Anda di halaman 1dari 15

Hormon bekerja secara efektif jika dalam jumlah yang sesuai, jika jumlah hormon yang

disekresikan berlebih atau kurang, akan timbul kelainan-kelainan pada tubuh. Hormon dan
sistem saraf bersama-sama mengatur regulasi tubuh,yaitu sebagai berikut.
1. m e n g a t u r k e s e t i m b a n g a n c a i r a n t u b u h d a l a m
p r o s e s h o m e o s t a t i s " n u t r i s i , metabolisme, kesetimbangan garam
dan air, kesetimbangan gula hingga ekskresi#$ .
2. b e r e a k s i t e r h a d a p r a n g s a n g d a r i l u a r
t u b u h & .
3. b e r p e r a n d a l a m p e r t u m b u h a n d a n
p e r k e m b a n g a n ' .
4. P e n g a t u r a n d a n p e n y i m p a n a n e n e r g y
Sistem syaraf dan hormon
Meskipun sama-sama berperan dalam sistem regulasi, tetapi terdapat perbedaan sistemkerja
pada hormon dan saraf. Perbedaan tersebut terletak pada jeda (aktu yang diperlukan oleh
kedua sistem dalam menanggapi rangsang atau stimulus. Seperti halnya saraf, hormon
bekerja dengan sangat spesifik. Sel target atau organ target yang akan dituju harus dilengkapi
dengan sebuah reseptor yang dikenal oleh hormon, jika idak dikenali, hormon tidak akan
bereaksi. %eberapa bagian dalam tubuh tempat diproduksinya hormon disebut kelenjar
endokrin
Sistem hormon dan syaraf berkaitan dengan proses menyampaikan informasi. Pada
syaraf penyampaian informasi melalui sinapsis listrik, sedangkan pada sistem hormon melalui
zat kimia disebut
neurotransmier
. Kerjasama antara sistem hormon dan sistem syaraf antara lain tampak pada keadaan yang
menyebabkan seseorang kekurangan air atau dehidrasi. Keadaan ini akan dilacak oleh syaraf
tertentu pada hipotalamus, terus ke hipofisis. Selanjutnya, hipofisis akan menghasilkan
antiaeuretika
yang menghambat produksi urine. Rasa cemas atau ketakutan secara mendadak pada sesorang,
maka dia akan lari menghindar atau berusaha melawan terhadap penimbul rasa ketakutan itu
sekuat-kuatnya, misalnya dengan lari secepat-cepatnya. Pada keadaan semacam ini maka hormon
adrenalin akan aktif mempertinggi frekuensi denyut jantung dan memperkuat denyutnya.

Gangguan Sistem Hormon


Gangguan yang terjadi pada sistem hormon:
1) Dwarfisme, kekerdilan akibat kekurangan GH.
2) Gigantisme, keraksasaan akibat kelebihan GH.
3) Akromegali, pertumbuhan tidak seimbang akibat kelebihan GH saat dewasa.
4) Kretinisme, kekerdilan dan keterbelakangan mental akibat kekurangan hormon tiroid.
5) Myxdema, rendahnya kecepatan metabolis-me tubuh akibat kekurangan hormon tiroid.
6) Gondokan, pembengkakan kelenjar tiroid akibat kelebihan hormon tiroid atau penumpukan
iodium.
7) Morbus basedowi, hipermetabolisme akibat kelebihan hormon tiroid dengan gejala gugup,
napas cepat tidak teratur, dan mata terbelalak.
8) Graves disease, hipermetabolisme akibat kelebihan hormon tiroid yang menyebabkan
penyakit autoimun.
9) Von Recklinghousen, keadaan dimana kadungan kapur dalam urin meningkat, sedangkan
keadaan tulang menjadi rapuh.
10) Addison, kerusakan korteks adrenal yang mempengaruhi produksi hormon kortison dengan
gejala kelelahan, nafsu makan berkurang, tekanan darah rendah.
11) Sindrom Chusing, kelebihan hormon kortison dengan gejala kelelahan, otot lemah,
moonface, merah-merah pada lengan, edema, menstruasi tidak teratur.
12) Tetani, turunnya kadar kapur dalam darah akibat kekurangan parathormon, memiliki gejala
kejang otot, gelisah, dan kesemutan.
13) Diabetes insipidus, penyakit beser atau sering buang air kecil karena kurangnya produksi
ADH.
14) Albino, kekurangan pigmen melanin.
15) Melanisme, kelebihan pigmen melanin.
16) Hipergastrinemia, peningkatan hormon gastrin dan asam klorida dalam lambung.
17) Gastrinoma, tumor lambung akibat kelebihan hormon gastrin.
18) Diabetes mellitus, tingginya kadar glukosa dalam darah akibat sedikitnya hormon insulin
yang dihasilkan pankreas.
Tingginya kadar glukosa dalam darah menyebabkan urin mengandung glukosa.

