Anda di halaman 1dari 32

PERANCANGAN JARINGAN PT AGRADIVA UTAMA INFORMASI

STATIC ROUTING/ROUTING DINAMIC DSB.

(Studi Kasus: Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi)

TUGAS BESAR

Dasar Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

Oleh:
1. [Ahmad Akbar Linggo] [1106120082]
2. [Naima Firyal] [1106130086]
3. [Sambas Jundi Mahfuzdi] [1106134218]
4. [Silva Yoelindra] [1106130097]

DEPARTEMEN REKAYASA INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2014
DAFTAR ISI

A. BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 3
Rumusan Masalah 3
Tujuan 4
Manfaat 4
Batasan Masalah 4
B. BAB II LANDASAN TEORI
Pengertian Jaringan 5
Elemen-elemen Utama Model Komunikasi 5
Tujuan Jaringan Komputer 6
Packet Tracer 6
VLSM 7
Komponen-komponen dalam Komunikasi Data 10
Jenis-jenis Jaringan Berdasarkan Jangkauan 11
Topologi Star 12
Perangkat Jaringan Komputer 13
Arsitektur Protokol Standar 17
C. BAB III ISI
Studi Kasus 20
Design Jaringan 21
VLSM 22
Routing Table 22
Daftar IP Devices 22
Pemilihan Topologi 23
Configuration 23
D. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 30
Saran 30
E. DAFTAR PUSTAKA 31
F. LAMPIRAN: Pembagian Tugas Kelompok 32

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri
atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya
(printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses
informasi(peramban webJaringan komputer adalah sekumpulan komputer,
serta perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung
dalam suatu kesatuan. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel
atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan
komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen
dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan
bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang
terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, ataupun perangkat-perangkat
yang terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan node. Dalam
sebuah jaringan komputer dapat mempunyai dua, puluhan, ribuan atau
bahkan jutaan node.
Hardware yang mendukung tugas besar ada beberapa yaitu router
sebagai sebuah PC untuk merutekan informasi yang melewati sebuah
jaringanswitch sebagai bridge yang memiliki banyak port, dan. Dalam sebuah
jaringan mempunyai alamat pengirim dan alamat tujuan alamat tersebut
disebit IP. Setiap jaringan memiliki IP Address agar informasi dapat dikirimkan
dan diterima. Dalam proses pengiriman informasi dari host pengirim ke host
tujuan terdapat proses routing yang merupakan suatu proses untuk
merutekan informasi menuju host tujuan yang benar karena setiap router
mengetahui setiap perjalanan informasi dan memegang sebuah IP
gatewaynya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menghubungkan jaringan computer dari satu lantai ke lantai
lainnya?
2. Bagaimana penggunaan topologi jaringan star pada perusahaan?
3. Bagaimana cara mengimplementasikan jaringan pada PT Argadiva Utama
Informasi?

3
C. Tujuan
1. Memenuhi tugas dasar jaringan.
2. Membangun koneksi di dalam sebuah perusahaan.
3. Membangun topologi jaringan star yang benar.

D. Manfaat
1. Mempermudah komunikasi antar lantai.
2. Mempermudah karyawan dalam berkomunikasi.
3. Memperluas pemanyampaian informasi.

E. Batasan Masalah
1. Membuat jaringan topologi star
2. Merancang jaringan pada perusahaan PT Argadiva Utama Informasi
3. Menentukan IP yang digunakan pada jaringan topologi star tersebut

4
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Jaringan
Jaringan adalah sebuah himpunan komputer yang dihubungkan
dengan kabel sehingga komputer satu dengan komputer lainnya dapat saling
komunikasi, bertukar informasi sharing file, printer, dan lain-lain. Menurut
wikipedia.com, jaringan komputer berarti “A computer network is a system
for communication among two or more computers. These networks may be
fixed (cabled, permanent) or temporary (as via modems or null modems)”.
Berdasarkan kutipan ini, jaringan komputer memiliki arti sebuah sistem
komunikasi antara dua komputer atau lebih. Jaringan ini dapat bersifat
permanen (terhubung melalui kabel) atau sementara (terhubung melalui
modem atau null modem).

B. Elemen-elemen Utama Model Komunikasi


a. Sumber (source)
Personal Computer (PC).
b. Transmitter
Biasanya, data yang dihasilkan oleh sebuah sumber tidak dikirimkan
secara langsung dalam bentuk mereka dihasilkan. Sebuah transmitter
mengubah dan mengkodekan informasi dengan suatu cara tertentu untuk
menghasilkan sinyal elektromagnetik yang dapat dikirimkan melalui suatu
sistem transmisi. Sebagai contoh, modem mengambil aliran bit digital
dari suatu alat yang terhubung seperti PC dan mengubah aliran bit
tersebut menjadi sinyal analog yang dapat diterima oleh jaringan telepon.
c. Sistem Transmisi
Dapat berupa line transmisi tunggal atau jaringan kompleks yang
menghubungkan sumber dan tujuan.
d. Receiver
Menerima sinyal dari sistem transmisi dan mengubahnya ke dalam
bentuk yang dapat diterima oleh tujuan. Sebagai contoh, sebuah modem
akan menerima sinyal analog yang datang dari jaringan atau line transmisi
dan mengubahnya ke dalam aliran bit digital.
e. Tujuan (destination)
Mengambil data yang datang dari penerima.

5
C. Tujuan Jaringan Komputer
 Membagi sumber daya: contohnya pemakaian printer, CPU, memori,
harddisk, dan lain-lain.
 Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting.
 Akses informasi: contohnya web browsing.
Jaringan komputer digunakan untuk melakukan tukar menukar atau
komunikasi data.

