HIPOPARATIROIDISME
HIPERPARATIROIDISME
Nilai normal parathormon (PTH): 10 - 65
picograms per milliliter (pg/mL)
Nilai normal kalsium serum: 9-11 mg/dl
Nilai normal fosfor serum: 2,5-4,5 mg/dl
(1.7-2,6 mEq/L)
EFEK HORMON PARATIROID (PTH)
• bekerja langsung pada tulang meningkatkan resorpsi
tulang dan memobilisasi kalsium dari tulang ke dalam darah
meningkatkan kalsium plasma.
• meningkatkan reabsorpsi kalsium di tubulus distal
• Menurunkan reabsorbsi fosfat di tubulus proksimal ginjal
(efek fosfaturik) meningkatkan ekskresi fosfat dalam urin
menurunkan fosfat plasma.
• meningkatkan pembentukan 1,25 dihidroksikolekalsiferol
(metabolit vitamin D yang secara fisiologis aktif)
meningkatkan absorpsi Ca2+ dari usus
• Role of calcium: strengthening bones and teeth, regulating
muscle functioning (contraction and relaxation), the
transmission of signals in nerve cells
• Resorpsi: pemecahan tulang oleh osteoklas yang
mengakibatkan pelepasan kalsium dan fosfat (mineral
tulang) ke dalam darah
• Osteoblasts are the kind of bone cells responsible for the
bone formation. It is also responsible for the mineralization
of the bone structure.
• Osteoclasts are type of bone cells that removes bone
tissue by removing the mineral matrix of the bone and
dissolving the collagen part of the bone
HIPOPARATIROIDISME
• Produksi hormon paratiroid yang tidak adekuat
Rontgen:
•Densitas dari tulang bisa bertambah
•EKG: biasanya QT-interval lebih panjang.
Penatalaksanaan
• Meningkatkan tingkat kalsium serum
• Pemberian kalsium glukonat intravena
• Obat penenang seperti pentobarbital mungkin diberikan
• Pengaturan lingkungan yang bebas dari kebisingan,
cahaya terang, atau gerakan tiba-tiba.
• Pemberian parathormon parenteral
• Gejala kesulitan pernafasan trakeostomi atau ventilasi
mekanis, bronchodilating obat
• Diet tinggi kalsium dan rendah fosfor
• Pemberian vitamin D untuk meningkatkan absorbsi Kalsium
di usus
Treatments and drugs
• Oral calcium carbonate tablets. Oral calcium supplements
can increase calcium levels. However, at high doses,
calcium supplements can cause gastrointestinal side effects,
such as constipation, in some people.
• Vitamin D. High doses of vitamin D, generally in the form of
calcitriol, can help body absorb calcium and eliminate
phosphorus.
Dietary
• Rich in calcium. This includes dairy products, green leafy
vegetables, broccoli, kale, and fortified orange juice and
breakfast cereals.
• Low in phosphorus-rich items avoiding carbonated soft
drinks, which contain phosphorus in the form of phosphoric
acid, and limiting eggs and meats.
Diagnosa keperawatan
• Ineffective airway clearance related to laryngospasm
• Activity intolerance related to fatigue/weakness,
• Decreased cardiac output related to cardiac dysrhythmias
• Risk for injury related to tetany, muscle weakness
Intervensi
• Evaluasi keadekuatan jalan nafas
• Kaji adanya penurunan kalsium
• Perhatikan adanya tanda Chvostek's and trosseaus yang
positif
• Berikan bantalan pada side rail tempat tidur karena pasien
bisa mengalami kejang
• Komunikasi dengan pasien karena pasien dapat mengalami
gangguan memori
• Sediakan lingkungan yang tidak menstimulasi kejang
HIPERPARATIROIDISME