Seperti dilansir dari Ehow, NLM, medicinenet, dan netdoctor, Senin (19/4/2010), dari ratusan
hormon yang ada berikut 10 macam hormon terpenting dalam tubuh manusia, yaitu:
1. Melatonin
Hormon ini diproduksi di kelenjar pineal dan berfungsi sebagai antioksidan dan mengontrol
tidur. Meskipun hormon ini diproduksi secara alami oleh tubuh, tapi kelebihan maupun
kekurangan hormon dapat berakibat buruk bagi tubuh.
Kelebihan hormon melatonin dapat menyebabkan lesu, gangguan hati, gangguan mata,
kelelahan, disorientasi, pikiran dan perilaku psikotik, kebingungan, mengantuk, gangguan
berbicara, gemetar, sakit kepala dan pusing.
Sedangkan defisiensi atau kekurangan hormon melatonin akan menyebabkan kesulitan tidur atau
insomnia, tidur tidak nyenyak, pembesaran prostat, depresi, kelelahan, siklus haid tidak teratur,
gelisah, sindrom premenstruasi (PMS), katarak, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, gangguan
irama jantung (aritmia).
2. Serotonin
Hormon serotonin diproduksi di saluran pencernaan. Hormon ini berfungsi mengontrol mood
atau suasana hati, nafsu makan dan tidur.
Kelebihan hormon serotonin bisa menyebabkan kegelisahan, kebingungan, peningkatan denyut
jantung, pupil melebar, kehilangan koordinasi otot, berkeringat, diare, sakit kepala, menggigil,
mual, muntah, kejang, demam tinggi, detak jantung tak teratur, gerakan tidak terkendali dan
hilangnya kesadaran.
Kekurangan hormon serotonin dapat menyebabkan kecemasan, tertekan, fobia, pesimistis,
gelisah, tidak percaya diri, mudah marah, gangguan tidur, PMS, sakit kepala dan sakit punggung.
3. Tiroid
Hormon tiroid diproduksi di kelenjar tiroid. Hormon ini berfungsi untuk peningkatan tingkat
metabolisme basal dan mempengaruhi sintesis protein.
Kelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan diare, denyut jantung tidak teratur, sakit kepala,
menggigil, gugup, kejang perut, demam, sakit dada, atau kesulitan tidur.
Sedangkan kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan lelah, lesu, sembelit, nyeri sendi dan
otot, ramput atau kuku tipis dan rapuh, kurang dorongan seksual, tekanan darah tinggi, kolesterol
tinggi, detak jantung lambat, gangguan konsentrasi dan memori. Bahkan beberapa dapat
menyebabkan depresi dan gangguan jiwa lainnya.
4. Adrenalin
Hormon adrenalin diproduksi di medula adrenal. Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan
pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot (dengan meningkatkan denyut jantung),
meningkatkan katalisis dari glikogen dalam hati, kerusakan lipid dalam sel lemak, serta menekan
sistem kekebalan.
Kekurangan hormon adrenalin dapat menyebabkan pening, pusing, kelelahan, penurunan berat
badan. Beberapa mengalami gangguan usus, peningkatan pigmentasi kulit, depresi, nyeri otot
dan sakit pinggang akut.
5. Dopamin
Hormon ini diproduksi di ginjal dan hipotalamus. Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan
denyut jantung dan tekanan darah, menghambat pelepasan prolaktin dan TRH dari hipofisis
anterior.
Kelebihan dopamin dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, detak jantung tidak teratur,
sakit dada, kesulitan bernapas, perubahan jumlah urin, perubahan warna kulit, sakit di kaki dan
lengan.
Kekurangan hormon dopamin dapat menyebabkan tertekan, motivasi rendah, kesulitan
memberikan perhatian dan berkonsentrasi, berpikir lambat, rendah libido dan impotensi, mudah
lelah, berat badan cepat naik, dan mengalami gangguan tidur.
6. Gastrin
Hormon ini diproduksi di duodenum (usus 12 jari), yang befungsi untuk sekresi asam lambung
oleh sel parietal.
Kelebihan gastrin dapat menyebabkan penyakit gastrinoma yaitu tumor jinak.
7. Hormon pertumbuhan (HGH)
Hormon ini diproduksi di pituitari anterior, dan berfungsi merangsang pertumbuhan dan
reproduksi sel, melepaskan faktor pertumbuhan 1 mirip insulin dari hati.
Kelebihan hormon pertumbuhan dapat menyebabkan tumor hipofisis yang jinak dan tumbuh
secara perlahan. Juga dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan penglihatan, tekanan saraf
optik, kelebihan tulang rahang, jari tangan dan kaki, kelemahan otot, resistensi insulin. Bahkan
dapat menyebabkan diabetes tipe 2 dan berkurangnya fungsi seksual.
Kekurangan hormon ini pada anak-anak dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan tubuh
pendek dan tertundanya kematangan seksual. Sedangkan pada orang dewasa kekurangan hormon
pertumbuhan jarang terjadi, tapi dalam beberapa kasus dapat menyebabkan obesitas, penurunan
massa otot dan pengurangan energi dan kualitas hidup.
8. Insulin
Hormon ini diproduksi di pankreas dan berfungsi untuk pengambilan glukosa, glikogenesis dan
glikolisis di hati dan otot dari darah.
Kelebihan insulin dapat menyebabkan kadar gula darah sangat rendah, detak jantung tidak
teratur, berkeringat, gemetaran, mual, kelaparan berat dan kecemasan. Kadang-kadang juga
menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah).
kekurangan insulin dapat menyebabkan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) yang dapat
mengakibatkan penyakit diabetes mellitus.
9. Testosteron
Hormon ini diproduksi di testis dan berfungsi sebagai hormon seks pria. Hormon ini merangsang
pematangan organ-organ seks pria, skrotum, pertumbuhan jenggot, pertumbuhan massa otot dan
kekuatan, dan peningkatan kepadatan tulang.
Kelebihan hormon ini dapat menyebabkan peningkatan libido berlebihan dan mudah marah.
Kekurangan testosteron dapat menyebabkan penyakit atau kerusakan pada hipotalamus (kelenjar
di bawah otak) atau testis yang menghambat sekresi hormon dan produksi testosteron
(hipogonadisme).
Kekurangan testoreton juga dapat membuat kerutan di wajah, kehilangan otot tubuh, pinggang
menggendut, kelelahan yang kronis, penurunan libido, disfungsi ereksi dan kesulitan mencapai
orgasme ini bisa terjadi pada pria juga wanita.
10. Progesteron
Hormon ini diproduksi di ovarium, kelenjar adrenal dan plasenta (saat hamil). Hormon
progesteron berfungsi menaikkan faktor pertumbuhan epidermal, meningkatkan temperatur inti
selama ovulasi, mengurangi kejang dan rileks otot polos (memperluas saluran pernapasan dan
mengatur lendir), anti-inflamasi, mengurangi kandung empedu kegiatan, normalisasi darah dan
pembekuan pembuluh darah.
Hormon progesteron juga membantu fungsi tiroid dan pertumbuhan tulang dengan osteoblast
Relsilience di tulang, gigi, gusi, sendi, tendon, ligamen dan kulit. Penyembuhan dengan
mengatur fungsi kolagen saraf dan penyembuhan dengan mengatur mielin, serta mencegah
kanker endometrium dengan mengatur efek estrogen.
Kekurangan progesteron bisa membuat kecemasan, susah tidur, susah beristirahat, panik, gelisah,
kekurangan cairan dan payudara membengkak.