D. Packet Tracer
Packet Tracer adalah sebuah software simulasi jaringan. Sebelum
melakukan konfigurasi jaringan yang sesungguhnya (mengaktifkan fungsi
masing-masing device hardware) terlebih dahulu dilakukan simulasi
menggunakan software ini. Simulasi ini sangat bermanfaat jika membuat
sebuah jaringan yang kompleks namun hanya memiliki komponen fisik yang
terbatas. Hubungkan masing-masing device dengan kabel yang sesuai. Untuk
membuat sebuah konfigurasi jaringan, bagi pemula, sebaiknya ditentukan
dulu jenis device yang digunakan, berapa jumlahnya dan bagaimana bentuk
konfigurasi jaringan tersebut pada kertas buram. Jenis-jenis kabel
penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut :
a. Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-
through :
Router – Switch
Router – Hub
PC – Switch
PC – Hub
b. Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over :
Router - Router
Router – PC
Switch - Switch
Switch – Hub
c. Untuk mengkonfigurasi Router melalui PC gunakan kabel Roll-Over
Konfigurasi masing-masing device. Proses konfigurasi merupakan
bagian penting dalam susunan jaringan. Proses konfigurasi di masing-masing
device diperlukan untuk mengaktifkan fungsi dari device tersebut. Proses
konfigurasi meliputi pemberian IP Address dan subnet mask pada interface-
interface device (pada Router, PC maupun Server), pemberian Tabel Routing
(pada Router), pemberian label nama dan sebagainya. Setelah proses
konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada kabel yang terhubung

6
dengan device tersebut berubah menjadi hijau. Ada 2 mode konfigurasi yang
dapat dilakukan:
 Mode GUI (Config mode)
 Mode CLI (Command Line Interface)
Contoh Konfigurasi dengan Mode GUI:
Klik device yang akan dikonfigurasi. Pilih menu Config. Klik interface
yang diinginkan. Isi IP Address dan subnet mask-nya. Lakukan hal yang sama
untuk interface-interface dan device yang lain.
Simulasi Jaringan Komputer Dengan Aplikasi Cisco Packet Tracer
Saat ini banyak sekali cabang untuk Ilmu komputer, antara lain adalah
Rekayasa Perangkat Lunak (software engineering), System bisnis cerdas,
Sistem Informasi, serta tak lupa ilmu mengenai jaringan komputer. Diantara
cabang ilmu diatas, yang paling sering terdengar belakangan ini adalah
mengenai jaringan komputer. Dalam jaringan komputer banyak sekali yang
harus dipelajari, antara lain mengenai internet, TCP/IP, HTTP, pengamanan
jaringan, jaringan multimedia, simulasi jaringan dan masih banyak sub-sub
ilmu yang harus dipelajari. Namun yang menjadi dasar adalah bagaimana kita
paham tentang dasar jaringan komputer itu sendiri, untuk itu kita tidak hanya
membaca teori semata, kita juga harus praktek di lapangan agar mengerti.
Tapi betapa butuh biaya yang sangat banyak jika kita ingin mempraktekkan
sebuah jaringan computer, oleh karena itu, Cisco sebagai perusahaan
terkemuka di bidang jaringan meluncurkan sebuah aplikasi yang sangat
menolong bagi kita yang ingin menyimulasikan jaringan komputer, yaitu
dengan Cisco Packet Tracer. Packet tracer merupakan sebuah software yang
dapat digunakan untuk melakukan simulasi jaringan. Dengan adanya
software simulasi semacam packet tracer, maka sangat memberi kemudahan
untuk mempraktekkan teori-teori yang telah kita dapat. Kita hanya perlu
menginstall software, tidak perlu membeli device-device yang kita perlukan.
Dan software ini biasa juga digunakan untuk para ahli jaringan sebelum
mendeploy sebuah jaringan di perusahaan atau instansa-instansi terkait.

E. VLSM (Variable Length Subnet Mask)


VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam
VLSM dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana
dalam clasik subneting, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa
digunakan. selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien. Pada
metode VLSM subnetting yang digunakan berdasarkan jumlah host, sehingga
akan semakin banyak jaringan yang akan dipisahkan. Tahapan perhitungan
menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR

7
selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM. Maka setelah
dilakukan perhitungan maka dapat dilihat subnet yang telah dipecah maka
akan menjadi beberapa subnet lagi dengan mengganti subnetnya.

Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat


berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-
nya dapat memenuhi persyaratan, sebagai berikut:
1. Routing Protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi
mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya.
2. Semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus
mendukung metode VLSM yan menggunakan algoritma penerus packet
informasi.
Contoh Penerapan VLSM: 130.20.0.0/20
Kita hitung jumlah subnet dahulu menggunakan CIDR, dan didapat:
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka:
Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16
Maka blok tiap subnetnya adalah:
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
sampai dengan
Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20
Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0.
Kemudian kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari
hasil perhitungan subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16. Selanjutnya
nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita
gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24. Kemudian diperbanyak
menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24

8
Blok subnet VLSM 1-3 = 130.20.34.0/24
Blok subnet VLSM 1-4 = 130.20.35.0/24
sampai dengan
Blok subnet VLSM 1-16 = 130.20.47/24
Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu
130.20.32.0. Kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi,
namun oktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok
kelipatan dari 32 sehingga didapat :
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.37.192/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.38.224/27
Manfaat VLSM
1. Efisien menggunakan alamat IP karena alamat IP yang dialokasikan sesuai
dengan kebutuhan ruang host setiap subnet.
2. VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara
efektif mendukung rute agregasi, juga disebut route summarization.
3. Berhasil mengurangi jumlah rute di routing table oleh berbagai jaringan
subnets dalam satu ringkasan alamat. Misalnya subnets 192.168.10.0/24,
192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua akan dapat diringkas
menjadi 192.168.8.0/21.
Supernetting
Supernetting adalah teknik penggabungan beberapa subnet, dimana
manfaat dari supernetting ini adalah untuk mempersingkat routing table
sebuah router sehingga menghemat memori pada router tersebut.
Supernetting merupakan kebalikan dari Subnetting, dimana dalam hal
ini penambahan jumlah Host dalam jaringan dilakukan dengan meminjam
beberapa bit network untuk dijadikan bit Host dalam membentuk IP-Address
pada Supernet, dengan memperhatikan jumlah Nomor Host yang akan
digabung. Pengaturan IP-Address pada super jaringan (supernet) ada
prosedurnya tersendiri, yaitu sebagai berikut :
Prosedur Supernetting
1. Pada Supernetbit Host yang bernilai nol semua berfungsi sebagai
Supernet Address, bit Host yang bernilai satu semua berfungsi sebagai
Broadcast Address.

