Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena memenuhi

ciri-ciri penelitian kualitatif yaitu (1) penelitiannya digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang alamiah, (2) peneliti adalah sebagai instrumen kunci, (3)

pengambilan sampel sumber data dilakukan secara ​purposive ​dan ​snowball​, (4)

teknik pengumpulan dengan trianggulasi, (5) analisis data bersifat induktif atau

kualitatif, dan (6) hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi

(Sugiyono, 2007: 13).

Penelitian yang diterapkan dalam pembelajaran ini adalah penelitian

tindakan kelas (PTK). PTK adalah proses investigasi terkendali untuk menemukan

dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas, proses pemecahan masalah

tersebut dilakukan secara bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dan hasil pembelajaran di kelas tertentu (Akbar, 2009; 26). Prosedur

dan langkah-langkah dalam penelitian ini mengikuti prinsip dasar penelitian

tindakan kelas yaitu menggunakan prosedur kerja yang bersifat siklus, meliputi

tahapan-tahapan: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi yang

diikuti dengan perencanaan ulang. Secara skematis, model penelitian tindakan

25
26

kelas diadaptasi dari Kemmis & Mc Taggart (Arikunto, 2006: 92) ditunjukkan

pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Model Siklus PTK Kemis & MC Taggart (Sumber: Arikunto, 2006:93)

B. Kehadiran dan Peran Peneliti di Lapangan

Dalam penelitian ini, kehadiran peneliti mutlak diperlukan karena

pengumpulan data dilakukan dalam situasi sesungguhnya oleh peneliti. Peran

peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai perencana, pelaksana

pengumpulan data, penganalisa data, dan akhirnya pelaporan hasil penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti berposisi sebagai pelaksana (guru model) yang

menerapkan model pembelajaran STAD (​Student Teams Achievement Divisions​)

berbasis praktikum dan dibantu oleh observer yang berjumlah 4 orang. Observer

dalam penelitian ini adalah teman peneliti dari program studi dan angkatan yang
27

sama. Untuk perencanaan tindakan dilakukan oleh guru bersama peneliti serta

meminta pertimbangan pada dosen pembimbing penelitian ini.

C. Kancah Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan

April 2015 di SMA Negeri 9 Malang yang berlokasi di Jalan Puncak Borobudur

No 1, Malang.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X MIA 6 SMAN 9 Malang

dengan jumlah peserta didik 27 orang yang terdiri dari 13 peserta didik laki-laki

dan 14 peserta didik perempuan​.

E. Data dan Sumber Data

Data keterlaksanaan pembelajaran diperoleh dari hasil observasi pada

setiap pertemuan. Sumber data keterlaksanaan pembelajaran adalah proses

pembelajaran di dalam kelas. Data aktivitas diperoleh dari hasil observasi

aktivitas. Sumber data aktivitas ini adalah aktivitas peserta didik. Data hasil

belajar terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek psikomotor, dan aspek

afektif. Data aspek kognitif diperoleh dari nilai ulangan harian murni. Data hasil
28

belajar aspek psikomotor dan afektif diperoleh dari hasil observasi pada setiap

pertemuan. Sumber data hasil belajar ini adalah peserta didik.

F. Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dilakukan langkah-langkah berikut.

a. Wawancara

Sebelum penelitian, dilakukan observasi awal untuk mengetahui penyebab

hasil belajar peserta didik yang tergolong rendah. Jenis wawancara yang

digunakan adalah wawancara semi terstruktur yang bertujuan agar wawancara

berlangsung secara luwes, lebih terbuka, percakapan tidak membuat jenuh

sehingga diperoleh informasi yang lebih kaya. Wawancara dilakukan kepada guru

dan juga beberapa peserta didik yang memiliki kemampuan bervariasi.