Hormon pertama kali digunakan oleh William M. Bayliss dan Ernest H. Starling, dari London
University College, pada tahun 1904. Mereka menunjukkan zat kimia – sekretin, yang
disekresikan dalam usus dapat merangsang aksi dari sekresi pankreas. Zat-zat ini dikenal sebagai
‘pembawa pesan kimiawi’.
Jaringan yang menghasilkan hormon yang dikenal sebagai efektor sedangkan jaringan yang yang
dipengaruhi oleh efektor disebut sebagai target. Hormon memiliki berat molekul rendah dan
mereka menyebar dengan mudah. Efek yang ditimbulkan oleh hormon tidak permanen sebagai
mendapatkan mudah teroksidasi.
Hormon ditransmisikan ke sasaran organ mereka dalam aliran darah setelah mereka keluar dari
kelenjar yang mensekresi mereka. Sel mengekspresikan molekul reseptor khusus untuk molekul
hormon yang merespon mereka. Sekresi endokrin adalah modus debit langsung ke dalam aliran
darah.
Ciri-ciri Hormon
Karakteristik umum hormon adalah sebagai berikut:
 Hormon disekresikan oleh sel-sel endokrin.
 Hormon adalah pembawa pesan kimiawi.
 Hormon adalah sinyal kimia yang beredar di cairan tubuh.
 Hormon mengatur perilaku sel target.
 Hormon, seperti enzim tidak mengkatalisis reaksi apapun.
 Mereka disekresikan hanya bila diperlukan, mereka tidak disimpan sebelum dibutuhkan.
 Hormon di alam mungkin protein atau non-protein (asam amino atau steroid).
 Sekresi hormon diatur oleh sistem saraf melalui efek umpan balik.
 Hormon biasanya menyebabkan efek jangka panjang seperti perubahan perilaku,
pertumbuhan, dll
 Hormon berfungsi untuk merangsang atau menghambat organ sasaran.
Klasifikasi tradisional
Hormon tradisional diklasifikasikan menjadi tiga jenis:
 Hormon klasik – Hormon ini disekresikan dari sel-sel endokrin ke dalam cairan
interstitial. Hormon-hormon ini berdifusi ke dalam aliran darah dan didistribusikan ke
seluruh bagian tubuh dengan sistem peredaran darah.
 Neurohormon – Hormon ini disintesis oleh sel-sel neuroendokrin dan disekresikan di
terminal saraf. Mereka diangkut ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
 Hormon lokal – Hormon ini disekresikan ke dalam cairan interstitial dan mereka
bertindak secara lokal dalam dua cara. Beberapa hormon bertindak atas sel-sel tetangga
dan dikenal sebagai hormon parakrin dan beberapa hormon bertindak atas sel-sel dari
mana mereka dikeluarkan, mereka adalah hormon autokrin.
Klasifikasi struktural
Hormon secara struktural diklasifikasikan menjadi empat kelompok steroid, peptida, asam amino
dan asam lemak.
 Hormon steroid berasal dari kolesterol dan larut dalam lemak. Hormon steroid termasuk
hormon seks dan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Hormon seks termasuk
androgen, estrogen dan progesteron. Hormon adrenal adalah hormon kortikosteroid dan
hormon glukokortikosteroid. Steroid penting karena mereka mengambil bagian dalam
fungsi penting termasuk keseimbangan air, perkembangan seksual dan respon stres.
 Hormon turunan asam amino – Hormon-hormon ini berasal dari asam amino tirosin dan
seperti tyroptophan. Dua jenis hormon yang berasal tirosin adalah hormon tiroid dan
katekolamin. Hormon tiroid adalah yang paling penting karena mengatur pengembangan
organ dan metabolisme.
Katekolamin – Norepoinephrin dan epinefrin adalah katekolamin. Mereka adalah hormon
stres dan neurotransmiter.
Asam amino triptofan adalah hormon prekursor seperti serotonin dan melatonin.
Serotonin mengatur pergerakan usus dan juga berhubungan dengan suasana hati dan
rendahnya tingkat hormon ini sering mengakibatkan depresi.
 Hormon peptida – Hormon-hormon ini berasal dari peptida. Prohormon adalah prekursor
untuk hormon peptida. Para prohormon disintesis oleh retikulum endoplasma.
Konfigurasi struktural yang tepat diperlukan untuk fungsi mereka. Hormon peptida
disimpan dalam sel vesikel sampai ada rangsangan sinyal untuk pembebasan mereka ke
dalam aliran darah. Contoh hormon peptida termasuk TSH (thyroid stimulating
hormone), insulin, prolaktin, vassopressin.
 Asam lemak yang berasal hormon – Hormon yang berasal dari asam lemak disebut
eikosanoid, mereka berasal dari asam arakidonat. Hormon-hormon ini diproduksi oleh
setiap sel dalam tubuh. Mereka memiliki peran penting dalam tubuh termasuk
peradangan, tekanan darah dan pembekuan darah.
Klasifikasi Di Dasar Modus Aksi
Berdasarkan modus tindakan hormon diklasifikasikan menjadi hormon bertindak cepat dan
hormon yang bekerja singkat.
 Hormon bertindak cepat – Hormon-hormon ini memulai tanggapan langsung dari sel-sel
target mereka. Hormon-hormon ini memiliki reseptor luar membran plasma pada sel
target, mereka berukuran besar. Contoh: Protein dan hormon amina.
 Hormon bertindak singkat- Hormon-hormon ini memulai respon tertunda. Hormon-
hormon ini dalam ukuran kecil dan mereka mengikat reseptor protein hadir dalam sitosol.
Contoh: hormon steroid dari organ reproduksi dan korteks adrenal.