9
2. Pada proses netmasking, IP-Address untuk Supernet-mask ditentukan
dengan mengganti semua bit Network dengan bit 1, dan mengganti
semua bit Host (termasuk bit Host yang dipinjam dari bit Network)
dengan bit 0.Contohnya pembentukan supernet dari gabungan 4 buah
jaringan Kelas-C dengan meminjam 2 bit Network, maka komposisi bit 1
dan bit 0 pada proses netmasking :
Sebelum Subnetting:
110xxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.yyyyyyyy
Proses netmasking:
11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet-maskKls-C:
255.255.255.0
Setelah Supernetting:
110xxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxYY.yyyyyyyy
Proses netmasking:
11111111.11111111.11111100.00000000
Supernet-mask:
255.255.252.0

F. Komponen‐komponen dalam Komunikasi Data


 Komputer Host
Komputer host adalah komputer yang berfungsi sebagai penyebar
informasi atau data. Host dapat berupa komputer mainframe atau
komputer mini. Host yang berupa mainframe bekerja dengan
menggunakan peralatan yang disebut dengan Front and Processor (FEP),
yang merupakan komputer mini untuk mengelola komunikasi data dari
jaringan.
 Komputer Receiver.
Komputer ini berfungsi sebagai penerima informasi.
 Data
Data adalah objek dari proses komunikasi yang terjadi pada jaringan.
 Protokol Komunikasi
Protokol komunikasi adalah peraturan‐peraturan yang diterapkan dalam
jaringan dengan tujuan untuk mengatur komunikasi data. Banyaknya
protokol komunikasi menyebabkan dibutuhkannya suatu alat (tools) yang
disebut dengan Gateway, untuk menterjemahkan protokol sehingga
menjadi compatible agar komunikasi data dijaringan dapat berjalan
dengan baik.
 Komponen Transmisi

10
Setelah memastikan komputer host dan receiver berjalan dengan baik,
serta memilih protokol komunikasi, dilakukan implementtasi terhadap
komponen transmisi, seperti kabel penghubung, modem, dan sebagainya.

G. Jenis-jenis Jaringan Berdasarkan Jangkauan


1. Local Area Networking (LAN)
LAN yaitu jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil, umumnya
dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah
gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km
persegi. LAN didesain untuk:
• Beroperasi pada wilayah geografi yang terbatas
• Memungkinkan banyak user untuk mengakses media dengan
kecepatan tinggi
• Menyediakan koneksi ke layanan lokal setiap saat (seperti printer dan
file di server)
• Menghubungkan peralatan yang berdekatan
Jenis-jenis topologi pada jaringan LAN antara lain:
a. Physical Topology
Bentuk jaringan komputer sebenarnya yang dihubungkan secara
langsung. Physical Topology yang sering dipakai adalah sebagai
berikut:
- Bus Topology
Menggunakan "single backbone segment" sebagai penghubung
semua komputer yang ada pada jaringan. Semua komputer
tersebut terhubung secara langsung ke kabel tersebut.
- Ring Topology
Menghubungkan satu komputer dengan komputer berikut dan
seterusnya sehingga computer paling akhir akan kembali
terhubung ke komputer yang pertama.
- Star Topology
Menghubungkan semua kabel ke sebuah titik pusat. Titik pusat ini
biasanya berupa hub atau switch sehingga komputer-komputer
yang terhubung seolah-olah berbentuk seperti bintang.
- Extended Star Topology
Menggabungkan beberapa star topology menjadi satu. Hub atau
switch yang dipakai untuk menghubungkan beberapa komputer
pada satu jaringan dengan menggunakan star topology
dihubungkan lagi ke hub atau switch utama.
- Hierarchical Topology

11
Dibuat mirip dengan extended star topology tetapi pada sistem
jaringan yang dihubungkan dapat mengontrol arus data.
- Mesh Topology
Digunakan pada jaringan yang sangat penting di mana tidak boleh
ada sedikitpun kesalahan dalam komunikasi. Contohnya adalah
sistem kontrol pembangkit tenaga nuklir. Setiap host memiliki
hubungan langsung dengan semua host lainnya dalam jaringan.
Topologi ini juga merefleksikan internet, yang memiliki banyak
jalur ke satu titik.
b. Logical Topology
Bentuk jaringan komputer yang menjelaskan bagaimana sebuah host
berkomunikasi melalui media perantara. Dua tipe logical topology
yang sering digunakan adalah:
- Broadcast Topology
Setiap host yang mengirim paket akan mengirimkan paket ke
semua host pada media komunikasi jaringan.
- Token-passing
Akses jaringan dikendalikan dengan mengedarkan sebuah token
elektronik yang secara sekuensial akan melalui setiap host dalam
jaringan.
2. Metropolitan Area Networking (MAN)
MAN yaitu jaringan yang lebih luas dari LAN, MAN biasanya meliputi area
yang lebih besar seperti area propinsi, antar gedung. MAN itu dikatakan
lebih luas dari LAN karena jaringan MAN itu terhubung dari beberapa
jaringan LAN yang dihubungkan melalui switch lagi.
3. Wide Area Networking (WAN)
WAN yaitu Jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan
sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan
jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara-
negara lain. Menggunakan sarana WAN, Sebuah Bank yang ada di
Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong,
hanya dalam beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat
kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara
LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti Internet.

H. Topologi Star
Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan
data tersebut ke semua simpul atau klien yang dipilihnya. Simpul pusat
dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun

12
sekunder atau klien server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server
maka setiap klien server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan
jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.
Kelebihan Topologi Star:
 Paling fleksibel disbanding topologi lain.
 Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak
mengganggu jaringan lain.
 Kontrol terpusat.
 Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan.
 Kemudahan pengelolaan jaringan.
Kekurangan Topologi Star:
 Boros kabel.
 Perlu penanganan khusus.
 Kontrol terpusat (hub) jadi elemen kritis.