b. Observasi

Sebelum penelitian, dilakukan observasi awal terlebih dahulu untuk

mengetahui kemampuan awal peserta didik. Selain melakukan observasi awal,

peneliti juga mengobservasi seluruh aktivitas belajar peserta didik selama

penelitian berlangsung dan dibantu oleh observer. Observasi dilakukan untuk

mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran STAD berbasis praktikum,

aktivitas belajar fisika, dan hasil belajar peserta didik pada aspek psikomotor dan

afektif.
29

c. Tes

Hasil belajar peserta didik pada aspek kognitif diketahui dengan

melakukan tes uji kompetensi berupa ulangan harian yang dilaksanakan setiap

akhir siklus.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Lembar Observasi

Lembar observasi dibuat untuk mengamati aktivitas belajar fisika peserta

didik, aspek psikomotor dan afektif selama penelitian serta keterlaksanaan model

pembelajaran pembelajaran STAD berbasis praktikum. Data dari hasil observasi

berupa data ​cek list​ yang sudah memiliki rubrik penilaian masing-masing.

b. Lembar Tes

Lembar tes berisi soal ulangan harian yang diisi langsung oleh peserta

didik dan sebelumnya telah melewati proses validasi dosen pembimbing.

G. Prosedur Analisis Data, Evaluasi, dan Refleksi

1. Prosedur Analisis Data


30

Tujuan analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah untuk

memperoleh bukti kepastian apakah terjadi peningkatan atau perubahan

sebagaimana yang diharapkan, bukan untuk membuat generalisasi atau pengujian

teori. Data yang telah terkumpul akan dianalisis secara dekriptif, baik deskriptif

kuantitatif maupun deskriptif kualitatif. Data yang akan dianalisis secara

deskriptif kuantitatif adalah keterlaksanaan model pembelajaran, aktivitas peserta

didik, penilaian aspek afektif dan psikomotor yang dikumpulkan melalui “cek list”

berdasarkan rubrik pengamatan pada lembar observasi yang dinyatakan dengan

nilai (​score)​ yang dicapai peserta didik sedangkan aspek kognitif dikumpulkan

melalui tes yang dinyatakan dalam nilai.

Data kualitatif berupa catatan pengamatan, dokumen foto, dan wawancara

yang akan dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif dengan tahapan:

pemaparan data, penyederhanaan data, pengelompokan data, dan pemaknaan.

Dalam proses analisis data, untuk memperoleh data yang benar - benar

dapat dipercaya kebenarannya maka peneliti akan melakukan ​membercheck

(pengecekan anggota/ subjek penelitian), triangulasi, dan pelacakan data secara

mendalam. Hasil analisis data disajikan secara visual. Hasil tersebut digunakan

untuk menggambarkan bahwa dengan tindakan yang dilakukan dapat

menimbulkan adanya perbaikan, peningkatan, dan atau perubahan kearah yang

lebih baik dari sebelumnya.

Menganalisis data secara deskriptif kuantitatif dilakukan dengan teknik

reduksi data dan mempersentase data untuk melihat keberhasilan penelitian yang

dilakukan.
31

a. Menentukan persentanse keterlaksanaan model pembelajaran digunakan

rumus sebagai berikut.


Skor
N= Skor maksimal aspek yang diamati x 100%

Rubrik observasi keterlaksanaan pembelajaran disajikan dalam Lampiran 4

halaman 174

b. Menentukan nilai aspek kognitif dilakukan dengan menjumlahkan ​score

sesuai dengan rubrik penilaian soal tes kognitif setiap siklus yang terdapat

pada Lampiran 9 halaman 184 dan Lampiran 28 halaman 235

c. Menentukan nilai aktivitas belajar fisika peserta didik digunakan rumus

sebagai berikut :
Skor yang diperoleh
N= Jumlah skor maksimal
x 100

Rubrik penilaian aktivitas disajikan dalam Lampiran 5 pada halaman 176

d. Menentukan nilai aspek psikomotor digunakan rumus sebagai berikut.