ANALOG DAN ANTAGONIS HORMON


Analog hormon adalah zat sintetis yang berkaitan dengan reseptor hormon. Analog hormon
sangat mirip dengan hormon alami dan sering kali fungsi klinisnya lebih baik dari pada hormon
alaminya sebab mempunyai beberapa sifat yang lebih menguntungkan
Misalnya estradiol adalah hormon alami yang masa kerjanya sangat pendek, sedangkan
etinilestradiol adalah analog hormon yang masa kerjanya lebih panjang.
Juga ada beberapa obat atau zat kimia yang menghambat sintesis, sekresi maupun kerja hormon
pada reseptornya disebut antagonis hormon. Indikasi utama hormon adalah untuk terapi
pengganti kekurangan hormon misalnya pada hipotiroid.
Walaupun hormon merupakan zat yang disintesis oleh badan dalam keadaan normal, tidak
berarti hormon bebas dari efek toksis/racun.
Pemberian hormon eksogen/ dari luar yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan hormonal dengan segala akibatnya.
Terapi dengan hormon yang tepat hanya mungkin dilakukan bila dipahami segala kemungkinan
kaitan aksi hormon dalam tubuh penderita.

Contoh antagonis hormone pada penggunaan terapi


1. Tiourasil digunakan pada hipertiroidisme
2. Metirapon digunakan untuk membedakan hipofungsi korteks adrenal primer atau
sekunder
3. Dopamin : menekan sekresi hormon pertumbuhan yg berlebihan
4. Bromokriptin : menekan sekresi prolaktin yang berlebihan
5. Klomifen à meniadakan mekanisme umpan balik oleh estrogen sehingga sekresi
gonadotropin dari hipofisis tetap tinggi.

LH (luteinizing hormone)
Dari Kelenjar hipofisa berfungsi Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma &
sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi

Tabel hormon dan fungsi hormon yang menghasilkan


Hormon Yang Dihasilkan Fungsi
Membantu mengatur keseimbangan garam & air
Aldosteron Kelenjar Adrenal dengan cara menahan garam & air serta membuang
kalium
Hormon Antidiuretik Menyebabkan ginjal menahan air bersama dengan
Kelenjar Hipofisa
(vasopressin) Aldosteron, membantu mengendalikan tekanan darah
Memiliki efek yg luas diseluruh tubuh, terutama
Kortikosteroid Kelenjar Adrenal sebagai anti peradang
Mempertahankan kadar gula darah, tekanan darah
dan kekuatan otot
Membantu mengendalikan keseimbangan garam dan
air
Mengendalikan pembentukan & pelepasan hormon
Kortikotoprin Kelenjar Hipofisa
oleh korteksadrenal

Hormon Yg menghasilkan Fungsi


Eritropoietin Ginjal Merangsang pembentukan sel darah merah

Mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem


Estrogen Indung telur
reproduksi wanita

Glukagon Pankreas Meningkatkan kadar gula darah


Mengendalikan pertumbuhan & perkembangan
Hormon pertumbuhan Kelenjar hipofisa
Meningkatkan pembentukan protein
Menurunkan kadar gula darah
Insulin Pankreas Mempengaruhi metabolisme glukosa, protein &
lemak di seluruh tubuh

Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan


LH (luteinizing
Kelenjar hipofisa sperma & sementum, pematangan sel telur, siklus
hormone)
menstruasi

Mengendalikan ciri seksual pria & wanita


FSH (follicle- (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur &
stimulating hormone) ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin sifat
kepribadian)