I. Perangkat Jaringan Komputer


1. NIC (Network Interface Card)
Untuk memfungsikan PC Stand Alone agar dapat berkomunikasi dengan
PC lain, diperlukan Network Interface Card (NIC). NIC berfungsi
menghubungkan PC dengan media yang digunakan.
2. Kabel
Kabel yang biasa digunakan dalam jaringan ada 3 jenis, yaitu:
a. Coaxial
Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon
jarak jauh. Konektornya adalah BNC (British Naval Connector). Kabel
ini terbagi menjadi 2, yaitu:
 Coaxial baseband (kabel 50 ohm): digunakan untuk transmisi
digital.
 Coaxial broadband (kabel 75 ohm) –digunakan untuk transmisi
analog.
Tipe kabel coaxial juga dibagi 2, yaitu:
 Thin (thinnet)
Kabel jenis ini lebih fleksibel, lebih gampang digunakan, dan lebih
murah daripada kabel thick.
 Thick (thicknet)
Lebih tebal, susah dibengkokkan, jangkauannya labih jauh
daripada thin, dan harganya lebih mahal daripada thin. Kelebihan:
hampir tidak terpengaruh noise, harga relatif murah. Kelemahan:

13
penggunaannya mudah dibajak, phick coaxial sulit untuk dipasang
pada beberapa jenis ruang.
b. Twisted Pair
Kabel ini sering digunakan pada kabel telepon. Pada komputer
konektornya adalah RJ-45. Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:
 STP (Shielded Twisted Pair)
Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar
dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah
gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum
digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1.Shielded Twisted
Pair juga adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam
beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk
tiap pasangan kabel. Kabel STP juga digunakan untuk jaringan
data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya
dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi
EMI.
 UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel Unshield Twisted Pair (UTP) digunakan untuk LAN dan
sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna
konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus
kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang
kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor
modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN
dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN
dilengkapi dengan RJ-45. Secara singkat kabel UTP adalah murah
dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.
Terdapat 5 kategori untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung
sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal
LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan
sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk
topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori:

14
Kelebihan: harga relatif paling murah di antara kabel jaringan
lainnya, mudah dalam membangun instalasi. Kelemahan: jarak
jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1
Gbps), mudah terpengaruh noise (gangguan).
c. Fiber Optic (Serat Optik)
Ukuran kabel ini kecil dan terbuat dari serat optik. Kabel ini dibagi
menjadi 2, yaitu:
 Multi Mode
Penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya pada kabel
jenis ini dapat melalui beberapa lintasan cahaya karena diameter
intinya (core) cukup besar (50 mm).
 Single Mode
Diameter intinya hanya 3-10 mm sehingga penjalaran cahaya
hanya dapat melalui satu lintasan. Kelebihan: ukuran kecil dan
ringan, sulit dipengaruhi interferensi atau gangguan, redaman
transmisinya kecil, Bidang frekuensinya lebar.
Kelemahan: instalasinya cukup sulit, tidak fleksibel, harga relatif
mahal.
3. Hub
Sebuah konsentrator (Hub atau switch) adalah sebuah perangkat
yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap workstation, server atau
perangkat lain. Dalam topologi bintang, kabel twisted pair datang dari
sebuah workstation masuk kedalam hub atau switch.
4. Switch
Switch adalah perangkat yang menghubungkan segmen jaringan.
Sebetulnya switch memang merupakan pengembangan lanjutan dari
‘bridge’. Switch bisa digunakan juga untuk menghubungkan switch satu
dengan switch lainnya, untuk memperbanyak jumlah port, atau
memperluas jangkauan dari jaringan (misalkan ada satu gedung dengan
gedung yang lainnya). Bahkan apabila kita melihat ke berbagai vendor
network equipment, berbagai switch dipecah ke level berbeda seperti
core, aggregation dan access. Pemisahan berbagai level ini dikarenakan
setiap level dimaksudkan untuk fungsi yang berbeda. Switch dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Manageable Switch
Adalah switch yang bisa di atur untuk kebutuhan jaringan tertentu,
ada beberapa perbedaan mendasar yang membedakan antara switch
manageable dengan switch non manageable.perbedaan tersebut

15
dominan bisa di lihat dari kelebihan yang dimiliki oleh manageable
switch itu sendiri. Berikut adalah kelebihan switch manageable:
 Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN
 Pengaturan access user dengan access list
 Membuat keamanan network lebih terjamin
 Bisa melakukan pengaturan port yang ada
 Mudah memonitoring trafick maintenance network karena dapat
diakses tanpa harus berada di dekat switch.
b. Non Manageble Switch
Adalah switch yang tidak dapat di managed, switch tersebut sudah
siap pakai tinggal pasang dan switch sudah bisa digunakan tanpa
perlu di seting. Harga switch Non Manageble lebih murah jika
dibandingkan Manageable Switch Namun apabila terjadi masalah
dengan jaringan kita, kita tidak akan bisa melakukan troubleshooting
dengan mudah karena switch nya tidak bisa diapa-apakan. Problem
yang paling sering terjadi diantaranya IP address conflict, tidak bisa
connect dll. Apabila jaringan sudah mulai tersebar di berbagai area,
akan sangat sulit melakukan troubleshooting computer mana yang
menyebabkan masalah tersebut.
5. Repeater
Fungsi utama repeater yaitu untuk memperkuat sinyal dengan
cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN lalu memancarkan
kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen
kabel yang lain. Dengan cara ini jarak antara kabel dapat diperjauh.
6. Bridge
Fungsi dari bridge itu sama dengan fungsi repeater tapi bridge
lebih fleksibel dan lebih cerdas dari pada repeater. Bridge dapat
menghubungkan jaringan yang menggunakan metode transmisi yang
berbeda. Misalnya bridge dapat menghubungkan Ethernet baseband
dengan Ethernet broadband. Bridges juga dapat digunakan untuk
mengkoneksi network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda
ataupun topologi yang berbeda pula. Bridges dapat mengetahui alamat
masing-masing komputer di masing-masing sisi jaringan.
7. Modem
Perangkat modem merupakan salah satu jenis bridge, yaitu
perangkat yang bekerja menghubungkan PC dengan atau pada media
yang berbeda. Perangkat ini adalah perangkat jaringan komputer yang
digunakan untuk koneksi Wide Area Network (WAN).
8. Router