(A1+A2+A3)
N= Jumlah skor maksimal
x 100

Keterangan:
NP = Nilai Psikomotor
A1 = Siap memulai praktikum
A2 = Merangkai alat percobaan
A3 = Merapikan alat percobaan

Rubrik penilaian aspek psikomotor disajikan pada masing-masing RPP dalam

Lampiran 2 dan 3 pada halaman 113 dan 145

e. Menentukan nilai aspek afektif digunakan rumus sebagai berikut​.

N A = (A1 + A2 + A3 + A4 + A5) X 5

Keterangan:
NA= Nilai Afektif
A1 = Proses penerimaan (memperhatikan penjelasan teman dan guru)
A2 = Proses partisipai (Keterampilan bertanya)
A3 = Proses penilaian dan penentuan sikap (Menyumbang ide atau pendapat)
A4 = Proses organisasi (Kerjasama dan menghargai teman dalam kelompok)
32

A5 = Proses pembentukan pola hidup (Rajin dan Jujur)

Rubrik penilaian aspek afektif disajikan pada Lampiran 8 pada halaman 182

2. Prosedur Evaluasi

Setelah data dianalisis, hasil analisis dibandingkan dengan indikator

keberhasilan penelitian untuk direfleksi. Kriteria keberhasilan PTK adalah sebagai

berikut.

a. Kriteria keterlaksanaan model pembelajaran STAD berbasis praktikum adalah

85%.

b. Kriteria ketercapaian aktivitas belajar peserta didik adalah 80

c. Kriteria ketercapaian hasil belajar peserta didik adalah 75 dan ketuntasan

belajar peserta didik untuk hasil belajar adalah 75%.

3. Prosedur Refleksi

Refleksi dilakukan setelah mengevaluasi data penelitian. Refleksi

menentukan lanjut atau tidaknya penelitian. Jika data penelitian sudah mencapai

kriteria keberhasilan, maka penelitian bisa dihentikan. Namun, jika data penelitian

belum mencapai kriteria keberhasilan, penelitian harus dilanjutkan ke siklus

selanjutnya sampai mencapai indikator keberhasilan.

H. Prosedur Penelitian
33

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus. Adapun

penjelasannya sebagai berikut.

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Pada tahap ini dibuat perencanaan tindakan sebagai berikut.

1) Melakukan Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum digunakan untuk mengetahui kompetensi dasar yang

akan disampaikan kepada peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran

STAD berbasis praktikum dalam pembelajaran.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan model

pembelajaran STAD yang terdiri dari 5 tahapan, yaitu presentasi guru (​teach)​ ,

kerja kelompok (​team​) , pemberian kuis (​test)​ , penghargaan kelompok (​team

recognizing),​ berbasis praktikum yang dimasukkan pada tahap kerja kelompok

(​team)​ . RPP ini digunakan oleh guru sebagai acuan pelaksanaan model

pembelajaran STAD berbasis praktikum. Rencana pelaksanaan pembelajaran

selengkapnya disajikan dalam Lampiran 2 dan 3 pada halaman 113 dan 145

3) Menyiapkan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Peserta didik

Penilaian hasil belajar pada siklus I terdiri dari 3 aspek, yaitu aspek

kognitif, psikomotor, dan aspek afektif. Penilaian aspek kognitif didapat dari

ulangan harian, penilaian aspek psikomotor didapat dari praktikum dan penilaian

aspek afektif didapat dari sikap peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
34