Menyebabkan kontraksi otot rahim & saluran susu


Oksitosin Kelenjar hipofisa
di payudara

Mengendalikan pembentukan tulang


Hormon paratiroid Kelenjar paratiroid
Mengendalikan pelepasan kalsium & fosfat

Mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel


telur yg telah dibuahi
Progesteron Indung telur
Mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan
susu
Memulai & mempertahankan pembentukan susu di
Polaktin Kelenjar hipofisa
kelenjar susu
Renin & angiotensin Ginjal Mengendalikan tekanan darah
Mengatur pertumbuhan, pematangan & kecepatan
Hormon tiroid Kelenjar tiroid
metabolisme

TSH (tyroid Merangsang pembentukan & pelepasan hormon oleh


Kelenjar hipofisa
stimulating hormone) kelenjar tiroid

Contoh efek hormon pada tubuh manusia:


1. Perubahan Fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan bentuk
tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh feminin pada
wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria).
2. Perubahan Psikologis: Perilaku feminin dan maskulin, sensivitas, mood/suasana hati.
3. Perubahan Sistem Reproduksi: Pematangan organ reproduksi, produksi
organ seksual (estrogen oleh ovarium dan testosteron oleh testis).

Di balik fungsinya yang mengagumkan, hormon kadang jadi biang keladi berbagai masalah.
Misalnya siklus haid yang tidak teratur atau jerawat yang tumbuh membabi buta di wajah.
Hormon pula yang kadang membuat kita senang atau malah sedih tanpa sebab. Yang pasti, setiap
hormon memiliki fungsi yang sangat spesifik pada masing-masing sel sasarannya. Tak heran,
satu macam hormon bisa memiliki aksi yang berbeda-beda sesuai sel yang menerimanya saat
dialirkan oleh darah.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak).
Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari,
yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari
untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan
mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
Hormon-hormon ini bisa dibuat secara sintetis. Di antaranya adalah hormon wanita yaitu
estrogen dan progesteron yang dibuat dalam bentuk pil. Pil ini merupakan bentuk utama
kontrasepsi yang digunakan wanita seluruh dunia untuk memudahkan mereka menentukan saat
yang tepat: kapan harus mempunyai anak dan jarak usia tiap anak.
Sumber hormon alami yang praktis biasanya dari hewan ternak misalnya sapi, babi dan biri-biri.
Tetapi beberapa hormon karena khasnya sehingga yang berasal dari hewan tidak berfungsi untuk
manusia seperti hormon pertumbuhan, FSH dan LH (luteinizing hormone). Hormon yg berasal
dari hewan dapat menimbulkan reaksi imunologis.
Cara lain untuk menghasilkan hormon alami adalah dengan rekayasa genetik. Melalui rekayasa
genetik, DNA mikroba dapat diarahkan untuk memproduksi rangkaian asam amino yang
urutannya sesuai dengan hormon manusia yang diinginkan. Dengan rekayasa genetika ini dapat
dibuat hormon alami dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat. Hormon hasil rekayasa
genetika tidak menimbulkan reaksi imunologis karena sama dg hormon manusia asli.
CIRI-CIRI HORMON
1. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah
sangat kecil
2. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target
3. Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus
4. Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi
beberapa sel target berlainan
Nama dan Dekskrisi Asal Fungsi Utama
Adiponektin (Acrp30) Jaringan adipose Mengontrol sebagian proses metabolism seperti regulasi
(Suatu jenis protein) atau lemak tubuh glukosa dan katabolisme lipid, membantu mencegah penyakit
misalnya aterosklerosis, obesitas, diabetes tipe-2, penyakit hati
berlemak non-alkohol (NAFLD) dll
Aldesteron (Hormon Bagian luar Berfungsi mengorong reabsorpsi natrium di ginjal dan
steroid) korteks adrenal peningkatan volume darah, sehingga pelepasan kalium dan
kelenjar adrenal hydrogen melalui ginjal, meningkatkan retensi air dan kenaikan
tingkat tekanan darah.
Androstenedion (4- Kelenjar adrenal Mendorong produksi estrogen di sel granulosa dengan
androstenedion dan 17- dan gonad menyediakan substrat andtrostenedion
ketoestosterone)
Hormon antidiuretik Hipofisis Mengeluarkan ACTH di hipofisis anterior, menyebabkan
(ADH) (Vasopresion posterior vasokontriksi sampai tingkat menengah, dan menyebabkan
arginine vasopressin) retensi air dalam ginjal
Angipstensinogen dan Hati Mengeluarkan aldosteron dari korteks adrenal dipsogen, dan
angiostensin (AGT) penyebab vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah
Hormon Komponen dari Meningkatkan penyerapan lipoprotein ke dalam sel kortikal
adrenokortikotropik sumbu sehingga lebih banyak kolesterol yang tersedia untuk sel-sel
(ACTH) hipotalamus – korteks adrenal. Mendorong pengangkutan kolesterol dalam
hipofisis-adrenal mitokondria dan merangsang hidrolisis. Hal yang memainkan
hipofisis anterior peran dalam sintetis dan sekresi gluco dan meneralo
kortikosteroid dan steroid androgenic
Antimullerian hormone Testis Pembatasan sekresi prolaktin dan TRH dari hipofisis anterior,
(AMH) (sejenis protein, dan menghambat perkembangan saluran Mullerian ke dalam
juga dikenal sebagai rahim
factor penghambat
mullerian (IMF))
Atrial-natriuretic peptide Jantung Meningkatkan laju filtrasi glomerulus (GFR), yang mengarah
(ANP) (Atriopeptin) ke ekskresi besar natrium dan air, dan meningkatkankan
pelepasan asam lemak dari jaringan adipose
Brain natriuretic peptide Jantung Untuk menurunkan tekanan darah karena membantu
(BNP) (Tipe B peptide mengurangi resistensi pembuluh darah sistemik, dan
natriuretik) menurunkan tingkat darah air, sodium dan lemak
Calcidiol (25- Kulit/tubulus Untuk mengetahui status vitamin D, dan mendorong
Hidroksivitamin D3 atau proksimal ginjal penyerapan kalsium di usus
bentuk tidak aktif
vitamin D3)
Kalsitonim (CT) (Bentuk Kelenjar tiroid Menurunkan kadar kalsium darah dengan cara menghambat