16
Router adalah perangkat jaringan komputer yang menghubungkan
host pada jaringan yang berlainan. Fungsi utamanya adalah IP
Forwarding, yaitu proses meneruskan paket IP dari satu jaringan ke
jaringan lain yang menjadi tujuan paket data. Macam - Macam Router:
a. Router Aplikasi: router jenis ini adalah sebuah aplikasi yang bisa anda
instal pada sistem operasi komputer, sehingga sistem operasi
computer tersebut dapat bekerja seperti router, misalnya aplikasi
WinGate, WinProxy Winroute, SpyGate, dan lain-lain.
b. Router Hardware: adalah sebuah hardware yang memiliki
kemampuan seperti router, maka dengan hardware tersebut anda
dapat membagi IP Address, Router hardware dapat digunakan untuk
membagi jaringan internet pada suatu wilayah, misalnya dari router
ini adalah access point, wilayah yang mendapat Ip Address dan
koneksi internet disebut Hot Spot Area.
c. Router PC: adalah sebuah komputer yang dimodifikasi sedemikian
rupa sehingga dapat digunakan sebagai router. Untuk membuat
sebuah router PC tidak harus menggunakan komputer dengan
spesifikasi yang tinggi. Komputer dengan prosesor pentium dua, hard
drive 10 GB dan ram 64 serta telah tersedia LAN Card sudah bisa
digunakan sebagai router PC. Komputer yang dijadikan router ini
harus diinstal dengan sistem operasi khusus untuk router. Sistem
operasi yang populer untuk router PC saat ini adalah Mikrotik.
Sistem kerja router:
Pada dasarnya perbedaan routing statis dan routing dinamis adalah cara
mengenalkan alamat networknya.
a. Routing dinamis : Pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang
berhubungan dengan router yang bersangkutan (kaki-kakinya). Hal ini
sangat cocok untuk topologi jaringan lingkup besar (terhubung ke
banyak network).
b. Routing statis : Harus mengenalkan setiap alamat pada setiap
network yang ingin dituju. Jadi secara keseluruhan harus tahu semua
alamat yang ingin dituju. (cocok untuk topologi jaringan yang simple).

J. Arsitektur Protokol Standar


Arsitektur protokol standar yang digunakan pada jaringan terdiri atas OSI dan
TCP/IP.
1. OSI (Open System Interconnection)
Terdiri atas:
a. Physical Layer (Layer 1)

17
Berhubungan dengan transmisi aliran bit yang tidak terstruktur
melalui media fisik; berkaitan dengan karaterisik mekanik, elektrik,
fungsional dan prosedural untuk mengakses media fisik.
b. Data Link Layer (Layer 2)
Menyediakan transfer informasi yang handal melalui physical link;
mengirim blocks (frames) dengan sinkronisasi yang diperlukan,
kendali kesalahan dan flow control.
c. Network Layer (Layer 3)
Menyediakan layanan kepada layer yang lebih tinggi dengan
kebebasan transmisi data dan teknologi switching yang digunakan
untuk menghubungkan sistem; bertanggung jawab untuk
membangun, mempertahankan dan memutuskan koneksi.
d. Transport Layer (Layer 4)
Menyediakan transfer data yang handal dan transparan dari sumber
dan tujuan; menyediakan error recovery dan flow control.
e. Session Layer (Layer 5)
Menyediakan struktur kendali komunikasi antara aplikasi;
membangun, mengatur dan memutuskan hubungan (session) antara
aplikasi yang saling terkait.
f. Presentation Layer (Layer 6)
Menyediakan kebebasan kepada proses aplikasi dari perbedaan
reprensentasi data (sintaks).
g. Application Layer (Layer 7)
Layer ini adalah layer yang paling dekat dengan user, layer ini
menyediakan sebuah layanan jaringan kepada pengguna aplikasi.
2. TCP/IP (Transport Control Protocol/Internet Protocol)
Terdiri atas:
a. Physical Layer
Menangani antarmuka fisik antara peralatan transmisi data dan
media transmisi atau jaringan. Layer ini berhubungan dengan
karakteristik media transmisi, sinyal, data rate.
b. Network Access Layer
Berhubungan dengan pertukaran data antara sumber dan tujuan
dengan jaringan yang terhubung. Komputer pengirim harus
menyertakan alamat komputer tujuan sehingga jaringan dapat
meneruskan data ke tujuan yang dimaksud. Komputer pengirim dapat
menggunakan layanan-layanan tertentu, seperti priority, yang
mungkin disediakan oleh jaringan. Layer ini berhubungan dengan
akses dan pemilihan jalur pengiriman data untuk dua sistem yang
terhubung dalam jaringan yang sama.

18
c. Internet Layer
Internet Layer memungkinkan fungsi routing antarjaringan yang
berbeda. Pada layer ini digunakan Internet Protokol (IP) yang
diimplementasikan tidak hanya di end sistemtetapi juga di router.
d. Transport Layer
Pada layer ini digunakan Transmition Control Protocol (TCP) yang
menyediakan cara sempurna dan fleksibel untuk menciptakan
jaringan komunikasi yang dapat diandalkan, mengalir dengan baik,
dan memiliki tingkat kesalahan yang rendah. TCP adalah protocol
yang bersifat connection-oriented. Sedangkan UDP adalah protocol
yang bersifat conectionless.
e. Application Layer
Layer ini menangani protokol tingkat tinggi, representasi, encoding,
dan dialog control. Layer ini juga memastikan data itu dienkapsulasi
dengan tepat untuk layer dibawahnya.

19
BAB III
ISI

A. Studi Kasus
PT Argadiva Utama Informasi (http://www.argadiva.com/) adalah
perusahaan konsultan teknologi informasi yang melayani pembuatan aplikasi
perkantoran, integrasi aplikasi, dan implementasi ERP. Perusahaan ini
memiliki 120 karyawan, dipimpin oleh seorang CEO dan seorang COO, dan
terbagi menjadi 6 divisi: divisi Finance (14 karyawan), Human Resource (14
karyawan), Marketing (18 karyawan), Business Analyst (18 karyawan),
Internal IT (18 karyawan) dan divisi Project (38 karyawan).
Perusahaan ini memiliki 4 server yang terdiri dari:
1. Satu server web untuk aplikasi ERP (erp.agradiva.com)
2. Satu server mail (mail.agradiva.com)
3. Satu server DNS (ns.agradiva.com)
4. Satu server web yang berisi profil perusahaan (www.agradiva.com)
PT Agradiva Utama Informasi bertempat di Gedung Informasia berlantai 5. Di
lantai 1 tersedia lobby untuk tamu, resepsionis, dan ruang meeting untuk
klien perusahaan. Di lantai 2 tersedia ruang kerja untuk divisi Marketing dan
Human Resource. Di lantai 3 tersedia ruang kerja untuk divisi Finance dan
divisi Project. Di lantai 4 tersedia ruang kerja untuk pimpinan perusahaan dan
ruang meeting internal. Sedangkan di lantai 5 adalah ruangan untuk divisi
Internal IT, ruang monitoring, dan Data Center.
PT Agradiva Utama Informasi menyediakan komputer untuk pegawainya
dengan rincian:
 Untuk CEO dan COO masing-masing 1 buah komputer
 Divisi Finance diberikan 6 komputer
 Divisi Human Resource diberikan 7 komputer
 Divisi Marketing diberikan 8 komputer
 Divisi Business Analyst diberikan 10 komputer
 Divisi IT diberikan 13 komputer
 Divisi Project diberikan 12 komputer
 Di ruang monitoring tersedia 1 komputer untuk monitoring
IP Supernett 192.168.22.0 /24

