebabkan oleh obat esensial dari sistem enzim yang
antikoagulan mensintesis faktor pembekuan
darah seeprti faktor II
(protrombin) , faktor VII
(prokonvertin), faktor IX dan
faktor X.
Valcyte 1 tablet/24 jam Induksi &terapi pemeliharaan untuk Tablet Valcyte dan larutan oral
retinitis sitomegalovirus (CMV) pada mengandung valgansiklovir
pasien AIDS dan pencegahan penyakit bahan aktif. Valganciclovir
CMV pada individu yang mendapat dikenal sebagai pro-drug. Begitu
transplantasi organ dari donor yang masuk ke dalam tubuh itu dipecah
positif mengandung CMV menjadi bahan aktif gansiklovir,
yang merupakan obat antiviral.
Ini digunakan untuk mengobati
infeksi dengan virus yang disebut
cytomegalovirus (CMV). CMV
adalah anggota dari kelompok
5
herpes virus. Pada orang sehat,
virus yang umum ini biasanya
menghasilkan gejala lebih ringan
daripada flu biasa. Namun, pada
orang-orang yang sistem
kekebalannya terganggu, seperti
orang dengan AIDS, atau orang-
orang yang telah menjalani
transplantasi organ dan
mengkonsumsi obat-obatan
ampuh yang menekan sistem
kekebalan tubuh, virus ini dapat
menyebabkan infeksi serius
karena sistem kekebalan tubuh
tidak dapat melawannya. (Ini
disebut sebagai infeksi
oportunistik.)
EKG :
-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KIMIA DARAH
FUNGSI HATI
Bilirubin Total 0.49 <1.1 mg/dl
Bilirubin Direk 0.23 <0.30 mg/dl
Protein Total 6.1 6.6-8.7 gr/dl
Albumin 2.4 3.5-5.0 gr/dl
Globulin 3.7 1.5-5 gr/dl
Ureum 177 10-50 mg/dl
Kreatinin 7.20 L(<1.3); P(<1.1) mg/dl
6
Anti HIV Reactive Non reactive
ELEKTROLIT
Natrium 133 136-145
Kalium 3.7 3.5-51
Klorida 111 97-111
Range
WBC 2.89 H 103/mm3 4.0 10.0
RBC 1.82 L 106/mm3 3.80 5.80
HGB 5.3 I g/dL 11.5 16.0
HCT 16.2 I % 37.0 47.0
MCV 89.0 H fL 80 100
MCH 29.1 pg 27.0 32.0
MCHC 32.7 H gr/dl 33.0 66.0
PLT 39 L 103/mm3 150 400
7
- Keadaan umum lemah
- Pasien BAB dan BAK diatas
tempat tidur
3. DS: - pasien mengatakan tidak nafsu
makan (2 sendok setiap makan)
Ketidakseimbangan nutrisi kurang
DO: - BB sebelum sakit: 64 kg
dari kebutuhan tubuh
- BB setelah sakit: 42 kg
- Hb: 5.3 x 106/uL
4 DO: - Terdapat luka insisi pada
inguinal dextra
- Neutrofil: 2.25 x 103/uL (N:
52.0-75.0) Risiko infeksi
- Basofil: 0.00 x 103/uL (N:
0.00-0.10)
- Eosinofil: 0.02 x 103/uL (N:
1.00-3.00)
8
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
9
- Wajah tampak agak
tegang
2. Domain 4 : Aktivitas/Istirahat NOC: NIC:
Kelas 4 : Respon Bantuan perawatan diri: Eliminasi
Bantuan perawatan diri: Eliminasi
kardiovaskular/Pulmonal Setelah dilakukan intervensi selama 3 x 24
Intoleransi aktivitas yang jam, pasien mampu menyesuaikan Lepaskan baju yang diperlukan sehingga bisa melakukan
ditandai dengan tirah baring aktivitas, dengan indikator: eliminasi
dan keletihan Merespon saat kandung kemih penuh Ganti pakaian pasien setelah eliminasi
DS: - pasien mengeluh lemas dan tepat waktu
Sediakan alat bantu eliminasi misalnya (pispot)
DO: - pasien tidak mampu Pasien menanggapi dorongan
melakukan aktivitas secara Beri privasi selama eliminasi
untuk buang air besar secara tepat
mandiri waktu
- Keadaan umum lemah
Pasien mampu memposisikan diri
- Pasien BAB dan BAK
diatas tempat tidur pada alat bantu eliminasi
10
- keluarga pasien Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat
mengatakan pasien BAB nutrisi
5x/hari Manajemen Diare:
Instruksikan anggota keluarga untuk mencatat warna,
DO: - BB sebelum sakit: 54 kg
volume, frekuensi dan konsistensi tinja
- BB setelah sakit: 42 kg
Identifikasi faktor yang bisa menyebabkan diare
Hb: 5.3 x 106/uL (misalnya pengobatan, medikasi, bakter dan pemberian
- Pasien disarankan diet makanan lewat selang)
rendah garam, protein dan
kalium
4. Domain 11 : NOC: NIC:
Keamanan/perlindungan Kontrol risiko: proses infeksi Perawatan luka
Kelas 1 : Infeksi Posisikan untuk menghindari menempatkan ketegangan
Risiko Infeksi Setelah dilakukan intervensi selama 3 pada luka dengan tepat
DO: - Terdapat luka insisi pada x 24 jam, risiko pemajangan berikan rawatan insisi pada luka yang diperlukan