aktif dari vitamin D3) penyerapan kalsium di usus, dan menghambat penyerapan
kalsium di ginjal sehingga mempromosikan ekskresi kalsium
melalui urin hal ini dapat mencegah aktifitas osteoklas di tulang
dan berperan dalam regulasi vitamin D
Cholecystokinin (CCK) Duodenum (usus Mendorong pelepasan enzim pencernaan di pancreas dan
(hormon peptide) 12 jari, bagian empedu di kantong empedu, berperan dalam menekan
awal usus kecil) kelaparan untuk toleransi obat yang bertanggung jawab untuk
pencernaan dan kenyang yang tepat.
Hormon corticotrophin, Hipotalamus Untuk respon stress, dengan mereaksikan pelepasan ACTh dari
releasing (CRH) hipofisis anterior, dan menentukan periode kehamilan dan
(corticoliberin, hormone merangsang terjadinya nifas dan waktu pengiriman.
polipeptida dan
neurotrotransmiter)
Kortisol (hormone Korteks adrenal Menghasilkan respon stress dan tingkat glukokortikoid darah
steroid) (Glukokortikoid) menurun, mengatur metabolism glukosa, dan menekan system
kekebalan tubuh. Mendorong metabolism lemak, protein, dan
karbohidrat, mengurangi pembentukan tulang. Merangsang
pematangan paru-paru janin. Dia mengontrol kehilangan
Dhydroepiandrosterone Testis, ginjal, Berperan mevirialisasi (perubahan prenatal yang mentukan
(DHEA) (hormone ovarium jenis kelamin, perubahan postnatal penyebab pubertas laki-laki
steroid) norma, dan efek dari banyaknya androgen pada anak
perempuan) dan anabolisme (melibatkan proses ke
perkembangan organ dan jaringan)
Dopamin Hipotalamus dan Menentukan perilaku, kognisi dan gerakan sadar.
(DPM/PIH/DA) ginjal Meningkatkan tekanan pada denyut jantung dan tekanan darah.
(prolaktin penghambat Berperan fitur psikologis misalnya motivasi hukuman dan
hormone) imbalan. Mengontrol pola tidur, memori kerja, mood,
konsentrasi dan keterampilan belajar.
Dihidrostestoteron Enzim 5a- Bertanggung jawab untuk pola kebotakan laki-laki. Berperan
(DHT) (hormone seks reduktase dalam pertumbuhan prostat (benihn prostatic hyperplasia dan
androgen atau laki-laki meningkatkan kanker prostat) dan diferensiasi.
produksi hormone
yang terdapat di
prostat, folikel
rambut, testis, dan
kelenjar adrenal
Endotelin (Suatu jenis Sel X perut Mendorong kontraksi halus otot-otot perut
protein)
Enkephalin (Endorfin) Ginjal Mengenai pengaturan nyeri
Estradiol (E2) (Hormon laki-laki: testis: Laki-laki: mncegah apoptosis (kematian sel deprogram) dari sel
seks) sedangkan pada germinal. Sedangkan pada wanita: berperan dalam pembekuan
perempuan darah keseimbangan cairan, sebagian jenis kanker payudara,
ovarium paru-paru berfungsi, kesehatan pada pembuluh darah dan kulit,
dll, kemudian meningkatkan aktivitas pembakaran lemak,
pertumbuhan rahim dan endometrium, pembentukan tulang, dll.
Hal ini menyebabkan dalam menentukan tinggi badan anda,
membantu massa otot lebih rendah, dan mengurangi gerakan
usus. Hal ini mereaksikan sintesis protein dan meningkatkan
kolesterol baik, trigliserida, kortisol, hormone pertumbuhan dll.
Estron (E1) (hormone Ovarium dan Membantu menjaga kesehatan dengan menyeluruhan, terutama
seks, jenis estrogen) jaringan adipose kesehatan wanita menopause dan membuat penyakit tertentu
pergi.
Estradiol (E3) (hormone Plasenta selama Membantu menjaga rahim diam selama kehamilan
seks, jenis estrogen) kehamilan
Folicle-stimulating Kelenjar hipofisis Melibatkan pematangan folikel graafian di ovarium .
hormone (FSH) anterior Mereaksikan spermatogenesis dan merangsang produksi protein
antrogen mengikat dalam testis, pada pria pada pria, pada pria,
mengatur pertumbuhan, pubertas dan proses reproduksi tubuh
lainnya.
Growth hormone- Hipotalamus Memicu pelepasan hormone pertumbuhan di kelenjar hipofisis
releasing hormone anterior
(GHRH) (faktor
pertumbuhan hormone
pelepas (GRF atau
GHRF))
Thyroid-stimulating Kelenjar hipofisis Mengatur pelepasan tiroksin (T4) dan triiodothyronime (T3)
hormone (TSH) anterior
(Thyrotropin)
Insulin Sel beta pancreas Mengatur metabolism karbohidrat dan lemak, membantu dalam
menjaga kadar glukosa darah dengan cara meningkatkan
penyerapan glikosa dalam sel-sel hati, otot, dan jaringan lemak.
Glukosa disimpan di bentuk glikogen otot dan hati. Insulin
menghambat pelepasan glucagon dan tidak memungkinkan
tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energy dengan
melibatkan proses metabolism.
Testosteron (hormone Testis pada laki- Menentukan kepadatan di tulang, kekuatan pada massa otot.
seks laki-laki) (hormone laki dan ovarium Hal ini berperan dalam pertumbuhan jakun, jenggot, dan
steroid) pada wanita, rambut ketiak, bulu dada, rambut kaki, dll. dan dalam
kelenjar adrenal perubahan mengenai pendalaman suara, pubertas (pematangan
organ seksual, pengembangan skrotum, libido, dll.
Luteinizing hormone Hipofisis anterior Mengatur ovulasi pada wanita, pada laki-laki, testosterone
(LH) (lutropin) diproduksi dalam testis dengan adanya hormone ini.
Epinefrin (EPI) Medula adrenal Menentukan lari atau melawan respon, meningkatkan pasokan
(Adrenalin, hormone dan oksigen dan glukosa ke otak dan otot dengan meningkatkan
neurotransmitter) denyut jantung dan volume stroke, meningkatkan katalisis dari
glikkogen di dalam hati, dll. Mendorong relaksasi atau
kontraksi otot polos bergantung dari jaringan ia bertindak atas.
Hal ini dapat merangsang pemecahan lipid di dalam sel emak
dan menekan aktivitas system kekebalan tubuh.
Calcitriol (1,25- Kulit atau tubulus Mengontrol transfer kalsium dari darah ke urin oleh ginjal,
Dihydroxyvitamin D3) proksimal ginjal meningkatkan penyerapan kalsium di usus ke dalam darah dan
mereaksikan pelepasan kalsium ke dalam darah yang berasal di
tulang. Hal ini dapat menghambat pelepasan dari kalsitonin.
Antimullerian hormone Testis Pembatasan sekresi prolaktin dan TRH di hipofisis anterior, dan
(AMH) (sejenis protein, menghambat perkembangan saluran Mullerian ke dalam rahim.
dan sebagai faktor
penghambat Mulleriam
(MIF