20
B. Design Jaringan

21
C. VLSM
Nama Host Subnetmask IP Network IP Pertama IP terakhir IP Broadcast
Div. Project 38 /26 192.168.22.0 192.168.22.1 192.168.22.62 192.168.22.63
Div. Internal IT 18 /27 192.168.22.64 192.168.22.65 192.168.22.94 192.168.22.95
Div. Bus Analysis 18 /27 192.168.22.96 192.168.22.97 192.168.22.126 192.168.22.127
Div. Marketing 18 /27 192.168.22.128 192.168.22.129 192.168.22.158 192.168.22.159
Div. Human Res 14 /28 192.168.22.160 192.168.22.161 192.168.22.174 192.168.22.175
Div. Finance 14 /28 192.168.22.176 192.168.22.177 192.168.22.190 192.168.22.191
RG Server 5 /29 192.168.22.192 192.168.22.193 192.168.22.198 192.168.22.199
CEO 2 /29 192.168.22.200 192.168.22.201 192.168.22.206 192.168.22.207
Reception 2 /29 192.168.22.208 192.168.22.209 192.168.22.214 192.168.22.215
Control 1 /30 192.168.22.216 192.168.22.217 192.168.22.218 192.168.22.219
Router 1 /30 192.168.22.220 192.168.22.221 192.168.22.222 192.168.22.223
Router 2 /30 192.168.22.224 192.168.22.225 192.168.22.226 192.168.22.227
Router 3 /30 192.168.22.228 192.168.22.229 192.168.22.230 192.168.22.231
Router 4 /30 192.168.22.232 192.168.22.233 192.168.22.234 192.168.22.235
Router 5 /30 192.168.22.236 192.168.22.237 192.168.22.238 192.168.22.239

D. Routing Table
ROUTER INTERFACE IP ADDRES NETMASK
Serial2/0 192.168.22.226 255.255.255.252
Serial3/0 192.168.22.222 255.255.255.252
Pusat Serial6/0 192.168.22.238 255.255.255.252
Serial7/0 192.168.22.234 255.255.255.252
Serial8/0 192.168.22.230 255.255.255.252
FastEthernet0/0 192.168.22.209 255.255.255.248
Router Lantai 1
Serial2/0 192.168.22.221 255.255.255.252
FastEthernet 0/0 192.168.22.129 255.255.255.224
Router Lantai 2 FastEthernet 1/0 192.168.22.161 255.255.255.240
Serial3/0 192.168.22.225 255.255.255.252
FastEthernet 0/0 192.168.22.1 255.255.255.192
Router Lantai 3 FastEthernet 1/0 192.168.22.177 255.255.255.240
Serial2/0 192.168.22.129 255.255.255.252
FastEthernet 0/0 192.168.22.201 255.255.255.248
Router Lantai 4 FastEthernet 1/0 192.168.22.97 255.255.255.224
Serial2/0 192.168.22.233 255.255.255.252
FastEthernet 0/0 192.168.22.193 255.255.255.248
Router Lantai 5 FastEthernet 1/0 192.168.22.65 255.255.255.224
Serial2/0 192.168.22.237 255.255.255.252

E. Daftar IP Devices
DEVICE IP ADDRESS NETMASK GATEWAY
PC Resepsionis 192.168.22.210 255.255.255.248 192.168.22.209
PC Resepsionis 192.168.22.211 255.255.255.248 192.168.22.209

22
PC Marketing 192.168.22.130 255.255.255.224 192.168.22.129
PC Marketing 192.168.22.131 255.255.255.224 192.168.22.129
PC Human Resorce 192.168.22.162 255.255.255.240 192.168.22.161
PC Human Resorce 192.168.22.163 255.255.255.240 192.168.22.161
PC Finance 192.168.22.178 255.255.255.240 192.168.22.177
PC Finance 192.168.22.179 255.255.255.240 192.168.22.177
PC Project 192.168.22.3 255.255.255.192 192.168.22.1
PC Project 192.168.22.2 255.255.255.192 192.168.22.1
PC CEO 192.168.22.202 255.255.255.248 192.168.22.201
PC CEO 192.168.22.203 255.255.255.248 192.168.22.201
PC Bissines Analyst 192.168.22.99 255.255.255.227 192.168.22.97
PC Bissines Analyst 192.168.22.98 255.255.255.227 192.168.22.97
PC Data Center 192.168.22.192 255.255.255.248

F. Pemilihan Topologi
Kami menggunakan Topologi Star untuk membuat jaringan pada studi
kasus pada perusahaan PT Argadiva Utama Informasi Topologi bintang/ star
adalah suatu cara untuk menghubungkan antara komputer satu dengan
komputer yang lainnya sehingga dapat membentuk jaringan berupa bentuk
bintang (star). Topologi bintang mempunyai bentuk seperti bintang/ star,
setiap node tersambung secara terpusat pada sebuah perangkat keras yang
dipakai untuk menghubungkan setiap node dalam jaringan LAN. Atau dengan
kata lain Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa
konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna.