Instrumen penilaian hasil belajar selengkapnya disajikan pada Lampiran 6, 7, dan

8 pada halaman 178, 180, dan 182

4) Menyiapkan Instrumen Penilaian Aktivitas Belajar Peserta didik Siklus I

Penilaian aktivitas belajar siwa pada siklus I terdiri dari 7 indikator, yaitu

memperhatikan (​visual activities), ​mengeluarkan pendapat​ (oral​ ​activities),

​ enulis laporan​ (writing activities),


mendengarkan uraian (​listening activities), m

melakukan percobaan​ (motor activities)​, memecahkan soal (​mental activitie),​ dan

bersemangat dalam belajar (​emosional​ ​activities).​ Penilaian aktivitas didapat dari

aktivitas keseluruhan saat pembelajaran di kelas. Instrumen penilaian aktivitas

belajar selengkapnya disajikan dalam Lampiran 5 pada halaman 176

5) Menyiapkan Kisi-Kisi dan Soal Ulangan Harian Siklus I

Soal ulangan harian pada materi tekanan hidrostatis dan hukum Pascal

yang sudah disusun akan diberikan pada peserta didik di akhir siklus I. Soal

ulangan harian pertama terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.

Kisi-kisi soal-soal tersebut selengkapnya disajikan dalam Lampiran 9 pada

halaman 184

6) Menyiapkan Lembar Kerja Peserta didik (LKS)

LKS yang digunakan terdiri dari judul percobaan, tujuan dalam

melaksanakan percobaan, alat dan bahan, prosedur percobaan, data pengamatan,

pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan, dan kesimpulan. LKS dipergunakan

sebagai petunjuk bagi peserta didik dalam melakukan percobaan. LKS secara

terperinci disajikan dalam RPP pada Lampiran 2 dan 3 pada halaman 113-144

7) Menyusun Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran


35

Lembar keterlaksanaan terdiri dari beberapa indikator pencapaian lembar

keterlaksanaan pembelajaran yang akan diisi oleh observer pada kolom “1, 2, 3,

atau 4” dengan 1 jika tidak dilaksanakan, 2 jika kurang, 3 jika cukup, dan 4 jika

baik. Lembar keterlaksanaan pembelajaran secara terperinci disajikan dalam

Lampiran 4 pada halaman 174

8) Menyiapkan Alat-alat yang akan Digunakan dalam Praktikum

Sebelum melaksanakan tindakan, guru mencoba peralatan tekanan

hidrostatis dan hukum Pascal yang akan digunakan dalam pembelajaran pada

siklus I. Penyiapan alat-alat dan bahan dilakukan sebelum pembelajaran

berlangsung. Pokok bahasan yang diterapkan dalam pembelajaran siklus I adalah

tekanan hidrostatis dan hukum Pascal.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I

Siklus I terdiri atas 2 kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari 2x45

menit. Pembelajaran materi dengan model STAD (​Student Teams Achievement

Division)​ dengan metode praktikum dilaksanakan dalam waktu 180 menit. Materi

yang diajarkan pada siklus I adalah tekanan hidrostatis dan hukum pascal. Selama

kegiatan berlangsung dilakukan pengamatan terhadap peristiwa yang ditemui

selama penelitian sesuai dengan lembar observasi. Pada pelaksanaan tindakan I

nilai kognitif peserta didik diukur melalui ulangan harian di akhir pelaksanaan

siklus I, dan lembar observasi untuk aktivitas. Nilai psikomotor peserta didik

diukur melalui kegiatan percobaan. Nilai afektif peserta didik diukur melalui

kegiatan peserta didik pada saat proses pembelajaran dengan lembar observasi.
36

Hasil pengamatan dari peristiwa tersebut akan dijadikan bahan refleksi untuk

perbaikan siklus II. Pelaksanaan pembelajaran diatur sebagai berikut.

c. Pengamatan (​​Observation)​

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap

ini dilakukan observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan belajar peserta didik

selama pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi (​​Reflection)​

Berdasarkan data yang diperoleh dari tindakan I, maka data tersebut diolah

atau dianalisis, kemudian disesuiakan dengan indikator keberhasilan yang telah

ditentukan. Apabila hasil yang didapatkan belum mencapai indikator

keberhasilan, maka perlu dilakukan siklus berikutnya sampai hasil yang diperoleh

mencapai indikator keberhasilan.

Anda mungkin juga menyukai