Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 5

Resume Penilaian, Monitoring, dan Evaluasi dalam PKR

Penilaian hasil belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis,
berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengumpulan dan pengelolaan informasi untuk
menilai pencapaian proses dan hasil belajar peserta didik.
Langkah-langkah melaksanakan penilaian untuk pembelajaran kelas rangkap :
1. Menilai pengetahuan awal siswa
2. merefleksikan pengajaran dan strategi penilaian
3. meninjau kembali dan merencanakan ulang pelajaran
4. terapkan pelajaran
5. mengidentifikasi area di mana siswa membutuhkan bantuan
6. memberikan kesempatan belajar tambahan
Metode untuk menilai kinerja siswa dan hasil belajar:
1. Penilaian individu, untuk mengetahui kemampuan individu secara rinci → pemberian
tes, proyek secara individu, karya tulis individu, dan catatan anekdot.
2. Penilaian kelompok, menilai sosial siswa dalam bekerja dengan tim
3. Penilaian diri, mengetahui lebih dalam mengenai pengalaman belajar siswa
→wawancara atau tes lisan dengan pertanyaan seputar mata pelajaran yang disukai atau
kurang diminati.
4. Penilaian rekan, setiap siswa menilai teman sebayanya baik secara pengetahuan, sikap
maupun perilaku selama di kelas.
Prinsip-prinsip melaksanakan penilaian pembelajaran kelas rangkap: Valid, Edukatif,
Obyektif, Transparan, Berkesinambungan dan Menyeluruh, Bermakna
Cara penilaian Pembelajaran Kelas Rangkap:
1. Mengecek keterlaksanaan jadwal
2. Mengecek keterlaksanaan pembelajaran di kelas-kelas yang di rangkap
3. Mencatat materi pembelajaran yang tidak sempat diajarkan
4. Mencatat kegiatan yang tertunda
5. Mencatat tugas-tugas yang harus diberikan kepada peserta didik hari minggu
berikutnya
6. Mecatat pertanyaan peserta didik yang belum sempat terjawab
7. Mencatat peserta didik yang belum bertanya secara aktif dalam pembelajaran
8. Menuliskan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran kelas rangkap
9. Mencatat hal-hal yang memuaskan maupun mengecewakan sebagai guru dalam
pembelajaran kelas rangkap
10. Mencatat hal-hal yang perlu dibicarakan dengan guru lain
Monitoring pembelajaran adalah proses pengumpulan data dan pengukuran
keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Monitoring ini diperlukan untuk melihat apakah
pelaksanaaan evaluasi pembelajaran sesuai dengan perencanaan evaluasi yang telah
ditetapkan atau belum. Tujuannnya adalah untuk mencegah hal hal yang negatif dan
meningkatkan efisiensi pelaksanaaan evaluasi. Untuk pelaksanaan monitoring, evaluator
dapat menggunakan beberapa teknik, seperti observasi partisipatif, wawancara, atau studi
dokumentasi.
Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari
kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik menyangkut nilai atau arti, sedangkan
kegiatan untuk sampai pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi.
Alat evaluasi untuk menilai proses belajar:
a. Catatan lepas, misalnya pertanyaan siswa, jumlah siswa yang bertanya selama proses
pembelajaran, interaksi dan peran siswa terhadap sumber belajar, interaksi sosial antar
siswa, suasana kelas secara keseluruhan.
b. Format observasi, berupa daftar cek yang mencakup beberapa aspek yang disajikan
dalam sebuah tabel, berikut tabelnya:
Pada penilaian hasil belajar siswa khususnya penilaian kognitif:
a. Pemberian tes tertulis baik berupa uraian atau objektif.
b. Hasil pekerjaan bisa berupa lembar kerja siswa, hasil pengamatan dan hasil
percobaan.
c. Tes lisan
d. Tes perbuatan/perilaku
Pada kegiatan penutupan pembelajaran:
a. Peninjauan kembali, peninjauan kembali dapat dilakukan dengan cara pembuatan
ringkasan/rangkuman materi dan tanya jawab seputar materi yang telah dipelajari.
b. Pengadaan evaluasi penguasaan siswa → mendemonstrasikan keterampilan,
menerapkan ide baru pada situasi lain, mengemukakan pendapat sendiri, memberikan
soal-soal tertulis.
c. Pemberian tindak lanjut → PR, merancang sesuatu (pembuatan hasta karya), dan
melakukan wawancara dengan pihak luar sekolah (masyarakat sekitar).

Kelompok 6

Resume Isu Kebijakan Terkait Pembelajaran Kelas Rangkap


Kebijakan terhadap PKR
1. Tidak meratanya guru di sekolah-sekolah, khususnya di daerah terpencil dan pedesaan
membuat proses pembelajaran tidak dapat berjalan maksimal.
2. Hal ini tentunya berlawanan dengan amanah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78
tahun 2008 tentang Guru.
3. Untuk mengantisipasi kekurangan guru di perdesaan, beberapa strategi dilakukan
kabupaten/kota.
4. Diantaranya melaksanakan pembelajaran kelas rangkap (PKR).

Peran Orang Tua terhadap PKR


Menciptakan kerjasama antara orang tua dan sekolah, serta untuk menentukan cara mudah
untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pembelajaran, maka lokakarya interaktif
patut diadakan.

Strategi yang dikembangkan dalam menciptakan kerjasama


1. Menemukan kesulitan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah serta solusi
penyelesaiannya.
2. Melihat bakat dan minat siswa
3. Kolaborasi guru dan orang tua siswa tentang timbal balik siswa dalam pembelajaran.

Peran Pemerintah terhadap PKR


1. Meningkatkan pengaturan ataufasilitas infrastruktural dasar.
2. Hukuman wajib untuk ketidakhadiran dan ketidakpatuhan pendidik maupun warga
sekolah.
3. Penyediaan sumber daya fisik dan manusia
4. Kesetaraan gender
5. Meningkatkan dan mendukung guru melalui TIK, dan program penyuluhan dari
lembaga pasca sekolah menengah.

Peran Komunitas terhadap PKR


1. Orangtua dan anggota masyarakat lainnya dapat berperan sebagai pembantu guru,
atau narasumber dengan berbagai keterampilan
2. Sekolah juga dapat mengandalkan bantuan masyarakat dalam kegiatan seperti
perayaan, penggalangan dana dan pembangunan dan pemeliharaan sekolah.
3. Lingkungan belajar akan ditingkatkan dengan dukungan dari komunitas.
4. Sekolah akan menjadi titik sentral untuk kegiatan di masyarakat.

Kelompok 7

Resume

Anda mungkin juga menyukai