Mekanisme Kerja Hormon – Hormon dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, namun memiliki
kemampuan kerja yang besar. Umumnya hormon bekerja pada organ tubuh tertentu, yang
disebut organ sasaran. Dikenal dua macam mekanisme kerja hormon, yaitu AMP siklik (duta
kedua) dan pengaktifan gen.

AMP Siklik (Duta Kedua)

Setiap membran sel organ sasaran berisi protein reseptor yang dapat bersenyawa dengan hormon
tertentu. Hormon bertindak sebagai duta pertama. Kompleks hormon reseptor yang terbentuk,
selanjutnya akan memicu aktivitas suatu enzim. Enzim ini akan mengubah ATP menjadi AMP
siklik yang bertindak sebagai duta kedua atau duta intraseluler. Duta kedua bergabung dengan
enzim khas untuk menghentikan aktivitas enzim lainnya. Sebagai contoh, pada sel-sel hati dan
otot, AMP siklik dipicu oleh adrenalin menghambat enzim yang dibutuhkan untuk pembentukan
glikogen dan mengaktifkan enzim yang diperlukan untuk memecah glikogen.
Pengaktifan gen

Hormon-hormon lainnya bekerja pada organ sasaran dengan cara yang berbeda. Molekul-
molekul hormon menembus membran sel dan bersenyawa dengan molekul-molekul protein
reseptor tertentu di dalam sitoplasma. Kompleks hormon reseptor yang dibentuk memasuki
nukleus dan langsung bereaksi dengan DNA, kemudian memicu transkripsi RNA dari gen
tertentu. Sel sasaran membuat protein khas yang merespons hormon tertentu. Jenis hormon yang
termasuk ke dalam kelompok ini adalah hormon-hormon steroid.

RESEPTOR HORMON
Seperti yang kita ketahui, bahwa hormon akan di salurkan ke sel target melalui pembuluh darah, untuk
dapat sampai ke sel target, hormon haruslah terlebih dahulu terikat dengan reseptor yang terdapat
pada sel target.
Reseptor Hormon adalah Molekul pengenal spesifik dari hormon sebelum berikatan dengan sel target
sebelum hormon memulai efek biologiknya pada sel target. Umumnya pengikatan Hormon Reseptor ini
bersifat reversibel dan nonkovalen. Reseptor hormon bisa terdapat pada permukaan sel (membran
plasma) atau pun intraselluler.
Interaksi hormon dengan reseptor permukaan sel akan memberikan sinyal pembentukan senyawa yang
disebut sebagai second messenger (hormon sendiri dianggap sebagai first messenger) Jika hormon
sudah berinteraksi dengan reseptor spesifiknya pada sel-sel target, maka peristiwa-peristiwa komunikasi
intraseluler dimulai. Hal ini dapat melibatkan reaksi modifikasi seperti fosforilasi dan dapat mempunyai
pengaruh pada ekspresi gen dan kadar ion. Peristiwa-peristiwa ini hanya memerlukan dilepaskannya zat-
zat pengatur.