G. Configuration
Router 1 ip address 192.168.22.209
version 12.2 255.255.255.248
no service timestamps log duplex auto
datetime msec speed auto
no service timestamps debug interface FastEthernet1/0
datetime msec no ip address
no service password-encryption duplex auto
hostname lantai1 speed auto
enable secret 5 shutdown
$1$mERr$yGHRdUmssboRerQdN interface Serial2/0
PxoS0 ip address 192.168.22.221
interface FastEthernet0/0 255.255.255.252
interface Serial3/0

23
no ip address line vty 0 4
shutdown password lantai11
interface FastEthernet4/0 login
no ip address end
shutdown
interface FastEthernet5/0 Router 2
no ip address version 12.2
shutdown no service timestamps log
interface Serial6/0 datetime msec
no ip address no service timestamps debug
shutdown datetime msec
ip classless no service password-encryption
ip route 192.168.22.224 hostname Lantai2
255.255.255.252 Serial2/0 enable secret 5
ip route 192.168.22.228 $1$mERr$R789AeYUe16U/e1ceh
255.255.255.252 Serial2/0 EJS0
ip route 192.168.22.232 interface FastEthernet0/0
255.255.255.252 Serial2/0 ip address 192.168.22.129
ip route 192.168.22.236 255.255.255.224
255.255.255.252 Serial2/0 duplex auto
ip route 192.168.22.128 speed auto
255.255.255.224 Serial2/0 interface FastEthernet1/0
ip route 192.168.22.160 ip address 192.168.22.161
255.255.255.240 Serial2/0 255.255.255.240
ip route 192.168.22.0 duplex auto
255.255.255.192 Serial2/0 speed auto
ip route 192.168.22.176 interface Serial2/0
255.255.255.240 Serial2/0 no ip address
ip route 192.168.22.200 shutdown
255.255.255.248 Serial2/0 interface Serial3/0
ip route 192.168.22.192 ip address 192.168.22.225
255.255.255.248 Serial2/0 255.255.255.252
ip route 192.168.22.64 interface FastEthernet4/0
255.255.255.224 Serial2/0 no ip address
ip route 192.168.22.96 shutdown
255.255.255.224 Serial2/0 interface FastEthernet5/0
ip route 192.168.22.220 no ip address
255.255.255.252 Serial2/0 shutdown
line con 0 ip classless
line aux 0

24
ip route 192.168.22.220 Router 3
255.255.255.252 Serial3/0 version 12.2
ip route 192.168.22.228 no service timestamps log
255.255.255.252 Serial3/0 datetime msec
ip route 192.168.22.232 no service timestamps debug
255.255.255.252 Serial3/0 datetime msec
ip route 192.168.22.236 no service password-encryption
255.255.255.252 Serial3/0 hostname Lantai3
ip route 192.168.22.208 enable secret 5
255.255.255.248 Serial3/0 $1$mERr$R789AeYUe16U/e1ceh
ip route 192.168.22.0 EJS0
255.255.255.192 Serial3/0 interface FastEthernet0/0
ip route 192.168.22.176 ip address 192.168.22.1
255.255.255.240 Serial3/0 255.255.255.192
ip route 192.168.22.200 duplex auto
255.255.255.248 Serial3/0 speed auto
ip route 192.168.22.192 interface FastEthernet1/0
255.255.255.248 Serial3/0 ip address 192.168.22.177
ip route 192.168.22.64 255.255.255.240
255.255.255.224 Serial3/0 duplex auto
ip route 192.168.22.96 speed auto
255.255.255.224 Serial2/0 interface Serial8/0
ip route 192.168.22.96 no ip address
255.255.255.224 Serial3/0 shutdown
ip route 192.168.22.64 interface Serial2/0
255.255.255.224 Serial2/0 ip address 192.168.22.229
ip route 192.168.22.128 255.255.255.252
255.255.255.224 Serial3/0 interface FastEthernet4/0
ip route 192.168.22.160 no ip address
255.255.255.240 Serial3/0 shutdown
ip route 192.168.22.224 interface FastEthernet5/0
255.255.255.252 Serial3/0 no ip address
line con 0 shutdown
line aux 0 ip classless
line vty 0 4 ip route 192.168.22.220
password lantai22 255.255.255.252 Serial2/0
login ip route 192.168.22.228
end 255.255.255.252 Serial2/0

25
ip route 192.168.22.232 no service timestamps debug
255.255.255.252 Serial2/0 datetime msec
ip route 192.168.22.236 no service password-encryption
255.255.255.252 Serial2/0 hostname Lantai4
ip route 192.168.22.208 enable secret 5
255.255.255.248 Serial2/0 $1$mERr$R789AeYUe16U/e1ceh
ip route 192.168.22.0 EJS0
255.255.255.192 Serial2/0 interface FastEthernet0/0
ip route 192.168.22.176 ip address 192.168.22.201
255.255.255.240 Serial2/0 255.255.255.248
ip route 192.168.22.200 duplex auto
255.255.255.248 Serial2/0 speed auto
ip route 192.168.22.192 interface FastEthernet1/0
255.255.255.248 Serial2/0 ip address 192.168.22.97
ip route 192.168.22.64 255.255.255.224
255.255.255.224 Serial2/0 duplex auto
ip route 192.168.22.96 speed auto
255.255.255.224 Serial2/0 interface Serial8/0
ip route 192.168.22.96 no ip address
255.255.255.224 Serial2/0 shutdown
ip route 192.168.22.64 interface Serial2/0
255.255.255.224 Serial2/0 ip address 192.168.22.233
ip route 192.168.22.128 255.255.255.252
255.255.255.224 Serial2/0 interface FastEthernet4/0
ip route 192.168.22.160 no ip address
255.255.255.240 Serial2/0 shutdown
ip route 192.168.22.224 interface FastEthernet5/0
255.255.255.252 Serial2/0 no ip address
line con 0 shutdown
line aux 0 ip classless
line vty 0 4 ip route 192.168.22.220
password lantai33 255.255.255.252 Serial2/0
login ip route 192.168.22.228
end 255.255.255.252 Serial2/0
ip route 192.168.22.232
Router 4 255.255.255.252 Serial2/0
version 12.2 ip route 192.168.22.236
no service timestamps log 255.255.255.252 Serial2/0
datetime msec ip route 192.168.22.208
255.255.255.248 Serial2/0