inguinal dextra organisme patogen dapat diatasi ganti balutan sesuai dengan jumlah eksudat dan drainase
- Neutrofil: 2.25 x 103/uL dengan indikator: periksa luka setiap kali perubahan balutan
(N: 52.0-75.0) Faktor lingkungan yang bandingkan dan catat setiap perubahan luka
- Basofil: 0.00 x 103/uL berhubungan dengan infeksi dapat cukur rambut di sekitar daerah yang terkena sesuai
(N: 0.00-0.10) dimonitor dengan kebutuhan
- Eosinofil: 0.02 x 103/uL mengembangkan strategi efektif
(N: 1.00-3.00) untuk mengontrol infeksi
Mengenali faktor risiko infeksi
Mengidentifikasi tanda dan gejala
infeksi
11
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
12
Monitor intake nutrisi (2-3 sendok setiap makan)
Risiko Infeksi berikan rawatan insisi pada luka yang diperlukan S: pasien mengatakan nyaman setelah balutan diganti
ganti balutan sesuai dengan jumlah eksudat dan O:tampak luka terbuka berwarna merah pada inguinal
drainase dextra
A:Warna: kemerahan, Lokasi: Inguinal dextra,
periksa luka setiap kali perubahan balutan
Ukuran:10 x 4.5 cm Eksudat: - Keadaan sekitar
bandingkan dan catat setiap perubahan luka luka: area sekitar luka tampak kemerahan,
P: pertahankan intervensi
Hari 2, tanggal 19 Agustus 2018
Nyeri akut berhubungan Mengkaji karakteristik nyeri (P: muncul jika S: - pasien mengatakan nyeri masih hilang timbul
dengan agens cedera fisik beraktivitas terutama jika menggerakkan badan O: - pasien tampak meringis saat nyeri timbul
(post operasi)
dan ektremitas bawah, Q: nyeri tertusuk-tusuk, R A: - nyeri berkurang
P: - Pertahankan intervensi
area bekas operasi (inguinal dextra), S: skala 3 -Monitor tingkat nyeri
(NRS), T: klien mengatakan nyeri tidak menentu
waktunya
Ketidakseimbangan nutrisi Memonitor turgor kulit (tampak ruam alergi pada S: -pasien mengeluh kurang napsu makan (makan
kurang dari kebutuhan tungkai) hanya 2-3 sendok)
tubuh berhubungan dengan Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan O: - kulit teraba agak hangat
ketidakmampuan untuk - Hb: 5.3 x 106/uL
jaringan konjungtiva (konjungtiva tampak pucat) - Pasien tampak tidak menghabiskan makanan
memasukkan atau A: - nutrisi tidak teratasi
mencerna nutrisi oleh Monitor intake nutrisi (4 sendok setiap makan) P: - pertahankan intervensi
karena faktor biologis
Hari 3, tanggal 20 April 2018
Nyeri akut berhubungan Mengkaji karakteristik nyeri (P: muncul jika S:- pasien sudah tidak dapat bersepon karena kondisi
dengan agens cedera fisik beraktivitas terutama jika menggerakkan badan
(post operasi) kesehatan memburuk (GCS: E1M1V1)
13
dan ektremitas bawah, Q: nyeri tertusuk-tusuk, R O: - pasien gelisah
area bekas operasi (inguinal dextra), S: skala 3 A: - skala nyeri tidak dapat dikaji karena kesadaran
(NRS), T: klien mengatakan nyeri tidak menentu
pasien menurun
waktunya
P: - Pertahankan intervensi
-Monitor tingkat nyeri
Ketidakseimbangan nutrisi Monitor intake nutrisi S: -keluarga mengatakan pasien tidak dapat makan
kurang dari kebutuhan Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan -Keluarga menolak dipasangkan NGT pada pasien
tubuh berhubungan jaringan konjungtiva -Keluarga mengatakan keluar cairan
dengan ketidakmampuan berwarna kuning saat BAB
Informasikan pada klien dan keluarga tentang
makan O: Pasien sudah tidak mampu makan
manfaat nutrisi A: nutrisi tidak teratasi, diare tidak teratasi
Instruksikan anggota keluarga untuk mencatat P: Edukasi pasien terkait urgensi pemberian
warna, volume, frekuensi dan konsistensi tinja makan melalui NGT dan manajemen diare
Identifikasi faktor yang bisa menyebabkan diare
(misalnya pengobatan, medikasi, bakter dan
pemberian makanan lewat selang)
Risiko Infeksi berikan rawatan insisi pada luka yang diperlukan S: keluarga pasien mengatakan perban luka tampak
ganti balutan sesuai dengan jumlah eksudat dan kotor
drainase O:tampak luka terbuka berwarna merah muda pada
inguinal dextra
periksa luka setiap kali perubahan balutan
A:Warna: kemerahan, Lokasi: Inguinal dextra,
bandingkan dan catat setiap perubahan luka Ukuran:10 x 4.5 cm Eksudat: - Keadaan sekitar
luka: area sekitar luka tampak kemerahan,
P: pertahankan intervensi
14
15