 Kelenjar hipofisis (kelenjar pituitari)

Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang
mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master
gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan
bagian posterior.

1. Hipofisis lobus anterior yaitu menghasilkan hormon

– Hormone tirotropin (Tiroid stimulating hormone, TSH) berfungsi memelihara


pertumbuhan dan perkembangan kelenjar targetnya (tiroid kelenjar gondok)
dan merangsang tiroid untuk mensekresikan hormone tiroksin.

– Andrenocorticotrophic (corticotropia, ACTH) berfungsi memelihara pertumbuhan dan


perkembangan normal korteks adrenal dan merangsang untuk mengsekresikan
kortisol dan glucocorticoid yang lain.

– Gonadotropin, yang terdiri dari Follicle stimulating hormone (FSH) dan Luteinizing
hormone (LH)
– Somatotropic hormone (Ghowth hormone, GH) yaitu hormone yang menyebabkan
pertumbuhan dari semua jaringan tubuh yang dapat tumbuh.
– Prolaktin (Luteotropic hormone, LTH) berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar
susu (glandula mamae).

2. Hipofisis lobus intermedia yaitu hormon perangsang melanosit atau melanosit Stimulating
Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit
menjadi hitam.
3. Hipofisis lobus posterior, hormon yang dihasilkan yaitu ;
– Hormone vasopressin atau antidiuretik hormone (ADH) yaitu berfungsi untuk
mencegah pembentukan urine dalam jumlah banyak dan berpengaruh dalam
pengaturan tekanan darah.
– Hormon oksitosin yang berfungsi merangsang kontraksi yang kuat pada uterus
sehingga penting dalam membantu proses kelahiran.

 Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)

Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah
mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4) dan
Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolisma (pengeluaran tenaga)
manusia.

 Kelenjar langerhans (pancreas)

Pulau langerhans mempunyai sel-sel alfa dan beta.


a) Sel-sel alfa menghasilkan glukogon yang berfungsi meninggikan gula darah
b) Sel-sel beta menghasilkan hormone insulin yang berfungsi mengubah gula darah menjadi
gula otot (menurunkan gula darah)
d) Sel D yang berfungsi mensekresi somatostatin yang berfungsi sebagai penghambat
sekresi insulin dan glukagon
e) Sel F yang berfungsi untuk menghasilkan polipeptida pankreas
Selain itu pancreas juga menghasilkan kelenjar pencernaan.

 Kelenjar paratiroid

Kelenjar ini menghasilkan hormone paratormon (PTH), yang terletak menempel pada permukaan
kelenjar tiroid dan berjumlah 4 buah. Hormon paratormon (PTH) berperan dalam metabolisme
kalsium dan fosfot di dalam darah.
Kekurangan hormone paratiroid dapat mengakibatkan gejala kekejangan otot.


 Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal, suprarenalis)

Kelenjar anak ginjal terletak menempel di atas ginjal, yang terdiri atas 2 bagian, yaitu :
a) Bagian korteks yang merupakan 80% dari kelenjar adrenal. Korteks adrenal mensintesa
tiga kelas hormonsteroid yaitu mineralokortikoid, glukokortikoid, dan androgen.

b) Bagian medula yang Menghasilkan adrenalin (epinefrin), noeepinefrin dan katekolamin.


 Kelenjar kelamin

a) Kelenjar kelamin pria (testis)

Testis mempunyai 2 fungsi utama menghasilkan sel-sel mani (sperma) oleh tubulus seminifelus
dan sekresi hormone jantan (androgen) yaitu hormone testosterone oleh sel-sel leyding.

Hormon testosterone berfungsi untuk mempengruhi spermatogenesis (pembentukan sperma) dan


menimbulkan sifat-sifat seks sekunder pada pria seperti suara yang besar, tumbuh cambang, dan
lain-lain.

b) Kelenjar kelamin wanita (ovarium)

Ovarium dapat menghasilkan ovum (sel telur) dan hormone-hormon ekstrogen dan progesterone.
Estrogen berpengaruh pada :

– Pematangan sel-sel kelamin


– Pertumbuhan alat kelamin
– Pemeliharaan sistem reproduksi
– Menimbulkan tanda-tanda seks sekunder pada wanita.
Progesteron dihasilkan oleh korpus leuteun yaitu badan kuning di dalam ovarium.
Progesteron berfungsi :
– Mempengaruhi kontraksi otot rahim

– Pada endometrium uterus berfungsi mempersiapkan untuk nidasi

bloktostocyst dan mempercepat pertumbuhan kelenjar pada endonetrium uterus.

Fungsi Hormon
Hormon sangat bermanfaat karena dari fungsi yang dilakukan hormon pada organ tertentu.
Fungsi hormon adalah sebagai berikut.

 Mempengaruhi dalam metabolisme glukosa, protein dan lemak pada seluruh tubuh
 Mengendalikan tekanan darah
 Merangsang dalam pembentukan sel darah merah
 Mengendalikan dalam perkembangan ciri seksual dan sistem reproduksi
 Mengendalikan pembentukan dan pelepasan hormon oleh korteks adrenal
 Merangsang pembentukan dan pelepasan dari kelenjar tiroid
 Mempertahankan homeostasis (keseimbangan keadaan tubuh dengan lingkungan
sekitarnya)

Anda mungkin juga menyukai