26
ip route 192.168.22.0 enable secret 5
255.255.255.192 Serial2/0 $1$mERr$R789AeYUe16U/e1ceh
ip route 192.168.22.176 EJS0
255.255.255.240 Serial2/0 interface FastEthernet0/0
ip route 192.168.22.200 ip address 192.168.22.193
255.255.255.248 Serial2/0 255.255.255.248
ip route 192.168.22.192 duplex auto
255.255.255.248 Serial2/0 speed auto
ip route 192.168.22.64 interface FastEthernet1/0
255.255.255.224 Serial2/0 ip address 192.168.22.65
ip route 192.168.22.96 255.255.255.224
255.255.255.224 Serial2/0 duplex auto
ip route 192.168.22.96 speed auto
255.255.255.224 Serial2/0 interface Serial8/0
ip route 192.168.22.64 no ip address
255.255.255.224 Serial2/0 shutdown
ip route 192.168.22.128 interface Serial2/0
255.255.255.224 Serial2/0 ip address 192.168.22.237
ip route 192.168.22.160 255.255.255.252
255.255.255.240 Serial2/0 interface FastEthernet4/0
ip route 192.168.22.224 no ip address
255.255.255.252 Serial2/0 shutdown
line con 0 interface FastEthernet5/0
line aux 0 no ip address
line vty 0 4 shutdown
password lantai44 ip classless
login ip route 192.168.22.220
end 255.255.255.252 Serial2/0
ip route 192.168.22.228
Router 5 255.255.255.252 Serial2/0
version 12.2 ip route 192.168.22.232
no service timestamps log 255.255.255.252 Serial2/0
datetime msec ip route 192.168.22.236
no service timestamps debug 255.255.255.252 Serial2/0
datetime msec ip route 192.168.22.208
no service password-encryption 255.255.255.248 Serial2/0
hostname Lantai5 ip route 192.168.22.0
255.255.255.192 Serial2/0
ip route 192.168.22.176
255.255.255.240 Serial2/0

27
ip route 192.168.22.200 speed auto
255.255.255.248 Serial2/0 shutdown
ip route 192.168.22.192 interface FastEthernet1/0
255.255.255.248 Serial2/0 no ip address
ip route 192.168.22.64 duplex auto
255.255.255.224 Serial2/0 speed auto
ip route 192.168.22.96 shutdown
255.255.255.224 Serial2/0 interface Serial2/0
ip route 192.168.22.96 ip address 192.168.22.226
255.255.255.224 Serial2/0 255.255.255.252
ip route 192.168.22.64 interface Serial3/0
255.255.255.224 Serial2/0 ip address 192.168.22.222
ip route 192.168.22.128 255.255.255.252
255.255.255.224 Serial2/0 interface FastEthernet4/0
ip route 192.168.22.160 no ip address
255.255.255.240 Serial2/0 shutdown
ip route 192.168.22.224 interface FastEthernet5/0
255.255.255.252 Serial2/0 no ip address
line con 0 shutdown
line aux 0 interface Serial6/0
line vty 0 4 ip address 192.168.22.238
password lantai66 255.255.255.252
login interface Serial7/0
end ip address 192.168.22.234
255.255.255.252
Router Pusat interface Serial8/0
version 12.2 ip address 192.168.22.230
no service timestamps log 255.255.255.252
datetime msec interface Serial9/0
no service timestamps debug no ip address
datetime msec shutdown
no service password-encryption ip classless
hostname "Router Pusat" ip route 192.168.22.128
enable secret 5 255.255.255.224 Serial2/0
$1$mERr$7lYQ9lFVsbNa0cvyawy ip route 192.168.22.160
Tc. 255.255.255.240 Serial2/0
interface FastEthernet0/0 ip route 192.168.22.208
no ip address 255.255.255.248 Serial3/0
duplex auto ip route 192.168.22.0
255.255.255.192 Serial8/0

28
ip route 192.168.22.176 ip route 192.168.22.220
255.255.255.240 Serial8/0 255.255.255.252 Serial3/0
ip route 192.168.22.200 ip route 192.168.22.96
255.255.255.248 Serial7/0 255.255.255.224 Serial7/0
ip route 192.168.22.64 line con 0
255.255.255.224 Serial6/0 line aux 0
ip route 192.168.22.192 line vty 0 4
255.255.255.248 Serial6/0 login
end

29
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Sebuah perusahaan sangat memerlukan untuk dapat terhubung
dengan mudah satu sama lain antar divisi atau bagian-bagian dari
perusahaan tersebut. Dalam hal ini digunakan konsep routing untuk
mewujudkannya. Salah satu perangkat yang digunakan yaitu router dan
switch. Router mampu mengarahkan data dari alamat jaringan yang berbeda,
sehingga tidak perlu memiliki dua alamat jaringan. Switch digunakan untuk
menghubungkan beberapa HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar.
Jika semua elemen dalam sebuah perusahaan sudah terhubung, akan lebih
mudah untuk seorang pemimpin perusahaan tersebut untuk mengontrol
seluruh proses dan memantau kinerja karyawannya. Sebelum benar-benar
mengaplikasikan konsep routing pada perusahaan tersebut, kita dapat
menggunakan Paket Tracer untuk membuat simulasi jaringannya.

B. Saran
 Jika ingin mengeluarkan biaya yang lebih sedikit, dapat menggunakan
sedikit router saja, namun jika perusahaan tidak mempermasalahkan
biaya, dapat menggunakan konsep yang sudah kami sarankan untuk
perusahaan.
 Menyediakan router cadangan untuk satu router utama, karna jika terjadi
masalah pada router utama, seluruh jaringan pada perusahaan tersebut
akan terganggu yang tentu saja akan mengganggu seluruh proses dalam
perusahaan tersebut.
 Merawat seluruh perangkat jaringan agar dapat digunakan dalam waktu
yang lebih lama.

30
DAFTAR PUSTAKA

 http://3mcr.wordpress.com/pengertian-networkjaringan/
 http://matuari-waya.blogspot.com/2013/02/teori-dasar-jaringan-
komputer.html
 http://crowonthesky.blogspot.com/2013/02/macam-macam-perangkat-
jaringan-komputer.html
 http://fadhilgalery.blogspot.com/2012/12/mengenal-pengertian-router-
jenis-jenis.html
 http://ceritasatubintang.blogspot.com/2012/03/cidr-dan-vlsm.html
 http://bambangnugroho06178.blogspot.com/p/supernet.html

31
LAMPIRAN
PEMBAGIAN TUGAS KELOMPOK

 Pembuatan Jaringan pada Packet Tracer


Ahmad Akbar Linggo
Naima Firyal
Sambas Jundi Mahfuzdi
Silva Yoelindra
 VLSM
Ahmad Akbar Linggo
 Routing Table
Naima Firyal
 IP Devices
Naima Firyal
 Presentasi (Power Point)
Sambas Jundi Mahfuzdi
 BAB I Pendahuluan
Naima Firyal
 BAB II Landasan Teori
Sambas Jundi Mahfuzdi
 BAB III Isi
Ahmad Akbar Linggo
 BAB IV Kesimpulan dan Saran
Silva Yoelindra

32

Anda mungkin juga menyukai